Saturday, 21 December 2024

Lesson learned Bagaimana Dorna bikin MotoGP Menarik : Pragmatic Capitalism !

TMCBlog.com – Bro sekalian, Soal teknologi, Formula 1 boleh dibilang jauh di atas MotoGP ..  namun soal Penyelenggaraan, Dorna Boleh dibilang ( paling tidak menurut tmcblog ) adalah salah satu Promotor gelaran Balap Motorsport yang paling Sukses sepanjang Musim 2016 lalu. Bukan Karena TMCBlog enthusiast sama yang namanya sepeda motor atau roda dua sehingga lebih pilih MotoGP dibanding Formula 1 . . ., Namun coba bro sekalian lihat gelaran MotoGP 2016, di mana hadir 9 pemenang berbeda di 18 Seri gelaran. Belum lagi disebutkan bahwa pemenang dari Gelaran MotoGP Bukan Hanya berasal dari Team team Mapan, Kaya, dan sangat berpengalaman seperti Repsol Honda, Yamaha Movistar, dan Ducati team – namun team team satelit pun sempat mencicipi Podium tertinggi MotoGP seperti yang ditunjukan oleh Cal Crutchlow dan Jack Miller. Kemunculan 9 nama berbeda, Crutchlow, Miller hanya indikator dan Hasil dari sebuah Grand Design Management yang disusun apik Oleh Dorna yang tentu sebenarnya bisa kita jadikan salah satu bahan belajar ( Lesson learned ) Bagaimana satu Succes Story sebuah gelaran Balap  yang mungkin berguna bagi kehidupan pada umumnya . . cekidot pembahasan mendalam berikut  . . .

Management Gelaran Balap terbaik menurut tmcblog salah satunya adalah membuat bagaimana gelaran balap begitu seru, nggak loe lagi loe lagi pemenangnya, dan penuh dinamika. Satu resep yang manjur untuk menghadirkan keseruan dalam MotoGP adalah Kesama-rataan kekuatan . . . . ahh bicara Soal sama Rata sama rasa Mungkin ada yang berfikir kearah konsep berfikir sosialis, Namun nggak haram juga jika nanti arah pemikirannya malah ke cara berfikir  Kapitalis yang Pragmatis/ Pragmatic Capitalism ( nanti kita akan bahas mendalam di bagian bawahnya sob )  . ..

Tmcblog yakin Dorna Pun Jatuh bangun dan melakukan Trial and Error dalam perjalanan menemukan Konsep Grand Design management balap yang pas. Bila Kita Mau Flash back ke jaman sebelum 2017 . ..  Seperti yang diceritakan Mat Oxley, Sebenarnya secara Natural MotoGP/GP500/ kelas Primer GP berjalan kearah kesama-rataan tersebut dengan kehadiran perusahaan besar dari industri tembakau di awal tahun 1980 yang menginvestasikan kapital besar di team team MotoGP/ GP500 ..  dan ini hampir secara instant dapat membangun kekuatan baru dimana banyak team team yang awalnya morat marit jadi punya power dan bisa berjibaku dengan team team papan atas . .

Dan sejarah juga mencatat, era ‘tembakau’ ini mulai berakhir di tahun 2006 ketika hadir pembekuan dan pelarangan kehadiran logo produk tersebut di Body motor. Walaupun sampai saat ini masih ada beberapa perusahaan termbakau yang bertahan ( Phillip Morris- Ducati team ) , Namun Mostly jelas Ogah menginvestasikan kapital yang banyak, Namun gak boleh Jualan atau menampilkan fisik produk . . satu persatu perusahaan tembakau pun menarik diri . . . team team yang nggak dapet sokongan factory pun kembali kelimpungan, dorna aware dan Dan Dorna pun memulai trial and error . .

