Home MotoGP Wheel Cover Ducati Desmosedici 16 GP . . . . Fungsi,...

[Tech Talk ] Wheel Cover Ducati Desmosedici 16 GP . . . . Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan

55

img_20160910_152243

TMCBlog.com – Bro sekalian, pada artikel ini saya mau membahas sedikit teknologi dari sisi teknis yang lagi-lagi “diprakarsai” oleh Ducati Team di ajang MotoGP. Mungkin sobat sekalian sudah lihat pada sesi FP3 kemarin, Michelle Pirro menggunakan cover velg atau wheel cover. Sebenernya apa sih manfaat wheel cover itu untuk motor MotoGP? Kalau begitu ada baiknya kita coba bahas lebih lanjut di artikel ini ya.

Wheel cover seperti yang Ducati pakai itu sebetulnya sudah sangat lama eksis di ajang balap sepeda Time Trial (TT) baik outdoor ataupun di dalam velodrome. Okay sebelumnya saya ingin menjelaskan/berbicara dari sudut pandang dunia per-sepeda-an nih ya, biar nanti sobat pembaca bisa menarik kesimpulan.

Mengorek soal kegunaan/fungsi utama wheel cover pada sepeda, yaitu tidak lain dan tidak bukan untuk aerodinamika. Gak hanya wheel cover bahkan sudah lama bidang balap sepeda TT memakai rim yang benar-benar terutup seperti piringan ini sob disebut juga disc wheel yang full terbuat dari carbon fiber, jadi gak hanya spoke rim atau velg jari-jari biasa yang ditutup cover loh.

Dengan penggunaan wheel cover/disc wheel dapat mengurangi hambatan angin pada roda, menyebabkan roda berputar lebih ringan tanpa beban yang ditimbulkan akibat bergesekan dengan angin. Ada keuntungan sudah pasti ada kekurangannya sob, dengan wheel cover sepeda pasti akan menambah bobot {meskipun terbuat dari serat karbon namun pasti akan menambah sekian ratus gram pada Desmo 16 secara total} dan mudah oleng saat tertiup angin dari sisi samping (cross wind). Karena itu wheel cover/disc wheel dalam beberapa kondisi hanya dipakai untuk indoor track (velodrome) atau hanya untuk roda belakang jika dipakai untuk outdoor.

Mengapa saya membandingkan Ducati MotoGP dengan balap sepeda? Karena gerakan motor dan sepeda sama (pitch, yaw dan roll) dan juga reaksi motor jika terkena cross wind/angin dari sisi samping, misalkan sobat mau mengurut penggunaan wheel cover ini, ajang balap mobil seperti Formula 1, FIA World Endurance dan World Rally Championship (WRC) jaman tahun 80-90an juga sudah pake cover atau velg model disc tertutup seperti itu (saat ini sudah ditinggalkan karena terbentur regulasi) dan lebih canggih pula karena selain untuk aerodinamika juga bisa membantu menurunkan suhu velg dan disc brake. Oiya, kalau gak salah sih velg Tamiya 4WD juga ada yang tertutup gitu yah. Hmmm nostalgia..

>Ducati sendiri memang belum mengeluarkan penjelasan ataupun klarifikasi resmi soal wheel cover tersebut, namun bisa ditarik kesimpulan soal wheel cover pada motor Desmo 16 GP yang dipakai oleh Pirro, kegunaan utamanya adalah untuk aerodinamika supaya tidak terjadinya hambatan angin pada roda. Dikarenakan juga temperatur sirkuit Misano tergolong panas (suhu aspal trek dan suhu udara), berakibat rider Ducati pada FP1 dan FP2 mengalami kegalauan dalam pemilihan ban. Dikabarkan bahwa Ducati menemui masalah pada pemilihan ban di Misano, yang mana saat mereka memilih tipe soft malahan yang terjadi ban terlalu lembut dan sebaliknya ketika memakai ban bertipe hard malah terlalu lama untuk memanaskan ban. Mungkin juga ada korelasinya nih dengan pemakaian wheel cover tersebut di FP3 kemarin sebagai usaha mereka memecahkan masalah yang ada.

