Tuesday, 26 November 2024

Suzuki Ecstar MotoGP Gunakan desain winglet / aero fairing kedua yang mirip Kumis

Tmcblog.com – bro sekalian, di seri motegi .. mulai FP1 suzuki Ecstar membuka tabir dari part aerodinamika terbaru mereka yakni berupa outer winglet namun tidak memiliki bagian yang tajam/ sharp … Cekidot deh

Bila dilihat dari depan, desain part yang memiliki fungsi menghadirkan downforce di front end ini mirip winglet yang hadir tahun tahun lalu .. namun coba deh cek dari posisi lain

Ternyata itu semacam part tambahan yang di ‘tempel’ ke fairing asli gsx-rr … Dari samping terlihat memang sisi samping dari winglet tersebut tidak menajam, ada lekukan ke arah bawah sob

Bentuknya rada ke bawah githu sob .. jadi kepo gimana jika dilihat dari arah belakang ..

nah dari arah belakang terlihat ada semacam tunnel tempat aliran udara yang tmcblog tebak secara hitungan memiliki efek bernoulli yang akan menghadirkan down force … Yap motegi adalah salah satu track stop and go dengan beberapa detail straight dan tikungan tajam sehingga butuh kestabilan front end saat berakselerasi yang salah satu resep yang bisa dihadirkan dengan aero fairing seperti ini. ahhhh mumet mas bro, ngetik pake dua jempol di dalam bus elf travel .. mohon maaf kalo banyak typo nya.

Taufik of buitenzorg

47 COMMENTS

    • pembalapnya ga niat balap…. pabrikannya kyknya dah pasrah…..testernya ga bs ksh masukan..yg bnr!!! kasihan sijuki………!!!
      yameha ngondah silih berganti bisa juara… motogp…kaoskaki bs juara di wsbk….la sijuki…juara apa??? harus fokus mn yg mo diprioritaskan sijuki…… !!! ya mau ngomong apa jg… dana cekak ikut motogp….sijuki2……kasihan…kontrak pembalap bagus jg ga mampu…pembalapnya jg ogah naik sijuki….ga juara2…juara seri aja ga pernah…….ga meyakinkan!!!

    • So tau lu
      Jawara di motoamerica sapa cok
      Baca berita kurang jauh lu
      Itu mah ianonenya aja yg koplok ga bisa ngembangin motor efek banyak ngent*t . Kalo ngomong tuh yg bener dasar generasi micin

    • motoamerica mah kejurnas di amerika, jangan samakan dengan WORLD SBK atupun MotoGP WORLD Championship

      Apalagi Sujuki timnya tim factory sendiri

      Menang ra kondang, kalah ngisin-isini ekekekekekeke

    • kok kamu gak pinter2 to mo mo

      Persepsimu tentang OMR salah kaprah mo
      OMR kan bukan buat untuk cari menang (pabrikannya), tapi mencari pemenang (pembalapnya). Artinya mencari bibit pembalap yg nantinya bisa digunakan untuk membela pabrikan di ajang yg sesungguhnya

      contoh dengan ATC, ahm bisa dapet bibit seperti Gerry Salim yg sementara ini mimpin klasemen AP250 ARRC
      contoh lagi dengan Yamaha Sunday Race yamaha bisa menentukan siapa pembalapnya yg pantas untuk ikut ke AP250 ARRC bahkan Wssp300 kayak Galang Hendra

    • Salah Pilih Mesin, Suzuki Gagal di MotoGP Tahun IniThursday, 05 October 2017 | 04:12 WIB
      EPA/LUCA ZENNARO
      Andrea Iannone
      0
      SHARE
      REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON — Tim Suzuki Ercstar melalui musim MotoGP 2017 dengan kelam akibat pembalap utama, Andrea Iannone salah memilih spesifikasi mesin. Iannone melakukan homologasi dalam pengujian mesinnya pada musim dingin tahun lalu.
      Suzuki padahal sempat memenangkan balapan pertamanya bersama Maverick Vinales di Silverstone tahun lalu. Kini, dua pembalapnya Iannone dan Alex Rins masing-masingnya hanya di peringkat 16 dan 20 klasemen.
      Dilansir dariAutosport, Rabu (4/10), salah satu poin lemah Suzuki adalah karakteristik mesinnya. Vinales dan rekan satu timnya Aleix Espargaro sewaktu masih di Suzuki tahun lalu menyadari motor biru bisa sangat agresif di tikungan, namun kurang akselerasi, sehingga sulit mencapai kecepatan tinggi.
      Suzuki akhirnya merancang mesin baru untuk mengimbangi masalah ini, namun tak kunjung diuji hingga tes pribadi di Jerez November 2016. Iannone mengambil bagian dari tes tunggal tersebut, sementara Rins absen karena cedera usai kecelakaan di Valencia.
      Iannone menguji dua mesin di Jerez, satu mesin baru, dan satunya lagi mesin 2016. Pembalap Italia itu pun menyimpulkan mesin versi baru lebih baik, sehingga Suzuki melakukan homologasi spesifikasi mesin keluaran 2017.
      Hal yang tak disangka terjadi. Pilihan Iannone tersebut ternyata buruk, dan kalkulasinya tidak akurat.
      Rep: Mutia Ramadhani/Red: Israr Itah

