TMCBLOG.com – TMCBlog yakin deh kalo sobat sekalian tuh dug dug serrr saat menyaksikan jalannya balap MotoGP di Assen semalam terlebih lagi pack terdepan yang diisi oleh trio rider muda yakni Maverick Vinales, Marc Marquez dan sang Rookie fenomenal Fabio Quartararo. Menyenangkan ketika pada akhirnya fans bisa menyaksikan duel yang ditunggu-tunggu dari jaman baheula antara Maverick dan Marc di kelas utama ini. Selain tersajinya duel tersebut di Assen, rider Prancis 20 tahun, Quartararo yang melakoni balap dari pole position dengan luar biasa sanggup merecoki duo Spanyol dengan motor factory. Meskipun setelah balap ia masih menyesali kesalahan yang ia buat sendiri ketika fight dengan Vinales dan Marquez.
Menurut Quartararo dirinya mengalami wobble pada back straight Veenlsang atau lintasan lurus setelah hairpin Strubben (Turn 5) menjelang tikungan 6 Ruskenhoek akibat kombinasi dari crosswind [angin dari samping] yang menerpa dirinya dan kesalahannya sendiri memilih racing line yang tidak tepat ketika keluar tikungan 5. Wobble atau istilah mudahnya ‘godek’ yang dialami Quartararo memang cukup ngeri karena terjadi cukup sering, sekitar kurang lebih 3 kali dan dalam keadaan motor di kecepatan yang tinggi karena spot tersebut merupakan bagian dimana motor bisa digeber kencang pada sirkuit Assen.
“Saya berkendara dengan cukup baik disamping kejadian selepas tikungan ke 5, kami semua tapil cepat selama race weekend Assen dan kami berbagi data dengan Vinales dan rider Yamaha lainnya. Kupikir selama akhir pekan ini kami mendapatkan banyak pengalaman dan pada akhirnya bisa mengetahui bagaimana mereka mengambil tikungan ke 5 tersebut. Saya berkata pada diriku sendiri bahwa saya bodoh dan motor terus mengalami guncangan selama balap berlangsung. Pada akhirnya ketika saya memilih line luar, justru saya merasa lebih baik. Jadi ini balapn yang baik untuk kami.” Jelas Fabio Quartararo yang dikutip dari Crash .
Setelah megalami banyak guncangan dan godek godek pada Yamaha M1-nya, Quartararo berhasil di-overtake Marc Marquez kemudian disusul lagi oleh Maverick Vinales. Pada saat berada di posisi ke 3 ini Fabio justru mengetahui bahwa baik Marc dan Mavercik justru mengambil bagian luar racing line, berbeda darinya yang sejak lap lap awal memilih jalur bagian dalam selepas keluar turn 5. Sejak saat itu Fabio mengaku mengikuti Marc dan Vinales kemudian menemukan kenyamanan sampai race berakhir.
“Kupikir itu semua akibat dari angin samping dan juga kesalahanku salah memilih racing line kemudian pada lap lap terakhir saya memilih mengambil jalur terluar dan motor menjadi jauh lebih stabil. Kami mengambil pelajaran dari pengalaman ini dan kupikir menyenangkan mempelajari bagaimana mereka [Marquez dan Vinales] melakukan balapan.” kata Fabio.
Selain jadi pemimpin klasemen pembalap Rookie, Fabio Quartararo juga unggul atas Jack Miller, Cal Crutchlow dan Takaaki Nakagami di kategori rider Independent Team. Bahkan kini Fabio hanya terpaut sejauh 5 point dari Valentino Rossi yang menjadi rider Yamaha teratas di klasemen pembalap. Dengan ronde selanjutnya yang berlangsung di Sachsenring, Fabio merasa optimis untuk mempertahankan raihan hasil yang baik di musim pertamanya di Premier Class.Â
Nugi TMCBlog
Mantaf lah
Bukan tipe petarung,, ora level mm coy,
Numbero uno
Yah bukan?
