Home Pabrikan Honda Honda ADV150 : Review super lengkap Test Touring . . . ....

Honda ADV150 : Review super lengkap Test Touring . . . . Sempat tembus 70 km/ liter .. FIX Paling Adventure !

97

TMCBlog.com – Sobat sekalian, trek turing Honda ADV 150 di bali akhir pekan ini sebenarnya merupakan Kali Ke-4 tmcblog jalani. Pada dasarnya Kita melibas Road paling lengkap se bali yang meliputi Denpasar – Tabanan – Jatiluwih-kintamani-bangli-ubud- By-pas Ida Bagus Mantra – Denpasar. Tmcblog mencoba jalur ini menggunakan Ducati Hyperstrada, CB500X, CBR250RR dan terakhir ini Honda ADV150 dan menurut tmcblog pemilihan trek ini benar benar pas dari segi ke-lengkapan Jenis Jalan dan Juga jumlah kilometer jarak tempuh yang mendekati 200 km. Yap Pas 200 km itu, nggak kurang, Nggak lebih. Sambil menunggu proses Video/vlog riding mari kita simak Hasil Impresi tmcblog untuk Honda ADV 150 ini saat dipakai Touring total 188 km.

Mengenai posisi riding saat turing, Honda ADV150 seperti yang sudah sering tmcblog kemukakan punya perbedaan paling signifikan  di bagian handle bar dan posisi bokong saat duduk. Joknya memang asli tinggi, Namun karakternya lebih mengakomodir perjalanan jauh dibandingkan motor motor skutik turing lain seperti PCX dan NMAX. Joknya lebar dan ini menyebabkan area duduk jadi lebih luas dan membuat duduk tidak mudah lelah di bagian bokong saat perjalanan jauh.

Namun memang joknya sendiri nggak bisa dibilang empuk banget apalagi dibandingkan dengan bahan jok Latex. Perkiraan tmcblog adalah karena HOnda sebagai desainer harus mengakomodir lengkungan di bagian dalam jok untuk bisa menempatkan helm Full face, sehingga ketebalan jok jadi minim. Dan jika ketebalan minim ini dikasih busa jok jenis latex tentunya akan mudah ndelesep tepos. Overal rasa keras dari jok hanya dirasakan jika jalanan benar benar tidak rata. Misalnya ketika melewati perempatan jalan di bali dimana biasanya asphal berganti paving block.

Hal kedua dari ergonomi adalah posisi handlebar. Jika saat test impresi ringan di tanggerang tmcblog hanya merasa bahwa posisi handle lebih manly, sporty dan mengarah ke dual purpose, maka saat ride touring di bali, telebih saat melibas jalur antara Jatiluwih – kintanani atau kintamani – ubud baru deh ketahuan bahwa jenis handlebar seperti ADV150 ini membuat kita selalu aware, dan selalu siap dan sigap dalam menekuk setiap tikungan menggunakan speed. Jika menggunakan NMAX dan PCX kita seperti berada di ‘Zona nyaman’ dan kadang terlena dengan Posisi ridingnya, namun di ADV150 kita tuh jauh lebih aware, selalu siap hadapi Tantangan jalan.

Saat Menggunakan PCX ataupun NMAX di atas 100 km lama lama hadir rasa pegel di pinggang karena mungkin terlalu nyaman duduk, maka di ADV150 ini asli badan terasa lebih tegap . . tmcblog jarang banget Ngantuk pake ADV ini . . Mungkin karena posisi duduk yang aware ini yah ? Posisi duduk yang tinggi membuat visibilitas cukup tinggi ke daerah depan terlebih lagi kehadiran Windscreen Full Clear membuat area pandang semakin luas. Secara umum yang tmcblog rasakan hanya sedikit lebih pendek dari saat Nyobain Forza 250 ataupun XMax 250 . . nice sih

Mengenai Posisi Kaki . . Hampir 100% selama turing tmcblog hanya menggunakan satu gaya riding yakni dengan kaki berada di dek bawah. Walaupun ADV150 memiliki dek buat selonjoran, namun sepertinya agak Kurang nyambung body possition atas sigap dan aware, namun posisi kaki selonjoran. Ketika dicoba sesekali Selonjoran . . hmmm Bisa siiih Full kaki selonjoran, Namun perasaan Nggak asik buat nekuk nekuk tikungan sambil miring sob.

