Home Pabrikan Honda Lebih Jauh Mengenal Honda CMX 500 Rebel… Sorry Bro, Bukan Motor Jomblo!

Lebih Jauh Mengenal Honda CMX 500 Rebel… Sorry Bro, Bukan Motor Jomblo!

32

TMCBlog.com – Bro sekalian, saya (Nugie) praktis baru pertama kali melihat secara langsung unit Honda Rebel 500 ini kemarin sore, berbeda dengan Wak Haji Taufik yang sudah lebih dulu berinteraksi dengan Rebel 500 saat gelaran Bangkok Motor Show, Thailand tahun kemarin. Secara bentuk dan kualitas bisa dipastikan sama dengan yang di Thailand karena memang Rebel yang dijual AHM adalah produksi Thailand juga. Detil finishing pada Rebel 500 juga clean dan rapih, kualitas material parts pun sangat baik. Tergolong konsep motor yang baru untuk market Indonesia, dengan seat height yang rendah, jangkauan stang yang cukup bersahabat untuk ukuran badan orang Asia pada umumnya, serta fitur-fitur yang minimalis saya rasa jadi daya tarik tersendiri untuk Rebel 500 ini. Yuk lebih jauh kita kepoin Honda CMX500 Rebel ini.

Salah satu yang menarik dan mengundang banyak pertanyaan adalah soal kapasitas penumpang. Kalau diperhatikan unit Rebel saat sesi peluncuran memang single seater, tapi jangan takut buat kalian yang niat beli Rebel untuk menarik perhatian gebetanmu karena ada jok boncengannya kok. Beneran ada, jadi tenang aja kalau Rebel ini mau dipakai boncengan ya bisa banget. Ketika kita membeli Rebel akan disertakan jok boncenger juga footstep untuk boncenger dan dua item tersebut bukan termasuk aksesoris.

Performa mesin Rebel memang bukan yang utama namun bukan berarti tidak diperhatikan oleh Honda. Bore × stroke 67 mm × 66.8 mm identik dengan saudara varian 500 cc paralel twin lainnya, dengan torsi 45.8 Nm berada di rpm 8,500 membuat Rebel nyaman dikendarai diperkotaan yang tidak melulu dipacu kencang, apalagi kota-kota besar di Indonesia sekarang juga sudah cukup padat ya. Pada area mesin Rebel ini padat banget, tidak ada ruang kosong. Makin gagah Rebel ketika kita perhatikan lebih jauh, dan radiator pun didesain dengan cover sehingga mengentalkan nuansa neo klasik. Satu lagi, info dari Koji Sugita san bahwa mesin Rebel ini jeda derajat pengapian antar silindernya adalah 180°.

Desain knalpot Rebel menyatu dengan konsep keseluruhan motor. Tidak ada bentuk macam-macam, hanya bilat dan cenderung mendatar dengan posisi sejajar swing arm yang menguatkan kesan neo klasik.

Beralih ke sektor kaki-kaki, Rebel menggunakan velg cast wheel alumunium dengan desain minimalis retro modern berdiameter 16 inci di kedua roda, dibalut dengan ban Dunlop ukuran besar yakni 130)90-16 di depan dan 150/80-16 mengawal roda belakang. Disc brake depan Nissin double piston berdiameter 296 mm dan Nissin single piston di belakang, dengan fitur ABS sebagai standar dari motor ini. Sokbreker depan merk Showa, punya ukuran 41 mm untuk as nya dan triple clam berjarak lebar Masbro, 230 mm. Wajar banget karena ban Rebel ini super gemuk ciri khas motor bobber. Sedangkan di belakang Honda menyematkan swing arm model tabung dari bahan baja dipadu sokbreker ganda berlabur warna hitam dengan settingan pre-load.

Dari suspensi dan roda kita beralih ke bagian body. Rebel ini ramping loh, gak terasa kalau naik motor 500 cc. Kalau boleh saya bandingkan dengan HD Street 500 yang juga dijual di Indonesia, lebih lebar si HD Street dan juga lebih tinggi seat height-nya. Oh iya, jok Rebel ini empuk banget, jadi penasaran dengan impresi naik Rebel saat dipakai melibas jalanan nih.

Instrumen panelmeter dan speedometer-nya sudah pakai layar LCD negative, meskipun minimalis tapi informatif dilengkapi juga dengan jam.

Tangki terbuat dari besi, bukan cover plastik dengan kapasitas bahan bakar 11,2 liter untuk Rebel yang cukup irit dengan klaim dari Honda mampu membawa Rebel sejauh 27 kilometer untuk satu liter BBM. Urusan lampu memang belum LED, baik headlamp, lampu belakang dan juga lampu sein Rebel masih menggunakan bulb semua. Alasannya, mungkin karena konsep bobber retro modern jadi lebih pas dengan lampu bulb ketimbang LED yang nantinya malah menjadikan Rebel terlihat futuristik.

Area kemudi Rebel lagi-lagi saya katakan minimalis. Malah ini keunggulannya karena menjadikan Rebel sangat kuat di konsep. Maksudnya begini, motor genre Bobber itu sejarahnya cukup panjang dan ciri khasnya adalah desain minimalis tanpa banyak aksesoris menempel. Tombol untuk lampu pass sama seperti Verza. Ada juga switch cut-off engine di sebelah kanan.

Dari beberapa sudut, Honda Rebel ini mirip juga dengan Harley Davidson Sportster Forty Eight atau motor yang baru keluar tahun kemarin Triumph Bonneville Bobber. IMHO. Yah mirip-mirip lah ya, dan saya yakin banget kalau Rebel ini ibarat kanvas kosong para modifikator Indonesia. Mau dijadikan Cafe racer bisa, di-custom ala cruiser juga sudah ada basic shape-nya tinggal imajinasi kalian dan hasil yang berbicara nantinya. Hehehe.. Jadi, kalau mau sesuatu yang baru dan beda, Honda CMX 500 Rebel ini salah satu jawaban yang tepat.

Nugie TMCBlog

32 COMMENTS

  1. Hahahah . . lebih ganteng mt 07 .
    Nanti kalo mau boncenger di atas tangki ajah atau di atas spatbor .
    Eh saru lagi kalo liat odometer ingat ya pakai kaca mata hahaha.

  2. Ga asyik..motor bober gini suaranya kaya ninja.. ga ada cirii khasnya banget..
    Pengapiannya dibikin 270° dong..
    Kaya vultus

  3. Pengapian 180° ??
    berati suaranya seperti ninja250 dkk nya itu..??
    coba kalau pengapiannya seperti vultus yg juga twin, mantep sepertinya…tapi tetep ini motor mantep tenan, padet banget area mesinnya..

  4. nggak bisa buat bawa galon kata fbh, meski ga suka model begini tapi bagus juga .. sayangnya mahal wkwkwkkw

  5. Di kelas ini ada Vulcan 650cc dengan desain yg lbih njengat dan berkelas dg selisih harga cuma 20. Gimana kira2 peluangnya?

  6. Saya suka dg gaya penulisannya mas nugie. Sangat urut, jelas dan deskriptif. Bukti bahwa passion mas nugie di dunia roda 2 pun cukup tinggi.

  7. Mas boleh nanya…rebel 500 vs HD street 500 yg sama kapaaitas mesin tp koq hrg 1:2 alias 2x lipat…pdhl kan sama1 kena skema pajak yg sama? …makasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version