Oalaaah salah racing line…
F1/4 udah mulai matang. Sempat mempelajari pembalap lain d lintasan dan kemudian menyesuaikan taktik Race. Sebelumnya jg seperti itu, selalu memperhatikan pembalap d depannya dan kemudian menggunakannya sebagai benchmark, bahkan sampai titik pengeremannya pun ditiru.
Emang keren ini si F1/4.
Dr Prancis pulak..
Jarang ada, jaman Christian Sharon, Michel Bayle, ke Jean Phillipe Rugia, sampe Olivier Jacque…mungkin El Diablo ini yang paling nampol!
Masih muda tapi minimal sdh bisa bikin Pole dan Podium meski belum menang.
Klo kompatriot nya sesama Perancis si Zarco gmn bro.. 2 musim di Yamaha doi jg sama fenomenal nya dgn Fabio
Bahkan kini Fabio hanya terpaut sejauh 5 point dari Valentino Rossi yang menjadi rider Yamaha teratas di klasemen pembalap.
===========
Nah ini semoga di Sachen, #20 menang lagi, biar Pabrikan Iwata gak merem terus…
setubuh.. #ehh se7. bangkotan d buang saja.
masalahnya balapan ujung ujungnya buat jualan,, dan harus diakui rossi masih bisa untuk jualan.. dilema emg,,
Semoga sisa musim ini Fabio stabil podium dan bikin trend baru. Dan trend Si Pak Tua tergerus..
Saya lebih setuju bila Vale di balik layar saja..bikin team kek, pasti banyak sponsor yang mau…pembalapnya tinggal comot dr eks akademi balapnya.
Atau Vale emang sengaja mau menutup karirnya dengan hasil gemilang?
Kok kayaknya sulit bangkit kalo udah terlalu lama dirundung masalah. Masalahnya di Vale sendiri bukan pada M1 klo liat kondisi skrg.
Lhaa kan Rossi memang sdh punya tim balap sendiri yg baru masuk kelas MotoGP di 2021, VR|46. Piye toh jeng?
Iwata sdh melek kyaknya, m1 qartararo sdh dpt upgrade power dr race Barcelona ap mugelo kmren kl g slh
Mantab joss
Seminggu lagi gak sabar pengen liat El Diablo lagi…minimal kepretin pak Tua wkwkwk..
…kami berbagi data dengan Vinales dan rider Yamaha lainnya… ?
ngeri godek godek…
Andai Zarco stay di Yamaha, makin amburadul tuh barisan depan.
Kalo quarta masuk HRC, siapa yg di ganti?
MM93, kalo dia pindah pabrikan…………………………..
Jorge Martin.
Remy Gardner juga bagus tapi msh gampang nyungsep
Nah jd bingung, yg make spek A dan spek B itu siapa.. Katanya morbidelli pake spek A yg sama dgn dipake rossi dan vinales
Skill yg bicara bro. Cukuo Pake spek B si Fabio bisa ngasapin spek A factory
saya rasa bukan krn skill tapi setup motor dan gaya berkendara morbido beda dengan FQ atau MV yg lebih bisa mengalir kayak JL99. bahkan klo bicara morbidelli menang jauh sejak Moto2 lawan FQ. race kemarin jg P5. jd next race apakah yamaha masih kuat brarti ecu dll dah fix. atau kebalikannya.
2021 pasti di bajak HRC
HRC lebih ngincer Mir bro. Ibaratnya Mir dibiarin dulu di Suzuki, setelah matang diambil HRC lagi.
gak etis kalo bilang HRC ngebajak, lebih tepatnya ditarik kembali ke HRC. fabio kalo dulu HRC gak mencak mencak ke dorna tentang peraturan umur minimal pembalap moto3 gak bakal bisa masuk moto3 WC.
sampe ktm nyari nyari kesalahan HRC ngadu ke dorna kalo nsf250rw melibihi limit rpm yang ditentukan. wkwk
Fabio itu yang ngorbitin HRC bro, justru dia dibajak Yamaha…
bkn d bajak, tp hrc galau pada dua pilihan dn Fabio akhirnya gk dipilih..
Simalakama YFR
2020 Rossi-Vina >> FQ dibajak pabrikan lain
2020 Rossi- FQ >> vina di tendang
2020 VR pensiun… YFR Vina-FQ.. dan semua senang. Wkwkwk
VR blm mau pensiun! Doi akan turun membalap di tim dia sendiri.. VR|46 di 2021. Pas kan.. Fabio kontrak di Petronas SRT sampe 2020. 2021 tim VR|46 masuk dgn full support Yamaha. Rossi cabut dari YFR di gantikan Fabio, dan Rossi turun balapan dgn muridnya Morbidelli. Bebaskan toh tim doi sendiri hihihi
Andai saja yamaha mau bicara lagi dgn zarco, aku yakin dia mau walaupun di tim satelit. 2 pembalap yg aku pilih stay tentu taro dan vina, jadi yg hengkang rossi ato morbi…
Andai morbi yg stay, maka rossi bisa jadi test rider, ini akan membuat pasukan yamaha sangat kuat dan pengembangan motor yg sangat baik. Tapi sulit diwujudkan karena posisi rossi yg sbg brand ambassador dan keinginan gelar ke 10.
Andai rossi yg stay maka morbi yg hengkang, opsi ini jauh lebih mudah tp terasa sayang jika kehilangan morbi. Jika saja morbi mau menerima sebagai test rider dan rider cadangan sampai rossi pensiun, maka ini opsi terbaik yg tidak boleh dilewatkan oleh yamaha.
Siapa cepat dia dapat,mumpung belum dipinang hodna WSBK harusnya deketin
Apalagi agen Zarco terkenal mencla mencle
Dan sekarang Zarco makin terpuruk,namatin balapan aja ga mau kemarin,kan lumayan siapa tau harga grosir ?
List eks dan rider yamaha yg bagus:
-FQuart (F1/4)
-JZarco
-JLorenzo (sedikit tua tapi masih OK bawa M1, klo kondisi M1 udah bagus)
Morbidelli kayaknya ganti aja deh…kurang ganas!
VR blm mau pensiun! Doi akan turun membalap di tim dia sendiri.. VR|46 di 2021. Pas kan.. Fabio kontrak di Petronas SRT sampe 2020. 2021 tim VR|46 masuk dgn full support Yamaha. Rossi cabut dari YFR di gantikan Fabio, dan Rossi turun balapan dgn muridnya Morbidelli. Bebaskan toh tim doi sendiri hihihi
Si Taro harus di kasih Motor Pabrikan nanti, WAJIB…!!!
Godek bahasa mana itu?
kan mesin nya udah sama … supporting sparepart lainnya aja mungkin yg belum – tp itu jg dah baguskan hasilnya , tinggal mau terima kenyataan ga tu yg lain about nasib si Taro
Betul, delivery part part baru M1 dr pabrik yang agak telat buat Team Petronas…tapi setidaknya Fabio bisa nginceng nginceng dulu jadi gaknya pake part baru tsb melalui testimoni Vale dan Vinales…
FQ mulai konsisten, awal banyak kesalahan, sekarang lebih banyak tarung di depan.
Dia juga bolak balik mendadak ngerem lebih awal,untung gak kesamber mamakes sampe dia harus melebar lewat jalur luar buat hindari FQ,bolak balik sampe ketar ketir liatnya
Klo yang salah racing line itu bukan ngerem bos..emang kacau gak bisa melesat gara gara whobble-Tank Slap.
Otomatis akselerasi terganggu bos…
“kami berbagi data dengan Vinales dan rider Yamaha lainnya. Kupikir selama akhir pekan ini kami mendapatkan banyak pengalaman dan pada akhirnya bisa mengetahui bagaimana mereka mengambil tikungan ke 5 tersebut. Saya berkata pada diriku sendiri bahwa saya bodoh” … Nah kata2 kami Berbagi data disini apa bisa diartikan kalau datanya quarta yg dishare ke rider yamaha lainnya wak ??
Saling melengkapi dengan rider yamaha lain. Tapi untuk settingan ttap beda hanya data telemetri yg di bagikan ke semua rider Yamaha. Ya mungkin data FQ hampir persis sama dengan Data MV. Atau FM hampir sama dengan FQ. Untuk Rossi kayaknya beda. Sejak FP-QF doi selalu kedederan di front end. Kemarin jatuh juga grip ban depan bagian kanan yg kurang menggigit dengan aspal Assen. Mungkin pemilihan ban yg beda dibagian depannya
2018 kmren rosi terang²an ngambil data setingan motor zarco dan akhirnya memang lumayan rosi bisa ngacir
Ya namanya jg tim pabrikan dan tim satelit ya bebas sharing data lah, apalagi ini yg progressnya lebih bagus satelitnya. Itulah guna tim satelit, bisa memberikan lebih banyak data ke factory.
yang penasaran pakah fabio dan juga vinales menggunakan fork bagian depan dengan model 2018 ( bukan carbon ) apakah ada info resmi ?
Yup MV pakai Fork 2018 tapi dikombinasikan dg fork 2019 .Yg pakai 2019 hanya morbidelli dan Rossi
? ckckck,Mamah pasti kuciwa!
kondisi motor sama, skill yg lebih baik yg menjadi juaranya…josss 12
oowwhhh i love this guy.. ini pembalap muda yg benar benar luar biasa musim pertama 3 kali pole 2 kali podium what a great performance.. walaupun tdk bisa pungkiri dia termasuk beruntung dpt motor pertamanya di GP dengan yamaha tdk seperti bagnaia dan oliviera yg dpt motor debut motor yg susah dibawa???.. saya pengen bener liat anak ini di yamaha factory… plis yamaha jgn lanjutkan kesalahan kalian membuang lorenzo dan zarco demi rossi yg sdh tdk berprestasi selama 10 tahun ini.. COME ON semua jga tau dia legend tapi masanya sdh habis udh lah marq terlalu kuat buat rossi skrg sdh wkt nya dia pensi
Lorezo pd waktu itu performa nya turun jd diganti …
zarco emng mendapatkan tawaran yg dirasa udah klop dengan tim Tech3…penginnya Zarco dan Tech 3 tetep bertahan tapi apa daya Yamaha harus rendah hati merelakannya…
Kebodohan yamaha adalah mempertahankan situa legen, ini bunder besar
Edit: blunder
ente bisanya nyinyir…
Vr turut membantu brand ambasaddor skaligus Develope motor wlaupun tak dipungkiri skill nya menurun dan terlepas dr. apess 3 session belakangan
Apakah ada yang “NGEH” pas vinales menang trus trans7 nampilin biodata vinales tapi masih pakai nomor 25?
humble banget nih bocah, senyum selalu lebar, beda ama paduka dengan gaji buta, minim senyum..
kayanya idola baru udah lahir buat para fans Motogp
Nambah pengalaman Quart
Ane kira motornya yg brmasalah..
Menurut gw yg tau trick disitu cuma vina, marquess aja setelah disalip vina baru mulai ambil racing line luar. Kalo gk salah… Soalny nonton lap2 akhir doang kmaren.. Sayangnya karakter motor honda gak semudah itu buat ngikutin racing line vina.
Udah dijelaskan bro Nugi di komen post sebelumnya juga …
Marc sempat ngotot mau ngejar Vinales. Tapi ga kuat. Lagi juga dia pake soft. Diawal harus push..Vinales hard. Tau sendiri Vinales di bagian akhir race gimana.
bener2 pengalaman adalah guru terbaik. kedepannya potensi lebih njengat lg ni bocah