Bro sekalian, saat tmcblog membahas banyak hal tentang kegiatan pra Race berupa Test resmi dan lain lain sering muncul istilah Factory Class dan Open Class . . . Jadi Pada Musim 2014 ini Kategori Claiming Rule Team (CRT) sudah dihilangkan. Setiap Tim baik itu tim Pabrikan maupun satelit hanya memiliki dua Opsi Kategori Yakni Factory Class dan Open Class. So Bisa saja bentuk opsinya menjadi : Factory Team-Factory Class (Repsol Honda, Yamaha Factory Racing) , Factory team-Open Class (belum ada contoh) , Satelite Team-Factory Class ( Yamaha Tech3), Satelite Team-OpenClass ( Aspar Honda) , dan Bahkan Private team-Open Class (NGM Forward Team) . . . jadi gimana bedanya? . . . cekidot
Oke antara Factory dan OPen Class apa aja bedanya dari segi teknis . .. wahhh kudu buka Buku petunjuk MotoGP 2014 nihhh . . . okelah kalo begitu . .. bongkar pelan pelan yaaa
Oke Kita buka satu satu pasal demi pasal yaaaa . . .
Tim Factory Class Mesinnya banyak Disegel, Tim Open Class, lebih sedikit Segel Nya
pasal 2.4.3.1.4. Pada Kelas motoGP dimensi Bore dan Stroke piston untuk mesin 2012, 2013, 2014 adalah FIxed (tetap) Setiap Pabrikan musti lapor dimensi Piston musim 2012 ke Tecnical Director FIM. Namun Untuk Tim Yang memilih Opsi Open category Tidak terkena regulasi ini, jadi lebih bebas namun tetap harus masuk dalam peraturan umum yakni Up to 1000cc. 4-stroke only, maximum 4 cylinders, maximum cylinder bore 81mm . . .
pasal 2.4.3.1.5. Siapapun Team yang memilih opsi Factory Class harus mengikuti peraturan Homologasi Mesin Factory seperti : Melakukan Tindakan “sealed” ( penguncian/penyegelan) beberapa Part seperti yang tercantum di pasal 2.4.3.3.3 yakni :
- sistem timing klep gak boleh di akses (artinya the head cover musti di segel kabel dengan the cylinder head)
- rantai timing gak boleh diakses (artinya penutup gear train/ chain disegel dengan kabel sehingga gak bisa di buka ),
- cylinder head dan cylinders block (jika ada) gak boleh dipindah dari mesin (artinya kepala silinder disegel kabel ke silinder blok dan blok silinder disegel kabel ke crankcase mesin),
- crankcase Gak boleh dibuka (pertengahan crankcase di segel kabel ).
Semua Part yang dapat dijangkau dan tidak merusak/melepas segel kabel security boleh diganti. Merusak/mengganti kabel segel tanpa supervisi dari Technical director atau staffnya dapat diartikan sebagai “engine Rebuilding” dan mesin dengan segel sekurity yang rusak, Hilang akan di anggap sebagai mesin baru
seperti yang tercantum dalam pasal 2.4.3.3.7.f . . . Segel hanya Boleh dibuka dengan catatatan :
- tim masuk dalam kategori Open Class
- penggantian girbox (misalnya saja kasus pengaplikasian seamless Gearbox Yamaha tahun kemarin
- dalam supervisi technical Drector
pasal 2.4.3.1.5.f : tim dengan pilihan opsi Open Class nggak terkungkung oleh Peraturan segel segelan homologasi seperti di pasal 2.4.3.1.5 . . . sekali lagi . . .lebih mudah dan lebih leluasaaa
Tim Factory Class Mesinnya Lebih sedikit dibanding Tim Open Class
pasal 2.4.3.3.1.a : a) Pembalap dengan opsi factory hanya di batasi penggunaan mesin sebanyak 5 mesin per musim dan semuanya harus masuk dalam peraturan homologasi seperti pada pasar pasal 2.4.3.1.5 semua part mesin yang di segel boleh dibilang dibekukan (freezed) dari proses pengembangan
pasal 2.4.3.3.1.b : a) Pembalap Baru(pabrikan baru) dengan opsi factory ( contohnya seperti Suzuki) hanya di batasi penggunaan mesin sebanyak 9 mesin per musim dan semuanya Tidak harus masuk dalam peraturan homologasi seperti pada pasar pasal 2.4.3.1.5 pada tahun pertamanya.
