TMCBLOG.com – Bro sekalian Via konfirmasi dari Dato razlan razali yang sempat ditanya motorsport.id diketahui bahwa sebenarnya Nama pembalap Indonesia Dimas Ekky Pratama sempat masuk list pengganti Zulfahmi Khairuddin yang mundur ketika merasa tidak sanggup mengahdirkan performa standar Moto2 . .
Yap Kisahnya berasal dari Naiknya hafizh Syahrin ke Tech3 Yamaha menggantikan Jonas Foleger yang tidak Fit. lalu posisi kosong Hafizh di Petronas Raceline Malaysia Moto2 diisi oleh pembalap muda malaysia Zulfahmi Khairuddin . . Namun seperti kita ketahui pasca race Moto2 Jerez Zuhfahmi mengundurkan diri . . . dan dari sini kisah ini berasal, Dato razlan mengakui bahwa dari Pihaknya mengakui bahwa Nama Dimas Ekky masuk List sebagai penganti dari Zulfahmi Khairuddin, Namun akhirnnya tidak jadi dan Niki tuuli yang dipilih . .
Apa alasannya ? silahkan simak penjelasan Dato Razlan sob . . . . “Mungkin sebab apa yang dimaklumkan kepada saya adalah sponsor-sponsor di motor Moto2 kita berkait dengan Kerajaan Malaysia. Jadi (mereka) tidak mau Dimas berkaitan dengan sponsor Kerajaan Malaysia, (yang mana) di situ kami ada Kementerian Pemuda dan Olahraga,” . . Yap hanya itu doang, mengenai penyebab lebih mendetail belum terungkap sih bro . . . Mas Anggono Iriawan sebagai Big Bos di Astra Honda racing team tempat Dimas Ekky sekarang bernaung malah mengaku tidak mengetahui apapun saat tmcblog cek silang kepadanya . . . yah sudahlah kalo githu, life goes on tentunya kan ?
Taufik of BuirenZorg
Hiduplah indonesia raya..
wajar sih, sponsornya negara. klo kita di posisi mereka juga bakal sama
https://internetbermanfaat.com/mengapa-kita-tidak-perlu-buyback-indosat/
Kalau akhirnya jadi, lalu dimas ekky ternyata bisa perform lebih baik dari pembalap negerinya…apa kata dunia… Biasalah, bukan ingin berburuk sangka, tapi idealisme malaysia, dan kebencian sebagian besar rakyatnya kepada indoesia sejak lahir.
oh gitu y….
Hmmm, kalo misalnya beneran dimas ke SIC Moto2 pasti bakal heboh tuh warga Malaysia. Bisa” IG nya Dimas diserang netijen negri jiran tuh. Wong pas SIC ngerekrut Niki Tuuli aja orang malaysia pada banyak yg protes, apalagi kalo beneran ngerekrut Dimas 😀
Kan gk jadi, sebab sponsor mereka berkaitan sama instansi di negaranya
Keren malaysia, kementrian pemuda dan olahraganya KBS pasang sponsor di motor balap.
Beda negara beda peraturan bro..
Tapi klo menurut gw bagusan di sponsorin swasta, krna lbh independen. Drpd pake bumn buat alat politik nntinya
ImI indonesia juga narosponsor di elpratna
yang balapan di wssp300
bareng galang hendra
Sikaatt.. RCV213V-S Udah Ada Second nya
https://yuuoto.com/2018/07/27/sikaatt-rcv213v-s-udah-ada-second-nya/
Kenapa nggak zahwan zaidi atau azlan khairuzaman wak?
soalnya mereka udah keikat kontrak sama sponsor masing”. Dan mereka juga udah punya program sendiri sesuai kontrak.
dimas cepat di trek lurus tpi kurang cpt di tikungan..jadi jurdun cev moto2 itu aja dulu
Itulah kenapa dia ditabrak Remy Gardner?
itu bukti bahwa mereka memusuhi kita
Hhmmm… Ora popo wis… Gas maneh besok neh…
masih ada sentimentil aja dua serumpun ini,apalagi kalo di kolom komen kalo ada kuliner atau individu yg dibahas di FP luar saling klaim dah yg akhirnya saling ngatain ???
jadi sekarang kebanyakan orang luar nganggap orang Indonesia terlalu overproud,kalo Malaysia tukang klaim
Ya wajar lah, biaya sponsor jor2an masa yg balap dari “rival”. Lihat aja tuh repsol dan movistar.
