TMCBlog.com – Rencana besar Ducati yang satu ini sebetulnya sudah lama sekali dibicarakan di publik. Akan tetapi seperti debu yang ditiup angin, rencana besar Ducati yang ingin terjun ke kategori Moto3 dengan full support dari pabrikan perlahan menghilang dan terlupakan. Eits, Gigi Dall’Igna yang lewat tangan dinginnya berhasil membawa Ducati kembali menjadi mesin juara angkat bicara soal proyek Moto3 dari Borgo Panigale.
Gigi bicara lagi soal Ducati di Moto3 pada saat MotoGP seri finale di Valencia, kepada jurnalis Gigi mengutarakan bahwa bagi pabrikan Ducati kategori Moto3 tidak kalah pentingnya dari MotoGP. “Moto3 merupakan kelas perjenjangan yang sangat penting, terutama untuk melatih seorang pembalap dan wadah untuk mengenali potensi asli dari seorang pembalap sejak dini. Saya selalu merasa yakin atas dasar hal tersebut merupakan suatu hal yang penting bagi Ducati untuk ikut serta di Moto3.” kata Gigi menjelaskan.
Jadi sudah jelas bahwa Moto3 merupakan tempat mencari bakat bakat muda untuk diproyeksikan di masa depan bagi sebuah pabrikan. Gigi mengambil contoh Jorge Lorenzo ketika masih balapan GP125 (sebelum adanya kelas Moto3 saat ini) dimana saat itu ia masih bekerja untuk Aprilia, dan Gigi selalu yakin bahwa Jorge akan menjadi seorang pembalap yang hebat di masa depan.
Di era Moto3 saat ini praktis hanya KTM yang memiliki perjenjangan pembalap binaan pabrikan yang kontinu sejak kelas dasar. Hal tersebut karena hanya KTM lah yang ‘nyemplung’ di semua kelas world grand prix, oleh karena itu sangat realistis bagi mereka untuk membina seorang pembalap sejak Moto2 hingga MotoGP. Saat ini hanya KTM pabrikan yang memakai strategi tersebut, dan juga VR46 Rider Academy jika bicara non-pabrikan. Atas dasar itu lah Ducati seperti terinspirasi dan membuat rencana untuk ikut serta kelas Moto3. Apalagi Moto3 kini hanya dihuni 2 pabrikan, Honda dan KTM, semenjak hengkangnya Mahindra.
Kalau seandainya benar Ducati ikutan Moto3, keuntungan bagi Ducati tidak hanya soal balapan saja namun juga bisa merambah ke sektor penjualan motor dengan kubikasi kecil (250 cc) yang sedang tumbuh di Asia tuh, seperti market strategy milik KTM saat ini.
Wah
kirain diartikel ini bakal dijelasin ducati bakal menjalankan proyek ini mulai tahun sekian, basis mesin ini. eh ternyata masih masih sama aja kaya artikel yang dulu cuma sebatas pernyataan mbah gigi bilang perjenjangan pembalap itu penting bagi sebuah pabrikan.
jadi kaya semacam artikel repost hehehe
Yes, cuma refresh karena dibicarakan lagi sama mbah Gigi
mudah2an gak kayak ngomongin sirkuit di Indonesia ya Mbah…heheheee..
Update dimas ekky wak 🙂
yang jelas top speednya paling tinggi?
Kalau ada regulasi pembatasan rpm maksimum mesin gimana? Kan desmodromic valve nya jadi gak bisa kepakek semua potensinya ?
yang pasti bakal ada pembatasan rpm lah bro, kaya kasus honda nsf pas 2015 danny kent juara. ktm lebih dari 10 seri gak juara dan honda dicurigai melebihi batas limiter yang ditentukan karena top speednya tinggi saat itu.