Mengenai Feel Mesin . . saat dibawa seliweran di jalan kota Denpasar sampai masuk ke arah Tabanan seperti minim sekali perbedaannya dengan PCX150. Hanya feel betotan gas saat mau Overtaking saja yang terasa sedikit lebih ngisi dibandingkan PCX150. Bisa jadi Karena memang setingan ECU dan perbedaan model asupan Intake udara dari Filter yang menghasilkan Torsi ADV150 lebih besar dibandingkan PCX150.

Satu lagi . . Vibasi mesin minim banget dirasakan di Handlebar, ini cukup mengesankan  . . baik saat berusaha sabar ngegantung gas saat bermacet macet ria atau bahkan sampai geber top speed di atas 110 km/jam di by pass Ida bagus mantre.

Suspensi begitu anteng dibawa nikung rebah dengan kecepatan 40-60 km/jam . . entah kalau di atas itu tmcblog belum coba. Nggak ada feel mentul mentul yang biasannya bikin ngeri jika setingan suspensi terlalu lembut. Saat melibas jalanan semi rata saat naik ke Jatiluwing, kintamani atau turun ke Ubud terasa seperti pakai suspensi mahal premium sob, terasa reboundnya pass . .

Namun saat melintasi Paving block yang biasannya tersebar di alun alun perempatan di banyak spot di Bali dengan karakter seperti jalan di kerikil baru berkecepatan 20-40 km/jam terasa memang kerasnya rebound suspensi ini . . pakai di jalan tanah bergaya cross country belum tahu deh . . kepo pengen cobain nanti ahh

TMCBlog sempat mencoba top speed di Jalan bypass Ida bagus Mantre sebanyak beberapa kali dan dengan posisi angka tertinggi 113 km/jam yang dibatasi oleh Traffic sob. Tmcblog perkirakan kalau jalur Track masih panjang akan bisa tembus di angka 120 km/jam . . Yahh 150 cc sob, Lumayan lah angka segini walaupun dibandingkan misalnya dengan CBR150R yang sama sama 150 cc kalah jauh hehehe. Namun di angka tersebut masih sangat nyaman handling tidak getar dan cenderung stabil.

Konsumsi bahan Bakar.

Di Etape pertama perjalanan, setelah tmcblog  menembus kota Denpasar Pagi yang sudah mulai macet, masuk Kota Tabanan dan Sedikit cruising naik ke atas perbukitan menuju Gong Jatiluwih. tmcblog torehkan 52,4 km/liter untuk perjalanan 50,9 km . . ini artinya Perjalanan Etape pertama ini tmcblog cuma menggunakan sekitar 0,97 liter saja sob

Etape kedua Perjalanan dari Jatiluwih ke Kintamani penuh dengan jalan sempit berkelok kelok dengan kombinasi tanjakan dan Turunan yang sepertinya sobats ekalian nggak perlu lagi diceritakan bagaimana keindahan trek kedua ini . . secara total dari Denpasar – Kintamani tmcblog lihat di Trip meter mencapai 113,4 km dengan total rata rata konsumsi bahan bakar 51,1 km/liter. Artinya sampai dari denpasar sampai Kintamani tmcblog baru menghabiskan 2,2 liter bensin

Dari data etape pertama dan Etape kedua jika diolah maka diketahui perjalanan dari Jatiluwi ke Kintamani menempuh jarak sejauh 62,5 km dengan konsumsi bahan bakar sebanyak 48,8 km/liter . . . konsumsi Bahan Bakar Etape kedua Logis lebih boros dibandingkan dengan Etape pertama karena etape kedua ini sangat butuh gas mentok karena kontur perjalanan penuh dengan tanjakan Yang butuh rpm tinggi sob.

Etape Ketiga dari Kintamani ke Bypass ida Bagus Mantre Via Bangli adalah jalan yang kembali mengjombinasi jalanan turun naik pegunungan yang mayoritas turunan sob. Sesampai di Pitstop ketiga tmcblog cek MID diperoleh total rerata 55,5 km/liter dengan total trip sejauh 159,7 km. ini artinya sampai sejauh ini tmcblog sudah menghabiskan sebanyak 2,87 liter bensin.

