Di dunia marketing, strategi co-branding merupakan strategi dimana dua perusahan melakukan suatu aliansi positif dan membangun sinergi marketing yang saling menguntungkan. Siapa yang tidak kenal Minerva. Sebuah perusahaan produsen Otomotif roda dua yang akhir-akhir ini cukup mencuat dan berhasil mencuri perhatian pemerhati roda dua di Indonesia pada khususnya. Dengan Produk Minerva 150R, yang memiliki bentuk mirip produk impian CBR 150R, Minerva berupaya menghadirkan solusi ekonomis memiliki sebuah sport bike dengan harga terjangkau.
Akan Tetapi pada Artikel ini saya akan sedikit menyinggung tentang strategi co-branding marketing yang dilakukan Minerva. Terlihat, Minerva cukup selektif memilih mitra sinerginya dengan menggandeng Sach . . . sebuah perusahaan Motor Tertua didunia menurut wikipedia !! Di ranah co-branding, Minerva berupaya sebagai Finished product . . . sedangkan Sach bertindak sebagai ingredien product. Kedua institusi ( Minerva dan sach ) sama-sama memperoleh keuntungan . . . Minerva, akan terbantu banyak dengan pamor sach yang melegenda dan berupaya membentuk opini publik bahwa Dirinya (minerva) bukan perusahaan asal-asalan yang dikelola dengan tidak profesional . . . wong Perusahaan sekaliber Sach aja percaya sama Minerva . . . begitu kira-kira. Sedangkan Sach memperoleh keuntungan finansial dengan terjualnya desain motor yang telah dipatenkan mereka. Terbukti . . . Minerva masih memimjam kata MadAss, yang notabenenya masih milik Sach untuk salah satu line Up Mereka.
Inilah enaknya jadi perusahaan seperti Minerva . . . sangat independent, ia dapat dengan mudah bermanuver dengan membangun sinergi dengan siapa saja yang kira-kira dapat diajak sukses . . . Tentu ini tidak dapat dengan mudah dilakukan para ATPM dibawah naungan perusahaan induk besar macam Honda, Yamaha, suzuki, dan Kawasaki. . . yang notabenenya cuma bisa menjual barang yang pastinya sudah ditentukan. Akhir-akhir ini Santer diberitakan Minerva akan menggandeng Megelli, untuk bersinergi menjual motor sport full fairing berdesain orisinil. Bukti bahwa think tank Minerva merupakan orang-orang yang cukup smart membaca potensi market.
Tinggal kini . . . Minerva harus berbenah untuk memperbaiki diri di segi kualitas produk dan jaringan after sales servive. Kita Tahu banyak sekali laporan kekurangan Motor R150 yang berkutat pada masalah In-konsistensi Kualitas. Buat Minerva . . . . tinggal berusahalah untuk menjadi diri sendiri, menjaga originalitas, dan konsisten . . . karena manuver anda sudah cukup membuat pemerhati motor biasa (seperti saya) memperhatikan sepak terjang anda . . .
jadi kaya perusahaan seles donk
jual doank…
tpi gimana after salesnya
Taufik:
yoo…nggak ada salah nya ho . . . outsourching, asalkan . . . itu dia..sekali lagi after sales service..
KMI aja nggak produksi Ninja 250R . . .mereka ndatengin utuh dari Thai
TAM ndatengin Yaris dan Vios utuh . . . . juga dari Thai
Ducati Indonesia ndatengin Monster utuh dari Thai
cuma ini agak lain . . . ada semacan co-branding strategy, cmiiw
yup bener kata mas itulah kelebihan yg dimiliki minerva krn mereka tidak ada ikatan dengan merk tertentu sehinggadapat bebas menjalin kerjasama dengan perusahaan2 yg lain tp sekali lagi mengenai kualitas dr barang itu sendiri yg harus diperbaiki, contoh saja 150r kalo diliat dari jauh sekitar kurang lebih 10 meter(wkwkwk jauh amat) memang keren tuh tapi kalo dr dekat keliatan tuh murahan plastik fairing ya hahah(cuma 1 contoh yg keliatan yg laen ya buanyak hahaha)
@mig 29
justru itu (jaminan “after sales service”) yg diharapkan muncul seiring bertambahnya pesanan terhadap produk-2 minerva..
