TMCBLOG.com – Pedro Acosta mencatatkan kegagalan dalam menyelesaiakan balapan pertamanya pada tahun 2024 menyusul kesalahan yang ia lakukan di Garage Vert, dia antara Fabio Di Giannantonio dan Aleix Espargaro. Crash yang menandakan tidak ada lagi pembalap MotoGP yang selalu menorehkan poin pada dua balapan Sprint dan Balapan Grand Prix. GP Prancis di LeMans ini adalah salah satu yang tersulit baginya di 5 balapan pembuka tahun ini walaupun semua tahu bahwa LeMans adalah home race untuk Tech3, negara markas tim tempat Acosta bernaung saat ini.
First big mistake of the #MotoGP rookie! ❌@37_pedroacosta crashed out at Turn 9 when he was battling against @FabioDiggia49 and @AleixEspargaro for P3! 💥#FrenchGP 🇫🇷 pic.twitter.com/zTcfk5PKzQ
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) May 12, 2024
“Ini pertama kalinya saya menyiapkan motor untuk menang. Pagi ini kami mencoba setup yang berbeda karena sebelumnya mengalami getaran dan saya merasa kuat. Tapi saya terjatuh, dan saya minta maaf, ” ujar Acosta yang lanjut mencoba menjelaskan apa yang terjadi saat ia alami crash. “Ada Di Giannantonio dan Aleix Espargaro di sebelah kiri. Mereka mengerem lebih awal, dan untuk menghindari tabrakan dengan Espargaro, saya harus mengerem lebih keras lagi.”
“Memalukan, sungguh menyakitkan bagi saya untuk tidak mencetak poin. Saya tidak tahu apakah itu sirkuitnya atau saya, tapi begitulah adanya. Kami akan mencoba berbuat lebih baik di Barcelona.” Lanjut Ia pun tak luput dari pertanyaan paling populer di paddock MotoGP dalam beberapa pekan terakhir: prediksi siapa yang akan menjadi rekan setim Pecco Bagnaia di tim pabrikan Ducati pada 2025? Dan dia punya ide yang sangat jelas tentang hal ini.
“Saya pikir pilihannya mudah. Untuk tim resmipabrikan, saya akan memilih pembalap yang unggul 40 poin dalam kejuaraan, oleh karena itu, dia adalah Jorge Martin,” Dan ketika ditanya balik mengenai kemungkinan Marc Marquez mengambil seat factory KTM jika seat pabrikan Ducati diberikan kepada Martin, Acosta menjawab “Saya kira tidak, karena Brad Binder sudah punya kontrak. Itu mungkin saja terjadi, tapi saya tetap tenang.” tutupnya menjelaskan. – @tmcblog
93 gmn cuiy
dari segi pemasaran Ducati tentu aja lebih menguntungkan Engkez.. jd bayangin Engkez ngendorse Ducati peningpale, atau laptop Lenovo mungkin..
Dia ingin fight dengan MM dengan senjata yg sama, jadi ketahuan mana yg lebih jago
*maybe
2 singa 1 kandang
tapi bisa jadi masalah buat factory ducati. 2025 marc kalo dapet motor pabrikan udah hampir pasti bisa juara dunia. 2024 yg menang pramac, 2025 gressini, mau taro di mana muka factory ducati?
Iya kah ? Sprtnya akan bnyk yg ngrecokin marc kl utk juara dunia .. Haha,
nama marc lebih besar dari martin,bahkan sama pecco sekalipun kalau untuk brand ambasador
joki lain lulusan tim promag yang lebih medioker, macam petruk dan ngiller, pernah dikasih kesempatan naik pangkat dapet motor merah.
kenapa martil kayaknya susah banget? standar syaratnya tinggi banget?
menurut saya he deserves oppotunity.
jika pertimbangannya cuan marketing, ya martil jelas kalah sama marwoto.
“Saya kira tidak, karena Brad Binder sudah punya kontrak. Itu mungkin saja terjadi, tapi saya tetap tenang.”
Itu artinya dia 2025 ngincar masuk katemi factory dong? Tukeran kah sama Ngiller? Si agus juga belum aman posisinya.
Pabrikan mana yg gak mau sm MM. Walo udah punya kontrak pun bisa aj Binder digeser ke Gas2. Kalo mslh kontrak Acosta pun terikat kontrak langsung dgn KTM tapi di tim satelitnya. Satelit pun di bisa diliat sendiri Acosta gmn, jd gak masalah Binder geser tim
Kyknya sampai pertengahan tahun ini ga peduli siapa yg bakal jurdun, tp lebih ke siapa yg bakal jadi teammates Pecco,
Pemberitaan yg bombaztiz itu yg dibutuhin Darno
kalau secara kasar sih emang martin paling harus di factory
secara halus juga seharusnya naek factory, kesian kan
tapi secara lain lain ya marc lebih ngejual
padahal kalau mau seta dia di KTM aman, mending dukung marqes ke factory ducaty ya.. tapi logis sih cuman, boacah ya masih singkat cara mikirnya
Acosta masih terlalu jujur ngomongnya… belum belajar dari Simbah dan Marc
Terserah apa kata orang, keputusan toh akhirnya di Gigi Dall’Igna. MM93 juga gak peduli mau di Ducati Lenovo / Pramac Racing selama dia dapat GP25 tahun depan. Atau mungkin Gresini bisa dapat 1 motor factory khusus utk MM93 ?
justru MM93 bukan hanya ngincer motor pabrikan tapi tim pabrikan juga..
ada tuh statment pramac mau rekrut dia tapi dia gak mau karena bukan tim pabrikan bang
Win2 lah
2025 MM ke KTM, jurdun
2026 MM balik ke DUC Factory, Jurdun
Memang GP25 jaminan lebih baik dibanding GP24??
Cara membacanya tidak seperti itu.
Yg jelas GP25 tentu lebih update dibanding GP24.
Masalah update terbarunya itu mengalami kemajuan atau kemunduran, itu persoalan lain, dan pembahasannya beda lagi.
Intinya sih siapa pun.. rider di motogp itu adalah musuh, apalagi sekelas rider jurdun 8x.. itu gak boleh & jgn smp dpt senjata motor factory, alamat Pr berat.. buat lawan dia apalagi buat juara.
#Ruwet
Hmm.
Kayaknya yang sentimennya positif sama mm93 malah cuma hohe martin, apa karena sama2 orang spanyol ya.
Mendingan mm93 tandem sama hohe martin saja, entah di pabrikan mana wkwk.
Tujuan utama motojipi sendiri kan buat penjualan brand, bicara penjualan ya jelas mm93
MM baiknya tetap d gressini dengan spec GP25 dan perlakuan khusus pabrikan, JM ke factory ducati, win win solution,dah lah gitu
Acosta masih pegang kartu keberuntungan, agresivitas nya belum makan korban menyeret pembalap laen
Bocah tengil kalau overtake ngawur!!