Diawali dengan regulasi penurunan Kubikasi mesin dari 990 cc menjadi 800 cc di tahun 2007 . . jelas ini awalnya disangka akan membuat Pabrikan kelimpungan karena mereka harus bikin mesin baru. Namun Dorna Lupa satu hal yang esensial yakni saat itu lengkingan mesin tidak dibatasi . . . Pabrikan kuat-walaupun dibatasi  Kubikasi mesin-namun dengan state of the art teknologi mulai cari celah bikin mesin 800 cc namun bisa lebih cepat dari 990 cc . . metalurgi jeroan dapur pacu dibuat lebih hebat sehingga durable untuk mengawal lengkingan rpm mesin yang tinggi . . selain itu karena Sistem Penggerak Klep yang menggunakan pegas/ per sudah tidak sanggup lagi, maka teknologi lain pun datang ..  Sistem penggerak Klep/ Valve dengan Pneumatic pun hadir . . . awalnya Mungkin ingin agar pabrikan besar memulai start dari Nol, namun muaranya malah makin jauh gap antara team pabrikan dan satelit/ Privater. Dorna Kecele !

Mungkin merasa trik ini gagal , maka kubikasi mesin dinaikkan lagi dari 800 cc ke 1000 cc dengan harapan mungkin team privater bisa kejar secara team Pabrikan yang kembali harus riset lagi . . . Namun pembatasan kitiran mesin tidak disentuh – masih tinggi, tetap butuh penggerak valve dengan pneumatic plus metalurgi material part jeroan mesin yang bagus. Ini judulnya tetap hi cost .. tetap besar buat team satelit/ Privater . . Dan hampor Pula segara perlahan saat ITU bisa kita lihat, beberapa Pabrikan yang hopeless karena nggak bisa mengejar ketertinggalan dengan 2 pabrikan besar ( Honda dan yamaha ) mulai menarik diri karena mereka berfikir Useless / percuma menghamburkan uang di race yang nggak bakalan bisa mereka menangkan sama sekali . . Suzuki dan kawasaki hengkang ! . . dorna gagal dua kali !

Failure is only the opportunity to begin again more intelligently. | Kegagalan itu hanyalah kesempatan memulai lagi secara lebih cerdas lagi.
~ Henry Ford

Setelah itu Jika Kita bisa ingat, Kayaknya Dorna Nggak Mau gagal untuk yang ketiga kalinya  . . . dan Kayaknya Dorna sudah mulai punya ide bagaimana bisa membuat kesama-rataan ini terjadi, Namun mereka nggak mau sesuatu terjadi sangat radikal . .. mereka ingin semua berjalan Natural . ..  Pabrikan kalo disuruh ganti sistem Klep dari Pneumatic ke Spring Valve tentu mencak mencak . . . Nahhh disinilah Mulai menarik. Mereka ( Dorna ) bisa melihat bahwa salah satu kunci sukses dan resep teknologi ada di ECU dan Software. Dorna berfikir . . sehebat apapun mesin yang bisa dibuat oleh Pabrikan seperti Honda, Yamaha dan Ducati Namun tanpa elektronik yang sangat Canggih kerja mesin tak akan bisa optimal 100% seperti yang mereka harapkan . . . Pabrikan boleh berkreasi maksimal di mesin-namun sesuai notified, namun soal software Promotor harus punya kuasa. sebelum menjalankan hal tersebut/ selagi Dorna meracik Grand Design ini, Dorna Mulai dengan cara lain yakni bagaimana bisa membuat team team satelit dan Privater bisa ‘jualan ‘

Bisa  ‘ Jualan’ di sini dalam artian , para penaruh aset di team Satelit/ Privater bisa senang karena Logo logo perusahaan mereka yang hadir di Body Motor maupun di werpak bisa kesorot oleh TV dan bikin Brand Image meningkat  . ..  Oleh sebab itulah, Dorna Mulai membuat aturan Baru di mana ada Juara ‘ kelas kedua’ yang menggunakan nama Claiming Rule team / CRT yang dilanjutkan dengan stretagy Open Class di musim musim berikutnya . . . yanamun tentu strategy ini belumlah menyentuh akar masalah utama yakni kesamarataan kekuatan . . . ini baru strategy jembatan alias sebuah Buffer sebelum hadir Grand design baru  . . eng ing eng