Dari data etape kedua dan Etape ketiga jika diolah maka dihasilkan total perjalanan etape ketiga Dari Kintamani sampai By Pass Ida Bagus Mantre sejauh 46 kilometer konsumsi bahan bakar yang tmcblog torehkan tembus sebesar 70,33 km/liter . . Asli Iritnya kebangetan !!

Etape ke empat merupakan kombinasi antara Ngacir betot gas dalam sekali saat mengail top speed di Bypass sampai bermacet macet ria sampai Mall Bali Gelaria. Total perjalanan menurut trip meter sejauh 188,8 km dengan konsumsi bahan bakar Total Denpasar-jatiluwih-kintamani-ubud-denpasar sebesar 54,0 km/liter persis  . . . artinya Selama Turing ini tmcblog hanya menggunakan bensin sekitar 3,49 liter saja . . . wiiihhh nggak sampai 4 liter

Jika diPecah secara Parsial total perjalanan Dari Bypass Idabagus Mantra Pit stop terakhir sampai Mall Bali galeria sejauh 29,1 kilometer konsumsi bahan bakar yang tmcblog torehkan tembus sebesar 47,02 km/liter . . Patut dicatet sob, ini gas pol sampai top speed di atas 110 km/jam lhooo dan ngikut macet macetan . . masih dapet 47,02 km/liter . . FIX ini Motor memang irit.

Oke jadi segitu saja sob, review lengkap tmcblog, tidak ada yang dilebih kan tidak ada yang dikurangi semuanya mengalir langsung dimeja ketik hotel untuk memuaskan dahaga sobat sekalian mengenai review Honda ADV150. Secara umum Motor ini punya beberapa point Plus yakni Betotan rpm bawah yang ngisi, posisi duduk yang lebih adventure terutama posisi handling aware dan yang terakhir adalah Motor ini Iritnya kebangetan. Dah itu saja . .

Bila sobat sudah merasa Nyaman dengan PCX atau NMAX saat turing, dengan ADV150 kayaknya sobat akan menemukan experience berkendara touring yang tidak didapatkan di keduanya . . . FIX Paling Adventure Di kelas 150 cc skutik !! silahkan test sendiri deh untuk cek silang apa yang tmcblog tulis di artikel ini . . . silah dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

97 COMMENTS

    • Yamaha pengen kenceng harus nambah 5 cc, pakai VVA, pakai 4 klep.
      Hasilnya cuma beda 0,5 HP, sak criiit pak dhe.
      Kayaknya teknologinya udah mentok banget.
      Terus apa manfaatnya VVA dan 4 Klep ya?

    • ADV ibarat supermodel cantik dengan kelamin longgar.. Pertama dapetin bangganya setengah mati.. padahal pas dipake gak enak rasanya..

    • wong jalannya turun terus.. iyalah dapet 70..

      saya ke dr brebes ke kuningan pake mio m3 jarak 70km berangkat 2 liter pulang cuma 1 liter.

      btw vario 125 saya dapet 1:55, mio m3 1:50

      • ga bs cerna komen ya om.. ??

        itu karna jalur brebes – kuningan berangkat nanjak terus jd abis 2 liter alias 1:35. pulangnya turun trs jd bs 1:70. tp rata2 klo jalan datar 1:50. wes muncrat?? wkwk. semua motor klo jalannya turun terus ya irit.

        santay ajah ane bukan fb. motor ane 2 merk bersanding di garasi ga ade huru hara ko..

  1. tuh kan udah dibilang pcx sama nmax lama2 pegel di pinggang (realnya emang gt)
    klo mau g pegel ya duduknya jgn disantai2in full, makasih Om jd tau gambaran reviewnya buat jarak jauh+konsumsi bbm tarikan dll. mayan buat referensi turing ke bali nanti

    • turing di jalanan biasa itu kudu waspada deh. beda kalo turing di jalan tol seperti di malaysia, boleh santai ribuan km.

    • kalau duduk selonjoran memang harus dikombinasikan dengan sandaran punggung supaya punggung tidak menggantung.
      kalau selonjoran tapi tidak ada sandaran punggung ya lama-lama capek juga nahan duduknya.

  2. Kita liat aja gimana perolehan betotan kobay

    Kalo tangan Wak haji terlalu santuy,kurang mewakili yg tangan yg blingsatan ??

    • @centenario, biasanya sih antara wak haji sama rider biasa( biasa yg saya maksud main gaspoll n rem poll) selisih nya sih antara 20km/L sampe 15km/L, pengalaman baca artikel wak haji tentang berapa jauh 1L petrol per KM, g tau tuh wak haji tangan nya pakek sensor merek apa kok bisa irit banget, atau jangan2 wak haji bawa ecu sendiri buat ngetes BBM jadi dilimit 60km/jam??????, bercanda wak..

  3. impresi dibanding aerox 155 gimna wak buat pembanding, soalnya dari cs1 ke aerox ane ngerasa enak aerox walupun beda jenis..

    thanks wak

  4. feel buntut mentul2 pas nikung itu cuma ada di motor pabrikan garpu tala dari tempo doeloe sampe sekarang. tipikal motornya itu shok depannya keras minta ampun dan shok belakangnya amblas sedalam2nya.

    • Motor jenis dan tipe shock apa tuh bro yang dimaksud?. Karena pengalaman saya justru berbeda. Y lebih enak buat nikung (anteng). Kebetulan saya melihara Jupie Burhan dan Supra Batman. Batman setelah ganti shock after market dan setting sus depan baru mantep buat nikung walaupun masih ada sedikit gejalanya.

      • Vixion seris (bukan vixion r karna suspensinya pake suspensi R15)

        Depan nya lebih keras dr honda CB150 tp belakangnya lebih mentul dr cb150…

        Saya uda nyoba kedua nya dan pernah punya vixy sebelum ganti CB

    • Kayaknya kebalik deh bro, nmax gen 1 aja suspensi belakangnya dibilang keras seperti batu sama usernya dulu

    • Gue pake aerox malah kebalik, depan nya soft banget, belakang nya stiff. Yg elu maksud kaya gitu cuma scorpio doang kali, wkwk pasti kaum mending ya, punya engga tp bacot iya ?

  5. Review tinggi joknya dong wak,terutama yg 165cm ke bawah,apakah masih oke naik motor ini,secara nungging kan motor ini

  6. Absen wak haji

    Matur suwon wak uda diulas request saya kemarin, asli terjawab semua kekepoan saya, baca artikel sampean serasa saya pingin coba tes ride ???,,maklum wak kerja PP tiap hari 140km, bawa k45a terasa pegelnya, apalagi boncengan dengan kakak..

    Oh ya wak haji, itu bisa irit pakek petrol ron berapa ya..??

  7. Terjawab sudah soal putaran awal, sebenarnya saya kaget baca berita di grid oto kemarin, yang ada pegawai bank tes motor ini di putaran bawah masih kalah dengan beat

    • Setiap add komen, komen gw yang hilang muncul lagi, setiap refresh page, komen gw hilang lagi,
      Thx browser. Maaf gw kira komen gw kehapus mulu. Padahal pakek chrome browser atau opera

  8. Jadi secara umumnya..
    Mana yang lebih nyaman wak?
    Yang lebih santai, dan yang tdk cepat pegel dan cape..
    Meliputi ergonomi, suspensi dsb
    Untuk perjalan menengah sampai jauh..
    Antara
    ADV, PCX, atau NMAX?

  9. Semoga setelah sampai ketangan konsumen apa yg pemilik rasain mendekati hasil review dari para bloger supaya ga kecewa

  10. Nhaa ini kalo ngetes ya jarak jauh.. jangan kaya fenboy merk S yg beli adv, ngetes bentar trus niat mau jual lagi.. wkwkwk…

  11. d yutub ada manusia gembrot klaim tarikan ADV lemot dan jok sempit …….ya iya laahhh, bodinya aja segedhe buntelan beras, kok komplain jok sempit dan lemot …… sebelum beli matic 33jt sebaiknya beli tread mill dulu buat ngurusin badan 😀

  12. Mesin gen pcx nurutku mesin yang sangat efisien, baik yg 125 maupun 150..
    Iriittttt.. sampe businya warna putih tandanya bensinyya miskin.
    Tapi hebatnya jarang ada kasus overheat dan performanya lumayan (karena ditunjang cvt yg efisien pula).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version