Home manajemen Jumlah Motor Sudah Sangat Banyak . . . . Haruskah Di batasi?

Jumlah Motor Sudah Sangat Banyak . . . . Haruskah Di batasi?

67

Artikel ini terispirasi dari Prestasi Honda yang telah memproduksi 25 Juta Unit Motor (dan jutaan unit motor bermerk lainnya tentu)  . . . memang Jumlah Motor (dan kendaraan pribadi lainnya) Saat ini memang sudah sangat banyak dan di kota-kota besar boleh dibilang jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan volume dan infrastrutur jalan yang ada. Banyak Faktor memang yang memicu hal ini terjadi, Pola pikir dan Grand Strategy pelayanan transportasi yang dikelola oleh pemerintah lah yang saya pikir menjadi Penyebab Utama hal ini terjadi, cmiiw . . . lho kok begitu? jadi begini . . .

Dalam satu tahun lebih dari 2 juta unit motor yang terjual di pasar . . dan hal ini akan terus bertambah dan teruuuusss bertambah. Jumlah motor yang pensiun setiap tahunnya nggak nyampe di angka ratusan ribu, so jadi lah jalanan penuh sesak oleh motor (dan juga kendaraan lainnya). Selama pertempuran antara masing-masing ATPM akan terus meruncing, maka selama itu pula setiap tahunnya INDONESIA akan digelontorkan ratusan ribu unit kendaraan Roda dua ini. Bro bisa bayangin 2-3 tahun ke depan, kayak apa sesaknya jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Pabrik motor Honda (Honda Motor Co.= HMC) berencana akan berinvestasi Rp 1,02 triliun (10 miliar yen) sampai 2011 untuk meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia, termasuk di antaranya jenis skutik yang mencapai 20% dari 3,6 juta unit. Sripoku.com

Setelah berita diatas, saya langsung geleng-geleng kepala, mo dibuat stagnan apa ruas jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Dengan keadaan seperti saat ini saja, ruas jalan-jalan seperti arteri pondok indah, lenteng-angung-pasarminggu-pancoran, ragunan-warung buncit sudah sangaat-sangat sangat sangat padat . . .  . apa lagi mo ditambahin lagi kapasitas produksi nya. Itu Baru Honda lho – Yamaha, Suzuki, kawasaki pasti nggak tinggal diam, produksi pasti akan terus ditingkatkan . . .bisa-bisa jalanan macet total beneran.

ATPM terusss saja setiap jam menmproduksi motor baru, apakah mereka nggak berfikir apakah infrastruktur jalan akan tetap bisa menampung jumlah unit yang terus bertambah ini? Apakah yang mereka pikir “yang penting Jualan Gue masih dibeli Orang”. Wah kalo begini salah satu obat mujarab yang mungkin dapat membuka jalan adalah Pihak Pemerintah yang memiliki Otoritas regulasi transportasi harus turun tangan menurut saya. Mereka harus membuat regulasi yang dapat mengerem tingkat populasi motor yang sudah boleh dibilang luar biasa ini. Gak tau deh gimana caranya? yang pasti ada harga yang harus dibayar, penerimaan pajak roda dua akan semakin berkurang, yaaaggh kreatip dikit dong, masak ngendelin pajak doang sebagai pemasukan negara

Lalu setelah itu Grand Strategi Transportasi haruslah diupayakan dedikasikan kembali pada moda Transportasi massal dimana alat angkutnya diusahakan dapat memindahkan banyak personal. Nah…ini baru pendapat pribadi saya doang lho . . . gimana menurut brader?

Taufik of BuitenZorg

foto : detik.foto, www.riyandi.org

67 COMMENTS

  1. Saatnya pemerintah siapkan angkutan masal yg nyaman,aman,murah dan mampu menjangkau berbagai lokasi.
    Saatnya juga pabrikan motor jual motor yg berkwalitas, ndak perlu ngejar kwantitas! Bukan begitu mas Taufik?

  2. 1. Pembangunan msh jakartasentris, dan dimarih dah terlalu ruwet, mo metani siji2 susah. Jd ada baiknya pusat pemerintahan/perekonomian digeser ke bagian selatan p. Kalimantan. Di sana ditata ulang infrastruktur sebaik2nya dr tata kota, jalan sapai dibuatkan jlr kabel bawah tanah sistem salome biar jln gak diganggu penggalian kabel lg. Efek lain adlh kebakaran hutan di borneo akan hilang krn presidenya di sono jhe
    2. Pertumbuhan mtr akan mengalami titik jenuh dg sendirinya bl densitinya sdh spt thailand, sktr 1 mtr untk 2,5 jumlah penduduk. Kl dimarih br 1 mtr untk 6 jmlh penduduk, jd pasti msh akan berkembang
    3. Jangan berharap terlalu banyak kpd pembuat regulasi dimarih, bukannya skeptis, tp 1 contoh aja, lampu posisi/lampu senja, yg diwajibkan ada ditiap mtr. Tp nyatanya mtr thai tetep bs dijual bebas dimarih walau hanya ada lampu utama,blm lg tuh motor gak ada dudukan buat plat nmr dpn. Yg plg hangat adalah ketentuan lls uji emisi mbl yg msk jkt, nyatanya yg ada stickernya dijual bbs seharga 70rb, TANPA TEST

    Trm kasih klm commentnya gan

  3. ^
    4 :p
    sepertinya pelebaran jalan mulai di terapkan deh ? *otak ga sinkron ma tangan ON

    Taufik:

    waduh, …udah putus cinta lagi ajaaa

  4. wedew… yang ke 6.
    Kang maaf mw OOT…BTW tolongin gue dong yang tau conection Internet… kenapa gw gak bisa masuk FB_ya.. tulisannya “untrusted conection”… tapi buat ngenet yang lain mah bisa cuma FB ajanih///
    (jadi malu masak anak motor FB_an.. Xixixixiiiii… mlayu ah isin…..

  5. @podium hunters
    Wkwkwkwk, rusak kabeh

    Piye yo, emang sulit sih..
    Klo dibatasi ntar rakyat protes lha duit2 sendiri ndak boleh beli motor
    Ntar pasti pemerintah diserang balik buat mengadakan mass rapid transportation system
    Wah, mumet cah..

  6. saatnya yg punya mongtor lebih dari satu mendingan mongtor yg lain nya di kasih ke orang lain 😀

    Taufik
    wahhh..dalem niy

  7. wah,..wah…kyknya malah ada yg punya 5 montor utk 1 org…
    .
    wah kalo transportasi massal dibuat nyaman si setuju aja,..tapi klo sampe dilarang beli motor,..gw bakAr aja tu rumah presiden…
    enak aja yg punya mobil banyak2 mw singkirin montor spy mrk bisa lega+ngebuut…

  8. pastinya pemerintah mesti ngubah sistem/aturan, masalahnya, ngubah sistem itu yg rd ribet, n bakal bnyk pro n kontra dr seluruh lapisan masyarakat, produsen kendaraan, dll, dll..

    kl soal infrastruktur jalan yg diperbnyk or diperlebar, msh gk sebanding ama kendaraan yg nongol di jalanan..
    mau memperbaiki infrastruktur transportasi massal, jg gk mudah, bakal bnyk kendalanya deh, dan, kyk gk tau gengsinya orang kita aja..hehehe..

    kyknya sih yg msh bs diterima saat ini ngikutin aturan negara maju aja.
    kendaraan tua mesti pensiun (mesti ditentukan berapa thn motor dan mobil udh hrs pensiun), kl msh mau tetep ngotot dipake ama pemakainya, wajib siap2 bayar pajak yg makin mahal.. gimana?
    emang bakal bnyk konsekuensinya kl diberlakukan..
    klub kendaraan klasik makin berkurang, kreatif masyarakat soal restorasi kendaraan tua bisa hilang, dll..
    Namun bisa jadi ini akan mengubah image kita, bhw kl mau beli kendaraan, hrs mikir 2x, mau beli yg bekas, harga murah, tp pajak bakal mahal.. mau beli baru, harga mahal, pajak juga mahal..hihihi…
    dan juga akan membuat masyarakat kita menjd bijak tuk memiliki kendaraan bermotor…

    apakah kita semua udh siap gan..??? hehehe

  9. Akan lebih baik kl pemerintah memperbaiki transportasi umum. Baik keamanan dan kenyamanan. Jangan lupa jg infrastuktur jalan, harus diperhatikan. Sekarang banyak yg lebih memilih naik kendaraan pribadi /motor daripada naik angkutan umum yg, sumpek panas dan rawan kriminalitas. Busway yg digembor2kan ternyata ga sesuai harapan. Apalagi monorail, mandeg di tengah jalan. Kalau sarana & prasarana tetap seperti ini, mau ga mau, masyarakat tetap akan memilih beli kendaraan sendiri.

  10. ^^^
    iya setuju klo transportasi umum ditingkatkan kualitasnya.
    paling kritis seh keamanan nyah yg kurang di transportasi umum khususnya buat cewek(copet, preman, dsb), makanya skr cewek banyak yg naek motor…

  11. Kayaknya Transportasi massal udh saatnya di telorkan oleh pemerintah, tapi kenapa masyarakatnya juga masih aja nunggu2 ATPM2 menelorkan produk baru.. ehm seperti pisau bermata ganda…
    satu sisi masyarakat merasa jengah dengan kepadatan di jalan maksa pemerintah untuk nelorin alat Transportasi masal, di sisi lain kita juga yang udah mulai jenuh dengan R2 yang di klaim modelnya udah jadul2 memaksa ATPM2 untuk nelorin produk baru… keinginan yang bertolak belakang…
    tapi itulah ritme masyarakat yang sedang berkembang… Lanjoot… mau mongtor baru, mau alat transportasi masal. yang penting aman dan nyaman dijalan…. keep safety ridding bro…

  12. Setuju2 aja sih kendaraan bermotor dibatesin.. Emang udah terlalu banyak popuulasinya…
    ASALKAN.. Transportasi umumnya udah diperbaiki.. Kalo ada kendaraan umum yang nyaman, aman, murah, cepet.. pasti banyak yang milih naek kendaraan umum…

  13. @All..
    lho kok ATPM motor yg jd biangnya…..hehehehehehehe….
    mari kita urai penekanan ini hanya untuk kota2 besar terutama Jakarta,Surabaya,Bandung,Jogja dan Medan..dan Jakarta lah yg paling parah….Ok…sekali lg jangan salahkan ATPM motor….

    Kalo ndak salah kebijakan angkutan masal menjadi tanggung jawab Pemda masing2…
    Dulu ada rencana pemda DKI untuk menerapkan Mass Rapid Transit…( MRT ) dan sudah ada master plannya…sekarang mana buktinya…apa cuma NATO….? ? ?
    Jujur apakah angkutan penumpang di DKI sudah nyaman , sesuai standar international kah..? ?…..masih jauhhhh bro….
    lagi2 bisanya cuma ndobozz thok….

    peace

  14. kendaraan banyak gak papa deh, toh setiap manusia punya hak asasi dmana mereka punya cita2 keinginan punya kendaraan sendiri dll.
    tinggal satu yang jadi masalah, MORAL.

  15. sangat susah untuk membatasi kendaraan bermotor…..
    jika alat transportasi da murah dan nyaman seperti di negara2 maju kebanyakan…..kendaraan bermotor akan berkurang secara sendirinya
    lha wong angkutan umumnya ga nyaman msk mau dibatasi kendaraan bermotornya!!

  16. klo mau dibatasi ya dibatasi semua R4 juga harusnya, toh penyumbang macet terbsar R>4. lagian juga efektif dengan aturan membatasi kendaraan, program MRT ga jalan seperti diperkirakan. Apa rakyat disuruh jalan kaki muter jakarta, atau dipaksa naik angkutan umum yang banyak copet, kyk sarden,..dlll.. wah jangan sampe..

  17. 1.anak dibawah umur 17 tahun dilarang bawa motor ke sekolah!
    2.batasi pajak
    3.kredit motor jangan DP 250rb bawa pulang..ini yang bikin motor keleleran..

    4.kalo perlu 1 atap rumah maks 2 motor 😀

  18. Jalan kan program KB! wkwkwk…
    Yg kayanya ga nyambung tapi sebenernya berguna, kalo penduduknya ga banyak kan, yg bawa motor juga dikit.

  19. sebelum negur orang lain. Pastikan diri kita tdk berbuat hal yg kita katakan. Ini juga demi kebaikan, ketentraman hati kita sendiri….

  20. Dilematis sih ngomongin populasi mongtor, kemacetan jalan, kurangnya sarana dan prasarana jalan, sampai dengan keinginan setiap individu untuk lebih memangkas pengeluaran (asumsi selama ini menggunakan kendaraan pribadi/motor jauh lebih irit di bandinkan dengan naik angkot atau kendaraan umum) jadi yah semua itu sepertinya sudah menjadi masalah yang wajar bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, jalan keluarnya ya ciptain angkutan massal, tapi fenomena lagi, tiap kali pemerintah mau ngeluarin solusi angkutan masal juga di demo ama supir-supir angkot dengan berbagai macam alasan, ingat kasus busway, dan TMB… yah begitulah…
    disini pertamaxxx laris manis yah.. di tempatku mah gak laku…

  21. biar alami saja, nanti akan ada seleksi alam juga. Dulu jaman jayanya kereta api kemana-mana naik kereta api, setelah itu kejayaan bis dan angkot, dan sekarang kejayaan sepeda motor. njur sesuk opo meneh????

  22. @bilbull
    he he he he . . . sebenernya nggak terlalu macet juga sih jalur bogor-depok . . . btw mongtor ku lebih dari satu . .. tapi kan yang jalan cuma satu setiap harinya . . . nggak barengan hi hi hi

  23. “siapkan angkutan masal buat ngangkut motor sekaligus pengendaranya”

    nah kalo ini sih paling oke bisa bawa kendaraan pribadi tapi ga buat macet jalan heeehehehehhe

  24. yang seharusnya merawat transportasi umum itu bukan hanya sopir dan kernetnya aja. seharusnya penumpang juga harus punya kesadaran untuk menjaga dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan infrastruktur jalan raya nya. bukan cuma protes tapi kalo gak ada orang diem-diem nyopot tali pegangan tangan busway buat main dirumah… ckckck

  25. Indikatornya jangan Jakarta saja, daerah laen juga butuh alat transportasi… bisa jadi peningkatan kapasitas poduksi untuk memenuhi kebutuhan daerah lain

  26. Macet karena kebanyakan org lewat, jd solusi pertawax :
    1. Gencarkan program kb
    2. Tegakkan hukum qishos
    3. Berlakukan hukuman rajam
    4. Kembalikan hkm bonga2 sampai mati 😀

  27. “Mereka harus membuat regulasi yang dapat mengerem tingkat populasi motor yang sudah boleh dibilang luar biasa ini.”

    Kalo menurut saya sebenernya sech pemerintah bukannya nggak tahu ama semua itu, cuman pemerintah nggak peduli (kayaknya) atau pemerintah nggak punya pilihan lain (ngejar target jangka pendek/pertumbuhan ekonomi), coz produksi yang meningkat, harapannya konsumsi meningkat, artinya pertumbuhan ekonomi juga terjaga (sayangnya %ase pertumbuhan ekonomi inilah yg dijadiin patokan keberhasilan pemerintah kita; tapi bisa dimaklumin sech soalnya ngukur output tuh susah).

    maap kalo omongan saya agak melenceng dikit coz kayaknya perlu (buat membrain wash brader sekalian….halah ), waktu saya terlibat dalam suatu diskusi dengan para akademisi tentang pemerintah kita, saya jadi inget ama Pak BJ Habibie yang menggadang-gadangkan diberlakukannya kembali GBHN. Diskusi tersbut membahas tentang perlunya sebuah tujuan nasional (mirip GBHN gitu deh) yang sifatnya jangka panjang. Kenapa? sekarang gini, pemerintah kita khan dipilih tiap 5 tahun sekali dan bisa berkuasa maksimal 10 tahun. Nah yang menjadi problem adalah setiap kampanye, baik itu incumbent maupun contender, mengkampanyekan program2nya yang seringkali masih terlalu “umum” belum “spesifik”, dan tujuannya belum tentu sama. Contoh sederhana adalah: ganti pemerintah, ganti kebijakan dan tujuan…..

    analoginya begini: jika bangsa indonesia diibaratkan penumpang angkot dan pemerintahnya adalah sopir angkot Sopir Angkot A menetapkan bahwa jakarta adalah tujuan paling baik bagi para penumpang, pas ditengah jalan sopir A diganti sopir B (belon mpe jakarta), sopir B yakin bahwa surabaya lebih menjanjikan buat para penumpang angkot, akhirnya berubah haluan ke surabaya. Belon lagi nyampe surabaya supir B dah diganti sopir C begitu seterusnya. Jadi para pemimpin kita sekarang ini hanya memikirkan tujuan jangka pendek saja (salah atunya ya pertumbuhan ekonomi itu) buat cari amannya dia. Efek buruknya jadi mengakar kemana-mana salah satunya ya yang diomongin ama Mas Upik di artikel di atas 😥

    Harapannya sech dengan ditetapkannya tujuan jangka panjang oleh para wakil rakyat yang seharusnya merakyat itu, negara kita bisa nyampe ‘tujuan’ yaitu masyarakat yg adil, makmur dan sejahtera (UUD 45 gitu loh). Katakanlah tujuan 25 th ke depan adalah Indonesia punya jalur kereta api dari sabang-merauke, nah kemudian ditetapkan 5 th pertama musti meraih apa, 5 th kedua musti meraih apa mpe kemudian di 5 th kelima Indonesia punya jalur KA dari pulau rote mpe ujung timur sana. Harapannya dengan adanya tujuan jk panjang tersebut kampanye2 nggak aneh2 lagi, nggak ngibul alias nggak NDOBOZZZ lagi (Fanderlaat mode: ON). Kampanyenya bukan soal “mo kemana bangsa ini” tapi tentang “cara mencapai tujuan bersama”

    “Gak tau deh gimana caranya? yang pasti ada harga yang harus dibayar, penerimaan pajak roda dua akan semakin berkurang, yaaaggh kreatip dikit dong, masak ngendelin pajak doang sebagai pemasukan negara”

    Kalo yg ini keknya susah deh mas, soalnya negara yg maju tuh penerimaan APBNnya paling banyak dari pajak, kebetulan saya punya data APBN Indonesia tahun 80-an th 90-an ama setelah reformasi. Disitu jelas terlihat kalo penerimaan dari Pajak semakin meningkat dari tahunke tahun (dan memang harus begitu) terutama setelah reformasi, bahkan sekarang udah lewat 70% (deket2 angka inilah, lupa pastinya). Beda banget ama tahun 80-an, 80% pemasukan negara dari Minyak!!! oiya FYI aja negara2 maju selalu mengandalkan penerimaan dari pajak yg emang porsinya guedhe banget–> Indonesia sedang menuju ke sana (minyake enthek)

  28. @pouwel ^^
    very comprehensive comment !!
    ho gitu ya . .. aku baru ngeh kalo negara maju ngandelin pajak banget . . . kalo dipikir lagi emang benar ya

  29. ”binggung jadi orang kecil………….
    punyanya motor………eeeee……..malah di bilang biang macet,biang polusi,biang ngawur,sampai biang kerok,melekat pada motor,………
    lalu pertanyaanya ”siapa yang mesti di salahkan”?
    sebagai orang kecil kita ini ngak neko neko kok.
    yang penting dapur keseharian dapat ngebul.anak istri bisa makan.
    kita ngak sempet mikirin,besok sikut siapa? kita ngak mikirin besok makan siapa?.
    hanya bisa hidup tenang,kerja nyaman,dan kecukupan kita sudah sangat bersukur………………
    ”tidak salah klo motor memang sudah banyak dan bikin macet……..
    TAPI……..perlu anada liat di jalan,banyak mobil mobil mewah besar hanya di naiki 1 samapai 2 orang.
    padahal anak kecil juga tahu,bodi mobil bisa 4 sampai 5 kali lipat bodi motor…………..
    jadi klo di bilang motor biang macet ,itu yang benar yang mana?
    ”tanyakan pada hati nurani anda sekalian”karena hati nurani taka akan pernah ber dusta………….

  30. Menurut pendapat saya jalur 3 in 1 di ganti menjadi 4 in 1 biar lancar. pematasan produksi itu ngak mungkin karena jatah masing masing atpm ngak bisa di buat adil.

    Mobil aja yang dibatasi sampai10 tahun harus di musnahkan demikian juga motor.

  31. @fik, susah bro kalo di batasi, kalo misalkan di batasi secara per daerah semisal jumlah motor di Jakarta di batasi, nantinya pada beli di luar daerah lalu dengan plat daerah di gunakan untuk beraktifitas di Jakarta , jadi sama aja kan kang….secara sekarang naik motor itu walaupun berpanas2an hujan kehujanan, menurut aye masih lebih nyaman dibandingkan naik kendaraan umum, yang berhenti2 terus, banyak pengamennya, banyak pak ogahnya (yang tarifnya dah naik jadi seribu sekarang bukan cepek lagih), dalam satu perjalanan ajah paling dikit 3 grup pak Ogah yang ane temuin kalo naek bus dalam kota…weleh, kalo naik bus keluar kota weleh2 ada kali 15an grup pengamen dan pak ogah yang silih berganti naik-turun..bener2 ngak nyaman, di kantong kudu siapin banyak seribuan, kalo ngak pengen kena di maki2 diatas bus,….belon lagi berhimpit2an, copet2nya….wah …ngak nyaman beut…..

  32. seharusnya jangan cuma pemerintah tapi juga seluruh komponen masyarakat termasuk produsen otomotif.
    pemerintah sudah berupaya membangun jalur transportasi massal seperti halnya busway, mungkin perlu penambahan seperti halnya kereta listrik di jepang.
    masyarakat pun juga harus sadar dong, jangan pakai motor seenaknya di jalan.
    proses kredit juga ditiadakan aja lah biar yg punya motor yg mampu aja langasung bayar cash. lagipulan yg kredit nanti kena kredit macet ujung2nya jd besi rongsokan dan memenuhi jalan raya.

  33. @All..
    sharing saja…
    saat liburan lebaran yg lalu..iseng2 jalan naik kereta api “PRAMEX” dari Solo Balapan menuju Kutoarjo….
    swuerrr…..ini kereta nyaman …bersih…ndak ada penumpang yg merokok…ndak ada pengamen apalagi pedagang yg masuk gerbong…suasananya mirip2 di Jepang.
    Kru yg aktif cuma ada 3 orang..1 kondektur dan 2 penjual makanan & minuman resmi dgn troly yg didorong…
    Yg tampak kurang sreg cuma gerbong KRD ini tampak tua ( mungkin lungsuran dari Jepang sono ya..)…
    Sempat juga lihat rangkaian kereta lainnya yg lebih bagus dan katanya justru buatan Pt. INKA..
    Ini bisa jadi model dan patut ditiru….
    Tapi yg paling penting penumpang juga harus punya rasa memiliki.

  34. harusnya pemerintah yg mikir..
    pemerintah slalu menggiatkan investasi utk pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan penerimaan pajak..
    sebaliknya, pemerintah yg harus ngatur dan memberikan sarana2 pendukung seperti bahan bakar dan jalan raya..
    macet? ya pemerintah harus bikin jalan lebih banyak tho.. jgn maunya dapet pemasukan aja tapi jumlah jalan segitu2 aja..
    apa pelaku bisnis juga yg harus nyediain jalan raya?

  35. @ Mas Taufik..
    Sptnya utk membuat transportasi masal di marih agak sulit & kurang efisien 😉 Mengingat Indonesia yg sangat luas scr geografis. Sama seperti China & Rusia, disana transportasi masal juga kurang diutamakan, mereka lbh memilih kendaraan pribadi sbg alat transportasi sehari2..
    Lain halnya dengan negara yg wilayahnya tdk terlalu luas spt Jepang, Singapura, dll,. Mereka dpt dengan mudah mengatur & membuat alat transportasi masal, dgn biaya yg tdk terlalu tinggi bila dibandingkan dgn membuat alat transportasi masal di Indonesia.. Olh krn itu tdk sedikit perusahaan otomotif raksasa yg melihat Indonesia sbg pasar yg memiliki potensi tersendiri dlm bidang otomotif (spt lautan emas., hehe ;))..
    Ini cuma pendapet pribadi sih., cmiiw 🙂

    Ttp overall saya setuju jika kendaraan pribadi itu dibatasi, walaupun saya sendiri tipe orang yg lebih suka menggunakan kendaraan pribadi drpd kendaraan umum., hehe 🙂
    mengingat jumlah jalan yg tdk sesuai dgn banyaknya kendaraan & peningkatan polusi yg sangat tinggi akhir2 ini..

  36. hmmm..
    kebetulan gw punya bbrp kendaraan, awalnya sih msh pake nama sendiri, tapi lama2 nambah kok jadi ‘gak enak gitu, trus pake KTP istri, dan akhirnya belakangan pas beli kendaraan lagi jadi minjem KTP tante, he he
    maklum lah, ane kan punya usaha rental mobil kecil2an…
    jadi kalaupun dibuat peraturan pembatasan, msh bisa diakalin….

    @mario devan 42
    harganya msh logis kok

  37. gw dulu termasuk busway-angkot mania…sebulan ongkos pp rumah-kantor habis sekitar 300rb-an. belum termasuk ongkos transport acara jalan2 utk belanja bulanan atau berkunjung ke rumah mertua

    start awal thn 2009, gw pake motor utk pp rmh-ktr, sebulan ongkos transport include acara ngider2 belanja bulanan atau main ke rmh mertua cuma 100rb-an…walaupun resiko naik motor di jalanan jakarta lebih gede daripada naik angkot/busway.

    gimana ngga orang2 pada beralih ke motor kalo motif ekonomi sudah bicara ?

  38. @58 se-7 pak, apa lagi aye yang sering pulang jam 11 malam keatas, alamat pake taxi, muahal bener, sebulannya total angkos taxi-bus-ojek, bisa plus minus Rp500rb, weleh, mending buat makan di warteg dech

  39. susah amat sih… yg jls biar ga macet smua pemilik kendaraan bermotor hrs pny npwp … nah lo… berkurang kan tuh jlnan, apalagi di jkrt… dah ga ada lg anak2 skolahan yg ngebut2 boncengin cwk apalagi anak2 yg bokapny tajir ngasih hadiah mobil buat sweet sepentin…20-30% jalanan lowong lah…
    transportasi masal kyk krl bogor jakarta aja sering mogok, gmn mo bnr…

  40. Saat bis umum yang murah, bagus dan nyaman belum ada, angkot bawa penumpang kayak bawa barang. Ngebut, jalan, berenti seenaknya. Plus masalah kemacetan yang gak ada jalan keluar…. yachh alat transportasi yang murah, cepat dan insya Allah aman… ya MOTOR!

  41. wah kbetulan kang..ane baru aja pindah ke ibu kota mengais rezeki.. wah ky pindah dr kandang macan(BDG) ke kandang buaya(JKT).. pengguna motor buannyak bgt dgn tehnik bermotor yg brutal dan minim kesadaran bwt pengguna jalan yg lain.. what a nightmare!!!
    kynya emg bkn cm dibatasi produksi motornya, tp pembuatan sim c jg diperketat biar ga gampang seseorang bwt mengendarain motor. yah apapun caranya lah!!! Parah bgt !!!

  42. produsen cuma menyesuaikan kebutuhan konsumen.. yg pasti ada permintaan dari pasar koq? di sisi lain pemerintah kita yg harus menyesuaikan didi dengan pelebaran ruas jalan, dan ditambah lagi ruas2 jalan yg lain.. emang dasarnya penduduk Indonesia yag sudah membludak! konon sudah 200 juta..

  43. Agak sulit sih.. tapi bisa dijamin maknyoss :

    1. Hapus Premium (otomatis bisa mengurangi Global Warming & mengurangi populasi kendaraan bermotor usia tua)

    2. Naikkan harga Pertamax untuk kendaraan pribadi.. Yang wajar2 aja lah.. 8 rebu per liter..

    3. Untuk kendaraan umum (transportasi masal) diberi kupon potongan harga Pertamax 50% untuk sekian liter dalam satu hari (disesuaikan rit & jarak tempuh)

    4. Meniadakan tipe pembelian secara kredit (pembelian harus tunai.. bagi yang ngojek itu konsekuensi.. yang namanya kebijakan itu pasti ada plus minusnya..)

    5. Pembatasan usia kendaraan bermotor maksimal 10 tahun (untuk penyuka kendaraan bermotor jadul dikenakan pajak 400% dari pajak standar.. inget, hoby itu memang mahal..)

    6. Anak sekolah dilarang membawa kendaraan bermotor..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version