source : Mat Oxley , http://www.motorsportmagazine.com

Kehadiran Grand Design baru sangat terstruktur . . Dorna terus terusan Nggak kasih kendor . . mereka terus terusan menghadirkan regulasi yang boleh dibilang mengekang pabrikan yang punya teknologi hebat. Awalnya dihadirkan Sistem Satu ECU dari Magneti marelli ( MM). Ini menurut tmcblog juga merupakan salah satu jalan strategy Buffer .  Ibaratnya Pabrikan suruh kenalan dulu dengan hardware dari Grand design Dorna. Hasilnya sudah terduga Pengunaan ECU MM dengan software pabrikan masih membuat gap tinggi, karena memang algoritma dari software Pabrikan yang sudah canggih sedangkan parameternya sebenarnya segitu gitu aja yakni management kurva torsi dan Throttel yang menjadi kunci bagaimana Traction control,  Anti wheelie, Engine Brake, Launch control dan lain lain bekerja. . . dalam artian ECU buatan Pabrikan sebenarnya ya nggak jauh beda sama ECU buatan MM, cmiiw.

Lalu hadirlah 2016 di mana Semua pabrikan harus menggunakan Software yang sama . . software yang memang punya level dibawah software asli pabrikan . . . Mungkin ada benarnya jika ada yang berpendapat bahwa sebenarnya mungkin Bukannya nggak bisa brand sekelas Magneti Marelli bikin software yang canggih seperti state of The art softwarenya HRC maupun YFR . . namun sepertinya memang kondisi software yang ‘terbatas’ seperti itu sudah ‘ by request ‘ oleh Dorna yang punya Grand design sendiri di belakang itu . . . sobat tmcblog visa saja  berburuk sangka atau berbaik sangka terhadap hal yang dilakukan Dorna ini tergantung sudut pandang dalam melihatnya tho ? hehehe lanjuuut

Yap hasilnya terlihat, Mungkin agak kasar jika tmcblog pakai kosa kata ‘ Kojel kojel ‘  saat melihat kehebohan yang terjadi di Internal HRC sebagai yang bisa dikatakan sebagai engine based-Manufacture  Tercanggih ( dan mungkin terkaya ) di gelaran ini . . Mulai dari pemakaian mesin 2016 dengan sasis 2015, penggantian arah putaran Crankshaft ke Backward Rotating Crankshaft sampai akhirnnya nyerah dan Balik ke resep firing order Bigbang yang punya delivery power lebih ‘lembut’ dibandingkan Screamer sekiranya sudah cukup memperlihatkan berapa ‘kojel kojelnya’ HRC . . Namun kojel kojel disinilah yang semakin memperlihatkan kehebatan HRC . . walaupun Sangat terpukul dan menderita dengan kekangan regulasi . . faktanya Marc Marquez Bisa tetap jadi Juara MotoGP 2016 . . dan HRC pun bisa mengakhirii Musim 2016 dengan kepala tegak . . terutama dihadapan Yamaha-musuh abadinya.

Tidak sampai situ . . . Dorna Pun terus menerus menjaga dan menutup celah apapun yang bisa dilakukan pabrikan untuk bisa berkembang . . . regulasi pembekuan winglet yang secara umum dituangkan dalam regulasi dimensi fisik dari Motor ( Panjang-lebar-tinggi) pun hadir . . masih diperdebatkan apakah asal regulasi ini asli dari Dorna yang mau semakin memperketat celah atau ‘request’ dari salah satu pabrikan yang tidak ingin lihat Ducati jaya  . . . namun di pembahasan ini kita jauhkan dulu dari obrolan mengenai ini . . faktanya Semua Pabrikan setuju Winglet memang punya efek positif dalam hal kestabilan akibat downforce yang diberikan ke Front end dari Motor.

TMCblog harap sobat sekalian masih setia membaca artikel ini setelah 1.356 kata di atas hehehe  . . . karena ada penutup yang tak kalah seru dalam menarik lesson learned yang dihadirkan Dorna . . . ada pertanyaan gini . .  apakah Regulasi Dorna Yang menjadi Juklak dari Grand Design membuat motoGP jadi menarik hanya berkutat di masalah teknis berupa pembekuan dan pengaturan kayak gini doang ? ternyata nggak Brooooo . ..  lah apa lagi . . .? cekidot

Satu lagi yang menurut tmcblog cukup ambil andil peranan penting adalah bagaimana dorna memberikan suplay kekuatan Finansial kepada Team dengan sama rata . . . bro bisa lihat team Satelit/ Privater/ Independent team sekelas Tech 3, LCR, Marc VDS dan lain lain sekarang memperoleh suntikan dana yang nggak kalah besar  . . .  Sebagai hasil dari negosiasi IRTA akhirnnya Dorna harus memberikan suntikan dana 2 Juta Euro per Musim per pebalap . .. yang artinya dengan kontrak selama 5 tahun  . . LCR akan memperoleh 10 juta euro untuk 1 pebalapnya dan Tech3 akan memperoleh 20 Juta Euro untuk dua pebalapnya dalam 5 tahun kedepan . ..  Ini lah salah satu yang menyebabkan team team satelit sekarang nggak lagi terlalu sekarat.

honda ..  always take the hard way

Selain itu, efek samping lain adalah Mau nggak mau Pabrikan sekarang harus lebih terbuka kepada team satelit. TMCblog pernah menulis bahwa di awal 2016 Ducati adalah team yang paling siap karena mereka punya strategy ciamik yakni di tahun sebelumnya mereka begitu serius memanfaatkan team satelit sebagai laboratorium berjalan dalam upaya mengerti software OPEN CLASS yang saat itu dibuat oleh Magneti Marelli sebagai basis dari Unified software/ Championship software yang digunaakan bersama mulai Musim 2016 lalu. begitu pula yang dilakukan Yamaha yang menggunakan M1 versi lama buat belajar software MM . . .  Sedangkan menurut tmcblog Honda hadir saat itu jadi pabrikan yang paling abai terlebih dimana mereka sepertinya lebih serius riset menyibukkan diri di motor baru Honda RC1000V ketimbang mempelajari software lebih dalam . . . yap honda ..  always takes the hard way

Namun disepanjang Musim 2016 Honda membalikkan strategy ini . . Mungkin honda sadar dan tahu bahwa strategy mengambil jalur yang berat akan tidak menghasilkan karena kunci persoalannya ada di software. Honda di 2016 mungkin jadi satu satunya Pabrikan diantara 3 besar ( Honda ,Yamaha dan Ducati ) yang memberikan Motor dengan lansiran pembuatan terbaru ( mesin 2016 ) ke team team Satelit mereka dan ini adalah strategy super cerdas. . So Cal Crutchlow dan jack Miller memang faktanya menggunakan Motor yang dibuat oleh HRC khusus buat musim 2016 . . sedangkan Dibandingkan dengan Pabrikan lain . . Yamaha misalnya, memberikan Pol espargaro dan Bradley smith motor 2015 lansiran terakhir yang digunakan di valencia ..  Ducati juga memberikan motor 2015 kepada dua pebalap Pramac racing . . . terlihat ada perbedaan disini . . memang sih jika dilihat dari sudut pandang lain, Honda Seakan Show off kekuatan pula hehehe  .  . HRC seperti memperlihatkan kemata dunia bahwa mereka Punya back up kekuatan finansial yang kuat untuk menyiapkan Marquez, Pedrosa, Crutchlow, Miller dan Rabat total 35 mesin lansiran 2016 . ..  dan ini lah (finansial) yang mungkin jadi barrier yang dihadapi pabrikan lain jika mau mengikuti way yang dilakukan HRC/ Honda

Honda sepertinya sadar bahwa butuh data lebih banyak untuk bisa mengakselerasi perkembangan dari riset untuk tahun selanjutnya ( 2017-dan seterusnya )  saat itu . Untungnya mereka memiliki Pebalap segila dan se ekstreem Marc Marquez yang entah kenapa bisa dibuat Jinak di awal Musim 2016 seraya memilikirkan Championship ketimbang status podium. Namun akibat lainnya adalah team satelit pun bisa jadi juara  . ..  Bukan hanya juara di Wet race seperti yang diperlihatkan Jack Miller melainkan Juara di Dry race seperti yang diperlihatkan oleh Cal Crutchlow . . . Premis kemenangan Jack Miller yang Menggeneralisasikan bahwa team Satelit bisa Juara seri hanya karena dukungan cuaca pun ambrol berkeping keping.

