Thursday, 14 November 2024

Direktur Ducati Blak blakan Ungkap alasan pabrikan enggan pilih Rea ke MotoGP

TMCBLOG.com – Bro sekalian, Seperti Kita ketahui Jonathan Rea telah memperpanjang Kontraknya dengan kawasaki racing team dua tahun kedepan 2019-2020. Banyak Orang melihat talenta dan kecepatan Jonathan Rea menginginkan Rea bisa membuktikan di ajang Balap Prototipe MotoGP, Jika Rea Pindah ke MotoGP akan ada banyak suasana yang berubah termasuk Dorna yang mungkin bisa menarik napas dalam dalam karena disinyalir akan hadir kembali suasana kompetitif Yang nggak Loe lagi Loe Lagi . . . namun hal tersebut belum kesampaian sampai saat ini. Apa sebabnya ?

Via Corsedimoto, Adalah Davide tardozi dari Ducati yang mengungkapkan hubungan antara Jonathan Rea dan motoGP sebelum pembalap ini memutuskan untuk memperpanjang Kontraknya dengan KRT selama dua tahun. tardozi bilang bahwa Manager dari Jonathan Rea di sekitar GP Le-Mans mendatangi beberapa team Official ( Pabrikan ) dan Menurut Tardozi Rea hanya membidik team Pabrikan Bukan Satelit karena menurut Sang manager, Rea tidak akan bisa menampilkan hal terbaiknya di team Satelit.

Davide Tardozi mengatakan Blak blakan Bahwa Jonathan Rea ‘ menawarkan diri ‘ ke Ducati, HRC dan Juga Mungkin yang paling ngarep Ke Suzuki. Namun Tardozi menegaskan bahwa ‘ penolakan ‘ team pabrikan MotoGP terhadap Rea terutama karena satu Hal Yakni usia dimana Tahun ini Rea sudah memasuki Usia 31 tahun yang menurut Tardozi sudah termasuku Usia yang terlalu ‘ advance ‘ Untuk debut di MotoGP.

Tardozi pun melanjutkan penjelasannya bahwa di MotoGP semua Team memiliki strateginya sendiri sendiri dan Juga nama  nama incaran Yang biasannya merupakan Pembalap paling Bertalenta di Kelas Di bawahnya ( Moto2 ). Tardozi pun menyingkap satu Nama Yakni Pecco Bagnaia sebagai Contoh pembalap yang sebenarnya diminati oleh banyak Pabrikan karena menurutnya punya potensi untuk fenomenal dimasa yang akan datang . . hmmm Kalo sekarang 31 tahun saja sudah sulit, apalagi dua tahun lagi saat Rea berusia 33 tahun ?

Taufik of BuitenZorg

44 COMMENTS

  1. Rea better stay forever di WSBK ..

    jadi legend ..

    gak ada seat lagi di MotoGP, apalagi butuh penyesuaian, ditambah sudah lama dengan karakter engine Kawasaki .. makan waktu lama ..

    • Ada cuma di tim satelit, kalau nekat sih bisa aja ke tim satelit dan kejar juara dunia. Minimal jadi runner up diatas tim satelit bisa buka mata pabrikan yang haus banget rider muda.

  2. Yang mantap pak de Rossi umur memasuki 40tahun masih kompetitif masih nongkrong di klasmen ke 3 padahal dua seri terakhir doi ndlosor saat dideretan depan. Apalagi motornya pak de si yamaha dirundung masalah yang tiada hentinya musim ini.

  3. Harusnya ducduc mikir dari sisi yang lain. Dengan rekrut rea bisa jurdun ducati di wsbk. Korbanin 1seat di motogp demi gelar di wsbk

    • kalo Bautista memang punya talenta yg lebih dr Rea pasti juga bs menang apalagi v4 rs19 cukup menjanjikan,dan pasti lebih membanggakan dan bermartabat kalo bisa ngalahin si juara bertahan secara langsung

  4. walaupun masuk team pabrikan, menurutku rea tidak akan mampu bersaing dengan pembalap top motogp karena beda level. #level7 ?

    • Ini yang pasti nya jg jadi pertimbangan ducati mas..
      Terutama mm93, VR46, Ad04 dll

      Tp sih emang nya si rea ini udah ajuin waktu sblm ducati rekrut si pengganti JL99 apa gmn sih? Ada. Yg tau?

  5. “Davide Tardozi mengatakan Blak blakan Bahwa Jonathan Rea ‘ menawarkan diri ‘ ke Ducati, HRC dan Juga Mungkin yang paling ngarep Ke Suzuki.” wak haji terlalu jujur,,, ???