pasal 2.4.3.3.1 : semua Pembalap (selain yang masuk dalam kategoi Factory Class) di batasi penggunaan mesin sebanyak 12 mesin per musim . . . artinya Open Class dapet 12 mesin
Tim Open Class Elektroniknya Lebih Dikontrol dibanding Tim Factory Class
pasal 2.4.3.5.3 a : Tim yang memilih Open Class Harus mengunakan The full Official MotoGP ECU Kityang terdiri dari :
• Official MotoGP ECU, termasuk internal datalogger.
• Official MotoGP engine and chassis control software.
• Calibration and datalogging tools.
• Inertial platform.
• Dashboard.
• Switchboard.
pasal 2.4.3.5.3 a : Tim yang memilih Open Class gak boleh pakai Dataloggers tambahan (dliluar datalogger official MotoGP)
pasal 2.4.3.5.4 c : Tim yang memilih Factory Class tetap mengguakan ECU Official MotoGP, tapi boleh menggunakan uncontrolled software untuk management mesin dan sasis yang bisa di edit menggunakan bahasa pemrograman C atau Matlap/simulink.
🙄 tangki bensin 24 liter Honda RCV1000 Hayden, foto motomatters
Tim Open Class Bensinnya lebih banyak dibanding Tim Factory Class
pasal 2.4.4.4.5 c : Kapsitas maksimum tangki bahan bakar untuk tim/rider open Class adalah 24 liter. sedangkan untuk rider Yang masuk ke opsi Factory Class ( 2.4.3.5.4) maksimum tangki bahan bakar nya adalah 20 liter
Tim Open Class Dapat Ban Belakang Yang lebih Soft Compound dibanding Tim Factory Class
pasal 2.4.4.9.3 A : . . . Dipasal ini dijelaskan bahwa spesifikasi ban dapat berbeda bagi kelas yang berbeda, dalam hal ini spesifikasi ban untuk factory Class akan berbeda dengan Open Class. Dan ini memang terbukti, dimana saat test Sepang 1 kemarin, tim/rider dengan Opsi Open Class menggunakan ban belakang dengan Compound yang lebih lunak, which is lebih ngegrip . . . no wonder Aleix espargaro bisa sebegitu kenceng hehehe . . .
buat yang pengen lebih jelas silahkan download dan pehatikan di laman web FIM berikut
Dari sini lah terlihat bedanya Honda dan Yamaha dalam menyikapi perubahan dan perbedaan Open Class dan Factory Class . . . Yamaha Jeli, karena tidak ada statement bahwa Openclass harus menggunakan mesin yang berbeda dengan Factory Class, maka NGM Forward team dipinjaminya mesin M1 Plus sekalian suspensi dan sasisnya . . . sedangkan Honda yang emang dari dulu gayanya selalu menciptakan dan menciptakan, mereka Buat RCV1000 yang secarra material Per klepnya nggak sehebat dan sefleksibel dari perklep mesin mesin factory . . . ya kalo per klepnya begitu, sampai kapan pun nggak bakalan bisa ngejar Motor motor dengan spek klep Factory . . .
Oke semoga Berguna
Taufik of BuitenZorg
pertamax g ya
owhh..gitu ya..baru tau..hehe..
http://hulssay.com/2014/02/10/cara-menambah-nyali-mendekati-gadis-idaman-part-2/
pagi
ye akhir ny pertamax
pertamax dan 3rd
mantep nih,,, tim open clas mesin factory… di dukung skill penbalam yang mumpuni.. pantesan ngacir abis… good job..
Clear dah….
0k
jadi isu yang benar yang mana wak..?
aleix esp dapat mesin factory spek satelit tech3 tahun kemarin atau tahun 2012…?
Belum dijelaskan Oleh NGM Forward
saat press converece di Sepang kemarin, NGM hanya nulis Basicly Motornya bermesin M1 . . . Tho 2013 dan 2014 pun basis mesinnya sama menurut YFR . . . perbedaannya hanya karena mengacu pada perubahan 2 peratuan seperti 20 liter bensin, dan tentusaja more sophisticate seamless gearbox
http://645.879.myftpupload.com/2014/02/06/yamaha-yzr-m1-2014-with-more-sophisticated-seamless-gearbox/
namun secara logika team factory pasti menjadi yang pertama merasakan update terbaru motornya, imho, cmiiw
Wak Haji…. bukannya sasis FTR M1 itu buatan FTR sendiri tapi dengan pengawasan insinyur Yamaha…. CMIIW
awalnya sih gitu, press release NGM Forward juga gitu . . . tapi lin jarvis yang bilang langsung ke saya, bahwa aleix pake sasis M1 . . mungkin yang dipakai colin yang FTR
banyak yang masih salah kapra….
menganggap mesin factory adalah semata mesin sekelas milik lorenzo dan rossi, padahal mesin kw2 milik team satelit juga masuk kategori mesin factory.
team satelit seperti tech3 mah namanya team KW1
yap betul, mesinnya yang dilihat . . . apakah itu mesin factory atau bukan
Njlimet wak,penting jagoku MM93&VR46 menang..
kata2 yg terakhir…honda emang kurang jeli…payah bgt
menarik deh kalo baca tulisan Crash.net http://www.crash.net/motogp/news/200114/1/honda-responds-to-production-racer-criticism.html
…Amazing, and probably tongue in cheek, Nakamoto even suggested Honda had misread or misinterpreted the rules. . . .
really ??
gamblang
tambah gayeng sesuk
http://masshar2000.wordpress.com/2014/02/11/lg-l7-dual-spekharga-dan-review/
supaya tidak ada yg salah paham
….. sedangkan Honda yang dari dulu gayanya selalu menciptakan dan menciptakan…
artinya dalem banget tuh, disanalah letak kreatifitas akan muncul.
saya ada tulisan guest blog dari jurnalis permanent motogp tentang analisa hal ini . . perbedaan Honda dan Yamaha dalam menyikapi perkembangan teknologi Di motor MotoGP
coba di tampilkan dan di bahas wak….
siappp . . . panjang soale, pelan pelan yaa
Ow gitu. Makanya open class honda dan yamaha beda jauh. Ternyata benar kata petinggi hrc itu berarti. Bahwa mereka salah paham maksud dari FIM
disini keliatan mana yang Oon mana yang pinter.disini keliatan juga mana pabrikan yang hanya mau jualan demi keuntungan tanpa jaminan kualitas dan mana pabrikan yang tetep menjaga kualitas mesinnya.
MALAH HONDA baik dan gak pelit tekonologi, dengan menjual turunan RC213V yang perbedaan signifikan cuma pada tenaga dan suspensi ohlins ..karna Mesin RCV1000R tidak make katup pneumatic yg kaya punya pabrikan, tentu harga bakalan mahal bgt klo make itu dan gak mungkin dijual krn ada rahasia pabrikannya.. Tp mesin masih bisa diupgrade kata Nakamoto San.. Dan Soal suspensi ohlins bisa dibeli kan?? & 1,2 juta euro itu sudah dapet motor untuk 2 tahun yang sasis san swing armnya sama kaya punya pabrikan.. Tahun depan dapet paket upgradenya, jadi tahun ini Bakal ada riset untuk pengembangan ke tahun depannya.. Bedaa dengan Yamaha yang cuma menyewakan mesinnya m1 yg tentu gak bisa dimiliki tim tersebut dan harga sewa per tahun sudah mahal 1 juta euro. Blum embel2 lainnya. Dan jangan dikira HONDA juga keluar biaya murah dengan menciptakan dan riset untuk RCV 1000R ini.
wahh pencerahan nih . thnks pak Haji 😀
ribet juga y…
http://belalangmerah.wordpress.com/2014/02/11/yamaha-mempersiapkan-r15-v3-dan-update-fz-untuk-pasar-india/
Jadi kalo satellite team itu apanya yg di downgrade dr factory/?
setau ane mesin M1 Tech3 beda di merk knalpot
ya bisa jadi di klnalpot . . .tergantung juga sama sponsor knalpotnya
nakamoto turun tangan nih kyknya buat rc1000v
Mengapa bore pun dibatasi? Bukankah pemilihan bore x stroke berapapun ada dampak positif-negatif yg menyertainya?
Dulu pernah ada hitungan bahwa bore 81 max itu tujuannya utk membatasi max rpm mesin. Jadi dengan bore segitu mesin mau dibatasi rpm maxnya ‘hanya’ 17.000 kalo ga salah. Nanti kan ngaruh ke durability mesin juga. Ada rumusnya.
“When our bike is fastest, the rules are fine. When our bike isn’t fastest, the rules are wrong”
right !!
wakakakkk…
Owh…banyak banget ya,aturan yg membatasi Factory team,makanya honda mau hengkang dri motogp,bila ecu’y hrus dari dorna,,,yuz openclass untung bgt,cz gax banyak aturan yg membatasi dan ada plus”y lgi…
yuz kya’y aturan itu secara tidak langsung dibuat kya geto,spaya Factory suatu saat (entah kapan) memakai ecu’y dorna,cz byk sisi plus”y,,,
#sepenggal my opinion…
bukan ecu nya yang jadi masalah Honda, tapi softwarenya . . . Buktinya Honda mau terima RCV nya menggunakan Magneti Marelli OEM nya dorna dan terbukti . . .kenceng kan si Marquez?
Mantep nih kang infonya…..
http://enoanderson.wordpress.com/2014/02/10/yamaha-serius-menggarap-r25-kawasaki-harus-waspada/
terima kasih, hampir 2 jam waktu yang saya butuhkan untuk membaca peraturan fim dan menuliskan menjadi artikel ini 😀
wow….gitu yahhh….
Soal Budget team openclass gmn wak?
belum gar saya soal ini *telad nih saya 😀
tanya wak haji……
kalau ditengah musim trus team open ercepe mo ganti per klep boleh ga?
suwun
maksute, yg ercepe open clas ditengah musim.pake pneumatic , boleh ga wak haji. secara ecu tetep pake punya dorna.
suwun
maksute kayak Honda RCV 1000 itu
sepetinya bisa
namun saat buka Head silinder harus dibawa superfisi technical DIrector dari Dorna , cmiiw
sak ndayak peraturane
Dalam kasus NGM Forward team yg Open Class.. Saya mikir tim ini cerdik juga ya. Mesin+sasis pake dari Yamaha M1, tapi ECU std Dorna. Dimana dia dapat cuman 1 kekurangan doank (ECU std) tapi kelebihannya beberapa (BBM 24 liter, mesin 12 biji, ban lebih lunak, dsb). Dan.. CMIIW.. Open class pengembangannya ga dibatasin kan ya? Jadi bisa aja di tengah2 musim dia ganti/modif jeroan mesin biar lebih kencang.
Nah.. yg kayak gini, Yamaha diuntungkan, coz dia bisa nebeng riset untuk pengembangan tahun depan lewat NGM Forward team.
So? Udah dapat duit (nyewain motor), dapet data2 juga buat pengembangan tahun depan..
Hahahaha.. cerdik juga.. 😀
ngm cuman dpt 5 mesin soalnya bukan open class murni tp factory class bro
Bukan gitu om peyek,stau ane mesin yamaha m1 cm ad 5,y jd yg dipinjemin cm 5 doank bisanya,masa iya dtambahin,jd g ngaruh g full open class…
ECU open class sama ama Team factory bro . . . yang beda adalah Sftware ECU nya
factory kembangi sofware sendiri
open class pake software nya dorna
@bung Taufik
Iya maksud saya itu. hehehe.. Kurang lengkap saya nulisnya.
Mohon sekalian dikonfirmasi yg tentang pengembangan mesin. Klo Open Class ga freeze di tengah musim kan ya? Jadi pengembangan masih bisa lanjut. Beda dengan Factory Class.
@peyek
AFAIK bukannya itu masih isu? Coz mungkin bukan karena class nya, tapi mungkin karena kebijakan Yamaha Factory yg hanya menyewakan 5 mesin.
@febri
Setahu saya juga gitu.. 🙂
Menyikapi open class, YFR pake kacamata balapan, HRC pake kacamata jualan..
honda mung ngapusi pembelinya.
kalo baca di crash.net pasti paham betapa honda dont play fair di motogp.
Brati tak selamanya nakamoto san jenius hahaha…smpe ga teliti gitu…
kenapa gak pake 2 tak 750cc aja wak aji?
peaturan harus
pasal 2.2
Up to 1000cc. 4-stroke only, maximum 4
cylinders, maximum cylinder bore 81mm
jelas ya . . . hanya boleh 4 tak 😀
leres wak haji, nyimak dulu
http://sarikurnia980.wordpress.com/2014/02/11/bentuk-headlamp-honda/
halo FBH
kok TELMI ya ??
MALAH HONDA baik dan gak pelit tekonologi, dengan menjual turunan RC213V yang perbedaan signifikan cuma pada tenaga dan suspensi ohlins ..karna Mesin RCV1000R tidak make katup pneumatic yg kaya punya pabrikan, tentu harga bakalan mahal bgt klo make itu dan gak mungkin dijual krn ada rahasia pabrikannya.. Tp mesin masih bisa diupgrade kata Nakamoto San.. Dan Soal suspensi ohlins bisa dibeli kan?? & 1,2 juta euro itu sudah dapet motor untuk 2 tahun yang sasis san swing armnya sama kaya punya pabrikan.. Tahun depan dapet paket upgradenya, jadi tahun ini Bakal ada riset untuk pengembangan ke tahun depannya.. Bedaa dengan Yamaha yang cuma menyewakan mesinnya m1 yg tentu gak bisa dimiliki tim tersebut dan harga sewa per tahun sudah mahal 1 juta euro. Blum embel2 lainnya. dan sayangnya tim yg menyewa mesin yamaha bertahun2 yg akan datang bila sudah gak ikut motogp, gak bakal punya kenangan mesin m1 yg dimiliki nya.
Dan jangan dikira HONDA juga keluar biaya murah dengan menciptakan dan riset untuk RCV 1000R ini.
Percuma saja bayar 1,2 jt euro kalau cuma untuk berada di kasta ke-3 dibawah pabrikan, satelit dan open class yamaha. Pertanyaanya ini mau dagang atau balapan sih? menurut gue dengan opsi menyewa mesin 800ribu euro jauh lebih baik daripada membeli mesin downgrade. walaupun itu pabrikan dan satelit toh pada akhirnya mereka gk bakalan juga bisa memiliki motor prototype, lebih baik kenenagan itu berupa prestasi di motogp daripada kenangan berupa motor tapi gk ada prestasinya jadi kesan beli motor cuma buat jadi kenangan saja bukan untuk balapan di lini depan.
pantesan yamaha adem ayem ajah..disaat honda sibuk tes motor open class ampe nyea tenaga stoner segala…yamaha anteng anteng bae…bgitu tes resmi…towew weww…aleix bikin surprais
team honda taat pada aturan baku
sedangkan team yamaha selalu mencuri sela pasal dorna sehingga bs maksimal (licik) persis para legislatif dan ekskutif indonesia 😀
orang pekok ko ngomong
komen paling pekok.
yg licik itu honda.
berlaku hukum “if our bike is fastest, the rule is fair. but when our bike is not fastest, rules are wrong”.
makanya baca berita dr luar. dasar pekok.
honda dan fbh gak ada yg bener. pekok kabeh. FAKTA.
IMHO.. Bukan licik.. Tapi cerdik bin cerdas..
Cerdas memahami peraturannya.. Cerdik bertindak tanpa melanggar aturan.. 🙂
ya kl hrc sih seperti dagang merk saja… dg harga segitu dpat motor yg scr teori memang underpower. tp hebatnya hrc “ngiklanin”dg bagus menggunakan stoner sbg test ridernya.
honda 10 langkah lebih maju. RCV1000 motor massal (bukan proto) sedangkan m1 masih motor proto. So… 🙂
haduh RCV1000 Juga prototipe dong
soale melihat pasal
2.4.1 Definition
Motorcycles participating in the MotoGP class must be prototypes.
Those that are not entered by a member of MSMA must be approved
for participation by the Grand Prix Commission.
kalo RCV100 Bukan proto, gak boleh ikut motoGP dong 😀
biasa wak haji, FBH satu emang ini memang rada2. eh gak seh. memang pekok banget.
peyek gadungan kena “smash” dari yang empunya warung
makanya jangan sotoy indehoy
jgn bsnya cuma klonengan doank
inovasi teruslah honda…..uangmu buat riset….jangan buat makan2 terus…..
mantap espargaro ditunggu vs honda satelit
haduh kaga ngerti sama sekali,, -_-
Terima kasih pencerahannya wak,dpt ilmu baru. ga cuma dpat artikel gosip motor baru terus,..BOSAN
semua saya lakukan demi kepuasan pengunjung blog 😀
Kasihan Hayden.
absen pagi
http://nivikoko.wordpress.com/2014/02/10/tips-cara-charger-yang-baik-agar-batrai-smart-phone-lebih-tahan-lama-sudah-terbukti/
malang bgt pembalap yg udah jadi kelinci percobaan HaReCe, ya kayak eFBeHa itu yg jadi kelinci percobaan ngAHaeM
TRAGISSsss…..
mungkin ini step jangka pendek pak haji kalo strategi yamaha, sedangkan honda jangka panjang dengan pengembangan mesin gak tahun 2014 aja…….tapi ngapain juga mikirin jangka panjang yah…secara dorna labil….coba aja tahun 2015 regulasinya kaya apa….suka gw pak aji tulisin ini….rate 5!
terima kasih Ratenya . . . gak sia sia baca/ menulis/menganalisa tulisan kitab kuning FIM sampe 2 jam
saya senang bro mengapesiasinya 😀
lebih soft apa nggak syerem ya suhu kalau di race panjang?
http://pertamax7.com/2014/02/10/repsol-honda-team-rayakan-20-tahun-ikut-motogp-valentino-rossi-46-masuk-legenda-repsol/
laaah ipan wess duluan…pdhal lagi diketik…gpp yah pan..cumi-cumian…cuma mirip…
opo sih :v
Wehhhh buat balap ini meregulasi motornya yg up to 1000cc jadi rumit ya?
Pantesan para FB disini sering berantem performa utk tunggangannya, di metic, sport dan naked 150, 200cc, 250cc (ymh, hnd, kwsk)
Yg jadi pertanyaan bukan kubikasi mesin saja toh yg menentukan performa?
“sedangkan Honda yang emang dari dulu gayanya selalu menciptakan dan menciptakan, mereka Buat RCV1000 yang secarra material Per klepnya nggak sehebat dan sefleksibel dari perklep mesin mesin factory . . . ya kalo per klepnya begitu, sampai kapan pun nggak bakalan bisa ngejar Motor motor dengan spek klep Factory”
tapi katanya RCV1000 punya potensi terpendam lho… yang belom dieksplorisasi ma penggunanya…, kalo sampe akhir musim 2014 ini belom bisa menemukan “harta” yang terpendam di RCV1000…, ya salah penggunanya sendiri males mencari… 😀
kan “RCV1000+potensi terpendam” di jual sepaket…
ayo team open class pengguna RCV1000 tetep cemungudh tuk menguak rahasia “potensi terpendam” RCV1000 mu… 😀
terus gimana tuch pengembangannnya…..
http://wisnu3ds.wordpress.com/2014/02/11/ulang-tahun-2-dekade-repsol-honda-dan-pencapaiannya-selama-ini-ciamik/
Hondoo kn cma cari untung aja kualitas no 100…coba klo g ketetran mana mau up grade mesin yg open…
makin banyak aturan saja bikin mumet ndhase
pihak HRC kan udah kasih clue nya…, motor super RCV1000 punya “potensi terpendam”…, para tim pengguna RCv1000 kalo sampe akhir musim 2014 tetep ga berprestasi ya brarti mereka belom berhasil menguak misteri “potensi terpendam” yang tertanam di motor super RCV1000…., ya salah sendiri males eksplor… 😀
potensi terpendamnya ya pneumatik dan ssg versi pembeli tapi yang jadi masalah adalah dana untuk mengembangkan pneumatik dan ssg sendiri itu mahal harganya
apalagi elektroniknya
Dari beberapa poin artikel ini keliatan kalo yang jadi fokus pengembangan factory team sesuai regulasi adalah ke elektronika, bukan mesin kaya motogp dulu. Pantes rider veteran kaya Rossi komentar gitu kemarin dan makin kesini motogp jd makin membosankan krn yg di dorong pengembangan adalah elektronikanya.. Bukan mesin keseluruhan. Lah mesin factory banyak uh disegel gitu ga bisa dikembangin.. Emang regulasi mesti diubah kalo motogp mau seseru dulu.
dari dulu emang Honda kalah pandai sama Yamaha dalam berstrategi!! ibarat Honda taat dengan tujuan diadakannya peraturan, tapi Yamaha pandai melihat celah!! dan biasanya orang terjepit (kemampuan pas, kurang dana dan sebagainya ) lebih pandai memanfaatkan celah!!
kalau begini sih niat membuat kompetisi lebih murah jadi sia-sia…..pasti nanti team lain juga akan ikut-ikutan pakai prototype pabrikan team semua……njur kepriben kiek??
hahaha…pdhal kan kedepannya mo open class semua kalo dianggap kompetitif…kalo semua ikut2an gaya yamaha …berarti tinggal mimpi balapan murah….
http://wisnu3ds.wordpress.com/2014/02/11/ulang-tahun-2-dekade-repsol-honda-dan-pencapaiannya-selama-ini-ciamik/
Ymh dgn sumber daya yg lebih terbatas jauh lbh cerdik dan pintar menerapkan aturan2 tanpa melanggarnya…..ini tamparan bagi nakamoto yg kaku itu.
Ymh jadi duluan riset dgn ecu official…..dan itu persiapan yg baik utk penerapan ecu std motogp…..so hnd silahkan sj kalo mau ninggalin motogp nantinya.
honda gak mau factory team dipecundangi open class,
jadi inget team satelit yamaha yg sering nyelip team factory yamaha …
ehehe
kalo melihat aturan di atas artinya honda masih bisa nolong tim2 open class ygn beli motor rcv1000 dengan “ngoprekin” mesin yang udah di beli sama tim2 open class (biar lebih kompetitif)?, toh boleh di ganti part2 vitalnya, berarti soal klep dan gear box bisa juga dong di ganti kaya punya tim pabrikan?
justru Pneumatic Valve & SSG itu yang termasuk golongan part2 yang harganya selangit…., jadi memang tidak ditanamkan di RCV1000…, kalo RCV1000 dilengkapi Pneumatic Valve+SSG…, emang mau dijual berapa tuh motor??? kan harus beli…., beda dengan NGM yang cuma sewa M1
sekali lagi makin jauh balapan murah….
ternyata begitu tangki aslinya 😀
ribet jg regulasinya tp nek urusan akal2an & bulus2an apalagi buka segel mah serahin sm wong indonesia pst beres 😆
Wakakakakak…sinyalemen wak haji yg bilang dari dulu honda selalu menciptakan dan menciptakan, terasa kena benar dengan apa yg terjadi pada mongtor RCV 1000 yg gak bagus” amat. Salah mengartikan maksud FIM? Hallo…memangnya HRC baru nongol n ikut even motoGP? Jualan…jualan….jualan. Itu yg HRC mau…. 😀 wakakakakakak
sebenernya niat dah baik mungkin masbro…mang maunya kearah balapan murah, ternyata ada celah yang bisa dimanfaatkan yamaha….
http://wisnu3ds.wordpress.com/2014/02/11/ulang-tahun-2-dekade-repsol-honda-dan-pencapaiannya-selama-ini-ciamik/
Mantap wak haji… Kula mpun mudeng.
joss gandoss top markotop
“mereka Buat RCV1000 yang secarra
material Per klepnya nggak sehebat dan sefleksibel dari
perklep mesin mesin factory”
Maaf kang TMC, setahu saya mesin factory honda saat ini sudah menggunakan “pneumatic valve” jd tidak pakai per klep lagi. Mohon dikoreksi bila saya salah.
Sampeyan bener mas bri
suwun atas jawabannya untuk rcv1000. Trus nanya lagi yak.
Bahasanya adalah jikalau ternyata NGM butuh motor ke 6 pada akhir musim gimana itu wak haji?
Masih bisakah open clas nambah mesin?
suwun
wah banyak aturan wak bisa2 pada pindah ke open class itu
Owh itu toh bedanya dan aturannya 🙂
http://www.kisahfoto.com/2014/02/pantai-sadranan-dengan-keindahan-pulau.html
Aku ikutan nge-rate mas Taufik. Bagus banget ulasannya, jadi ada pencerahan. Josss….
semakin ribet ya
Sepertinya yang dipakai Aleix dan Colin itu M1 tahun 2013/2012, cuma ECUnya dan SSG tidak ada…kenceng banget itu si Aleix, dulu waktu di Aspar Ducati gak begitu oke, tah memang jelek betul Ducati, okenya kmrn2 tuh di CRT.
Kalau menyimak yang di sampaikan Nakamoto, yang ane tangkap RCV1000 berbeda total dengan RCV213/ Factory, karena mereka “salah tangkap” bahwa open class hanya bisa membeli mesin dari yang menyediakan bukan disewakan macam Yamaha ke FTR, makanya jadilah kemampuan mesin RCV1000 jauh dari yang diharapkan, karena Honda memangkas dan menghilangkan teknologi penting di RCV213 karena gak ingin dong rahasia2 terungkap kalau misal engine RCV213 dijual lepas..
But aneh juga, masih bisa salah sih :(?…skrg yang dipertanyakan, bgmn ya sebtulnya hasil test Casey di Suzuka dgn RCV1000?
Artikel yg sangat informatif. keren asli. bener2 membuka wawasan . Maturnuwun kang haji. jempol buat sampean!
lieur kang peraturana loba teuing
Pak Taufik, berarti klo boleh saya simpulkan.
Factory Class:
1. Engine frozen
2. ECU : official motogp hardware, but free to customize (software)
3. Less engine per session
4. Less fuel per race
5. prototype
Open class:
1. Engine unfrozen
2. ECU : official motogp hardware and software can customized dengan catatan (artikel tmcblog.com)
3. More engine per season
4. More fuel per race
5. Prototype
namun menurut Pak Taufik apakah rule seperti ini dalam satu race “apple to apple” ?
dan mengutip dr statement Livio Suppo, “Otherwise if You get a factory Machine and factory Software Why You should Go for More Fuel, More softer tire.” HRC kalau pilih strategi seperti Yamaha Factory dgn Yamaha Forward, sebenar nya bisa banget. Memang bener HRC ga mau, dengan alasan yg diutarakan Livio Suppo. Itu penilaian saya Pak Taufik. Sekedar sharing, salam kenal saya masih newbie di dunia roda dua. Salam.
Full nyimak by ben nambah ilmu…
Maturnuwun sangeeett…