padahal jika dilihat dari proses perakitan yg di indo (jonggol – bogor??) harusnya spare part juga sudah jelas ketersediaannya.. tinggal sdm + modal usaha patungan (minerva & service-center owner) trus bikin service center resmi dimana-2.. gw yakin minerva lambat laun akan dijadikan alternatif bahkan jadi pilihan untuk orang indo.. (yg rata-2 pada komen.. “klo rusak servicenya dimana? klo Hon**, Yam***, dll banyak service centernya khan?”)
tapi.. seperti Bos Taufik bilang.. ga konsis-nya (ga punya pendirian / standarnya masih asal) Minerva dalam kualitas itu yg harus diubah agar bisa lebih berkembang & terkenal (akan kualitas yg ga maen-2) di mata orang indo..
Jadi diri sendiri pie mas taufik…?
Wong desainx nyontek abiz CBR 150….
Ane ykin pengguna CBR150 pd ngeluarin sumph seraphx pd minerva….
Btw honda dpat fee g y dr pencontekan itu….? Wkwkwkwk
Taufik:
Ya itu dia . . . seharusnya memang Minerva memulai gerakan Originalitas seperti yang aye utarakan . . . moving Minerva dengan menggandeng Sach dan megelli untuk mempertahankan originalitas . . . sudah cukup baik . . . aye yakin biker akan tetap mengapresiasikan 😀
NAH GITU DONK…. kualitas diperbaiki walau memang murah. khan pasti banyak pelanggannya.
satu lagi, jangan pernah niru produk lain!!!berbanggalah dengan kemampuan sendiri, kalo emang blum bisa bikin aerodinamis yang pas, tunggulah sampai bener2 siap. bgitu meluncur produknya, han pasti ada kebanggaan didalamnya.
Setuju Bro Taufik… Ini baru namanya breakthrough… Diawali sebagai plagiat (sama dg produsen2 jepang & china diawal karirnya), kemudian review market, apa yg sedang sdg hype? Ya motor2 berCC besar (250cc ke atas) menjadi impian para bikers skrg, bahkan yg udah punya mobil pun ngincer2 pengen pake (biar mobil buat istri aja). Dalam waktu cepat minerva lgs manuver mengeluarkan motor sport 250cc Megelli (sounds italy but sounds bahasa jg alias bikin pegel… hehehe). Dari sisi kualitas material, finishing, dan after sales service tentunya harus terus ditingkatkan… kalau megelli direspon positive pasar, bakalan bikin Bang Yamamoto tambah garuk2 kepala pake “kepak sayap”nya…
Bila spirit minerva konsisten dlm meningkatkan hal itu semua, saya yakin dalam wkt dekat akan muncul produsen motor dari Indonesia berkualitas internasional… yang pada akhirnya motor karya original anak bangsa bisa diekspor ke mancanegara…
Satu yang penting adalah menjaga kualitas dan ketahanan produk.
Mochin sempat booming di 90an dengan harga murahnya, akhirnya “kukut” karena tidak bisa menjaganya.
Untuk Minerva, ditunggu kualitas sama durability-nya.
Kalo memang terbukti, mungkin akan terus berkembang dengan baik, karena saat ini memang mempunyai harga yang “bagus”
minerva tak ubahnya pelaku pelaku bisnis di mangga besar dan glodok, memperbanyak cd vcd dvd bokep untunk keuntungan perut sendiri tidak menghargai karya intelektual orang lain….
apa ada sach ngeluarin cbr 150, yang jelas2 niru habis hak cipta Honda..??? jangan mengadang gadang sach di sini mas fik jelas2 minerva di sini hanya ngeluarin motor jiplakan…Harusnya DI Brangus aja… kalo mau berbisnis gitui silakan di negara lain aja lah..
aye beusaha untuk dingin mnyikapi hal ini . . . ya memang banyak khalayak menyayangkan sikap Minerva dahulu (R150 dan T150) yang meniru desain motor yang telah ada . . . oleh karena itu saya sangat berharap Minerva ke depan menjunjung tinggi Originalitas dan bermain jujur . . . gitu aja (berkali-kali aye ulang dalam artikel ini ). . . aye yakin barader semua tau maksut aye 😉 . . .