    • Suzuki terpuruk lantaran Iannone salah pilih mesin.
       
      Oleh: Oriol Puigdemont , MotoGP Editor
       
      Terpuruknya performa Suzuki rupanya disebabkan Andrea Iannone yang salah memilih spesifikasi mesin untuk homologasi tes musim dingin tahun lalu.
       
      Setelah memenangi balapan di Silverstone bersama Maverick Vinales, Suzuki kesulitan menghadapi musim 2017, dengan Iannone dan rookie Alex Rins tercecer di peringkat ke-16 dan ke-20 pada klasemen.
       
      Iannone, direkrut sebagai pengganti Vinales, mengalami kesulitan saat mengendarai GSX-RR, yang mana hasil terbaiknya adalah finis ketujuh (Austin) dan kesembilan (Assen).
       
      Salah satu titik kelemahan Suzuki tahun ini adalah mesin, khususnya pada karakter dan bagaimana reaksinya.
       
      Tahun lalu, Vinales dan Aleix Espargaro menyadari bisa masuk tikungan secara agresif. Tapi kurang akselerasi dan kecepatan puncak saat keluar tikungan.
       
      Untuk mengatasi masalah ini, Suzuki membangun mesin baru yang belum diuji di trek sampai tes Jerez pada November lalu, beberapa hari setelah seri pamungkas Valencia 2016.
       
      Rins tidak ambil bagian dalam tes karena cedera, membuat Iannone mendapat tanggung jawab sepenuhnya dalam hal pengambilan keputusan.
       
      Di Jerez, Iannone mengets dua mesin yang tersedia: satu dengan basis 2016, dan satu dengan set-up baru. Kesimpulan yang dipetik, mesin baru jelas lebih baik.
       
      Mesin baru kemudian lolos homologasi untuk musim 2017. Namun, hasil yang buruk membuat tim berpikir masukan dari Iannone tentang mesin mungkin tidak akurat.
       
      Teori ini nampaknya terbukti setelah kedua pembalap mencoba sebuah mesin yang sangat mirip dengan dasar 2016 setelah balapan Agustus lalu, dan akhirnya merasa senang dengan manfaat dan performanya.
       
      “Saat tes di Brno, Alex mencoba mesin yang spesifikasinya sama dengan 2016 dan sangat senang. Andrea sudah mengetesnya dan memberikan masukan yang sama,” ucap Team Manager, Davide Brivio kepada Motorsport com.
       
      “Masalahnya, kami tidak bisa memakainya, karena regulasi.”
       
      Usai balapan pekan lalu, Suzuki tetap bertahan di Aragon untuk tes privat selama dua hari. Tim melanjutkan perbandingan mesin 2016 dan 2017, serta mengevaluasi perbaikan sasis untuk balapan yang akan datang.
       
      “Kami puas dengan tes dua hari ini karena penting menemukan beberapa waktu, jauh dari tekanan, dan kembali kepada hal yang telah kami coba sebelumnya, serta mencoba perbaikan baru,” kata Brivio.
       
      “Kami bisa menguji konfigurasi baru yang akan digunakan di sisa musim ini, dan juga mengetes beberapa komponen baru untuk motor 2018, yang ingin kami siapkan untuk tes Valencia pada November nanti.
       
      “Kami ingin menguji konfigurasi 2018 yang pertama di sana.”

  1. Bhahaha,sekarang Alex Rins yg jadi development rider?rookie serbaguna sedangkan yg udah kawakan sibuk mermak pacarnya

  2. Kok lolos homologasi ya?

    Itu fairingnya tidak membentuk garis body keseluruhan.

    Kalo gini apa bedanya dengan desmo taun kemarin?

