Home Motor Masa Depan Yamaha Kenalkan Prototipe Motor Parallel-Serial Hybrid

Yamaha Kenalkan Prototipe Motor Parallel-Serial Hybrid

5

TMCBLOG.com – Yamaha Jepang beberapa hari yang lalu merilis sebuah video yang kontennya merupakan sebuah demonstrasi sistem hibrida yang sedang dalam tahap riset mereka. Diberi nama Series Parallel Hybrid, dalam video tersebut terlihat bahwa motor yang digunakan untuk mendemonstrasikan sistem ini adalah kendaraan prototipe yang benar-benar dalam bentuk baru. Inti dari sistem mesin hibrida baru Yamaha ini terdiri dari dua penggerak (motor generator dan mesin pembakaran internal) yang menggerakkan unit sepeda motor.

Dalam industry otomotif, ada 3 model/jenis utama sistem hybrid yang umum digunakan yakni full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid. Untuk jenis yang masih berhubungan dengan artikel kali ini adalah sistem full hybrid yang masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis yakni paralel hybrid dan serial hybrid, serta paralel-serial hybrid. Pada sistem paralel, sumber tenaga pada mobil didapatkan dari tiga kombinasi berbeda yakni dari mesin bensin itu sendiri, dari motor listrik, atau dari keduanya.

Sistem serial hybrid, sistemnya mirip dengan paralel, hanya saja mesin pembakaran internal bertugas untuk mengisi daya baterai listrik supaya bisa menggerakkan roda kendaraan. Singkatnya sebagai generator pengisi data untuk motor listriknya, artinya mesin tidak terhubung langsung ke sistem penggerak, sehingga benefit yang didapatkan adalah akselerasi halus serupa mobil listrik murni.

By the way, melihat dari bentuk unit prototipenya, mengambil basis dari sasis Yamaha XMax dengan beragam spare part ‘gado-gado’ seperti suspensi depan dari YZF-R7 dan mesin internal combustion-nya disinyalir mengambil basis dari Yamaha NMAX 155, dibalut dengan body yang benar-benar baru tetapi dalam status prototipe alias eksperimental.

Nah, sistem yang digunakan pada unit eksperimen Yamaha ini menampilkan mesin pembakaran tradisional dengan motor generator yang dipasang langsung pada kruk as, dan motor listrik yang terhubung ke gardan roda belakang. Sehingga termasuk ke dalam jenis paralel-serial hybrid.

Sistem ini memungkinkan untuk menggerakkan sepeda motor dengan tidak menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh mesin pembakaran internal, tetapi hanya akan menggunakan tenaga baterai. Dan secara cerdas akan menyesuaikan ‘diri’ untuk menggunakan energi yang dihasilkan mesin pada kecepatan normal, menurut klaim Yamaha.

Motor menghasilkan tenaga listrik melalui Motor Generator yang dipasang pada kruk as mesin bakar, yang pada waktu serta gilirannya bisa mengirimkan tenaga juga ke Drive Motor yang dipasang di bagian gardan untuk memberikan torsi untuk sepeda motor melaju.

Motor Generator elektronik juga bisa menambah muatan daya yang dihasilkan dari sistem pengereman, atau biasa disebut juga dengan regeneratif, dimana menciptakan arus balik untuk mengisi daya baterai di bagian tengah unit HEV prototipe Yamaha terebut.

Di sisi lain, sistem hibrida tersebut dapat sekaligus mengisi daya sendiri saat kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi (bukan dengan kecepatan penuh), ketika mesin bakar bekerja kemudian mengirimkan daya ke Drive Motor, yang akan menggerakkan roda belakang secara langsung.

Juga dibekali dengan sistem regenerative braking, yang sanggup mengubah energi kinetik menjadi energi panas yang kemudian diubah menjadi daya listrik untuk kemudian disimpan ke baterai, memungkinkan menambahkan daya jelajah motor menjadi lebih jauh lagi.

Sepeda motor eksperimental ini memiliki 3 mode berkendara, yaitu full EV, seri hybrid driving/engine driving, dan boost driving. Pada saat berkendara dalam mode otomatis, sepeda motor pertama-tama bertenaga EV penuh, hanya menggunakan Drive Motor yang dipasang di gardan belakang untuk menggerakkan sepeda motor.

