Home MotoGP Analisa Lengkap Pasca Race MotoGP Misano 2018 . . . Dovizioso Pantas...

Analisa Lengkap Pasca Race MotoGP Misano 2018 . . . Dovizioso Pantas Juara !

56

TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Entah kenapa Hasil beberapa latihan bebas di Misano pada Race Weekend MotoGP Misano 2018 begitu Inline dengan hasil Race . . . Di FP1 sampai FP3 Andrea Dovizioso memimpin capaian fastest laptime, Begitu Juga Lorenzo, Marc Marquez, Dan Cal Crutchlow . . . Nama Nama ini bukan Nama yang asing di TOP 5 pada Sesi sesi hari Jumat dan Sabtu . . . hegemoni Andrea Dovizioso saat race dimulai ketika Ia bisa dengan mudah Overtake Marc Marquez dan akhirnnya pelan pelan Bisa Lewati Jorge Lorenzo . . setelah itu Boleh dibilang Dovi tak tersentuh, tak ada battle yang mem-pressure Dovi, Ia bisa konsentrasi menjaga pace walau terlihat memang membosankan, untungnya Ada Marquez dan Lorenzo yang sedikit bisa memberikan tontonan fight tingkat tinggi dalam kecepatan yang juga tinggi. Patut sobat catat bahwa di Top 3 ini hanya Marc Marquez yang tidak melakukan test Privat sebelumnya di Misano . ..

Saat di Warm up Pagi harinya tmcblog melihat Marc Marquez menggunakan ban depan medium dan Ban belakang medium, awalnya tmcblog pikir kombinasi ban ini lah yang akan dipakai sat race di siang harinya. Bukan apa apa, Secara umum konsistensi laptime Yang dilakukan Marquez saat warm up lumayan amazing . . ia masuk di angka 1:32-an . .  namun tentunya Kondisi pagi hari beda dengan siang hari terutama soal temperatur . . Sepertinya repsol Honda dengan data FP2, FP3, FP4 sebelumnya memperkirakan bahwa Ban Medium akan memiliki tingkat ‘ tire wear ‘ yang cukup tinggi sehingga diputuskan akhirnnya Marc Menggunakan ban depan Hard seperti yang ia Sudah Lakukan di FP4

Mengenai ban Medium- medium yang dipakai Oleh Andrea Dovizioso saat tmcblog sedikit Flashback di FP4 dan FP2 ternyata memang Dovizioso sudah mencoba Kombinasi ban ini dengan banyak lap dan bahkan di FP4 sendiri Dovizioso Sudah terlihat yakin ia menggunakan hanya Kombinasi Medium- medium. Sementara Di FP4 Lorenzo masih sedikit belum fix antara Soft Medium atau Medium – medium . .  dan Pasca race Lorenzo mengemukakan bahwa dengan ban depan medium, Ia tidak bisa melakukan pengereman dengan sangat sempurna. Dengan Ban Soft pengereman bagus namun ban akan hancur setelah 10 Lap . ..  Oleh karena itu memang Logis terlihat Dovizioso lebih settle dalam pemilihan ban Michelin untuk race

Jika Dovizioso dan Marquez sudah terlihat Fix mengguankan ban yang akan mereka Gunakan Di race . . kenapa hasilnya berbeda, kenapa keduanya tidak bisa Fight dekat ?  Jika sobat lihat Laptime yang dihasilkan Dovizioso dan Marquez saat FP4 terlihat bahwa Andrea Dovizioso sudah bisa menghasilkan laptime yang super konstant, sedangkan Marquez sepertinya masih mencoba coba setingan yang tepat, sehingga laptimenya Kurang konstan . . . so Dari FP4 sendiri sudah dapat ditebak Bahwa Dovizioso akan lebih superior dari Marquez di race Misano. nahh sekarang mari kita lihat data data Racenya sob . .

Dari Grafik pembalap Yang finish Top 5 Plus Lorenzo di atas dapat sobat lihat dengan instant bahwa Pace Duo Ducati team Dengan Marc Marquez dan Crutchlow yang kebetulan ke 4 nya menggunakan mesin V-4 lebih cepat dari Laptime dua pembalap Spanyol dengan mesin Inline 4 Rins dan Maverick . .

Jika Kita lihat dari Grafik Top 3 terlihat  Dovizioso terutama setelah lap ke 10 sampai ke 18 berhasil mempertahankan Pace lebih kencang dari Marc Marquez . . dan menurut tmcblog disinilah Kunci Keberhasilan dari Andrea Dovizioso untuk menjauh dari Kejaran marc Marquez yang kebetulan juga harus berjibaku melawan Jorge Lorenzo Kala itu . . . . . .

yang juga menarik dilihat adalah pace Cal Crutchlow yang sebenarnya lebih konstant dan sering lebih cepat ketimbang Marquez di pertengahan race . . namun sayang Cal Crutchlow kehilangan sedikit Pace di Akhir 7 Lap sementara Marc Marquez malah bisa getok palu di 7 Lap terakhir Untuk mencoba mengejar Lorenzo dan Dovizioso kala itu

Yamaha ?

Yap Dengan hadirnya Maverick Vinales finish di Posisi 5 terlihat memang sudah ada perkembangan Dari yamaha M1. Namun semua itu belum cukup . . seperti yang bisa sobat lihat Laptime Maverick masih Nggak ada apa apanya sama laptime Marquez dan duo Ducati . . Mutlak Yamaha Inferior ketimbang Honda dan Ducati di Misano ini. Masalahnya apa ? Kalau tmcblog baca di press release, team Director Massimo Maregalli mengatakan Masalah kedua pembalap ada di lack Of The grip ( Grip jelek ). . . gak usah dibaca terusannya pun tmcblog sudah bisa tebak bahwa Grip yang dimaksud adalah grip Ban Belakang . . dan ini jelas Bukan masalah baru . .

yap Seperti yang sudah sering kita Bahas sebelumnya, Sinyalemen kesalahan dalam penentuan bobot CrankShaft yang ‘ terlalu ringan ‘ membuat Spining Ban Belakang sulit dihindari saat berakselerasi keluar tikungan terutama bila bertemu dengan asphal asphal Dengan Kondisi Tidak sempurna seperti karena terlalu panas, atau Asphal yang lama Nggak kena Resurfacing ( pengasphalan kembali ) . . . Saat ini yamaha sedang berusaha melakukan adjusting di berbagai celah yang mereka bisa lakukan. Karena sudah pasti Mereka tidak bisa mengganti Crankshaft yang ada di dalam mesin, maka celah itu ada di hal lain yang bisa dioprek sepanjang Musim seperti setingan elektronik, bobot massa dalam Hal ini Sasis , aerodinamika, setingan suspensi dan Lain lain . . . silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna sob

taufik of BuitenZorg

56 COMMENTS

    • Masih Nggak ada apa apanya sama laptime Marquez dan duo Ducati . . Mutlak Yamaha Inferior ketimbang Honda dan Ducati

      Sadizmatis ?

  1. Sayang paduka Hohe ndlosor.

    Sepertinya Marquez akan coba mendulang point saja di sisa race, karena superioritas Ducati hampir sulit untuk ditandingi. “Trek lurus, jangan dilawan. Trek tikungan, siapa takut”, mungkin kira-kira begitu dalam pikiran tim Ducati.

    Selamat buat Dovi atas podium 1 di Misano.

    • Dengan jatuhnya hohe kemaren, tugas marquez jd sedikit lebih ringan dan poin championship pun semakin jauh. Namun di sisa race berikutnya sepertinya poin akan sedikit mendekat dan kadang menjauh lagi.