  3. pabrikan yang kualat sama pembalapnya nih wkwkwkwk.
    aleix espargaro udah empot”an ngembangin suzuki eh malah ditendang keluar wkwk.
    sekarang aleix di aprilia bisa tembus 10 besar depan 2 pembalap suzuki itu sesuatu banget wkwkwk.
    sekarang suzuki lg empot”an nih, katanya sih akibat salah pilih mesin. loh emang gak ada masukan dari pembalapnya kah sebelom nentuin itu mesin mana yg mau dipake ??

  4. Butuh kaya rossi tp dulu waktu di tanya rossi ada kemungkinan gak pindah ke suzuki jwbn nya apa coba jimoo kata si rossi andai motor sizuki kompetitif dn baik mgkin dia bisa pindah tp sizuki terseok” ngembangin tuh motor lah rossi mending pilih ducati walaupun kga bisa juara juga jd sehebat”a rossi pun kga mau klau tunggangan nya jelek krn yg menentukan hasil akhir selain skil dn mental juara ingat tunggangan nya pun hrs baik dn sempurna ????? gk percaya noh liat rossi dn vinales skrg motor kga kompetitif yah wasallam ???????

  5. harusnya dengan hasil yg didapat mesin V tahun ini yg moncer di segala situasi,suzuki harus pertimbangkan balik ke mesin V kayak GSV-R dulu

  6. Semua gara2 laskar militan alay yg jas jes jos tok beli kagak…Hoiii dibeli hoiii fufi sama gesrex R/S nya…eeekekekekek

  7. Inget lah org tuh motor kga ada yg ngembangin hayo klau bkn krn rossi jdi apa m1 skrg moo… contoh ter update aja yah m1 2017 ini gara” yfr terlalu pede dgn hasil uji si vivin dn tak dgr emengan si mbah tau kan skrg m1 inferior dn itu wajib di akui fby sejati ? dulu klau bkn krn bantuan skill rossi inget mo ane ngomongin rossi dulu sblm ada marquez dn lorenzo jd ngemengin masa kejayaan si rossi ini yah m1 kebantu skill rossi dn riset mekanik yg di bawa dari hrc ame si rossi klau si mbah kaga ada gelar juara motogp kga mgkin di dpt dgn mudah bhkn kudu ngu si rossi kaya hari ini menua baru mgkin yemehe bisa genggam tuh mahkota raja motogp ????????????? skrg filing serta mental rossi sdh tdk sprti dulu lagi trs siapa yg mau jd pengembang selanjutnya ???????? vivin ????????????????????????????????????? vivin = carlos cecha dulu di yemehe ???????????

  8. Bkn kabur moo emang rossi yg bawa ???? tp pda kenyataan nya emang pengembangan yg rossi buat utk M1 tetap mengandalkan pengalaman nya slm di hrc dn situ gk boleh tutup mata ?

  9. Motor Suzuki itu motor bagus, kompetitif tapi sayang setelah Kenny Robert kok Suzuki belum penah dapet pembalap yang mumpuni, sekalinya dapet seperti MV25 langsung di sikat Yamaha.
    Ini mirip KTM, dimana Rider-rider Muda berbakat yang digembleng pake Motor KTM lari ke Motogp sikat sama Tim yang punya dana besar.
    Regulasi main sikat Rider di Motogp juga belum ada sampe sekarang, jadi Tim Tim Besar yang punya Dana besar bebas menentukan siapa dan mana Rider incaran mereka meski itu milik Tim lain bahwa yang masih terikat kontrak pun sudah di kontak kontak. sehingga Tim Tim yang cekak dananya serba NGALAH DAN PASRAH.
    Maverick Vinales adalah FAKTA…, masih Merintis di Suzuki lalu terlihat Berpotensi di Sikat Yamana. Suzuki dapet Sisanya….Ianone itu dari di KTM, Ducati sampe ke Suzuki memang mental juaranya kecil mental Ndlosornya yang besar.
    Kenapa Suzuki tak ambil Zarco karena Suzuki khawatir setelah Zarco dididik bagus di Suzuki dan Mapan Zarconya pindah ke Honda atau Yamaha makanya daripada nyesek kedua kali Suzuki ambil Alex Rins (cari aman).
    Talenta Zarco itu luar biasa, jika ke Suzuki dan bagus paling Suzuki hanya menikmati 1-2 tahun saja sisanya di sikat Honda atau Yamaha lagi.
    Derita Tim dengan Dana Minim.