Ketika berkendara dalam mode penggerak hybrid/mesin penggerak, mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) juga akan menyala, membantu memberikan tenaga ke roda belakang melalui belt transfer dan sekaligus untuk mengisi ulang daya baterai melalui generator motor yang terasang pada kruk as.

Sementara ini, ada beberapa hal yang belum dijelaskan secara gamblang dan tuntas oleh Yamaha mengenai sistem Seri Paralel HEV. Salah satunya soal berapa “kecepatan normal” yang akan menunjukkan hidup atau matinya (on/off) sistem penggerak hybrid ini.

Kapan motor generator listrik membantu roda berputar dan kapan ia digantikan atau dibantu oleh mesin ICE atau malah akan kah mesin ICE yang bekerja dengan porsi output daya lebih sedikit ketimbang motor generator listriknya? Karena semua akan memberikan pengaruh terhadap seberapa besar efisiensi kinerja sistem hybrid ini, berapa konsumsi daya baterai dan juga konsumsi bahan bakarnya.

Sistem hybrid baru dari Yamaha ini juga memiliki transisi yang cerdas, dengan dua mode Boost Hybrid yang dapat digunakan saat akan menyalip kendaraan lain yang lebih lambat. Pada mode Dual Boost, motor listrik yang dipasang di gardan dan mesin pembakaran bekerja sama untuk mempercepat laju motor. Pada mode Triple Boost, motor listrik yang dipasang di gardan dan mesin pembakaran digabungkan dengan generator motor yang dipasang di kruk as, yang sekarang menghasilkan torsi langsung ke kruk as mesin bakar untuk meningkatkan tenaga, torsi, dan respons mesin.

Bila TMCBlog tangkap dari video yang berbahasa Jepang tersebut [silakan dikoreksi bila kami keliru], dengan mengoperasikan sepeda motor pada kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan normal jalan raya (sepertinya merujuk pada regulasi lalu lintas Jepang dan Uni Eropa) disinyalir akan mengalihkan sistem penggerak daya beralih ke mesin bakar.

Dalam kecepatan yang lebih tinggi dari itu, tampaknya akan mengaktifkan kembali salah satu motor listrik, sehingga rider akan mendapatkan semburan tenaga ekstra. Lagi-lagi karena ini baru tahap pengenalan awal terhadap konsep Series Parallel HEV, detail teknis lengkapnya belum disediakan oleh Yamaha.

Kemudian, pertanyaan perihal berapa kecepatan berapa untuk memulai pengisian daya baterai, dan apakah baterai memiliki cara lain untuk mengisi ulang? Ataukah akan dibekali juga dengan sistem plug in charge? Karena dari video yang dipublikasikan Yamaha, unit prototipe dalam video tidak terlihat port pengisian daya yang terlihat.

Namun, sistem Series Parallel HEV yang diluncurkan kali ini terbilang baru dari Yamaha. Berbeda dengan sistem hybrid yang bisa ditemukan pada Grand Filano, yang hanya membantu meningkatkan torsi mesin saat berakselerasi dan dalam waktu yang sangat singkat.

Pada akhir video yang kalian bisa akses di awal artikel ini, ada satu clue yang bisa kita semua pastikan bahwa ke depannya bukan hanya pada segmen skuter matic saja teknologi Series Parallel Hybrid Yamaha terapkan.

Karena Yamaha sudah terang-terangan menyisipkan gambar bagian samping kanan mesin MT-09 yang disinyalir kuat merupakan hasil eksperimen selanjutnya yang akan Yamaha publikasikan. Mungkin dalam waktu dekat di beberapa pekan ke depan, atau juga pada pertengahan tahun 2025 ini. – @tmcblog

5 COMMENTS

    • Dri konsepnya mirip PHEVnya honda yg udah diterapin ke mobil, dimana mesin cuma jadi generator dibawah kecepatan tertentu, ketika dibejek poll membutuhkan tenaga ekstra, mesin ikut membantu memutar roda, tpi tergantung modenya juga kalo full ev cuma dinamo aja itupun kecapatan maksimum sesuai kemampuan dinamo, kalo sport dua duanya aktif, dan sepertinya yamaha melihat celah untuk teknologi seperti itu di motor belom ada yg mulai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version