Home MotoGP RESMI : Enea Bastianini dan Maverick Vinales Perkuat Red Bull KTM Tech3...

RESMI : Enea Bastianini dan Maverick Vinales Perkuat Red Bull KTM Tech3 di MotoGP 2025

43

TMCBLOG.com – KTM dengan resmi telah mengumumkan line-up pembalap baru untuk Red Bull KTM Tech3 mulai tahun 2025: Enea Bastianini dan Maverick Viñales. Di era baru kehadiran Red Bull KTM Tech3 dengan motor pabrikan KTM pada musim 2025, skuad terkini yang berganti nama dari GasGas dan melengkapi tim utama yaitu Red Bull KTM Factory Racing dengan warna oranye. Bastianini dan Viñales akan dilengkapi dengan mesin KTM RC16 pabrikan spek penuh pada tahun 2025 mendatang sebagai bagian dari perjanjian multi-tahun dan akan membentuk kuartet oranye Red Bull KTM dengan pembalap pabrikan Brad Binder dan Pedro Acosta.

Bastianini memulai debutnya di Kejuaraan Dunia sepuluh tahun yang lalu dengan KTM RC4, setelah sebelumnya juga menjadi juara di Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC). Ia meraih enam kemenangan dan lebih dari 30 podium di Moto3 dan Moto2 melalui fase pendidikan selama tujuh musim yang berpuncak pada kemenangannya di Kejuaraan Dunia Moto2 2020. Pembalap Italia itu naik ke MotoGP pada 2021 pada usia 23 tahun dan telah mencatatkan enam kemenangan dan 12 podium selama tiga setengah tahun di divisi tersebut hingga saat ini.

Sudah menjadi pemenang balapan di tahun 2024, dan pembalap pertama di era MotoGP yang berhasil meraih kemenangan dengan tiga pabrikan berbeda, Maverick Viñales membawa pengalaman dan talenta yang luar biasa ke dalam tim. Pembalap dengan nomor 12 ini juga merupakan Juara Dunia Moto3 kedua kalinya bagi KTM pada tahun 2013. Empat musim di Moto3 dan Moto2 menghasilkan empat kali finis di posisi tiga besar secara beruntun. Dia bergabung dengan kelas utama pada tahun 2015 dan mencatatkan kemenangan pertama dari 10 kemenangan MotoGP yang diraihnya hingga saat ini pada musim berikutnya. Viñales telah meraih 35 podium di kelas utama dan mengoleksi dua medali perunggu kejuaraan selama satu dekade. Dia telah memenangkan setidaknya satu Grand Prix dalam tujuh dari sepuluh tahun di MotoGP.

Nicolas Goyon, Manajer Tim Tech3 Racing MotoGP: “Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa Enea dan Maverick akan bersama kami tahun depan dan kami kembali ke KTM. Kami tidak bisa melupakan kemenangan pertama kami di MotoGP yang diraih dengan warna oranye! Kami tidak dapat menyembunyikan rasa bangga kami karena kedua pembalap berbakat ini telah memutuskan untuk mengendarai motor kami. Ini menunjukkan bahwa kami telah mengikuti jalan yang benar, dan teknologi kami dapat bertarung di garis depan untuk kejuaraan. Kami ingin berterima kasih kepada Pierer Mobility AG atas kualitas dukungan mereka. Kolaborasi kami telah mencapai level tertinggi tahun ini dan saya yakin akan terus berkembang di masa depan. Kami juga ingin berterima kasih kepada Red Bull atas dedikasi mereka bersama kami. Kami memiliki komitmen yang jelas untuk meraih kemenangan dan itulah mengapa Enea dan Maverick memutuskan untuk bergabung dengan program ini.”

Pit Beirer, Direktur KTM Motorsports: “Kami sangat senang bisa membawa Enea dan Maverick ke dalam proyek MotoGP kami dan memberikan dukungan penuh dari tim untuk terus mengejar target dan mencapai performa maksimal mereka. Sudah jelas bahwa kita sedang membicarakan dua pembalap tercepat di dunia saat ini dan merupakan sebuah pujian bahwa mereka mempercayai kami dan operasi kelas satu yang telah kami ciptakan bersama Red Bull KTM Tech3. Label tim untuk tahun 2025 menjelaskan semuanya: inilah saatnya untuk memperkuat nama KTM lagi dan kami tidak dapat memikirkan cara yang lebih baik untuk memberikan nilai lebih kepada perusahaan selain Enea dan Maverick yang akan mengenakan seragam oranye Red Bull. Mari kita lanjutkan sisa tahun 2024 sekarang dan kemudian menantikan awal yang baru untuk tahun depan.”

43 COMMENTS

  1. Wah, kalau Vinales bisa menang di KTM, bisa jadi pembalap pertama yg menang di 4 pabrikan berbeda.. bakal jadi rekor yang susah dipecahin tuh

    • Dan lebih masuk akal Vinales ngejar rekor menang race di 4 pabrikan berbeda drpd ngejar jurdun kelas premier krn tahun depan ada Marc, Pecco, Acosta dan kemungkinan Martin kalo cepat beradaptasi,

    • Rins kyknya masih tetep di Yamaha, cuman ga tau kenapa masih belum resmi perpanjang kontrak, tapi doi masih sangat terlibat di pengembangan M1 dgn mengikuti bbrp test,

  2. Fix duit Red Bull emg lebih gede nih bagi Vinales, doi di Aprilia sampai skrg ga dpt sponsor minuman berenergi semenjak putus dr Monster dan Yamaha,
    Sedangkan Bestie, “welcome home cheater !!!” By Red Bull