  10. Kekuatan Finansial di Motogp itu masih Identik dengan Honda dan Yamaha serasa milik berdua yang lain cuma sekedar meramaikan Acara, sekarang ada tambahan Ducati.
    Yang punya dana besar di Motogp yakin mudah Juara atau minimal Runner Up karena sangat Mudah Merekrut Rider berbakat meski didikan Tim kecil lain.
    Tim tim dengan dana Minim di Motogp hanya bisa Ngalah dan Pasrah, Tim tim besar dengan kekuatan Dana Menggoda Rider Bertalenta milik Tim tim dana minim. yang Akhirnya tim tim yang dananya minim cuma jadi buritan Race.
    Lokomotifnya tetep di Tim Tim yang punya dana Besar.
    Hampir Semua Tim dengan Dana Besar ada dibarisan Depan karena mereka bisa merekrut Rider Bertalenta dengan mudah meski milik tim lain sekalipun, sementara mayoritas tim yang punya dana minim hampir semuanya ada di Buritan…. paling kuenceng 10 besar.
    Belum ada Regulasi yang mengatur Rider bisa pindah dari Tim Pabrikan 1 ke Tim Pabrikan lain itu Minimal setelah 3 atau 4 kompetisi. sehingga tim tim kecil yang dananya cekak ya pasrah, paling ujung ujungnya mundur dari ajang Motogp.
    Mungkin mereka merasa tak Fair tapi tak punya daya suara di ajang ini.

  11. Suzuki terpuruk lantaran Iannone salah pilih mesin.
     
    Oleh: Oriol Puigdemont , MotoGP Editor
     
    Terpuruknya performa Suzuki rupanya disebabkan Andrea Iannone yang salah memilih spesifikasi mesin untuk homologasi tes musim dingin tahun lalu.
     
    Setelah memenangi balapan di Silverstone bersama Maverick Vinales, Suzuki kesulitan menghadapi musim 2017, dengan Iannone dan rookie Alex Rins tercecer di peringkat ke-16 dan ke-20 pada klasemen.
     
    Iannone, direkrut sebagai pengganti Vinales, mengalami kesulitan saat mengendarai GSX-RR, yang mana hasil terbaiknya adalah finis ketujuh (Austin) dan kesembilan (Assen).
     
    Salah satu titik kelemahan Suzuki tahun ini adalah mesin, khususnya pada karakter dan bagaimana reaksinya.
     
    Tahun lalu, Vinales dan Aleix Espargaro menyadari bisa masuk tikungan secara agresif. Tapi kurang akselerasi dan kecepatan puncak saat keluar tikungan.
     
    Untuk mengatasi masalah ini, Suzuki membangun mesin baru yang belum diuji di trek sampai tes Jerez pada November lalu, beberapa hari setelah seri pamungkas Valencia 2016.
     
    Rins tidak ambil bagian dalam tes karena cedera, membuat Iannone mendapat tanggung jawab sepenuhnya dalam hal pengambilan keputusan.
     
    Di Jerez, Iannone mengets dua mesin yang tersedia: satu dengan basis 2016, dan satu dengan set-up baru. Kesimpulan yang dipetik, mesin baru jelas lebih baik.
     
    Mesin baru kemudian lolos homologasi untuk musim 2017. Namun, hasil yang buruk membuat tim berpikir masukan dari Iannone tentang mesin mungkin tidak akurat.
     
    Teori ini nampaknya terbukti setelah kedua pembalap mencoba sebuah mesin yang sangat mirip dengan dasar 2016 setelah balapan Agustus lalu, dan akhirnya merasa senang dengan manfaat dan performanya.
     
    “Saat tes di Brno, Alex mencoba mesin yang spesifikasinya sama dengan 2016 dan sangat senang. Andrea sudah mengetesnya dan memberikan masukan yang sama,” ucap Team Manager, Davide Brivio kepada Motorsport com.
     
    “Masalahnya, kami tidak bisa memakainya, karena regulasi.”
     
    Usai balapan pekan lalu, Suzuki tetap bertahan di Aragon untuk tes privat selama dua hari. Tim melanjutkan perbandingan mesin 2016 dan 2017, serta mengevaluasi perbaikan sasis untuk balapan yang akan datang.
     
    “Kami puas dengan tes dua hari ini karena penting menemukan beberapa waktu, jauh dari tekanan, dan kembali kepada hal yang telah kami coba sebelumnya, serta mencoba perbaikan baru,” kata Brivio.
     
    “Kami bisa menguji konfigurasi baru yang akan digunakan di sisa musim ini, dan juga mengetes beberapa komponen baru untuk motor 2018, yang ingin kami siapkan untuk tes Valencia pada November nanti.
     
    “Kami ingin menguji konfigurasi 2018 yang pertama di sana.”

    Guest

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP