Home MotoGP Blak Blakan Dengan Jorge Lorenzo . . . Interview Manuel Pecino dengan...

Blak Blakan Dengan Jorge Lorenzo . . . Interview Manuel Pecino dengan JL99 Part 1

35

Bro sekalian, sekali Lagi, manuel Pecino, Jurnalis MotoGP asal Spanyol yang sekaligus Kontributor TMCBlog mau kembali berbagi bahan tulisan. Dan kali ini adalah Hasil Interview Beliau dengan Pebalap Yamaha Movistar Jorge Lorenzo .. . Di artikel ini bro akan baca banyak Hal yang  tentang pandangan Personal Jorge Lorenzo tentang MotoGP .. . Manuel Pecino melakukan wawancara dengan akrab bersama  Jorge pasca Usain Bolt memenangkan Lomba Lari 200 meter di IAAF World Championship 2015 Beijing . . . Interview ini diakui Manuel nggak mirip wawancara Profesional, udah mirip mirip percakapan ala warung kopi saja . . . Kepo ? silahkan simak sob  . . .

Manuel Pecino untuk TMCBlog :  Berbicara tentang Atletik, menurut pengalamanmu dalam menggapai Championship . . . MotoGP mirip lari sprint jarak dekat atau Lari Jarak jauh ?

Jorge Lorenzo :  ” hmm, kupikir keduanya. Kejuaraan MotoGP adalah Balapan yang panjang dan dilakukan berhari hari. Bukan hanya satu hari balap saja, Namun juga satu akhir pekan Yang panjang dimana anda bisa saja merasa Cepek. Kau harus meninggalkan zona nyaman mu dalam hari hari tersebut. Dan ketika Saatnya Race, itu bagaikan 45 menit Sprint  . .

MP : Jadi Pendekatan Mental lebih penting dari pada kecepatan ?

JL : Untuk memenangkan Kejuaraan kita harius memiliki pengalaman, sangat Ribet untuk memenangkan kejuaraan (MotoGP) di tahun pertama. Saat ditahun pertama MotoGP, saya cukup cepat, namun sedikitnya pengalaman membuat saya Gagal merebut titel, di tahun kedua pun demikian. Butuh beberapa tahun pengalaman dan itu penting. Saya bertambah dewasa dalam hal tersebut tanpa kehilangan kecepatan.

MP : Karena kita sudah mulai masuk ke pokok masalahnya, coba jelaskan sesuatu yang saya ingin ngerti, Seberapa  butuh kekuatan fisik sih MotoGP itu ? Kamu adalah salah satu pebalap yang bicara seperti ini contohnya pasca Race di Indianapolis : ” hari ini saya sudah habis habisan secara fisik , saya sekarang merasa kosong ” . . . apakah sebegitu lelahnya MotoGP ?

JL : ” Aku Yakin kau sempat mencoba mengendarai MotoGP dalam sebuah sesi experience untuk jurnalis . . . sudah pernah kan ? ”

MP : Ya , dan tentunya saya riding dengan ritme saya dengan prioritas untuk kembali balik ke Pit Garage

JL : ” Ya tentu saja, Kau berkendara sesuai dengan kemampuan dan kecepatanmu dan tidak membawa serta pikiran dalam hati seperti ” bagaimana Jika ada rider di belakang saya lebih cepat”  atau yang lainnya . . . secara umum kau ” menikmati ” berkendara dengan MotoGP. Namun kami para pebalap motoGP sudah nggak ada ruang lagi untuk “menikmati”. Kita bicara soal MotoGP, sebuah kejuaraan level tertinggi di dunia, dimana para pebalapmengendari Motor dengan bentuk dan kemampuan maksimumnya dari mulai tikungan pertama sampai terakhir.  ”

Sini saya kasih gambaran : Tahun lalu ( 2014) dan di beberapa race tahun ini  Saya mulai menorehkan Best Laptime kencang mulai dari Lap pertama. Bener bener lap pertama , bukan di lap setelah lap start lho. iNi artinya saya sudah full gass mulai dari detik pertama sampai menit ke 45 . ..  Kau sebut sebut soal Indy. Race itu bener bener Menguras fisik saya secara ekstrem karena saya bukan yang tercepat di Track, dengan kondisi tersebut saya berusaha kabur dari Marquez sejak Lap pertama, itu benar benar membutuhkan effort yang besar.

MP : Maap Kan saya kalo terdengar Kepo, saya cuma pengen ngerti, saya ingin pembaca saya mengerti . . . Di manakah posisi saat fisikmu sangat terkuras ? Saat berpindah arah, saat pengereman, saat akselerasi ?  saat apa tepatnya butuh banyak energi di MotoGP

JL : . . . Itu terjadi setiap saat ketika Kita berpindah kategori. Saat pertama saya riding di GrandPrix menggunakan Derbi 125 cc tahun 2002. Sebelum itu saya hanya mengendari StreetBike . . . setelah satu dua lap, saya langsung lelah. Ketika saya naik ke 250 cc Juga sama, ketika pertama Kali naik ke MotoGP? sangat Luar Biasa. Namun setelah kau terbiasa di MotoGP dan sudah mengetahui karakter dari Motor baru deh setelah itu nggak 100% tegang mikirin motor. Kamu dapat bisa relax selama seper-sepuluh sampai beberapa detik . . . well, Relax dalam arti yang relatif ya  ..  karena DI MotoGP nggak dikenal yang namanya bener bener relax  . . . semua Berjalan sangat cepat.

MP : Bagian Mana dari tubuhmu yang paling strees ? Bahu, lengan, Pengelangan tangan ?

JL : SEMUANYA  . . . saat ngerem Bahu, karena di sanalah semua kekuatanmu bahu dan dada. Kedua bagian ini harus bener bener kau latih. Lalu di pertengahan tikungan dengan posisi yang sangat ekstrim butuh punggung dan Tricep yang bekerja Maksimum

MP : bagaimana dengan Kaki

JL : Sama kaki juga, saat memindahkan arah posisi motor, kau angkat sedikit (maaf) pantatmu untuk memindahkan posisi tubuh, so semua otot bekerja, tentu saja strees (pada kaki ) tidak se ekstrim saat berenang dan Marathon

Di sisi lain, ada aspek Mental saat mengendarai Motor dan itu merupakan hal Penting : Kau harus Konsentrasi 45 menit penuh untuk menghindari error. Bukan hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik. Mengendarai Motor balap adalah Olahraga berbahaya di mana hidupmu beresiko setiap kau turun ke Track. Sehingga Konsentrasi harus lebih akurat dibanding misalnya Lari Marathon.

Dan saat di Balap, misalnya di Indy, dimana saya bukanlah yang tercepat, ketika kau berusaha lepas dari kejaran kompetitormu, satu satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan yang terbaik di setiap lap, di setiap tikungan . . . Namun ketika kau lihat lawanmu tepat dibelakang, nggak perduli berapa effort yang telah kau lakukan, strees banget saya saat itu. Di Indy, ketika saya membalap dengan level konsentrasi Maksimum, namun ketika saya melihat Pit-board menginformasikan Kode +0  . . . asli  . . . bener bener LELAAAAH melihatnya “

MP : So, saya kira latihan mental sama pentingnya dengan latihan fisik. Kamu melakukan latihan spesifik untuk ini? apakah ada seseorang yang membantumu di sisi Psikologi ?

JL : ya saya melakukannya, saya memiliki beberapa profesional yang mendampingin dan membantu saya , namun di tahun tahun awal saya beajar sendiri. Pada dasarnya saya belajar dengan cara mengobservasi dan membaca.

MP : Determenasi adalah faktor mendasar di Balap, benarkah begitu ?

JL : Bukan ! Bukan hanya faktor mendasar, namun segalanya

 MP : Bagaimana kamu bisa memperoleh Kekuatan mental ?

JL : Itu paralel dengan kepercayan diri. Sebagai contoh gini . . . ketika kau dalam situasi dimana sesuatu yang tidak sesuai, tidak kau harapkan, atau tidak sesuai dengan keinginan, kau akan tau bahwa itu akan berakhir dengan sendirinya. Namun kepercayan diri ini hadir ketika saya berkendara di atas Motor Yang Kompetitif

Hmm . . . kalimat terakhir adalah hal hal yang menurut tmcblog juga sejalan dengan pemikiran tmcblog . . . Pada dasarnya, setiap Pembalap itu ingin Juara dan ingin bisa lebih cepat. Untuk bisa cepat, selain Talent yang hadir dalam diri, juga faktor Motor yang kompetitif juga jadi faktor utama . . . sudah banyak banget contohnya sob . . . Bro akan ingat betapa Frustasinya Seorang juara dunia 9 Kali Valentino Rossi ketika berada di atas Motor Ducati Desmosedici 3 tahun yang lalu dan yang paling terakhir adalah betapa streesnya Marco Melandri yang biasa berada di barisan terdepan WSBK, pas balik ke MotoGP memperoleh motor Yang kurang kompetitif seperti Aprilia RS-GP. Secara psikologi mempengaruhi semangat mereka . . .

hmm oke masih ada lagi  blak blakan jilid kedua dari Jorge Lorenzo yang akan tmcblog hadirkan berdasarkan dari tulisan tamu Kontributor Manuel Pecino di bagian kedua dari Artikel ini,  . . . so jangan kemana mana , bookmark TMCBlog dan jangan lupa instal aplikasinya, di Android ada, Di iOS juga sekarang ada, biar nggak ketinggalan berita sob . . . silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

Gambar : Twitter @lorenzo99

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

 

 

35 COMMENTS

  1. pernah dulu …instagramnya dia isinya jalan2 melulu waktu itu gimana ga nambah gendut hahaha

    kalo rossi IGnya jarang banget isi acara pribadinya. seringan sewaktu balap. kalo JL malah demen posting kegiatan pribadinya. sama kek marquez juga gt

  2. Lorenzo dewasa sekali, pemikirannya seperti motivator.
    Salam super

    Ada petikan wawancara kayak gini antara Manuel Pecino sama Mas Markez ndak wak Haji?

  3. Dari beberapa segi sangat manusiawi.
    Jolor adalah salah satu pebalap yg dikomentari Brad Pitt..sangat fokus dan seperti pilot pesawat tempur.

  4. Panjul – September 7, 2015
    Kynya daped hrs coba motor selain honda deh, siapa tau bisa juara.
    ========================
    kayaknya agak susah mas bro karena Honda pasti maunya pembalapnya dari Spanyol cuz keterkaitan dengan Repsol. Kecuali Honda bisa dapet pembalap lagi dari Spanyol yang punya skill bagus buat ngisi kekosongan daped. Selama belum ada itu maka Honda bakalan genggam erat daped. Tapi kasihan juga daped.

  5. Wawancara yang bagus.
    Masih kalah sama komengtator wak
    – kenal JL aja nggak.
    – apalagi pernah nunggang motor motogp.
    – boro-boro punya prestasi.
    Tapi seringkali komen keminter hehehe

  6. Sy kalo nonton george di motogp…itu selalu teringat soal determinasi dan kekuatan fokusnya selama race.

    Namun bila dia kalah aduan, maka sy yakin itu krn masalah eksternal dan mungkin bbrp kekurangannya di sirkuit2 tertentu sj, tapi TIDAK dlm hal determinasi dam fokusnya. Kan terbukti waktu 2009 dulu…udah patah2 sampe diangkat ke motornya utk tetap ikut race.

    Dan bagusnya dia kayaknya bukan tipe yg maksa bila memang nggak memungkinkan. Makanya dia nggak lagi kayak sebelah yg masih harus belajar banyak dgn ndlosor2 dulu.

    Salam 20 detik

  7. Namun kepercayan diri ini hadir ketika saya berkendara di atas Motor Yang Kompetitif

    hmmm pokoknya hrs dpt motor yg enaaak klo gk mewek…
    prnh tuh ya jolor nangis wkwkwk entah knp tuh

  8. 27. chihuahua – September 7, 2015
    Namun kepercayan diri ini hadir ketika saya berkendara di atas Motor Yang Kompetitif

    hmmm pokoknya hrs dpt motor yg enaaak klo gk mewek…
    prnh tuh ya jolor nangis wkwkwk entah knp tuh

    =====================================

    waktu tulang dadanya patah trus maksain race di assen, posisi 5 masuk pit sambil nangis nahan sakit. ente kayak gitu juga paling ga mau balap. bedakan fractura dengan dislokasi ya…marquez dulu dislokasi langsung balap sedangkan lorenzo fractura trus balap

  9. 20. rdy – September 7, 2015
    benar2 profesional kalau di pemain sepakbola ya pemain2 eropa dan sudah perdah jurdun
    pantas kalau digaji besar
    -bukan digaji sama rata kayak pabrikan sebelah
    itupun jadi kelinci percobaan dan dikuras tenaga-

    semoga pada sadar

    >> halo rdy pinter saya sarankan baca ini dulu :
    http://www.autoevolution.com/news/the-top-10-salaries-in-motogp-for-2014-what-next-83602.html
    kan malu maluin kalau gobloknya di pamer, ngemeng daped & MM digaji equal,
    eh iya saya kasi bocoran aja deh dari artikel bhs asing itu, bhw daped gajinya ke 3 terbesar diikuti MM yg ke 4, itu out of top ten yah,
    btw sy inisiatif kasi bocoran to the point bgitu, karena saya punya dugaan bahasa inggrismu ngga bagus, score toefl angka 400 aja belum tentu nyentuh.
    jadi, yg namanya FBY itu, selain ngasi oli gardan ke mesin,ciri khas mreka jg ga bisa bhs inggris, ya macam kamu itu
    pathetic banget gobloknya
    kan ketahuan deh Dungu nya FBY
    ngoahaha haha nyesel kan jadi pembela Yamaha dan YIMM Yahaha Itu Maho Maho

  10. 27. chihuahua – September 7, 2015
    Namun kepercayan diri ini hadir ketika saya berkendara di atas Motor Yang Kompetitif

    hmmm pokoknya hrs dpt motor yg enaaak klo gk mewek…
    ==========================================
    sudah hal yg wajar klo balapan perlu motor kompetitif, kya wak haji bilang soal VR m Marco melandri, trs Markues jg sama karena kurang kompetitif akhirnya mewek kembali ke sasis 2014 khn (yg pd blg ngevooor ndlosor) coz ini balapan butuh kompetitif dari segi motor & pembalap bukan motor santai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version