Balik lagi kepermasalahan . . .  coba deh pikirkan, awal melihat dorna kasih duit/ Finansial ke team team satelit, pasti kita pikir, ngapin sih dorna sampai begitu, apa nggak bangkrut tuh nantinya duit banyak kebuang ? . . . tmcblog sempat baca baca sedikit referensi soal ekonomi . . Buku karya Cullen Roche ..  Judulnya Pragmatic Capitalism atau Kapitalis yang pragmatis . . . dan ada beberapa kalimat yang menarik perhatian disana  . . .

Good capitalists serve themselves best by serving others. ~ Cullen Roche ..

yap salah satu intisari dalam buku tersebut tertulis ” Good capitalists serve themselves best by serving others “  . . yang bila tmcblog bisa kunyah kunyah lebih dalam artinya adalah sistem Kapitalis akan lebih efesien dan produktif jika ‘User’ dalam hal ini team team dalam MotoGP diberikan service dan kemudahan kapital  . . . .  dan hasilnya akan membuat kesetaraan dalam kekuatan dan muaranya Kompetisi jadi lebih menarik, jika kompeetisi lebih menarik, maka akan makin banyak kapital masuk, akan makin banyak sponsor mau menginvestasikan kapital mereka ke gelaran MotoGP . . . dan ini akan berimbas ke Dorna sendiri

Apa Yang kau tanam itulah yang akan kau Tuai . . mungkin itu juga pepatah Indonesia yang pas . . . atau sobat punya usul pepatah lain ? . . silahkan dikunyah kunyah dan share opinimu di kolom komentar sob . . Tak terasa sudah 2.370 kata tertulis di artikel ini, Buitenzorg sedang Hujan saat Tulisan ini ditik  . . . sejuk  . .

Taufik of BuitenZorg

97 COMMENTS

    • tambah 1 lg wak. dorna pandai goreng drama n clash . dulu sempet diset msrquez vs espargato.gagal. tp secara alami muncul marquez vs rossi y samoe menyedot perhatian non motogo enthusiast . skrg drama marquez vs vinales sudah mulai dipupuk. dan dorna perlu say thank ma taufik n manuel hehe

      • jujur saya orang yang paling nggak demen sama yang namanya Clash bernuansa negatif
        Clash terbaik adalah clash dengan suasana Sportifitas tinggi
        berkompetisi tapi saling respect
        saya bukan orang / jurnalis yang berpendapat Bad news is a good news . . bagi saya sesuatu yang baik keluar dari sesuatu yang baik saja
        silahkan cek, tulisan Saya Sewaktu Clash Rossidan marquez . .. apa ada tulisan saya yang beruntun memberitakan hal tersebut terus menerus detail point demi point ?
        tulisan di komentar anda ” dan dorna perlu say thank ma taufik n manuel hehe ” terlalu bermuatan politis dan agak tendensius :D, cmiiw
        sorry anda salah menilai 😀

    • sebenarnya inti yang saya mau jelaskan ada di akhir, cuma nggak bisa nulis ujug ujung pragmatic capitalism . . harus dikorek dan dirunut dari awal . . jadi deh kepanjangan artikelnya 😀

    • Kalo bernie ecclestone di f1 saya anggap gagal. Penonton f1 tambah ilang, suara deru mesin v12 cc gede ilang,penonton juga ilang. Diganti mesin 1.6l v6 turbocharged.. ga asyik banget..
      Kalo dorna, top dah regulasinya..biar balapan ga monoton. Lu lagi..lu lagi..