Selama hubungan sosial Indo-Malay ga bagus, emg lebih baik seperti ini. Biarkan Dimas Ekky dpt jalan sendiri..
Dikhawatirkan beban mentalnya terlalu berat. Mikirin balas budi kek, dsb
Kalo juara balap internasional apakah ostosmastis dpt bonus dr mentri agraria dan geofisika gak ya , beritanya kalo cabang lain dpt lho
Mana nih bro kucing? Masa ga tau berita detailnya?
Zulfahmi yang secara jam terbang dan skill lebih tinggi dari Dimas (usia sama) aja merasa udah gak bisa berkembang lagi dan “ketuaan” buat ukuran Moto2 makanya ambil keputusam buat pensiun dini, masa mau diganti sama pembalap yang sama tuanya tapi secara skill dan jam terbang lebih rendah? Bisa serang2an netijen Malaysia sama Indonesia, yang sama-sama keyboard warrior. Udah bagus diganti Tuuli, lebih muda, jam terbang kurang lebih sama apalagi secara skill kurang lebih seimbang sama Zulfahmi karena sama-sama pernah menang di WSS, dan usia mudanya lebih menjanjikan. Kalau memang harus diganti dari Asia Tenggara, kenapa gak ambil Azlan, Zaqhwan, atau sekalian aja naikin Adam Norrodin biar bisa masukin lagi 1 pembalap muda Malaysia ke kursi di Moto3 yang bakal ditinggalin Adam. Kalau memang dari Indonesia harusnya tarik Gerry, Yudhistira atau Andi Farid Mereka di ARRC udah keliatan lebih “berisi” ketimbang Dimas, ditambah usia masih dibawah 25. Dimas udah ketuaan, usia dan muka udah kayak om2 kepala aja hampir botak, tapi masih berusaha dipupuk Astra.
Zulfahmi yang secara jam terbang dan skill lebih tinggi dari pembalap tersebut (usia sama) aja merasa udah gak bisa berkembang lagi dan “ketuaan” buat ukuran Moto2 makanya ambil keputusan buat pensiun dini, masa mau diganti sama pembalap yang sama tuanya tapi secara skill dan jam terbang lebih rendah? Bisa serang2an netijen Malaysia sama Indonesia, yang sama-sama keyb*ard warrior. Udah bagus diganti Tuuli, lebih muda, jam terbang kurang lebih sama apalagi secara skill kurang lebih seimbang sama Zulfahmi karena sama-sama pernah menang di WSS, dan usia mudanya lebih menjanjikan. Kalau memang harus diganti dari Asia Tenggara, kenapa gak ambil Azlan, Zaqhwan, atau sekalian aja naikin Adam Norrodin biar bisa masukin lagi 1 pembalap muda Malaysia ke kursi di Moto3 yang bakal ditinggalin Adam. Kalau memang dari Indonesia harusnya tarik G**ry, Yudh*stira atau And*Farid Mereka di ARRC udah keliatan lebih “berisi” ketimbang
Pembalap yang dibahas di artikel, ditambah usia masih dibawah 25. Pembalap di artikel udah ketuaan, usia dan muka udah kayak om2 kepala aja hampir botak, tapi masih berusaha dipupuk Ast*a.
Kerajaan Sono lebih maju di banding negeri sebelahnya dan itu sebabnya di pandang sebelah mata
Sponsor gak ada ya susah om
gaspool rem poll