    • yoi bro…di awal musim 2018 mereka sesumbar akan lebih mendengarkan saran dari si kakek…eeee…ternyata dia salah milih mesin…yang jadi kambing hitam adalah elektronik….

      beda sama suzuki..ianone salah milih mesin dia yang disalahkan…kalo di yamaha mana mau si kakek disalahkan…

    • Kakek adalah dewa MotoGP..jadi tidak sepatutnya seorang dewa disalahkan..pembalap lain menekan tuas rem lawan dicaci-maki dan berharap diberhentikan selamanya dari motoGP.. sementara sang dewa menendang tuas rem lawan tapi sang lawan lah yg dipermasalahkan.. ekekekek..

  2. pas sesi press conference sesudah race marquez bilanghonda memang gak masang target menang disini, target mereka disini hanya podium 2 dan itu tercapai dirace kemarin. honda tau disini ducati bakalan kuat ditambah telah melakukan test privat, makanya honda gamau memaksa marquez untuk fight keras buat dapet podium 1. marquez pun sudah melakukan strategi yg pas buat dapet podium 2, ketika dia sudah berada diposisi 2 gak bisa mengejar dovi dan selalu digempur. dia akhirnya melepas lorenzo dan akan melakukan overtake di last lap untuk mengunci posisi 2 tapi lorenzonya udah crash duluan ?

  3. tenang, kalo ducatrok dah jurdu dengan softare ecu imu nya, ntar dikebiri lagi sama dorna, honda sama yamaha pakai ecu inhouse,….mokad itu ducati

  4. bener2 dikebiri ini honda sama yamaha,,,yamaha sudah kena, tinggal selangkah lagi buat ngebiri honda….dengan imu nya….ducati ingin jurdu melenggang sendiri…dengan tanda*

  5. sebuah anomali,saat kedatangan Rossi dia bisa merubah Yamaha dr kuda pony jadi kuda juara,tapi sekarang menjadi kuda pony kembali

    atau Yamaha kehilangan sosok visioner kayak furusawa?sedangkan Honda HRC justru malah anak2 muda dipersilahkan untuk menyalurkan ide nya meskipun kadang ada yg berguna kadang tidak kayak yg dikatakan marquez

    • dulu blm ada lawan sepadan om, ngak ada legend yg vr hadapi. mungkin motor sih beda dikit , buktinya sete bisa sedikit ladeni vr.

      beda jaman now, mm aja mesti lawan legenda dan pemegang mahkota jurdun, hohe serta alien lain dp.

      kalu vr sekarnag lawannya macam dp, yach msh menang dia

    • peran furusawa gak bisa dipungkiri punya andil yang besar, belum nemu orang yg berani bikin gebrakan out the box, ide gila yg masih masuk logika, furusawa butuh VR untuk meluluskan (menguji) idenya dan VR butuh furusawa untuk penyelesaian masalah dengan cepat (ide gila bagi kebanyakan engineer)
      udah saatnya ganti M2 (ide gila lainnya) dengan single ecu, software dan imu

  6. untuk p1 mm sulit melawan duo dukati. tp aq ykn mm93 pembalap sejati yang akan slalu berusaha. dengan usahanya dia akan bisa kembali menyabet p1

    • Motor oke pembalap angin2 an gk bisa berbuat banyak juga bor, tahun depan kombinasi dovi+petrux (maaf, 2 2 nya msh blum bisa konsisten dilihat tahun ini)
      Kalo JL bisa menutupi kekurangan rcv tahun depan plus adaptasi cepat, honda punya handicap kedua pembalapnya bisa menutupi kekurangan motor

  7. Kalo ane liat MM mengendurkan permainan.
    Yg uda2 jg kalo dia uda unggul poin nga terlalu ngoyo, mungkin kita baru liat aksi2 MM lagi pas dia uda kunci titel juara.

    • Zarco Pakai M1 MY2017 yang sebenarnya punya masalah spining Ban belakang yang sama dengan M1 MY2018 . . so dari senjata, Potensi Spining masih ada, namun sepertinya di awal Musim Zarco bisa menutupi dengan perbedaan riding stylenya yang belajar 100% copas riding style Lorenzo waktu pakai M1, Cmiiw

  8. menurut saya . .
    saya melihatnya karena perbedaan suhu track yang membuat Di pagi hari marc Bisa pakai ban depan Medium sehinnga ia bisa Lakukan pengereman lebih presisi . . nah saat siang hari ia harus pakai compon hard krane suhu panas bisa membuat medium kalau dipakai marc Bisa hancur di 13 Lap Kedua race, ia pakai Ban hard, dan feel percaya diri dalam pengereman tidak sebagus ban Medium . . IMHO

  9. dari kebodohannya sudah kelihatan ini profit. BIASAKAN MEMBACA BRO, pace marquez di WUP sama race beda udah dijelasin karena pake ban berbeda. di WUP medium medium dirace hard medium. walaupun ganti nickname percuma bro kebodohan profit tetap terlihat wkwkwkwkwk

  10. Pembalap italia menang diatas motor pabrikan italia ditanah italia, desmo dovi pantas jd pemenang. Sayang aja JL dpt pole tp apes diakhir balapan
    Kmren motornya crutchlow swingarm nya udh item2 tanpa chrome lg, minta dicarbon akhirnya dikasi juga

  11. dgn kata lain ente mau bilang gambling Marquez gagal gitu kan!
    udah bilang aja kita bisa maklumi kok ???
    karena propit tetaplah propit

  12. Kalo Hohe mau, dia bisa push n dog fight kayak ama Marc kemarin. Kenyataannya dia mau, tapi ga bisa.

    Kata Hohe, “Aku ga bisa pake soft disini, kudu medium karena panas bgt. Kalo pake soft terutama di depan, grip depan ada tapi ga tahan sampai akhir. Make medium Aku terpaksa make porsi rem lebih banyak. Jadinya crash.”

    Kesimpulannya, perfect Dovi plus Ducati ga bisa dikalahin Hohe atau Marc sekalipun.
    Kecuali Honda naik kelas lagi.

    Masalahnya Dovi ga sekonsisten Marc di masa sulit. Makanya point dia baru segini.

    Untuk kebutuhan grip depan, kayaknya Hohe lebih sensitif dari Dovi. Ga tau nanti gimana entar pas dia make Honda. Honda request hard front most of the time… Tapi selama grip depan bagus + ducati .. Hohe sing ada lawan …

    #2018Yamahamediocre …

  13. wak haji kayanya bila bener emang gara2 bobot crankshaft terlalu ringan mungkin dulu agar yamaha dapat berakelerasi keluar tikungan dengan cepat untuk mengimbangi ducati dan honda, namun setelah diterapkan malah delivery power dari mesin ke ban terlalu kuat sehingga menciptakan spinning, kalo misalkan 2019 bobot crankshaft dirobah lagi lebih berat kemungkinan gejalan spinning hilang namun konsekuensinya akselerasi berkurang, nah bingung gak tuh…

    • yap awalnya memang sengaja dibuat agar yamaha bisa mengejar akselerasi dan top speed ducati dan Honda
      namun yang juga saya perhatikan adalah sangatlah riskan menilai hasil perubahan pada hasil test pramusim terutama sepang dan PI . . kedua Track ini seperti menutupi masalah yang sebenarnya terjadi , IMHO

  14. Apakah bisa ya Wak klo wild card bisa pakai mesin 2019? Jika Ya kenapa Yamaha ga coba, jikalau mesin yg jadi sumber masalah.
    Apakah wild card HRC bradl dan Pirro Ducati bisa pakai mesin dan update sesuka hati tanpa segel?

    • kalo bukan tim konsesi ga bisa bro kayak KTM yg Kalio nyobain duluan mesin buat tahun depan di wildcard,soalnya wild card di tim non konsesi harus sama dgn mesin yg dihomologasi pertama kali dan di freez pengembangan nya, cmiiw

      buktinya waktu AoH jadi wildcard dulu juga ga ada perbedaan power,pas rcv powernya lagi memble memble nya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version