CBR 150 sdh menjadi kelinci percobaan nya …
Terlanjur malu lah minerva, meng-imitasi-kan secara terbuka.
Saya rasa tidak akan ada yang membeli megelli, kecuali minoritas.
Orang cenderung berpikir membeli ninja 250 R meski agak mahal.
So, kembali kpd harga lah yg sebanding dgn kualitas.
@Ray 18
Ane setuju, dengan harga 27 juta (bener seginikah), ane rasa orang akan berpikir 7 kali untuk membeli motor abal2 dengan kualitas yang belum pasti. mending nambah lagi biar dapat RR.
Harusnya Minerva mencoba dari bikin sendiri produk originalnya dari yang harga 10jutaan, baru naik kelas. Jangan masuk Sekolah langsung pengen ke kelas 5 , bisa2 gak nyambung mode on
mas taufik, kok saya berpendapat dengan strategi marketing seperti ini minerva terkesan membohongi konsumen. pada waktu minerva menjual sach madass yg bnar2 teknologi jerman di indonesia, mereka juga jualan 150r dan t150r, tetapi tetap memakai embel2 teknlOgi jerman. saya g percaya 150r teknologi jerman, lbh mirip mocin memang. konsumen yg g tau akan tertipu dg embel2 teknologi jermannya.
Taufik:
hmm teknologi jerman Yah?
Aye nggak tau pastinya kayak apa . . . belon juga ngebelek itu jeroan mesin Minerva yang di klaim teknologi jerman . . . yah teknologi kan boleh dari jerman . . . tapi bikinnya pasti ditempat yang labour cost nya kecil 😉
lucu nih mongtor, kyk motor gado2, hehehe..
coba kita liat dari belakang, umm.. Chibby 600RR sekali yak? oval silencer, LED taillight..
liat fairing, desain italiano bgt! simple, tp keker, hehehe..
mirip bgt Duc 848/1098, lengkap sama tulang rangkanya..trus tangki diliat dari atas, lebar a la, tempurung kura2, ngingetin R1 bgt! hehe..
nnah.. klo bagian depan menurut gw gabungan R6, Chibby 1000, sama 1098, R6 bisa diliat dari windshieldnya, meruncing, batok kepala mirip bgt Chibby “Killer Whale”, tp di gabung sama 1098, lampunya jg gt, sipit kyk ducati, tp tetep melebar ketengah kyk mongtor2 jepang, hehehe..
Langkah jadi plagiat kadang memang diperlukan juga, tetapi harus punya target untuk nantinya lebih hebat dari yang ditiru.
Di Jogja ada belum mas Dealer Minerva?
Ikutan ah…
Saya masih bingung soal minerva indonesia mas Taufik..
di Jerman sendiri, kenapa Minerva ga memasarkan si Megelli ini? Untuk itu saya sangat menyangsikan kualitasnya..
taufik:
jawabannya mungkin . . . Karena Minerva menjual motor hanya di Indonesia saja . . . kalau di jerman . . . yang jualan sach
Soalnya di Jerman sendiri banyak produk dari china dilarang beredar.
misalnya stop kontak atau kabel rol dari cina yang harganya ga ketulungan murahnya.
di produk cina ini terpampang logo TÜV (Technische Überwachungsverein) dan GS (Geprüfte Sicherheit), ya kalo ada dua simbol ini artinya barang sudah ditest, dan dijamin aman. Cara test mereka bahkan sampai dibakar segala, ada batas waktu, seberapa lama barang itu baru boleh terbakar atau habis terbakar.
Kedua logo ini memang dipalsukan dimana2, silahkan lihat barang2 yang beredar di indonesia, banyak kok yang pasang logo TÜV dan GS
Nah, di produk dari cina yang murah bgt itu, kedua logo ini terbukti palsu. Pedagangnya pun dihimbau tidak menjual lagi… dan ada ancaman hukuman juga. Alasan utama adanya hukuman adalah: barang itu dinyatakan tidak aman: misalnya mudah menimbulkan korsleting yang berujung pada kebakaran..
Di sebuah acara tv saya juga pernah lihat tentang pameran alat2 fotografi. Salah satu peserta pameran dari eropa timur menggugat peserta pameran dari cina lainnya yang juga memasarkan reflektor flash yang cara kerjanya sama (padahal bentuknya beda lho). Itupun akhirnya si pedagang dari cina dilarang memamerkan produknya akibat terbukti melanggar hak paten.
Pertanyaannya: APakah Minerva Indonesia= Minerva Jerman? Saya pribadi masih menyangsikan
Teknologi jerman . . . tapi dibuat di negara yang labour costnya rendah . .. kayaknya begitu
Soal teknologi Jerman sih gampang, pekerjakan saja beberapa mahasiswa lulusan Jerman, nah hasil karya mereka memang sudah bisa dibilang teknologi Jerman (gampang toh…)
Kalau mereka bilang kualitas Jerman, baru deh saya mungkin mau ikutan beli.
betul . . . yang penting kualitas . . . bukan teknologinya 😀
BTW, saya mo bikin artikel tentang minerva juga ah hehe…
(keracunan mode on…)
sayangnya kehadiran minerva (dan produsen motor cina lainnya) di kelas motor sport, masih blm mampu ‘mengoreksi harga’ jual motor sekelasnya. gak spt jamannya kehadiran Timor, yg langsung mendepresiasi harga mobil2 jepun ke ambang ‘kewajaran’ ( saat itu kita baru ngeh, bahwa nyata-ternyata ATPM otomotif dari jepun emang ‘gila2-an’ uprising harga jualnya 😉 ).
eniwei, gw teteup salut dan angkat topi dgn kehadiran Minerva, Kaisar, Bajaj, TVS, Kymco dsb. Pelan tapi pasti mrk berhasil mengubah mindset sebagian dari banyak orang yg selama ini masih ‘dijajah’ oleh produk2 otomotif dari jepun … 😉
kemaren2 kan bajaj, sekarang minerva weleh2 tapi jadi binun neh umur udah gak muda (meskipun masih hot) tapi blon nikah & pingin motor keren, la piyek (logat tegal totok)? motor, nikah, motor, nikah eh si doi (calon bini) malah nyuruh beli mobil.
Buat gue sih salut banget dengan Minerva, jeli dalam ngeliat pangsa pasar yang ada dan tau dalam memanfaatkannya, good job !
Di era sekarang ini semua manufacturing berlomba mencari tempat produksi yang berbiaya murah dan Cina termasuk yang bisa di bilang murah (labour cost, material cost, tax policy, etc), dan hampir semua perusahaan besar pun sekarang ini mempunyai manufacturing facility di Cina (IBM Lenovo, DELL, etc) walaupun di cina tapi quality system yang mereka gunakan mengacu ke perusahan induk mereka, dan dengan menggandengkan Sach di Minerva mungkin aja kan Quality systemnya menginduk ke Sach di german sono kan ^^
so jangan under estimate produk non jepang ^^
dan yang 250 cc, kalau emang di handle oleh Sach, wah mantab rek !
salut buat minerva
tp satu usul
dealer di samarinda jgn terlalu mahal dunks hasih harga ke konsumen
msa harga r150 se 17,5 jt
kalau megelli jadi berapa hargax
mudah2an ga kaya SPAGHETTY (Italy looh)..hi..hi..enak sesaat DOANG…abis itu DIBUANG…karena kenyang…hope didnt like that..remember bro..Keep on Riding…..n always safety…
Mudah2an Minerva Indonesia bisa konsisten dalam menjaga level harga. Sekarang terjangkau dan laku terus harga dinaikkan sampai nggak masuk akal kayak merek2 yang lain.
Purna jual dan ketersedia’an spare parts harus diutama’in sehingga kita semua pecinta roda dua yakin akan produk negeri sendiri.
Punya Minerva 250 cc Megelli itu impian dan target saya sekarang ini.
TANCEP GASS TERUS…..MINERVA INDONESIA
minerva keren ko’ sy punya 1 biji…waktu dicb speednya pertama 120km/h setelah disetel karbu 145km/h…yalumayanlah gimana kl sdh diganti CDI nya pake yg racing punya???
saya pakai honda cbr tapi gak kesel sama yang punya minerva,karena sesama penggendara harus saling menghormati gak boleh saling cela,betul??? hehe temen2 ane juga bnyk yan pk cbr tapi gak mencela minerva hanya karna mirip saja.yang penting keep safety riding oke? hehehee
.jadi bukan mocin dong???
jadi kaya perusahaan seles donk
jual doank…
tpi gimana after salesnya
yup bener kata mas itulah kelebihan yg dimiliki minerva krn mereka tidak ada ikatan dengan merk tertentu sehinggadapat bebas menjalin kerjasama dengan perusahaan2 yg lain tp sekali lagi mengenai kualitas dr barang itu sendiri yg harus diperbaiki, contoh saja 150r kalo diliat dari jauh sekitar kurang lebih 10 meter(wkwkwk jauh amat) memang keren tuh tapi kalo dr dekat keliatan tuh murahan plastik fairing ya hahah(cuma 1 contoh yg keliatan yg laen ya buanyak hahaha)
@mig 29
justru itu (jaminan “after sales service”) yg diharapkan muncul seiring bertambahnya pesanan terhadap produk-2 minerva..
padahal jika dilihat dari proses perakitan yg di indo (jonggol – bogor??) harusnya spare part juga sudah jelas ketersediaannya.. tinggal sdm + modal usaha patungan (minerva & service-center owner) trus bikin service center resmi dimana-2.. gw yakin minerva lambat laun akan dijadikan alternatif bahkan jadi pilihan untuk orang indo.. (yg rata-2 pada komen.. “klo rusak servicenya dimana? klo Hon**, Yam***, dll banyak service centernya khan?”)
tapi.. seperti Bos Taufik bilang.. ga konsis-nya (ga punya pendirian / standarnya masih asal) Minerva dalam kualitas itu yg harus diubah agar bisa lebih berkembang & terkenal (akan kualitas yg ga maen-2) di mata orang indo..
Baju lokal jeroan bule:-D hi3
Yg repot kl prusahaan yg jd rekanan trnyta saling bersaing, bs jd akn ad tekanan2 yg mmnta produkny mnjd prioritas utama. Tp mgqn minerva dh pny strateginy
Jadi diri sendiri pie mas taufik…?
Wong desainx nyontek abiz CBR 150….
Ane ykin pengguna CBR150 pd ngeluarin sumph seraphx pd minerva….
Btw honda dpat fee g y dr pencontekan itu….? Wkwkwkwk
podium
MINERVA sangat cerdas dalam manuvernya. . . salut aku . ..
tinggal 3S nya aja yang musti di benahi . . .
keep brotherhood,
salam,
kayak strategi astra (William S.) waktu awal2 berdiri, untuk motor menggandeng honda untuk mobil menggandeng toyota:)
NAH GITU DONK…. kualitas diperbaiki walau memang murah. khan pasti banyak pelanggannya.
satu lagi, jangan pernah niru produk lain!!!berbanggalah dengan kemampuan sendiri, kalo emang blum bisa bikin aerodinamis yang pas, tunggulah sampai bener2 siap. bgitu meluncur produknya, han pasti ada kebanggaan didalamnya.
