Home MotoGP Akhirnya Suzuki MotoGP pakai Torductor di race weekend

Akhirnya Suzuki MotoGP pakai Torductor di race weekend

51

TMCBLOG.com – Akhirnya Suzuki MotoGP pakai Torductor Juga. Via Foto yang diposting Jurnalis Mat Oxley akhirnnya terlihat bahwa di bagian as/ Poros dari Sproket depan ada semacam Sensor shaft yang disinyalir merupakan Part dari sebuah Sensor Torsi atau yang biasa disebut sebagai istilah Torductor.

Sebenarnya Info persiapan Suzuki GSX-RR Mengguankan Torductor sudah mulai tersendus semenjak 2017 yang lalu ketika test Rider Sylvain Guintoli sempat mengetest GSX-RR yang dilengkapi part elektronik tersebut di Misano test. Siperkirakan tahun 2018 mulai dipakai, etrnyata menrut Mat baru 2019 ini dipakai di race weekend.

Torductor sendiri adalah nama yang diberikan oleh sang pembuat alat yakni ABB untuk sebuah sensor torsi yang menggunakan material Magneto elastik dimana material ini akan menghasilkan flux magnet disekitar poros yang berputar ( dalam hal ini poros shaft ke final gear – cek gabar di bawah dan atas )   .

Fungsi dari Torductor adalah seperti yang sudah pernah kita bahas sebelumnya yakni pada dasarnya Torductor itu adalah sebuah sensor Torsi ( torque sensor ) yang akan mengukur torsi yang dihasilkan pada output shaft sebelum disalurkan ke final drive ( rantai ) . ..  Alat ini dijual bebas untuk siapa saja yang sanggup membelinya dan bukan merupakan patent satu pabrikan sepeda motor tertentu.

pict : ABB

Kenapa Sensor Torsi begitu penting sekarang ini ? Karena Motor motor balap Modern baik di worldSBK dan MotoGP hampir mayoritas sudah mengadopsi sistem tertutup ( close Loop)  dimana  Torsi output yang dirasakan oleh Pebalap secara langsung berhubungan dengan posisi bukaan throtel gas yang dibejek oleh Pebalap . . . sistem ini lah yang dinamakan sebagai torque-by-wire throttle.

Nah karena point utamanya adalah torsi, maka sensor torsi yang akurat sangatlah penting . . . Yamaha diyakini sebelum ini juga menggunakan Sensor torsi, namun baru di test valencia terakhir terlihat menggunakan sensor torsi mirip dengan Torductor . . . ya gapapa juga sih, toh torductor barang yang dijual bebas . . semoga sobat sobat sekalian pembaca tmcblog tercerahkan,  dan bisa sedikit dikit ikut menyelami teknologi di MotoGP

Taufik of BuitenZorg

51 COMMENTS

      • Suzuki waktu awal masuk MotoGP dengan inline juga masih pakai crankase flat, baru kemudian sadar di MotoGP butuh crossplane akhirnya mereka buat crossplane juga, cuma kalau dari suaranya sepertinya firing order sedikit beda dengan M1

      • sijiki sudah menyadari level kompetisi motogp sebenarnya mas Darso. maka harus secepatnya membenahi supaya bisa mengimbangi pabrikan lain yg sudah lebih maju terlebih dahulu. sijiki ini kalau berani jor-joran bukan tidak mungkin bisa berada di level yg kurang lebih setara dg pabrikan pack depan lainnya

      • Mereka dana terbatas Pak Bangun, apalagi sejak penjualan Satria disaingi Sonic dan penjualan di Malaysia resmi ditutup?

        Mungkin nanti kalau mereka dapat sponsor besar entah Kratingdaeng, Beswan Djarum atau Evalube, mereka mulai jor2an

      • Dari suaranya yang ala V8 juga udah keliatan itu crossplane, sepanjang pengalaman saya denger langsung suara mesin MotoGP era 800cc dan WSBK jaman Infront Motorsport ga pernah tuh denger suara mesin ala V8 dari flatcrank. Cuma kalau ragu karena disini saya cuma komentator blog dan pengen baca versi wartawan silahkan googling sendiri tulisan Kevin Cameron

      • Gak juga, mobil2 american muscle V8 udah dari tahun 60an pake crossplane, contohnya ford mustang, itu suarannya gahar banget

      • Yamaha cuma pake crossplane, bukan penemu crossplane. Cuma karena di superbike mereka pakai crossplane aja makanya mereka gede2in R1 pakai teknologi crossplane MotoGP. Buat marketing

      • Crossplane crankshaft inline 4 itu mesin “yang pincang” sebetulnya, karena masing2 crankshaftnya terpisah sejauh 90° sehingga tidak ada yg “melawan gaya” untuk mengimbanginya waktu berputar, maka dibutuhkan balancer tambahan. Makanya sampe kapanpun M1 tetep bakal kesulitan meraih power top end yg berujung kalah mulu di top speed, coba kalo Yamahmud mau balik ke flatplane 180° konvensional (screamer, seperti mesin superbike/supersport inline 4 lainnya) pasti tidak akan jadi bulan2an saat adu top speed di straight, tapi….yaaahhh….apakah VR46 bakalan senang? wong dia dulu pas pertama kali pindah Yamahmud malah sukanya motor yang “lebih lemot” (Crossplane) kok ketimbang motor yg lebih powerfull (inline 4 screamer genesis M1 dg 5 valve sebelum 2004)

