TMCBLOG.com – Race 2 Kelas AP250 ARRC Di seri ke 3 berlangung lagi dengan Pertarungan 10 Lap dimana Muklada start kembali dari posisi terdepan dibayangi oleh Irfan Ardiansyah di posisi kedua. Muklada dikonfirmasi telah memperoleh pengurangan Rev-Limit sebanyak 500 rpm. Sehingga mulai Race 2 seri ke 3 ini sudah ada tiga pembalap yang memperoleh equaliser sesuai Regulasi ini. Andy M fadly, Aiki Iyoshi dan Muklada sarapuech. Muklada memimpin setelah start dimulai namun ditempelketat oleh Andy fadly dan Tatchakorn. Di Lap ke dua Irfan ardiansyah mencoba nyodok di Sektor ke dua dan Naik ke posisi dua. Muklada makin turun ke posisi 15
Lap ke tiga tatchakorn Buasri memimpin di depan Irfan ardiansyah. Muklada Masuk Pit setelah mengalamai masalah mekanik di CBR250RRnya berupa Ban belakang Bocor . . yes, Ban Bocor sob ! Sampai Lap 6 Tatchakorn masih memimpin di depan Irfan. Setiap Irfan berhasil Overtake Buasri lansgung beri jawaban.
Lap 8 Awhin Sanjaya memimpin di depan diikuti tatchakorn dan duo kawasaki Manual tech. awal Final Lap Awhin- Irfan memimpin di depan disusul tatchakorn dan Aiki Iyoshi dari dekat. tatchakorn memimpin di pertengahan Lap terakhir didepan Andy Fadly. Dan akhirnnya Tatchakorn Buasri ( Honda CBR250RR) Juara Race 2 AP20 ARRC 2019 disusul dua pembalap Indonesia Awhin sanjaya ( Honda CBR250RR ) dan M Faerozy ( Yamaha R25)
Taufik of BuitenZorg
Itu siapa yg jatuh wak…
spertinya aiki iyoshi pas jatuh di race 1 kemarin
AHRT kehilangan taji..
Mungkin Perjenjangan yg bagus tapi kurang bagus buat marketing.
Sebenarnya ga melulu juara langsung naik kelas jg bisa. Pabrikan lain jg pada ngendon.
Lagian CBR600 Ga perlu terlalu dibela, toh bukan jualan penting.
Imho
iya AHRT udh salah strategi tuh wkwkk mestinya rheza dibiarkan 1 musim lagi di AP siapa tau bs double champion, biar andi gilang yg main di supersport, skill udh teruji
sebenarnya cbr250r juga g terlalu perlu dibela,pasar 250 makin lesu,dan win today sale tomorrow jg g terlalu berefek,wong masih ada mindset ra ninja ra cinta
mungkin awalnya mereka berpikiran dgn pengalaman awhin 1 tahun dan diturunkannya irfan dr cbr600 yg powernya beringas ke cbr sudah cukup,dgn sedikit kejutan rookie lucky
eehh ternyata tiba2 sebelum musim dimulai kok ada unified ecu aracer
2 tahun koplok!!
Muhammad Faerozi Toreqottulloh nih mungkin calon pembalap bagus, fightingnya okelah, yg akhirnya bisa podium 3 dg susah payah lantaran naik motor yang lemot, terlihat sekali ketemu straight dikit aja R25nya langsung dilibas penunggang CBR dan Ninja. Podium yg mungkin terasa special karna nunggang motor yg secara basis banyak minusnya ketimbang kompetitor.
anda komentar jangan pura2 blo’on gitu lah :
mau ane jelaskan minusnya R25 ketimbang kompetitor (dlm kondisi basic):
1. chassis tubularnya kalah bagus dg stock CBR dalam melibas sirkuit
2. Monoshock tidak pakai Link
3. Mesin belum pakai model Downdraft intake
4. Sunat Power
5. Kalah handling
“Sok USB, New Fairing” ppfffttt…., kalo mau nyindir yg cerdas napa 😀
ingat, new r25 scra regulasi paling tinggi rev limitnya
jgn dlupa paling panjang jg stroke-nya n paling rawan jebol drpd CBR n ninja
faerozi sepertinya lebih hebat dari galang. semoga gak sombong
Walaupun dia sering kumpul sama rider” tengil, tapi Feroz ini termasuk rider yg low profile. Gak ikut”an tengil di medsos kayak temen”nya.
Waduw gak nonton.
Kawasaki Fadly tumben kalah…