🙄 mudah-mudahan pendapat2 teman2 sampe ke tangan Minerva 😉
originalitas-konsisten-profesional
halah kayak kampanye 😆
Setuju Bro Taufik… Ini baru namanya breakthrough… Diawali sebagai plagiat (sama dg produsen2 jepang & china diawal karirnya), kemudian review market, apa yg sedang sdg hype? Ya motor2 berCC besar (250cc ke atas) menjadi impian para bikers skrg, bahkan yg udah punya mobil pun ngincer2 pengen pake (biar mobil buat istri aja). Dalam waktu cepat minerva lgs manuver mengeluarkan motor sport 250cc Megelli (sounds italy but sounds bahasa jg alias bikin pegel… hehehe). Dari sisi kualitas material, finishing, dan after sales service tentunya harus terus ditingkatkan… kalau megelli direspon positive pasar, bakalan bikin Bang Yamamoto tambah garuk2 kepala pake “kepak sayap”nya…
Bila spirit minerva konsisten dlm meningkatkan hal itu semua, saya yakin dalam wkt dekat akan muncul produsen motor dari Indonesia berkualitas internasional… yang pada akhirnya motor karya original anak bangsa bisa diekspor ke mancanegara…
Satu yang penting adalah menjaga kualitas dan ketahanan produk.
Mochin sempat booming di 90an dengan harga murahnya, akhirnya “kukut” karena tidak bisa menjaganya.
Untuk Minerva, ditunggu kualitas sama durability-nya.
Kalo memang terbukti, mungkin akan terus berkembang dengan baik, karena saat ini memang mempunyai harga yang “bagus”
minerva tak ubahnya pelaku pelaku bisnis di mangga besar dan glodok, memperbanyak cd vcd dvd bokep untunk keuntungan perut sendiri tidak menghargai karya intelektual orang lain….
apa ada sach ngeluarin cbr 150, yang jelas2 niru habis hak cipta Honda..??? jangan mengadang gadang sach di sini mas fik jelas2 minerva di sini hanya ngeluarin motor jiplakan…Harusnya DI Brangus aja… kalo mau berbisnis gitui silakan di negara lain aja lah..
salut dengan minerva…….
tinggal memperhatikan layanan after sales nya aja………
l
@Hart
aye beusaha untuk dingin mnyikapi hal ini . . . ya memang banyak khalayak menyayangkan sikap Minerva dahulu (R150 dan T150) yang meniru desain motor yang telah ada . . . oleh karena itu saya sangat berharap Minerva ke depan menjunjung tinggi Originalitas dan bermain jujur . . . gitu aja (berkali-kali aye ulang dalam artikel ini ). . . aye yakin barader semua tau maksut aye 😉 . . .
cmiiw
CBR 150 sdh menjadi kelinci percobaan nya …
Terlanjur malu lah minerva, meng-imitasi-kan secara terbuka.
Saya rasa tidak akan ada yang membeli megelli, kecuali minoritas.
Orang cenderung berpikir membeli ninja 250 R meski agak mahal.
So, kembali kpd harga lah yg sebanding dgn kualitas.
bukan cuma cbr ternyata yang dijiplak ma mimin, jupiter z sama revo 100 pun jadi korban
@Ray 18
Ane setuju, dengan harga 27 juta (bener seginikah), ane rasa orang akan berpikir 7 kali untuk membeli motor abal2 dengan kualitas yang belum pasti. mending nambah lagi biar dapat RR.
Harusnya Minerva mencoba dari bikin sendiri produk originalnya dari yang harga 10jutaan, baru naik kelas. Jangan masuk Sekolah langsung pengen ke kelas 5 , bisa2 gak nyambung mode on
@2.Taufik
hehehe…. bawa2 Yaris… Narsis Mode : On 😀
@Mr Momod
he he he he . . . sang juragan yaris muncul 🙄
.OOT
.KLX150S dah kluar ya?? Kok dah da iklan.a??
jgn dong.. bro..
nungu motor saya laku dijual dulu baru keluar 😆
OOT kwadrat
mas taufik, kok saya berpendapat dengan strategi marketing seperti ini minerva terkesan membohongi konsumen. pada waktu minerva menjual sach madass yg bnar2 teknologi jerman di indonesia, mereka juga jualan 150r dan t150r, tetapi tetap memakai embel2 teknlOgi jerman. saya g percaya 150r teknologi jerman, lbh mirip mocin memang. konsumen yg g tau akan tertipu dg embel2 teknologi jermannya.