Kalaupun rpm dibatasi, tapi desmo kan lebih ringan putaran bawah s.d. atasnya dibanding konvensional yg pake per klep tekanan tinggi. Power pasti lebih unggul. Rpm sama, power lebih besar, jelas menang power besar, apalagi 250 cc, masalah spin n degradasi ban minim, justru masalah utama power yg mesti ditambah.
Tenaga lebih besar, rasio diperberat dikit, topspeed lebih tinggi tanpa mengorbankan akselerasi. Atau dibuat akselerasi lebih tinggi, namun topspeed sama. Dua2nya jelas ducati unggul,
Nunggu update dimek nih wak??
update terbaru, jelas dimex pake mesin yg sama dengan pembalap lainnya, gak kayak si tata dado pake mesin yg udah 3 tahun lebih tua
muehehe
panigale 250
Lah honda emang gk da penjenjangannya di moto2 wak?, Ato krna pke mesin triump mkanya gk ada
Imho maksudnya hrc saat ga support langsung disemua kelas, cuma di jelas premier aja
di Moto3 kayanya full deh, kan menurunkan mesin NSF yang selalu diupdate… di Moto2 emang enggak karena ga mbrojolin sasis, cuma jadi engine suplyer aja dan sekarang ganti Triump.
Klo KTM di Moto3 full, di Moto2 sasisnya mbrojol, di MotoGP ada juga
tes
ndahnio ada produk motor ducati 2 silinder 250cc di jual dg harag yg kompetitif dg hrg pabrikan jepang,,,
Kalaupun bikin motor maspro 250cc 1 silinder buat pasar asia, emang ducati bisa kasi harga bersaing dengan motor 250cc 2 silinder dari pabrikan sayap dan garpu?
mungkin bakal nyemplung dipasar segmented eksotis layaknya Aprilia RS 125,mereka gengsinya mah gede
tapi kan sempet dengar kabar Ducati mau bikin motor matic (entah CC kecil atau gede),jadi apa kagak ya?, penasaran apakah entar maticnya ada suara kricik kricik kayak khas suara kopling kering nya Ducati apa nggak ???
bukannya Peugeot juga pernah ikut
kalo husqvarna sih kayaknya cuma rebrand motor KTM doang
peugeot juga sama gan kaya kasus husqi dan ktm, bedanya peugeot ini sama mahindra 11 12.
Sejak ada gigi di ducati
Ducati jd serasa ke-aprilia apriliaan
Anyway, bikin motor kelas capung bagus buat bisnis juga sih. Bisa sekaligus develop utk prodak masspro nya nanti
Wow ngeri, dulu sih ada ducati supermono 1 silinder tapi 550cc.
Good
Semoga kalo terealisasi notornya diproduksi masal juga kaya nsf sama rc 250
Minimono mungkin, kan cc-nya nyusut…
Tapi nanti mesinnya tegak ato tidur?
Klo ga ada batasan jumlah silinder, mungkin Ducati bisa lebih bebas, kan dia demen bikin mesin L (twin & 4), meski dulu pernah bikin Supermono.
gigi punya pengalaman sukses buat proyek aprilia 125 dan 250cc motogp juara di dikelas capung. kayaknya dia gatel pngen buat proyek sperti itu lagi dgn nyinyir via statement buat para petinggi ducati yg mungkin gengsi dgn kubikasi cc kecil
Moto3 mahal semenjak Ho nda oprek regulasi dari tadinya sistem beli jadi sewa. Dan harga sewa pun dipatok di angka yang gak masuk akal. Tujuannya cuma biar mereka bisa bangun NSF250RW khusus dan gak mau ada yang tau isinya makanya gak boleh dibeli. Dan bodohnya KTM sama Mahindra ngikut aja, dan lebih bodohnya banyak media yang seolah sengaja nutupi ini. Sama kayak jaman H on da oprek regulasi nurunin kapasitas MotoGP jadi 800cc biar Pedrosa bisa juara, eh yang juara malah Stoner sama Lorenzo.