Home MotoGP Aprilia Konfirmasi Downforce Ground Effect MotoGP via Paten

[TECH TALK] Aprilia Konfirmasi Downforce Ground Effect MotoGP via Paten

21

TMCBLOG.com – Semenjak awal tmcblog menduga bahwa Bentuk mengngembung Konkav pada side Faring Motor Motor MotoGP yang dipioneri oleh Aprilia memang menghasilkan Downforce di situasi Khusus Yakni saat menikung. Walaupun hampir semua orang menganalisa seperti ini dan Bahkan di-copy hampir oleh seluruh Penghuni Paddock MotoGP, Sampai tahun 2023, Aprilia Belum pernah mengkonfirmasi fungsi dari Bentuk konkav dari Side fairing RS-GP ini sampai akhirnya mereka mendaftarkan File Paten Mengenai hal ini . .

Ground Effect Sudah lama dikenal di Formula 1, khususnya bila kita melihat bagian under-floor dari Mobil F1. Disana hadir tunnel tunel yang menghasilkan Efek Venturi dan Muaranya mengasilkan Downforce karena aliran Udara di venturi ini menghasilkan perbedaan tekanan. Downforce pada Mobil F1 ini akan membuat Gaya tekanan Ke arah bawah yang akan semakin membuat Roda memperoleh grip lebih . .

Venturi effect flow pressure vector illustration diagram.

Efek dan Cara kerja Ground Effect Formula 1 dan MotoGP sebenarnya sama Persis . . menciptakan Ventury Effect ⇒ Ventury Effect Menghasilkan perubahan tekanan ⇒ Perbedaan tekanan menghasilkan downforce  . Nah kaya begitu kita kira alur pola pikirnya . .

Namun jika di F1 Downforce bisa hadir saat melaju lurus ( Karena juga posisi Mobil selalu tegak lurus terhadap garis normal ), Yang terjadi di motor saat hadir Bentuk Konkav pada side Fairing adalah Downforce hadir saat Menikung.

Untuk mendapatkan efek yang sama pada sepeda motor, Aprilia menambahkan ekstensi cembung/ konkav berprofil ala ala sayap ke sisi samping fairing. Saat sepeda mencapai sudut kemiringan sekitar 60°, sisi fairing yang lebih dekat ke asphal permukaan Lintasan menciptakan saluran sempit ( Narrow-channel) antara bodywork dan permukaan lintasan untuk dilewati udara. Celah tersebut semakin melebar ke belakang, berkat bentuk permukaan fairing yang cembung dan seperti sayap,

Bentuk ini akan sama dengan yang terjadi di Efek venturi yang kita pelajari di Sekolah menengah pertama dulu . . efek Venturi akan menghasilkan zona tekanan rendah di bawah sepeda motor Karena udara akan cenderung mengalir pada Narrow Channel tersebut dengan Kecepatan yang lebih tinggi . . .  Maka hadir perbedaan tekanan antara Bagian bawah motor dengan Bagian atas Motor saat miring rebah dong . . iya dong

Perbedaan tekanan adalah Syarat hadirnya Downforce ( atau Lift-force pada kasus Sayap pesawat terbang). Dan Oleh sebab itu Ketika menikung rebah maka Motor dengan bentuk side Fairing menggembung konkav ini akan menerima downforce yang ujung ujungnya membuat Motor melaju cepat saat menikung.

Dengan kata Lain Desain yang dipelopori Aprilia ini memungkinkan untuk menciptakan downforce di tikungan, pada saat paling dibutuhkan, namun tidak di jalur luru.  Seperti yang dijelaskan dalam dokumen paten Aprilia: “Jelas, semakin besar gaya yang menarik sepeda motor ke tanah, semakin besar pula gaya sentrifugal yang dapat ditahan sepeda motor tanpa kehilangan grip. Hal ini memungkinkan menikung dengan kecepatan lebih tinggi.” . . Semua Jelas sudah sekarang . .

Fakta bahwa tim-tim MotoGP lain telah menggunakan fairing ground-effect gaya Aprilia menunjukkan bahwa ada pengakuan dari pabrikan lain. akan keuntungan berharga yang bisa didapat dari downforce yang dihasilkan di tikungan.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

21 COMMENTS

  1. Kekurangan motor inline yg mesinnya lebar malah jadi kelebihan tanpa disadari ditikungan parabolic udh dibaca ama teknisi yurop kemudian pas mereka coba bikin ground effect dimotor ramping mereka ternyata sengaruh itu. Gw yakin bahkan Yamaha, Kawasaki, Ama Suzuki selama ini kaga ada yg sadar kelebihan ini. Krn teknisi Japon baru kepikir hal mekanis kaya efek mesin inline yg bisa pasang swingarm panjang tapi wheelbase teteup pendek, jadi bisa nikung kenceng dan stabil ternyata ada faktor laen yg ngebantu tanpa disadari yaitu ruang sempit yg dihasilin dari mesin lebar mereka ketika rebahan. Asli dah aero beneran bikin yurop selincah Yamaha tapi kaga bisa bikin Yamaha sengejambak mesin yurop. Mau nutup kekurangan darimana lg ya kira2? Mesin M1 menurut gw jg udh usang, udh waktunya di produksi massal buat lawan panigale v4 di wsbk.

  2. setiap track punya kondisi surface yg beragam, tingkat kekasaran aspal nya berbeda, pasti komprosmi terbentuknya boundary layer bener2 bikin mumet engineer, aplagi klo dg ketinggian banking yg berbeda, terjadi fluktuasi suction force, pastinya akan terjadi effect bouncing ….. sebetulnya lbh tepat disebut dg Ground Effect sihh

  3. Apakah sama dng prinsip downforce di lintasan lurus? Secara umum kita tahu, downforce di lintasan lurus menimbulkan hambatan, yg sepertinya bisa diminimalisir dng mengurangi downforce melalui RHD atau di F1 dng DRS utk menghasilkan kecepatan lebih.
    Bagaimana dng hambatan dari downforce atas fairing ini di tikungan?

  4. tapi apa hal ini yg jadi penyebab kenapa di sirkuit low grip aprilia bisa unggul karna ada “tambahan” downforce, sedangkan di sirkuit high grip aprilia jadi struggle karna terlalu banyak “tambahan” downforce ? atau lebih karna karakter rider mereka ?

    • Dikasih papan kayu sama lempengan besi biar kalo bergesekan dgn aspal langsung tau dan berbekas,lumayan hiburan kembang api

  5. Bukti pabrikan Eropa lebih inovatif dan banyak membuat terobosan, bukan cuma jiplak desain aero pabrikan lain abis itu langsung tempel ke motor mereka tanpa penyesuaian apapun. Gimana mau nyaingin Eropa kalo gitu terus ?

  6. Motor udah inovatif…tinggal dapet pembalap yg bisa fight buat juara aja sebenernya…
    Kenapa ga duluan ambil the maniac ya pas dia udah lepas skorsing?
    Setidaknya taruh di satelit dulu, atau langsung buat replace mack aja

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version