  3. Yaa kalo RedBull yang bergerak pastilah Vinales mau ke KTM bukan gasgas Tech3 heheh..

    Ya kali dari factory Aprilia ke satelit gasgas

    Kalo ke RedBull KTM Tech3 jelas menggiurkan bakal ada logo RedBull di helm,dan diluar kegiatan lainnya

    Logis diusianya sekarang butuh dana lebih daripada kejerat pinjol untuk sekedar beli gas melon sama isi token 20k, belum lagi anak masuk sekolah, istri butuh makeup

    Diitung itung pake alfalink sepertinya bayaran RedBull KTM Tech3 lebih banyak dari Aprilia yang semua orang tahu gak punya sponsor besar, dan di akui bos bos mereka kesulitan cari sponsor
    Sulit cari sponsor padahal muaranya karena Aleix espargaro egghhhhh ….

  4. Rada aneh ini rider satu, padahal April udah kasi full support factory dan motornya juga kompetitif. Motor KTM juga belum sekalipun menang race, cuma April pabrikan selain Duc yang udah menang race musim ini. Iri kah sama gajinya Martin ?

        • Nilai transfer dan gaji pemain dalam sepak bola itu berbeda…

          Nilai transfer itu buat klub yang mau membeli pemain yg masih terikat kontrak di klub lain, dan besarannya makin gila-gilaan sekarang ini.
          Ya ini kasarannya seperti jual beli pemain.

          Sedangkan gaji pemain, itu ya penghasilan yg diberikan klub pada pemain yg dikontraknya, nilainya tidak sefantastis nilai transfer.

  5. Kalau pandangan saya soal vinales pilih pergi dari april adalah traumatik masalah mental dia. Pasti masih membekas ketika tandem dgn taro, dimana vinales sbg pembalap utama malah kalah bersinar. Dan dia tahu martin adalah pembalap “gila” yg all out utk mendapatkan hasil maksimal, jadi vinales sudah menyerah duluan.
    Mengapa tidak memilih tim pabrikan H?
    Ini bukan soal salary karena dia juga pernah dapat gaji besar di masa lalu. H masih jauh utk menemukan solusi dari motornya, jika pada jangka waktu tertentu vinales gagal menunjukkan hasil maka makin sulit utk bs berada di motogp.
    Kenapa tidak berusaha naik duc?
    Hanya ada jok di tim satelit yg mungkin saja hanya dapat motor tua dimana pembalap duc dgn motor tua hanya bs di barisan tengah kecuali marc. Dan vinales juga melihat sendiri morbi yg tidak mudah beradaptasi dgn motor baru.
    KTM adalah pilihan paling menguntungkan buat vinales, tekanan mentalnya lebih rendah, gaji mungkin lumayan dan bukan motor yg inferior. Mungkin juga vinales juga belajar dari AE41 bagaimana cara menjalani karir di motogp selama mungkin walaupun tidak bisa menjadi pembalap yg juara dunia.

    • kalo mau berlama lama di motogp harusnya stay di april dong, KaTM kan terkenal juga suka buang buangin sembalap, tengok remy tukang kebun dll

      • Jika vinales tetap di april dan masalah mentalnya kambuh, maka karirnya di motogp selesai lebih cepat. Atau dgn diangkatnya vinales sbg kapten maka diberi beban pengembangan rsgp, jika dia gagal dalam pengembangan maka value vinales semakin turun dan nalai tawarnya semakin mengecil yg membuat tim2 lain berpikir panjang utk merekrutnya.

    • perihal MV kaga mau milih H, gue setuju
      gue yakin dia kagak mau berakhir seperti JM yg sekarang bingung dan bimbang dengan masa depannya setelah dari H
      strategi si MM untuk segera memutus kontrak dengan H dan pindah ke G ternyata sangat tepat walau diny1ny1r1n oleh para “ahl1” dimari,
      karena klo dia tetep mengikuti & menyelesaikan kontraknya (alias sok idealis), sangat kecil kemungkinannya dia mendapat kontrak di suatu pabrikan untuk musim 2025 (bisa jadi dia malah milih pensi karena frustrasi).

  6. pembalap paling unik emang dia ini, ya memang apalagi yang mau di pecahin. jurdun boleh dibilang mustahil karena mood2an dan kudu perfect banget. ada ga perfect sedikit walau sirkuit favorit tetep kalah.

  7. sangat plot twist sekali sampe nyeberang ke KTM.. agak amazed kenapa sampe begitu, tp namanya jg neng Vina.. tp asli sih ini pasukan om Bierer kuatnya merata, dgn catatan duo new kids on the box nya cepat berdaptasi..

  8. Pakai motor apapun sih vinales tdk akan prnh juara dunia krn tdk pnya konsistensi dan kebanyakan mengeluh soal motor.

  9. Mir ke gresini miller ke repsol marcobezz ke aprilia celestino atau tony arbolino login ke motogp vr46 gitu?

  10. Mungkin neng vina mikir motor kenceng duit gede ya KTM, motor kenceng duit cekak ya motor italy, kalo mau duit gede motor lemot ya ngondah, ya gw jga jadi si vina bakal pilih KTM lah, motor masih bisalah di adu, duit jga ga masalah, hari gini masih demen hidup di zona nyaman?? Luh bakal nyesal di kemudian hari, kalo mm93 ga usah di tanya, bran ambasadornya banyak, ga di gajipun ama ducati amanlah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version