  1. Luar biasa tulisan pemikirannya. Blogger terbaik sedunia.

    Dorna sudah meniru F1, ban diseregamkan dsbnya. Asal jgn bermuara dengan kejenuhan penonton saja. Lihat saja, Jorge Lorenzo dicekik seperti halnya Sebastian Vettel juga.

    Saya lebih menikmati balapan F1 pada saat Sebastian Vettel nomor 1 sanggup melakukan overlap sampai 2 lap si nomor 2. Begitu juga saya sangat menikmati balapan MotoGP pada saat Jorge Lorenzo nomor 1 finish turun dari motornya menunggu nomor 2, bermain golf dan tiduran di rumput sekitar track. Itu semua kejadian ada.

    Hasil dan kejadian sebenarnya itulah yg membuat balapan menarik.

    • Kalo bernie ecclestone di f1 saya anggap gagal. Penonton f1 tambah ilang, suara deru mesin v12 cc gede ilang,penonton juga ilang. Diganti mesin 1.6l v6 turbocharged.. ga asyik banget..
      Kalo dorna, top dah regulasinya..biar balapan ga monoton. Lu lagi..lu lagi..

    • Kalo menurut saya adalah salah Jika DORNA berpedoman untuk membuat gelaran menarik harus ada Ikon
      kalo begitu artinya akan ada pengkultusan dan anggapan gelaran baik kalo ada tokoh tertentu . . gelaran yang baik menurut saya akan selalu menarik siapapun yang ada di dalamnya, Ikon tetap perlu untuk menyentuh sisi kemanusiaan dan personalitas . . namun menurut saya biarlah terjadi natural berdasarkan prestasi yang bersangkutan dan jangan dipaksakan atau bahkan lebih parah ‘dikarbitkan’

    • Tetep asik kok ga ada Rossi..yg penting seru..bukan seru kayak perang komen yahh..setuju wa jangan ada pengkultusan di satu event..ntar terkesan ada ketergantungan..justru sekarang muncul sosok MV..MM ..AI..tambah ciamik tontonan…VR46 tetaplah seorang yg sangat bersahaja dan legebda..tapi ya udah gitu aja..masih ada banyak yg lainya bikin seru

  2. Dan satu lagi, jgn sampe pembalap bertalenta tinggi dan berkeahlian unik itu mundur seperti Casey Stoner yg sangat kecewa pada saat motornya dipasangi ban Bridgestone seken oleh timnya sendiri. Lalu motor karya Casey & tim malah dinikmati oleh Marc.

    Casey Stoner dengan keahlian uniknya itu lah yg menjadi tontonan menarik sebenarnya. Saya tidak melihat ada keahlian unik si Marc.

    • casey stoner emang pembalab bagus.. tapi dia bukan developer motor yg baik,

      nyatanya cuma marquez yg bisa konsisten juara pake motor racikan stoner..

      toh dari tahun 2015-2016 masalah honda paling banyak di motor..

      dan justru marquez bisa juara dunia di 2016 dengan paket motor yang nggak bisa di bilang bagus.. hmmmm

    • Kalo Developer rider kayak Freddie Spencer deh yg lebih ahli,bahkan dulu honda juga nyerahin motor dikelas 250cc buat didevelop freddie,cmiiw

    • masalahnya honda itu cuma tidak berpuas diri.. motor tahun 2014 itu paket terhebat.. sasis mantap, engine mantap.. marquez ajah sampe balik ke sasis 2014 dan terbukti tidak sering ndlosooorr

    • kalau gak salah, msword menghitung jg titik, koma, dan tanda baca lainnya. jadi, misalnya menurut ms word ada 1000 kata di suatu artikel, itu sudah termasuk dengan tanda bacanya tidak berarti 1000 itu kata semua…
      kalau gak salah sih gitu 😀

  3. Itu cara Dorna membuat kompetisi jadi semakin seru, ketat sekaligus membuka peluang untuk juara seri maupun juara dunia bagi pembalap pembalap dunia luar top 3 atau bahkan di luar top 5….di sisi lain dari segi hiburan dan atmosfer kompetisi antar pembalap khususnya bagi pembalap yg berpeluang juara seri/juara dunia Dorna punya treatment khusus agar gelaran MotoGP semakin menarik semakin heboh semakin di tunggu para penggemar ajang adu kebut roda dua….misalnya dngan menghadirkan/mengekspose perseteruan antar pembalap dalam persaingan perebutan gelar juara atau setidaknya dalam persaingan di lintasan….yg mana justru membuat gelaran MotoGP semakin dinantikan dan menaikan minat orang untuk menonton dan mengikutinya….saya menduga Dorna punya andil juga di sana….