lucu nih mongtor, kyk motor gado2, hehehe..
coba kita liat dari belakang, umm.. Chibby 600RR sekali yak? oval silencer, LED taillight..
liat fairing, desain italiano bgt! simple, tp keker, hehehe..
mirip bgt Duc 848/1098, lengkap sama tulang rangkanya..trus tangki diliat dari atas, lebar a la, tempurung kura2, ngingetin R1 bgt! hehe..
nnah.. klo bagian depan menurut gw gabungan R6, Chibby 1000, sama 1098, R6 bisa diliat dari windshieldnya, meruncing, batok kepala mirip bgt Chibby “Killer Whale”, tp di gabung sama 1098, lampunya jg gt, sipit kyk ducati, tp tetep melebar ketengah kyk mongtor2 jepang, hehehe..
seru jg nih motor, tp sayang kok cuma 125cc yah? gak sekalian 200cc above gt.. hehehe..
Langkah jadi plagiat kadang memang diperlukan juga, tetapi harus punya target untuk nantinya lebih hebat dari yang ditiru.
Di Jogja ada belum mas Dealer Minerva?
Ikutan ah…
Saya masih bingung soal minerva indonesia mas Taufik..
di Jerman sendiri, kenapa Minerva ga memasarkan si Megelli ini? Untuk itu saya sangat menyangsikan kualitasnya..
Soalnya di Jerman sendiri banyak produk dari china dilarang beredar.
misalnya stop kontak atau kabel rol dari cina yang harganya ga ketulungan murahnya.
di produk cina ini terpampang logo TÜV (Technische Überwachungsverein) dan GS (Geprüfte Sicherheit), ya kalo ada dua simbol ini artinya barang sudah ditest, dan dijamin aman. Cara test mereka bahkan sampai dibakar segala, ada batas waktu, seberapa lama barang itu baru boleh terbakar atau habis terbakar.
Kedua logo ini memang dipalsukan dimana2, silahkan lihat barang2 yang beredar di indonesia, banyak kok yang pasang logo TÜV dan GS
Nah, di produk dari cina yang murah bgt itu, kedua logo ini terbukti palsu. Pedagangnya pun dihimbau tidak menjual lagi… dan ada ancaman hukuman juga. Alasan utama adanya hukuman adalah: barang itu dinyatakan tidak aman: misalnya mudah menimbulkan korsleting yang berujung pada kebakaran..
Di sebuah acara tv saya juga pernah lihat tentang pameran alat2 fotografi. Salah satu peserta pameran dari eropa timur menggugat peserta pameran dari cina lainnya yang juga memasarkan reflektor flash yang cara kerjanya sama (padahal bentuknya beda lho). Itupun akhirnya si pedagang dari cina dilarang memamerkan produknya akibat terbukti melanggar hak paten.
Pertanyaannya: APakah Minerva Indonesia= Minerva Jerman? Saya pribadi masih menyangsikan
Soal teknologi Jerman sih gampang, pekerjakan saja beberapa mahasiswa lulusan Jerman, nah hasil karya mereka memang sudah bisa dibilang teknologi Jerman (gampang toh…)
Kalau mereka bilang kualitas Jerman, baru deh saya mungkin mau ikutan beli.
BTW, saya mo bikin artikel tentang minerva juga ah hehe…
(keracunan mode on…)
Cerdas! hehehehehe sangat cerdas 🙂
Didepok gwe lebih sering liat minerva dibanding CBR asli :p
PAling ketara kalau liat suspensi depan!
Tapi Megelli ini pasti jauh lebih maknyus!
co-branding, kerja sama yg saling menguntungkan tentunya.
lumayan lah… daripada ga ngeluarin produk..
gut posting, brader! 🙂
sayangnya kehadiran minerva (dan produsen motor cina lainnya) di kelas motor sport, masih blm mampu ‘mengoreksi harga’ jual motor sekelasnya. gak spt jamannya kehadiran Timor, yg langsung mendepresiasi harga mobil2 jepun ke ambang ‘kewajaran’ ( saat itu kita baru ngeh, bahwa nyata-ternyata ATPM otomotif dari jepun emang ‘gila2-an’ uprising harga jualnya 😉 ).
eniwei, gw teteup salut dan angkat topi dgn kehadiran Minerva, Kaisar, Bajaj, TVS, Kymco dsb. Pelan tapi pasti mrk berhasil mengubah mindset sebagian dari banyak orang yg selama ini masih ‘dijajah’ oleh produk2 otomotif dari jepun … 😉
Assalamu’alaykum..
TERBARU..!!! blog penghina Islam dan Nabi Muhammad
Ayoo bersatu saudaraku, jaga kemuliaan Islam. . . !
kemaren2 kan bajaj, sekarang minerva weleh2 tapi jadi binun neh umur udah gak muda (meskipun masih hot) tapi blon nikah & pingin motor keren, la piyek (logat tegal totok)? motor, nikah, motor, nikah eh si doi (calon bini) malah nyuruh beli mobil.
@ubay, sama nih bay, pusing…emak dah maksa kawin, padahal gue masih pengen gondol moge ke garasi……..duh duh sabar dunk mak….2 tahun lagi dech…..yach ?
Nunggu minerva model ninja250 ah… buat di oprek aja, kalo dibuat mejeng tar ketemu yang ninja betulan tengsin hahahahhahaha 🙂
Buat gue sih salut banget dengan Minerva, jeli dalam ngeliat pangsa pasar yang ada dan tau dalam memanfaatkannya, good job !
Di era sekarang ini semua manufacturing berlomba mencari tempat produksi yang berbiaya murah dan Cina termasuk yang bisa di bilang murah (labour cost, material cost, tax policy, etc), dan hampir semua perusahaan besar pun sekarang ini mempunyai manufacturing facility di Cina (IBM Lenovo, DELL, etc) walaupun di cina tapi quality system yang mereka gunakan mengacu ke perusahan induk mereka, dan dengan menggandengkan Sach di Minerva mungkin aja kan Quality systemnya menginduk ke Sach di german sono kan ^^
so jangan under estimate produk non jepang ^^
dan yang 250 cc, kalau emang di handle oleh Sach, wah mantab rek !
salut buat minerva
tp satu usul
dealer di samarinda jgn terlalu mahal dunks hasih harga ke konsumen
msa harga r150 se 17,5 jt
kalau megelli jadi berapa hargax
pertngahan tahun 2009, gosipnya yamaha mengeluarkan model sport baru, seperti vixion berfairing …. makin seru aj nih…
mudah2an ga kaya SPAGHETTY (Italy looh)..hi..hi..enak sesaat DOANG…abis itu DIBUANG…karena kenyang…hope didnt like that..remember bro..Keep on Riding…..n always safety…
Mudah2an Minerva Indonesia bisa konsisten dalam menjaga level harga. Sekarang terjangkau dan laku terus harga dinaikkan sampai nggak masuk akal kayak merek2 yang lain.
Purna jual dan ketersedia’an spare parts harus diutama’in sehingga kita semua pecinta roda dua yakin akan produk negeri sendiri.
Punya Minerva 250 cc Megelli itu impian dan target saya sekarang ini.
TANCEP GASS TERUS…..MINERVA INDONESIA
wah jan minerva 250 pancen top tenan…!!!bantingane ngeri jeck…!!!
kalo ada dari kalian yang megelli 250 rider…
bole mampir disini: http://megelli250shop.kaskus.ws
“One-Stop Shopping Megelli250 Parts”
Part2 khusus Megelli, dah tersedia…
minerva keren ko’ sy punya 1 biji…waktu dicb speednya pertama 120km/h setelah disetel karbu 145km/h…yalumayanlah gimana kl sdh diganti CDI nya pake yg racing punya???
saya pakai honda cbr tapi gak kesel sama yang punya minerva,karena sesama penggendara harus saling menghormati gak boleh saling cela,betul??? hehe temen2 ane juga bnyk yan pk cbr tapi gak mencela minerva hanya karna mirip saja.yang penting keep safety riding oke? hehehee