Home MotoGP Pecco Bagnaia Tidak Setuju Ducati Kurangi Jumlah Motor Factory di 2025

Pecco Bagnaia Tidak Setuju Ducati Kurangi Jumlah Motor Factory di 2025

16

TMCBLOG.com – Pada press conference pra-race weekend GP Jerman, satu hal yang ditanyakan ke Pecco Bagnaia adalah apa pendapatnya tentang fakta bahwa dengan hilangnya Pramac, dalam perjalanan ke Yamaha, Ducati akan memiliki enam motor di grid MotoGP 2025. Lebih lanjut, Gigi Dall’Igna mengaku tahun depan mereka hanya akan memasok tiga motor spek factory yakni GP25 dan tiga spek dari masa lalu (GP24) yang Pecco pakai saat ini.

Mengenai jumlah pembalap Ducati yang turun dari 8 pembalap menjadi 6 pembalap, Bagnaia tidak khawatir, tapi dia yakin agak tidak sependapat dengan Ducati dan menurutnya Ducati harus mempertahankan empat motor factory dan tidak turun menjadi tiga.

“Ketika mereka mengumumkan bahwa Ducati akan memiliki delapan motor di grid, kenyataannya hal itu tidak membuat saya takut. Para insinyur sendiri akan memiliki lebih sedikit sepeda motor, sehingga mereka akan dapat lebih fokus pada apa yang sudah kami lakukan.”

“Yang penting adalah memiliki dua sepeda motor pabrikan lainnya, saya harap kami memilikinya, karena menurut saya itu penting di level pengembangan, tapi kita lihat saja nanti,” jelasnya sambil mendesak Ducati mengubah usulan tersebut. Secara umum pendapat Pecco ini masuk akal, karena semakin banyak jumlah motor maka semakin banyak data yang bisa diolah untuk bisa mempercepat pencarian solusi dalam race weekend.

Taufik of Buitenzorg | @tmcblog

16 COMMENTS

    • Jika motor Ducati factory ada 3, dan Ducati GP25 mengalami lonjakan performa dibanding GP24, maka Pecco Bagnaia kemungkinan akan head to head dengan MM93 sementara penunggang GP25 lainnya (kemungkinan Digianantonio) posisinya mirip Bastianini yg agak netral.

      Jika ada 4 motor factory GP25, maka masih ada peluang VR46 team dgn pembalapnya Franco Morbideli ikut memakai GP25 juga.
      Sebelumnya, Franco Morbideli ini dianggap murid terbaik VR46 academy, lebih unggul dari Pecco saat di kelas moto-2 dan unggul juga di kelas motoGP saat motor Ducati belum melonjak pesat seperti sekarang.

  1. Krn Ducati berada di kelas/peringkat A dlm regulasi konsesi, jadi emg buat mengkompensasinya mesti punya motor yg banyak terutama motor gen terbarunya,

    • Dan dipikir-pikir, kalo beneran Duacti cuman punya 3 motor pabrikan, berarti justru mereka yg paling sedikit data risetnya drpd pabrikan lain yg punya 4 motor pabrikan (ga tau kalo Aprilia tahun depan kyk mana)

      • Kalau tim nya sanggup bayar, harusnya 6 semua factory bike 😂 kan sdm produksinya “cuma” urusin 6 dari sblomnya 8

  2. Bisa jadi nanti ada update part yg cocok buat semua rider , tp di reject marc. Itu Salah satu sumber masalah honda, pedrosa sampai keluar. Sementara motor lain makin meningkat performancenya.

  3. Pecco dah terbiasa melihat data motor lainnya jd dia kurang setuju, gimana klo dia di yamaha bisa2 mumet palanye 😂

  4. Digimon aka Gianto dari tadinya nyaris kaga laku karena posisi di Gresini kegeser pay rider laen, kurang dari setaon udh jadi rebutan 2 pabrikan dan dua2nya nawarin kontrak+motor pabrikan. Awalnya byk yg ngira karir dia bakal tamat setelah kegeser dari Gresini dan kaga jadi dikontrak HRC, taunya malah itu titik balik doi buat jadi sembalab yg dibayar dan naek motor pabrikan. Ada hikmahnya jg kegeser oleh pay rider laen, coba dia masih di Gresini gua yakin dia musti beli seat terus tiap taon.

  5. Apa dominasi ducita bakalan berakhir? 2 tahun lagi aturan motogp bakalan berubah. Jadi mungkin pikiran petinggi ducati buat apa ngotot disisa tahun tsb. Toh imho ducati bakalan tetap dominan 2025-2026

    • Ducati bisa dominan bahkan terus melonjak peningkatan performanya ditenggarai kemungkinan karena Ducati berhasil mengoptimalkan perangkat yang berhungungan dengan AERODINAMIKA, yang berefek pada ability dalam menikung dan downforce yg optimal.

      Jaman Dovizioso, motor Ducati sudah powerfull namun tidak bisa cepat dan punya potensi jatuh yg besar saat melahap tikungan (bersifat “nyeleng”).
      Makanya MM93 masih bisa juara dunia saat itu, begitu juga Fabio Quartararo.

      Sekarang… rekor-rekor fastest lap secara kontinyu akan dipecahkan oleh Ducati GP24.
      Lihat saja isi tulisan TMC Blog akan ada kata-kata rekor pecah sob…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version