    • Ini yang bikin gelaran motoGP tiap serinya ditunggu-tunggu penggemar bak nonton mega sinetron legendaris “Tersanjung v.1-6” versi Dorna om.. hehehe

  4. Pribahasa lain yg fenomenal wak: “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian”. Jadi si Dorna musti investasiin duit yg gak dikit, which is yg mereka cari malah digelontorin jor-joran untuk tim-tim yg ikut MotoGP, tapi justru ini menjadikan gelaran GP makin asyik, menarik, gurih gurih nyoi, penonton makin euforia n rating naik.. dan ini jadi santapan empuk bak oase dipadang pasir, a.k.a investor mau berlomba-lomba bergabung dan pasti akan hadir untuk itu. Feedbacknya? Bisa ketebak kan duit akan datang dengan derasnya ke kantong Dorna lagi selaku penyelenggara motoGP. Super cerdas wak..

  5. dan sekarang hasil tuaian dorna sudah terlihat hasilnya

    suka ga suka, memang Dorna berhasil buat gelaran MOTOGP musim kemarin sangat amat menarik.

    contoh hal simpel, keluarga asya saja sampai jadi ikut nonton karena kemarin pemenangnya ada banyak, ga itu2 aja (lor, marq or vale).

    ditambah dengan comebacknya suzuki.
    pemain baru seperti KTM juga ikut nimbrung.

    tidak menutup kemungkinan pabrikan sekelas Kawasaki, BMW, dll juga akan ikut meramaikan ya?

  6. Dorna memang nyata sebuah badan usaha yg profit oriented, mengelola bisnisnya secara profesional dan mampu me-manage semua stakeholder sedemikian rupa.
    Dorna tidak mau terjebak terlalu dalam pada soal teknis balapan, mesin, dan semacamnya, mending bayar orang yg mampu kotrol tiap bagian spt itu, bahkan tim peserta balap juga “dibayar” agar nantinya tontonan makin seru, dan income (plus profit) Dorna terjamin.

  7. sekarang promotor F1 yg terkojel-kojel lihat kesuksesan Dorna,kalo liat f1 selalu ngantuk ditengah2 race,mungkin karna suaranya nggak semenggelegar v12/v10 yg dulu kali ya

    • diriku baru nonton F1 tahun 2009, jamane BrawnGP-Mercedes, mesin V8 N/A with KERS (optional), memang ‘gerungan’ mesin V6 turbo hybrid ERS terlalu garing dan too flat, diperparah dengan suara siulan turbo setiap menikung/downshift/ngerem, kalah epic dengan V12, V10 dengan/tanpa traction control, dan V8, the last ‘proper’ F1 engine sound

  8. kalau Di tim f1 Sponsor tunggal terllalu dominan seperti rexona sensodine
    Jadi banyak banyak tim koleps
    Sponsor yang mau masuk Harus menggelontorkan dana yang terlalu besar
    Apalagi untuk menebus power unit ferari dan mercedess
    untuk seorang pembalap pay driver juga terlalu besar 250 juta-800 miliar
    kalau di moto gp sudah dapat paket motor sekelas pabrikan

  9. Tulisan yg memberikan pencerahan cerdas tp sederhana,yapz jd semakin jelas,begitu to arahnya. Semoga gelaran gp makin kompetitif aja lah..??

  10. thx wak artikelnya,,, mencerdaskan dan alurnya mencerahkan,,, klo aku sih positif thinking ama dorna soal ECU MM,,, klo full high spek ECU,,, yo percuma toh…

  11. sayang sekali disaat motogp sedang baik2nya kompetisinya… jagoan ane udah finish duluan di akhirat. RIP SIMONCELLI… yakin ane klo dia masih ada pasti diincar pabrikan besar..

    • Kepalanya dilindas oleh roda motor Valentino Rossi. Sengaja atau tidak sengaja, atau di luar kendali tidak mungkin, dsbnya, kepalanya dilindas oleh itu ban.

  12. Motogp menjadi olahraga balap & hiburan yang paling menarik dan paling ditunggu saat ini for everyone.
    Tapi ‘for overal’ bisakah Honda disebut ‘golden boy’ di ranah ini wak, include as the only one suplay engine in moto2, as long as know.

    • saya pikir kayaknya Dorna sudah mengarah lebih kuat bargainingnya sob
      kalo dorna kalah kuat, gak mungkin Honda luluh tetap mau pakai Software MM . . padahal kalo nggaksalah sempat rumornya HRC mau hengkang kan dulu ? cmiiw

  13. 2017 ini ada yg heboh lagi,Fik.
    1. Selama event berlangsung, akan dilaksanakan pelarangan kru mekanik atau anggota tim untuk memakai “celana pendek” di lingkungan sirkuit, dan …
    2. reformasi busana para umbrella girl.

  14. Deep review seperti inilah yg menjadikan publik pembaca tau bagaimana kaliber wak haji taufik ketimbang blogger2 otomotif lainnya..

    Sukses terus wak haji.

  15. Menarik sekali tulisannya, Wak Haji.
    Nggak usah jauh2 cari ke mana2, baca di warung ini udah lengkap dan jelas.
    Kalo orang teknik nulis teknik ya klop.
    Terimakasih atas tulisannya, Wak Haji.

  16. Percaya atau tidak.. 50 % menariknya motogp adalah karena sosok vale rossi…

    Mo liat race yg kompetitif enakan nonton Moto2 atau WSBK dan WSS…

    • menurut saya disinilah PR Dorna, suka atau tidak suka Rossi Pasti Tua dan mungkin tidak akan di starting Grid lagi 2-3 tahun mendatang
      dorna harus bisa lepas dari bayang 2 ikonisasi seperti ini
      gelaran musti menarik walau tanpa ikonisasi

  17. kalo boleh menambahkan, keseruan MOTOGP 2016 bukan hanya penyeragaman ECU dan softwarenya tapi ada transisi dari BRIGEStone ke MIchelin. mungkin pada banyak berharap 2017 akan lebih baik dan lebih seru dari 2016, tapi menurut saya 2017 hanya akan memunculkan kembali 2 tim pabrikan yaitu Repsol honda dan movistar yamaha. kenapa?? development ban MIchelin sudah cukup matang dan dengan dikuranginya tipe ban tertentu menjadikan pilihan ban menjadi sempit. Eksplorasi dari software ECu MM untuk dua tim diatas mungkin sudah meninggalkan tim satelit beberapa level. ditambah pembekuan winglet sudah pasti menurunkan level kekompetitifan dari ducati. Tapi saya berharap prediksi saya meleset..!! akan sangat hambar jika yang bersorak dipodium DIA lagi- DIA LAGI!!!

  18. Buka artikel ini jam 9, disambi kerja lalu istirahat dan sholat Jumat lanjut kerja lagi. Beres baca jam 5. Udah beres pengen baca lagi..
    Super!! Salah satu artikel terbaik tmcblog!!

  19. Saya suka yang panjang2 wak haji…

    Apalagi soal motogp kaya di artikel di atas. Mantap Lahhh !!!!

    Sukses terus wak haji !!!

  20. Kalo Honda HRC intinya cuma ada di Marc Marquez, doi tahu betul caranya bawa motor… Mental dog-fight nya terus bertambah saat race berlangsung, semakin jago lawan, semakin piawai Marquez meladeni..kalo comic Japan ya Songoku itu.,apapun teknologi yg dipakai HRC tanpa sosok rider bermental juara, gak akan champion HRC..intinya sosok pembalap kontribusi 60%

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP