Home MotoGP Moto2 Kenapa Kuat di Moto3 Tidak jadi jaminan Kuat di Moto2?

Kenapa Kuat di Moto3 Tidak jadi jaminan Kuat di Moto2?

16

TMCBLOG.com – Moto2, Moto2 dan MotoGP idealnya adalah sebuah Jalur penjenjangan Pembalap di segmen Balap Motor Prototipe Grand Prix. Idealnya Pembalap Dengan Talenta Hebat yang kuat di kelas Entry Level, akan meneruskan kecemerlangannya di kelas Intermediate dan lanjut di kelas Primer seperti yang dilakukan Valentino Rossi dan Marc Marquez . . . Namun selain mereka berdua atau Mungkin Nanti Pedro Acosta Idealisme ini Sulit diperoleh . . . terlebih lagi ketika Format Moto3, Moto2 telah resmi menggantikan kelas GP125 dan GP250 . . . Apakah ada Gap yang tidak Kontinyu di Moto3 – Moto2 Saat ini ?

Luca Boscoscuro, pemilik tim dimana Fermin Aldeguer saat ini membalap penah mengiyakan fenomena Hal ini Via Sky ” Lompatan dari Moto3 ke Moto2 adalah lompatan besar, Anda harus sangat berhati-hati. Pembalap yang kuat di kategori pertama belum tentu juga kuat di kategori lebih tinggi. Lihatlah Dalla Porta, juara dunia, lihat juara dunia Masia, lihat Guevara. Mari kita kesampingkan Acosta yang menang di musim keduanya, namun langsung menjadi sangat kuat. Seseorang seperti dia jelas memiliki sesuatu yang sangat istimewa. Di sisi lain, dia menjadi juara dunia dua kali dalam 3 tahun…”

Namun pertanyaannya adalah, Apakah ada penjelasan teknis mengenai Fenomena ini? Salah satu yang sempat menjelaskan adalah mantan Crew Chief Danny Kent di Moto3 dan Moto2 Juga sempat menjadi Kru dari pembalap Sekelas Cal Crutchlow di WSS dan Stefan Bradl di GrandPrix, Peter bom dalam siniar terbarunya bersama Mat Oxley dimana ia menjelaskan sebagai berikut . .

” Untuk menjawabnya, Saya Katakan bahwa Mereka ( pebalap yang tak melanjutkan kesusesan Moto3 ke Moto2 ) tidak memiliki ‘Paket’ yang komplit. Untuk menjadi Pembalap Top Khususnya MotoGP, anda harus memiliki Talenta. Pointnya 10 di Skala 10. Moto3 adalah kelas yang sangat menarik. Mereka adalah motor prototipe yang sangat sangat kaku (stiff) dimana (mengendarainya) anda tidak harus terlalu banyak berfikir dan memahami.

Pada dasarnya anda hanya harus memiliki keberanian dan talenta Raw (murni) dalam mengendarai Motor. Jadi anda memasuki kejuaraan Moto3 dengan Brilian, Namun masih cukup kosong kepalanya”

” Sesegera ketika kamu lompat ke kelas Moto2, ini adalah perubahan yang sangat sangat besar. Lebih besar dibandingkan perubahan dari Moto2 ke MotoGP. (Ketika naik ke Moto2) Seketika kamu akan mendapati Selalu power yang lebih besar untuk dikendalikan. Dan anda akan memperoleh ban gemuk yang besar oleh Pirelli.

“Jika di moto3 anda melihat ke kiri maka Motor akan bergerak ke kiri. Di Moto2 ketika anda melihat ke kiri, anda harus menggerakan tubuh anda, bermain dengan Bukaan throttle maka mungkin anda akan bisa bergerak ke kanan. Jadi ( ketika pindah dari Moto3 ke Moto2 ) anda harus mempelajari balap semuanya dari awal lagi.

” Jadi Talenta Untuk beradaptasi ke Motor Baru dengan cepat dan mempelajari apa yang dibutuhkan untuk membuat motor itu bisa bergerak cepat di trek adalah sangat Penting. Hal itu tidak langsung terlihat di Moto3, namun akan langsung terlihat ketika berada di kelas Moto2. Jadi Semua pembalap yang menarik dalam 10-15 tahun terakhir akan cepat dalam mempelajari Moto2. Pembalap yang bahkan Menjuarai Moto2 Setelah melakukannya selama 5 tahun tidak akan membuat Impresi yang bagus di MotoGP “

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

16 COMMENTS

  1. Bobot motor juga, pembalap sudah harus punya otot lebih di Moto2. Dan sudah gak bisa ugal-ugalan lagi seperti Moto3.

  2. Di Moto3 racing line nya masih berantakan… Mau keluar racing line pun masih bisa menyodok trus…. Sangat beda pas masuk Moto2, jadi harus belajar maintenance racing linenya… Sekalinya acak kadut, alamat kececer kebelakang

  3. mungkin harusnya moto3 naik jd 2 silinder 400 / 500 cc. kelas moto3 skrg (250cc 1 silinder) jd moto4 atau apalah namanya.

    • Moto4 udah ada tapi cuma di regional, sih. Kapasitas mesinnya agak lupa aku, tapi yang jelas sassisnya gak se wow Moto3. ada Moto4 pun keknya gak terlalu efektif karena dah ada ETC, ATC, dan Talen Cup lain yang motornya agak mendekati Moto3.

  4. kalau mau bener sih treknya harus disesuaikan. minimal skala motor moto3 berbanding trek sama seperti skala motor motoGP berbanding trek. agak ngaco ya?

      • Tetep susah sih menurutku, bro, karena moto3 pake sirkuit sempit pun masih tetep vibesnya kompetitif. Kecuali pake Trek Gokart seperti halnya MiniGP, baru deh susah buat nyalip :v

  5. Bener juga sih, seorang pedro acosta pun butuh satu tahun untuk adaptasi dan baru di tahun ke 2 juara dunia moto2. Semoga mario aji di tahun ke 2 nanti udah bisa sering raih poin dan sering top 10.

  6. Sebaliknya di Moto3 payah, di moto2 lumayan adaaa…

    Yaa bayangkan aja gimana si Miller, Darryn binder langsung lompat MotoGP wkwkw

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version