TMCBlog.com – Selamat siang bro sekalian, masih belum habis cerita dari gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 dan kembali lagi kami mau membahas soal Viar E Cross Advance.
Jujur saja TMCBlog kepincut dengan Electric Vehicle buatan anak bangsa Indonesia yang serupa dengan EV trail Sur Ron Electric yang cukup beken di luar negeri tersebut, kalau misalkan harga jualnya cukup terjangkau sih bakalan laris manis nih. Okeh, sebelum harga resminya disebut oleh pihak Viar Motor Indonesia, mending TMCBlog icip icip deh meskipun belum bisa test ride dibawa jalan.
Impresi fisik sudah cukup panjang lebar kami bahas dan cukup banyak dibaca oleh sobat sekalian. Kali ini kami bahas mengenai impresi berkendara secara statis di atas EV trail ini.
Pertama kali nyemplak ke atas jok Viar E Cross Advance ini yang terasa adalah seperti akan mengendarai sebuah mini moto atau mungkin lebih mirip ke motor Special Engine kelas 65 cc 2 tak. Kecil, kompak, ringkas, ringan adalah kata-kata yang cukup mewakili impresi TMCBlog di atas jok E Cross Advance.
Berbeda jauh dari kelihatannya yang mirip banget sama sebuah E-MTB, ternyata saat dinaiki malah mirip trail kecil. Kontur jok dan juga area kaki dan paha beneran mirip dengan SE bermesin kecil yang biasa dipakai untuk balapan kelas junior. Mungkin memang Viar menyasar untuk para pemula juga nih ya.
Sokbreker depan tidak amblas dan suspensi belakangnya juga masih kuat menopang berat badan Saya [Nugi] yang menyentuh amgka 70 Kg pada jarum timbangan. Hikss… Lebih berat rider ketimbang EV nya, wong E Cross ini saja hanya 50 Kg kok bobotnya. Hehehe..
Area kemudi kental nuansa MTB-nya. Setang Fatbar aluminium berdiameter besar mendekati/menyerupai bentuk dari sebuah MTB terutama untuk spek Downhill dengan oversized head tube. Di rumah ada sepeda MTB dan memang mirip banget posisi tangan dan jari jemari ketika menghandle E Cross ini. Unik juga karena pada sisi badan dan area paha serta kaki lebih mirip menunggang motor cross mini, namun pada area tangan/lengan dan posisi jari jemari saat menekan tuas rem depan dan belakang, lebih mendekati ke riding position sebuah MTB Downhill.
Posisi baterai Lithium-ion yang berada di tengah E Cross ini posisinya cukup baik karena meskipun berdimensi cukup besar namun diperhitungkan CoG nya dengan baik. Lebih baik lagi pengaman unit baterainya kuat, kokoh tapi juga mudah untuk dibuka-tutup untuk melakukan perawatan baterai.
Perihal harga, estimasinya nih bro akan dijual di range harga 50 jutaan. More or less lah ya, belum ada kabar pastinya karena masih dilakukan survey lebih lanjut oleh Viar.
Nugi TMCBlog
fertamax
Wooogh, begitu
https://internetbermanfaat.com/inggris-pesta-penikmat-buku-dan-penistaan-terhadap-pengetahuan/
malah mirip Trial bike dibandingkan Trail/enduro ya???
https://bikerkampung86.wordpress.com/2018/08/23/yamaha-tzm-50-r-hadir-menjawab-tantangan-kelas-50-cc-2-stroke/
pabrikan visioner, masukin barang yg keren2…
percaya deh, viar lama² jadi merk diperhitungkan di dalam negeri klo trus²an bikin produk yg inovatif..
majuu viarr ?
Mendingan masuk kategori sepedah…motor 3roda selis aza masuk kategori sepedah..jd ga perlu stnk
Memang ini bakal gak ada STNK nya kalau gak salah, hanya diperuntukan blusukan ke hutan. EV ini juga gak dilengkapi atribut spion dll
Beruntung saya pernah ngicipin EV ini barang mahal soalnya untuk sekelas mainan anak dewasa, torsi njengat abis….. istilahnya sruntulan, cepet dapet topspeednya. pernah saya aduin meliuk2 ditrack bisa ngimbangin Cross X SE.
WAH KLO MAHAL G BISA PRODUKSI DALAM NEGRI YAH…
etdah capslock nyala males netik lagi…maapkeun
Setahu saya si dari dulu disini assembling doang, produk2 Tiongkok direbranding jadi produk INDONESIA
tarikkannya galak lo…
http://ardiantoyugo.com/2018/08/20/viar-e-cross-indonesia/
joss