Beropini mengenai apakah wheel cover akan berpengaruh atau tidak, saya pribadi berpendapat YA, ada pengaruhnya. Karena mereka sudah melewati masa riset sebelum menggunakan cover tersebut, entah risetnya sudah lama atau baru tercetus ide demikian dan juga sebesar apa efek yang dihasilkan, apakah berpengaruh besar ataukah hanya sedikit atau marginal gain. Soal ini ya harus ada data-data dari motor yang memakai perangkat tersebut, perbandingan motor sebelum dan sesudah pakai wheel cover tersebut yang gak bisa cuma berdasarkan feeling enak atau gak. Ini kan MotoGP, semua sudah diperhitungkan secara detil ingat saja helm HJC RPHA 10 milik Lorenzo saja harus direvisi perkara aerodinamika kan.

Terakhir, teori yang sempat beredar adalah Ducati tengah mengambil hikmah dari pelarangan winglet di tahun 2017 dan mulai meriset sekaligus mengembangkan sisi aerodinamika pada bagian motor yang lain (selain menambahkan winglet) tanpa melanggar peraturan dari Dorna. Semoga bisa bermanfaat.

Nugie TMCBlog

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

55 COMMENTS

  1. Angin dari samping > pasti pengaruh ke stabilitas motor tuh

    Diikutin pabrikan lain? > Kalau mereka melihat banyak keuntungan dari wheel cover ini, ya gak nutup kemungkinan yg lain mengekor

    🙂

  2. Keren nih insinyurnya ducati…

    Mungkin untuk tahun depan, ducati bakal mengadopsi F-duck atau S-duck nya mobil lewis hamilton…
    Ato malah bakal lebih ekstrim lagi dengan make DRS di fairing nya….
    Who knows, semua demi aerodinamika…

  3. Ini yg saya suka di blognya wak haji.. Selalu ada analisa2 yg ga asal “njepat”. … dgn kata2 yg ga lebay. Thanks.. .. Nambah ilmu

  4. pasti ada nih….
    kalau di balap sepeda memang sangat terpengaruh dengan kecepatan angin,,, di motogp yang 300 km per jam tentu makin kerasa suhu,, nunggu hasil ducati ah,,, walau tanpa iannone

  5. aerodinamika ducati udh ok apalagi top speed, mendingan riset bagian lain agar motor mudah di kendalikan, secara konfigurasi engine V/L suka lupa belokan ???

  6. Nanti giliran ducati lama make ini, dan sukses. Pabrikan lain pada ngekor. Kalau risetnya kerasa kalah cepat dan gabisa ngejar risey ducati, bakal dicari akalakalan buat bikin akalakalan ducari terhambat regulasi(lagi)

  7. sebelum crash apakah iannone juga rencana pake ini? apa karena michele pirro bukan pebalap utama akhirnya digunakan kesempatan bagi ducati untuk mengetest part ini saat race? maaf wak banyak tanya karena hebat juga pirro sebagai pebalap pengganti bisa tembus 5 besar saat kualifikasi

  8. Menurut yang saya pahami untuk kendaraan roda dua sepertinya tidak memberikan banyak konstribusi tidak semua part aerodinamika di mobil bisa di transfer ke sepeda motor yang tenaganya 260 hp. Malahan saya merasa banyak tekanan angin yang dihasilkan dari roda belakang terutama saat akselerasi namun di kecepatan puncak yang statis mungkin memiliki dampak yang signifikan. sirkuit yang memilki tikungan bervariasi lambat-cepat tikungan chicane juga tidak berdampak karena prinsip menikung sepeda motor dan sepeda berbeda kemiringannya kecuali mobil f1 full grip, wrc, dan drifting yang melintir. torsinya besar bekerja saat menikung teknik grip & drift. Udara tidak masuk kedalam velg. Udara masuk dan di pecahkan oleh palang velg yang putaran mesinnya tinggi iadi mobil sulit di putar rodanya karena banyaknya tekanan udara angin yang masuk ke dalam velg sehingga mobil understeer. akan berdampak positif jika cover velg roda belakang ducati gp16 tertutup tanpa celah rapat full close seperti gambar sepeda di atas. Namun saya tidak dapat menjelaskanya secara teknis hitungan matematis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version