      • @schizoser
        ya memang bukan om. itu idenya furusawa si bos yamaha racing era 2004 yg mmbuat brbgai varian engine test biar bsa dipilih mnakah yg paling ramah trhdap pmbalap, dan trnyata rossi suka i4 crossplane crank. klo ktanya furusawa jg justru itu barang lama yg dipake di mobil blap indycar. dan dia sadar betul klo pengaplikasiannya di motor akan menguntungkan. dimana pihak lain blum bnyk yg mngetahui di motogp.

      • @Schisozer
        crossplane itu barang lama bro.. penerapan crossplane itu sendiri di motogp dimulai di era yamaha masih dipegang masao furusawa pda tahun 2004. yamaha mmbuat bberapa varian engine test sebelum musim dimulai. dan rossi kala itu mmilih i4 crossplane crank krna dinilai sngt halus saat brubah arah. furusawa sadar btul kmampuan teknologi lama yg diterapkan di mobil balap indycar tsb. tapi blum bnyk yg mnerapkan. akhirnya furusawa lah yg prtama kali mnerapkan di motogp.

  1. tetep torductor honda yang joss ?
    sampe mbah gigi sempet debat sama mbah nakamoto minta torductor honda dihomologasi biar ducati bisa pake ekekek

    • yuppp betul punya honda bukan hanya sekedar sensor, makanya ducati ngotot banget waktu itu pengen pake torductor honda dan siap beli kalo itu torductor honda dihomologasi. berarti punya honda ada suatu yang spesial, kalo cuma sekedar sensor doank sih saya rasa ducati bisa aja bikin sendiri toh kalo pun mau seandainya mau beli yak beli punya pabrikan lain bukan honda.

      • Seharusnya klo cuma sensor ga pengaruh ke performance. Software/hardware turunan yg menterjemahkan data ini yg menurut saya jadi kunci. Mungkin itu sebabnya ducati curiga software berperan, makanya ngotot minta di homologasi. Sesuai aturan semua software harus dihomologasi.

  2. tinggal sijuki cari pembalap yg punya mental “pembangkang” lah…jgn takut nyenggol rossi di track…stock pembalap yg punya mental itu kemarin tinggal zarco dan paduka hohe tapi ga ada yg di ambil…sayang banget sijuki! ..kita lihat para rookie tahun ini siapa yg brani ambil kesempatan nyalip rossi dengan gaya agresif walaupun resikonya musuh netizen..tapi itu harus segera dimiliki! kalo perlu konfrontasi dengan marc…nah itu lebih bagus buat masa depan pabrikan dan motogp! itu.

    • Fenati kayaknya kandidat kuat ???
      mentalnya udah kebal digunjing netizen seluruh dunia,buktinya balik ke moto3

      • saya kira juga gitu, entah pabbrikan mana yg membackup fennati…kayaknya dia dulu masuk proyek jangka panjang pabbrikan..tapi entahlah :)…tapi pembuktian tetep harus bisa merasakan juara dunia!

    • klo di jkt sono tayang jam 22.00 pak bangun. tpi ga tau itu lngsung race klas motogp atau moto2 ato bhkan moto3 dulu. klo kls capungnya dulu kmungkinan ya kelarnya mungkin jam 00.00 lewat itupun diiringi dgn jeda iklan, quiz interactive dan omongan komentator dlu dan race motogp bru mulai mungkin jam 01.00 malam. selesai jam 02.00. tpi klo di daerah yg selisih waktunya lbih 1 jam di jkt. macam sy yg di kaltim ini. ya nyaksikannya mngkin jelang subuh nanti. hhehe..

      • mas Dwi ini berarti masuk zona wita atau wit?
        walah, kok ya masih malam banget race-nya ya. soalnya sepertinya ini edisi race pembuka musim ini seru. entah kenapa, saya melihatnya begitu. jadi pengin nonton. haha..

    • Agak beresiko sebelum lihat sesi WUP Pak Bangun, biasanya Lorenzo di tikungan pertama bisa langsung ke barisan depan, tapi kalau race pace dia cuma sekelas Rossi kemungkinan sepanjang balapan melorot lagi posisinya ke barisan tengah. Baiknya lihat dulu hasil WUP, baru bisa berani pasang Lorenzo atau ganti Miller yang podium?

      Ini saya malah ngajari trik taruhan hahaha

      • wup tentunya paket motornya sudah ready to race ya. nah menarik ini. dari top 10 rider, ada 1 yg saya suka, yaitu nakagami. di luar top 10 yg bisa merangsek ke depan, jl99 ini yg eces. tinggal bagaimana para rider ini memanage ban supaya tetap nge-grip mas. biasanya kejadian paling seru akan terlihat setelah lap 10.
        kalau begitu saya ta pasang jl99 saja untuk salah satu podium. hehe…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version