TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui beberapa puzzle kunci line-up pembalap MotoGP 2025 sudah mulai terbentuk. Jorge Martin dan Aprilia sempat mencuri pemberitaan besar, disusul konfirmasi Marc Marquez yang akan bertandem dengan Pecco Bagnaia. Menurut TMCBlog, tanpa bermaksud memarjinalkan personal pembalapnya, pengumuman line-up berikutnya tidak akan terlalu memiliki skala richter yang besar dibandingkan dua konfirmasi ini. Namun ada satu lagi cocoklogi yang baru kepikiran dari beberapa konfirmasi ini yakni potensi Dejavu 1 dekade dimana akan hadir 1 tim dengan dua pembalap kuat.
Musim 2015 tentu adalah tahun yang sangat dikenal dan dikenang oleh kita penggemar MotoGP. Tahun yang melelahkan, tahun yang kelam jika dilihat dari satu sudut pandang namun juga tahun dimana satu tim kala itu yakni tim pabrikan Yamaha yang memiliki sepasang pembalap kuat nantangguh. Satu sisi box diisi pembalap yang berada pada puncak usia terbaiknya sebagai pembalap MotoGP – Jorge Lorenzo. Sementara satu sisi box lainnya diisi oleh pembalap senior legendaris yang masih sangat kuat – Valentino Rossi, sebuah kombiasi maut pembalap kuat Italia dan Spanyol.
Dan melihat tahun 2025, tidak salah jika beberapa orang memikirkan bahwa akhirnya kondisi ke-kompetitif-an yang kuat di dalam tim Yamaha Factory 2015 bisa kembali tereplikasi di tim pabrikan Ducati dimana ada Pecco Bagnaia yang mewakili posisi Lorenzo saat itu dan Marc Marquez yang sedikit banyak mewakili posisi Rossi saat itu. Dan lagi-lagi kombinasi pembalap kuat asal Italia dan Spanyol.
Bahkan bagi TMCBlog sendiri, aroma potensi pertarungan antara Pecco Bagnaia dan Marc Marquez yang akan dibawa keduanya sampai ke seri terakhir Valencia 2025 sangat kuat tercium bahkan semenjak hari pertama Ducati mengumumkan perekrutan Marc Marquez ini. Yaaaa, asal jangan terulang juga clash berbuntut polemik tak berujung kayak 2015 yaaa. – @tmcblog
Makin seruu
Pertamax kah?
Clashnya mungkin ada lagi wak Haji
Di baby hiu bisa jadi berpihak ke markuwes , sesama orang spanyol. Mirip kisah paduka lorenso dan mas rosi
Semoga saya salah
Hiu lbh fans ke Rossi walau dia senegara dgn Marc. Coba aja cari beritanya. Racing line yg kerap berbeda itu jg dia tiru di Rossi.
racing linenya si hiu mirip sama 46
semoga ada clash part 2 biar rame
Tapi menurut saya di era 2015 itu ada 3 rider yg jadi tokoh utama perang kurusetra, dan satu tokoh tsb tahun depan atau malah mungkin mulai tahun ini bakal terlibat lagi,
Sayang waktu duet Marquez-lorenzo malah berakhir antiklimaks karena motornya terlalu nyeleng dan badannya udah remuk redam
berakhir dengan triple crown hasil dari one man show.
yes perang segitiga yg mirip 2015 mungkin malah akan terjadi musim ini.. Marwoto bingung mau jd wingman siapa, Bagiono yg future team-mate, atau Martil yg sesama spanyola.. atau malah dia yg mau menang sendiri, peduli setan 63 & 89.. 🤣
alias jgn dianggap serius..
@Ordinary Rider : Setelah ini ada Assen>Sachsenring>Silverstone yang tidak memerlukan napas panjang.
hmm seru nih emang next 3 sirkuit..
Jadi kangen era di mana kombinasi pembalap+motor sama kuatnya sehingga bikin hasil race tiap serinya gak ketebak, kadang Rossi, kadang Lorenzo, Kadang Marc, Kadang Pedrosa, Kadang pembalap satelit bisa unjuk gigi ngerecokin jadinya sampai akhir musim tetap seru karena bukan cuma pembalap yang berbeda, tapi motor yang beda juga bisa berjuang memenangkan kejuaraan…
Saat itu peran teknologi dan aplikasi aerodinamika belum berkembang seperti sekarang ini, sehingga prosentase andil performa motor tidak terlalu besar dibanding peran skill pembalap.
Wajar saja, makin tahun teknologi makin berkembang di semua sektor dan kita bisa merasakan perbedaan dan dampaknya.
Awal tahun 2000-an jaman milenial handphone itu masih SMS-an, backlight, poliphonic, layar kecil, tombol minim dan sederhana….sekarang sudah beda jauh.
memang benar sih, motor tahun ini lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, dan motor tahun depan akan lebih baik daripada tahun ini… perkembangan teknologi semakin maju performa semakin baik…tak bisa dihindarkan… cuma berharap pada regulasi baru 2027 atau konsesi ini menghadirkan persaingan yang seru lagi…
apalagi kalau udh riuh flag to flag
Bukan kata Jaos kan?
penasaran kabarnya gimana tuh komentator2 lawas
Bisa jd masih banyak yg beredar cm reinkarnasi jd silent reader…
ente jg dong wong lawas hehehe
bagaimana dgn Thole ?
Gw termasuk komentator lawas gak om? Dulu awal baca blog wak haji gara2 mau beli cb150 old akhirnya sampe sekarang tetap baja walaupun ga sesering dulu. Tapi selama ini ga pernah coment sih
klo dulu, pembalap tua di datangi pembalap muda. yg tua ngambek. Sekarang pembalap muda di datangi pembalap tua, siapa kira2 yg nakal ngambek ya?. atau malah sportifitas sampai akhir?
Pembalap tua yang ini beda mah.. kagak baperan wkwkwk
Ducati memelihara 2 singa dalam 1 kandang…kita semua tahu apa yang akan terjadi..
Bukan nya satunya seekor semut 🐜 ya?
Moga garasi di pisahlah biar ada sandiwara 🔥
susah piara 2 singa dalam 1 kandang
M1 zaman ganteng tnp aero2..kini zaman berubah setelah……
@Anak rantau : bener bossQ..masih elok seperti motor produksi massal mereka.
D.Pedrosa sebenarnya juga kuat,sempet tandem ma Stoner & Marquez,sayangnya Dia sering apes gk sempet Jurdun sampe pensiun
Gaskan Ducati Desmo
kalu Jaos itu ngak pernah nyerang individu, tapi yg diserang produk.
Yang membedakan dulu dengan sekarang adalah dulu tertutup data sampe di pisah tembok.sekarang di obral data pembalap,biar gak ada rahasia,bisa saling nyontek.
tembok bulan di 2015. sebelum rossi ke ducati iya
Kayaknya ntr 2025 Om Gigi bakalan lebih akrab sm Marc ketimbang Pecco
kalau ada abad pencerahan, itu juga bisa dibilang tahun pencerahan. jadi tau jurus bacot nojutsu beneran ada.
harusnya di era 800 cc dia bisa jurdun. kalau gak lowside di PI
nyasar
Ternyata para pembaca jaman Thole kaos masih ada. Wkwkwk.
jaman mesin metualergi, makin panas makin kencang
kalo bisa dicopot aja radiatornya
Test, silent reader lama mencoba exis
mbah darmo sdh mati kah?
Darmo dkk masih hidup dan berkembang biak dengan pesat diblognya joscakjostod