  6. Coba DORNA bikin balap SUPER-GP di akhir musim Motogp & WSBK, pesertanya 10 besar MotoGP dan 10 besar WSBK, sirkuitnya yang sama-sama dipakai MotoGP dan WSBK

    Penasaran kenceng mana

    ::Kalo era 90an jelas motor GP500 lebih kencang daripada motor superbike,la wong sekelas Ducati 916 saja lap time nya setara motor GP125

    • Karena motor WSBK jaman dulu cuma setara motor Moto2 tahun depan kapasitas mesinnya dengan karburator, CDI, dan bobot lebih dari 200kg. Dan GP125 cuma 70kg, 1/3-nya doang.

      Kalau sekarang WSBK kapasitas sama dengan MotoGP, teknologi mirip walaupun masih dibawahnya, dan bobot motor cuma sedikit lebih berat. Jadi laptime cuma sedikit dibawahnya. Kalau mau bikin ajang gitu, harusnya diatas motor yang sama misal semua pembalap WSBK dan MotoGP Ducati pakai GP19, pembalap WSBK dan MotoGP Yamaha pakai M1. Baru deh agak keliatan adil, walaupun yang diuntungkan tetep pembalap MotoGP karena pembalap WSBK harus adaptasi dulu

    • Di logika aja, motor WSBK sekarang yang bobot keringnya 160an kg aja diisi bahan bakar udah jadi 190an, apalagi jaman WSBK masih 750cc yang bobot mesinnya lebih berat dari WSBK jaman now. Honda VTR Edwards yang 2 silinder aja udah hampir 200kg bobot keringnya.

    • Di logika aja, motor WSBK sekarang yang bobot keringnya 160an kg aja diisi bahan bakar udah jadi 190an, apalagi jaman WSBK masih 750cc yang bobot mesinnya lebih berat dari WSBK jaman now. Ho n da VTR Edwards yang 2 silinder aja udah hampir 200kg bobot keringnya.

  7. Itulah maksud saya. Dan AHAHEMM punya pembalap lebih muda dan lebih bagus macam gerry, Andi, kenapa gak mereka aja? Gerry malah di lama-lamain di kelas capung padahal usia udah 22

  8. udah dibahas di blog dukun koq, dimek itu memiliki “nilai jual” yang tidak dimiliki oleh pebalap2 lainnya utk saat ini, kata si mbahe bukan hanya balapan, tapi banyak variabel diluar itu (ujung2nya jualan dan cuan).. sponsor dan tim melihat hanya dimek lah yg “untuk saat ini” memiliki paket komplit sebagai pebalap level internasional..

    gitu kayanya

  9. Kalau maksud si Dukun karena Dimas yang sanggup ke Moto2 karena uang, ya emang bener. Dimas anak konglomerat, bapaknya punya channel, mau kemampuan abal-abal asal ada koneksi ya apapun bisa. Contoh nyata di ARRC jaman dia masih main dan Gerry Salim wildcard, dia yang pembalap reguler Gerry yang cuma wildcard tapi yang duluan menang di ARRC si Gerry. Secara skill di Indonesia banyak yang lebih bagus bahkan dalam lingkup sesama pembalap As tra sekalipun. Sayangnya yang sanggup ngeyakinin AHAHEM ya cuma Dimas, Gerry bisa apa direkrut As tra murni karena skill dan gak punya duit karena orangtuanya cuma mekanik roadrace, gitu juga Andi Gilang yang cuma hasil seleksian juara bersama blade gak ngeluarin duit pribadi sama sekali. Itu

  10. mungkin om darso coba bandingin…
    posisi dimek di klasemen CEV moto2 seperti apa
    dan posisi gilang n gerry di CEV moto 3 seperti apa
    setau gw sih… baik gilang n gerry masih sulit dapet poin
    sementara dimek bisa bersaing untuk podium
    walau gak apple to apple, tp mungkin ini yang jd pertimbangan

  11. Padahal banyak lho pembalap level WSBK yg lumayan sukses di MotoGP sebut saja, Collins Edward, Ben Spies, Carl Crutchlow , Edward nd Spies pernah rasain motor pabrikan full session dan Crutchlow juga bisa rasain motor pabrikan walaupun bukan dari Team Pabrikan,,
    intinya mah Rea pengen langsung kompetitif gag pengen susah dulu’ , jual mahal doi,,

  12. Aneh sih, lorenzo seumuran rea diterima aj di honda. Suzuki yang paling konyol ga mau terima. Ducati posisinya susah, petruci mau ditaroh mana kalo rea dtg, pecco udh pasti diambil. Miller masih kontrak. Bautista ko aku ga yakin ya bisa saingan sama rea di wsbk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP