Home MotoGP Analisis Pasca Race MotoGP Silverstone 2019 . . . FIX, Marc Marquez...

Analisis Pasca Race MotoGP Silverstone 2019 . . . FIX, Marc Marquez ‘dikadalin’ Alex Rins !

287

TMCBLOG.com – Marc Marquez merasa benar benar sakit ketika dikalahkan untuk kedua kalinya di dua Race berturut turut MotoGP Austria dan MotoGP Inggris 2019. Di Austria ia dikalahkan Oleh Dovizioso dan Di Inggris Marc dikalahkan Oleh Alex Rins. Marc Mengaku bahwa kekalahan di Austria lebih menyakitkan ketimbang di Inggris. Namun kalau menurut tmcblog ada potensi bahwa seharusnya kekalahan di Silverstone Inggris inilah yang lebih menyakitkan. Yap Kalau di Silvertone ini Jelas Banget lebih di-‘kadalin’ sama Alex Rins. Namun ini juga tidak terlepas dari kecerdikan dan kecerdasan Alex Rins sepanjang race berlangsung. Di Silverstone inilah secara gamblang Rins memperlihatkan kepada kita semua dengan segamblang gamblangnya kelebihan Suzuki GSX-RR ketimbang Motor motor lainnya yakni di Mid-Corner-Speed. Kecepatan di tengah tikungan terutama ketika beraksi di beberapa tikungan parabolic.

Suzuki GSX-RR tidak memiliki Corner Exit Acceleration yang bejaban dengan Honda RC213V. GSX-RR Juga memiliki top speed di bawah RC213V, itu jelas Fakta ! Oleh karena itu di tikungan berjenis patah patah ( stop and Go) Rins tak memiliki peluang Overtake Marc Marquez. Sebut saja tikungan 7, 8, 13, dan 14. Stop and Go Corner dari dulu adalah makanan empuk bagi Mesin V4 dan siapa saja yang bisa mengaplikasikan gaya cornering bersudut. Masuk tikungan dengan pengereman stabil sampai apec, geser ban belakang untuk mengubah arah motor lalu keluar tikungan dengan mengandalkan akselerasi. Tuh gaya nikung bersudut

Namun begitu Suzuki GSX-RR memiliki Mid-Corner speed yang sangat aduhai, nikungnya Gaya Parabolic sempurna. Sobat bisa sangat jelas melihat bagaimana dari jarak yang sangat jauh sebelum tikungan beberapa kali Alex Rins sudah bersiap nyundul nyundul di belakang Marc Marquez. Rins berhitung, secara fisika ia memiliki potensi Initial speed ( kecepatan awal) yang lebih besar dibandingkan Marc Marquez di setiap titik keluar tikungan pada jenis tikungan tikungan cepat ( Speed Corner).

Yap Jika sobat sekalian pernah belajar Soal gerak lurus berubah beraturan (GLBB) saat SMP dulu maka faktor initial speed ( kecepatan awal) juga memiliki pengaruh signifikan di akhir saat Drag. Untuk diketahui Rins memiliki initial speed yang 7km/jam lebih tinggi dari Initial Speed Marc Marquez di T18 Woodcote. Nahhh . . apalah artinya Kelebihan Topspeed 2-3 km/jam Marquez dibandingkan Rins jika Ini tial speednya Marquez kalah 7 km/jam. Kalau kata emak dikampung ‘ masih tekor jang’  . .  Dan Beruntungnya, menurut tmcblog Silverstone ini memiliki lebih banyak tikungan berjenis speed corner ketimbang stop-and Go Corner. Untuk sobat ketahui, tikungan ke 18 ( woodcote ) merupakan salah satu jenis Speed corner ideal. Rins Tahu itu !

jangan pura pura pusing, ini rumus anak SMP sebenarnya 😀

Oke, kecerdasan dan kecerdikan Rins tidak berhenti sampai di sana. Ia tahu dan Mungkin siapa saja yang nonton MotoGP Silverstone semalam pasti tahu bahwa sebenarnya dengan Silverstone yang banyak menghadirkan speed corner / corner yang berjenis parabolic maka seharusnya Rins sudah bisa overtake Marc semenjak awal. Nggak perlu menunggu sampai akhir Lap. Namun Rins tidak melakukannya. Yap Rins SENGAJA tidak berada di depan marc Marquez dengan tujuan tertentu.

Tujuannya adalah agar Marc Tidak bisa mempelajari lebih banyak mengenai Dirinya. Rins sangat tahu Bahwa Marc Marquez ini juga termasuk pembalap Cerdas yang mampu melihat di mana letak kelebihan dan kelemahan seseorang. Jika Rins berada di depan marc, maka situasi berubah di mana Rins menjadi seseorang yang dipelajari riding stylenya oleh Marc. Yap selama ini Marc Konsentrasi memperlajari Kelebihan dan Kekurangan Andrea Dovizioso. Miskin sekali Marc Marquez akan data Alex Rins.

Mengenai Hal ini Marc Marquez mengakuinya ” Sulit untuk bertahan karena saya tidak mengetahui kelemahannya . . “ Yap Marc sempat sekali berada di belakang Rins untuk mencoba mencari tahu kelemahan Alex rins sekaligus mencoba mengurangi tingkat keausan ban serta mencoba save Bahan bakar. Namun satu lap itu ternyata tidak cukup untuk menarik kesimpulan dimana letak kelemahan Alex Rins. Setelah itu mau nggak mau Marc Harus berada di depan Rins Lagi Karena ia tahu jika ia dan Rins menurunkan pace maka tidak menutup kemunkinan Motor motor Inline 4 lain di belakang siap ‘menerkam’ mereka, urusan nanti bisa jadi lebih runyam jika Lawan lebih dari satu pembalap.

Secara umum Menurut tmcblog Marc Marquez di Silverstone ini berada dalam kendali Alex Rins. Lihat deh grafik di atas Marc 2.00 Rins Juga 2.00, Marc Naikin dikit ke 1:59, Rins juga naik ke 1:59 . . Mungkin kata Rins :  Ayo Marc, Lo Jual, Gue Beli. Pokoknya Gue siap dibelakang menerkam dikau di lap Terakhir. Karena mengalahkan dikau di Straight Terakhir tentu rasanya sangat berbeda dan Lebih terasa ketimbang Ngacir semenjak awal. Yap Laptime Rins terus terusan Hampir boleh dibiang Identik dengan Marc Marquez sepanjang race berlangsung.

Marc Marquez berada dalam tekanan, Ia sebenarnya tahu Dovi DNF namun dalam lubuk hatinya yang lain ia tidak mau finish di belakang Rins dan Bahkan setelah ia lihat Vinales tambah Ngacir, Ia juga tidak mau finish dengan hanya menggondol 16 Point. Ia push di paruh kedua race, Marc Tidak Bisa ambil Kendali race, karena banyak permasalahan yang hadir. Degradasi grip ban belakang, dan Juga Konsumsi Bahan bakar.

Dan benar saja kedua permasalahan ini hadir di akhir Lap yang baik langsung maupun tidak langsung memberikan potensi Rins melakukan tusukan di Tikungan terakhir. Jika sobat detail, di speed corner T18 lap terakhir Marc sedikit slide, kehilangan grip Yang muaranya kehilangan initial speed keluar tikungan. Dan pas banget, di saat cooling down lap, marc mengalami Kejadian habis bensin sehingga ia harus ke Parc Ferme menumpang motor Marshall yang bertugas ( gak usah disebut merk Motor marshallnya ya, karena kita lagi bahas hal yang lebih serius nih 😀 ). Bisa dilihat bertapa Marc Tidak mengendalikan jalannnya race kali ini.

Namun begitu Marc tetaplah Marc . . . Apapun yang terjadi ia adalah pembalap paling konsisten musim ino. Di Sirkuit sirkuit dimana Honda dan Ia Struggle seperto Losail, Red Bull ring dan Silverstone ini Marc selalu bisa berada di Podium. Pembalap lain memang kencang di Sirkuit dimana sirkuit memang klop dengan karakter Motor mereka, namun di sirkuit lain Mereka entah ada dimana. Ini jelas hal yang tidak mengenakan bagi para Bani ‘ Asal bukan Marc ‘ , namun menurut tmcblog dengan fakta ini Kombinasi Marc + RC213V masih merupakan yang terbaik se Grid start MotoGP paling tidak sampai saat ini.

Maverick Vinales terlihat sangat konsisten semenjak pasca 1/3 race berlangung. Masalah Vinales di lap lap awal terlihat masih ada. Entah karena permasalahan yang lalu, sulit mengembangkan pace saat bensin masih penuh, atau mungkin merupakan kesulitan karena traffic yang padat karena ia harus Fight melewati Crutchlow dan Rossi dulu kala itu. Namun Sobat Bisa lihat Fight keras, pressure Keras yang dilakukan Alex Rins Ke Marc membuat Pace keduanya menurun di sekitar 5 lap terakhir. Dan Ngerinya memang Vinales berhasil mempertahankan race Pacenya dan bahkan sempat Mencoba ngacir mengejar.  so apakah jika silverstone 23 lap maka hasil bisa berbeda ? (Lah ketularan bani jikalau deh) Nggak Tahu deh ..  ini jelas bakal jadi debat kusir yang sulit ditemui jalan tengah nya nanti.

Valentino Rossi terlihat kalah pace dibandingkan dengan team Matenya Maverick Vinales. Boleh dibilang sepanjang race Laptime Vale Kalah telak dari Maverick Vinales. Vale Mengatakan masalah ada di Grip belakang. Yap Ini kayak Kaset lama yang di putar tombol RW nya,  Sobat sekalian pasti bosen mendengarkan nya. Namun mau gimana lagi, ya memang itu yang disampaikan. Butuh pendalaman apakah Vale juga ikut riset race Pace saat Temperatur naik seperti saat race. Namun untuk sementara ini semakin menguatkan tmcblog bahwa Vale dan Vinales di 2019 ini seperti berada di jalur development yang berbeda.

Yap race Silverstone memang menyajikan Lagi Fight keras, walaupun jenisnya bukan dog Fight. Ini jelas akan membuat Marc berhitung lagi dan mengetahui kelemahan kelemahannya untuk masa depan . . race Race berikutnya akan ada banyak sirkuit dengan Speed corner aduhai. Paling Parah adalah Phillip Island, Kita akan lihat Bagaiana Marc belajar dari kegagalan nya kali ini . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

287 COMMENTS

    • Words of the day:
      “Pembalap lain memang kencang di Sirkuit dimana sirkuit memang klop dengan karakter Motor mereka, namun di sirkuit lain Mereka entah ada dimana.”

  1. kejadian ketika marc sempat slide di awal tikungan jelas menyebabkan marc kehilangan momentum karena harus lepas gas. Tapi yg jelas PR HRC dimusim depan buat ngatasi sirkuit dengan speed corner, di kandang lawan bisa didepan, tapi di last corner disalip ya atit meski buat atlet sematang marc

    • PR HRC cuma satu, balikin front end feeling RC213 MY2018. Karena udah fitrahnya mesin V ideal untuk squaring, sementara mesin Inline untuk rolling.

      • Rins towing a.k.a. ngintilin Marc spanjang race.. bisa tetap nempel walau sudah ngesot n nyaris jatoh…

        Last 2 lap.. entah di tikungan berapa…
        Rins menyalip dari dalam, mulus dan cepat (GILAAA)… radius putar lebih kecil…

        Marc mati-matian ngesot ban depan dan belakang sambil nutup jalur dalam…

        dari situ terlihat Rins bakal menang (90%)..

        tinggal lihat usaha Marc saja bisa tutup jalur atau tidak dan tenyata gagal di last corner… seru….

  2. Di sirkuit yg mengumbar speed corner cuma mark aja yg bs menutupi kelemahan rcv & selalu hadir di podium
    Jadi kalo sirkuit karakter stop & go apalagi tikungan ke kiri rival”nya pada gak kliatan ada dmn ?

  3. Di sirkuit yg bukan teritori / sesuai karakter motor cuma mark aja yg selalu hadir di podium
    Jadi kalo sirkuit karakter stop & go apalagi tikungan ke kiri rival”nya pada gak kliatan ada dmn ?

    • sirkuit “membosankan” dimana marc menang 1 provinsi… finish lepas gas.. dan bergaya… 6/12 only Marc

      sirkuit “marc kalah duel” finish 2… dimana itu seru.. udah itu aja… 5/12.. bagi bagi…

  4. Salut sama blog ini!

    Caranya membungkam ribut2 antara fansboy yang asal njeplak dengan data konkrit!

    Yang katanya Yamaha keteteran, inline gagal, sasis gagal, berhasil dimentahkan!
    Yang katanya Suzuki inline kw, berhasil dimentahkan!
    Yang katanya Marquez cuma ngasih jalan karena diperintah ama dorna, juga berhasil dimentahkan!

    Keep up the good work! God Bless You!

    • Bener bro.. cuma fans netral yg berhasil mencerna. fans boy dn yg buta merek tetp aja gk mengakui kehebatan selain junjunganya?

    • Yama-ha memang keteteran bro. Selisih top speed su-zuki ama Hon-da cuma sedikit bgt disini kalo Yama-ha lebih banyak. Belum lagi bicara akselerasi dan spinning … Masih kalah dgn Suzuki. Jadi sesama inline aja Yama-ha kalah… Yama-ha pabrikan no 4 tahun ini.

  5. Bener sekali saya setuju sekali, dimana podium 1 dicuri diam diam saat tikungan terakhir. MM memang skillnya diatas rata” penunggang mesin v4. Dimana dia.menggeserkan ban malah body belakang untuk belok. Bbrp kali hampir stoopy saat mau masuk tikungan. Anjayyy stamina naik motor v4 mantep tuh MM.

    • Emang bener ,fisik marquez bener2 gila dah, dalam dunia atlit ,fisik pembalap MotoGP emeng paling tangguh,apalgi fisik marquez, bikin geleng2, balap MotoGP membutuhkan konsentrasi, stamina, fisik , pernafasan,dsb aplg ngendaliin mesin v4?

  6. wadah udah diterangkan nyaris semua ama yg punya warung
    hehehe

    btw, apakah ada komentar dr si Miller, apakah dia juga mengalami degradasi ban extreme di pertengahan race. ??
    klo benar, (imo) mengapa trio rider start terdepan terkesan mengalami degradasi ban belakang Hard paling parah & paling cepat ???

    Trio start terdepan tidak ada yg “sukses” di race kali ini

      • MM93 juga (imo) bs dibilang tidak “sukses” (strateginya relatif gagal kali ini & itulah mengapa kata sukses saya beri tanda petik)

        dia pole namun kembali kaga finish juara 1
        dan kembali dikalahkan di last lap, last corner, 2x di 2 race berturut-turut
        sehingga terlihat sedikit kesal dan frustrasi selepas finish (sempat terlihat menengadahkan kepalanya kebelakang pas lg di atas motor)

        beruntung Dovi (maaf) crash sehingga leading makin jauh dr rival terdekat, sedikit cukup mengobatilah

        imo…saya rasa Marc kali ini happy tapi (tidak bener2) happy, lebih tidak happy ketimbang saat dikalahkan Dovi di Austria.
        Karena ucapan dr hater klo dia kaga jago duel 1vs1 di last lap, akan terus menghantuinya klo terus dpt hasil seperti ini.

        Yah ini memang penilaian subyektif sih hehehe ^^

        menarik melihat wajah si Santi Hernandez saat sedang mengawasi bagaimana reaksi si Marc ketika di salami ama Rins di Parc Ferme

        • Kl dr after race press conference, dia lebih happy kalah di Silverstone dibandingkan di Austria, karena dia Austria, yg mengalahkan dia pointnya ikutan naik di klasemen dan kembali jadi penantang utama, selain itu strategi utamanya di Silverstone juga bukan untuk menjadi yang pertama, tapi agar bisa finish lebih baik dibandngkan Dovizioso.

          IMO, emang udah karakter MM93 kl tujuan utama tiap race untuk menang, makanya g heran biarpun strategi utamanya tetap mempertahankan keunggulan di klasemen, tapi dia tetap berusaha untuk bisa menang di tiap race. Saat after race press conference, dia juga bilang kok, “I’m angry. When I’m losing playing playstation, I’m angry too. It’s my character”. Jadi, sekali lagi IMO, finish keduanya di Sylvesrtone juga bntuk kesuksesan dari strategi racenya karen tujuan utamanya bukan untuk menang (wlpun dalam hati dia juga pasti pingin menang).

        • IMO, Sepertinya saat itu AR42 komplain sesuatu kepada MM93, entah saat jalurnya ditutup dan dipaksa keluar jalur saat overtake from the outside, atau saat racing linenya ditutup terus sepanjang race saat dia berusaha overtake sehingga berulang kali Rins harus melebar biar g crash berdua. Mknya ekpresi Santi Hernandez seperti itu, dan MM93 pun saat mendengar Rins ngomong ekspresinya datar.

          Sebenernya pas ngeliat itu semalam, langsung ingat sama diskusi serius Hakinen dan Schumacher pasca Spa-Wars 2001.

        • @maki-maki
          Hon-da memang bunglon, dan seimbang ngambil kecepatan di trek lurus dan kecepatan corner (terbantu markes).

          Wajar jika di sirkuit kencang seperti qatar dan redbulring kalah sama Dovi.
          Wajar juga jika di sirkuit cornering speed bisa dikalahkan pengguna inline macam rins dan vinales.

          Karena balapan GP ga hanya di sirkuit stop and go “kencang” ataupun sirkuit nikung “cornering speed”.

          Ducati hampir bs melakukannya tahun lalu dg 2 rider yg saling melengkapi tapi tidak saling mengalah.

          Di honda cukup 1 rider saja, markes.

      • Dan dia hampir crash gara” itu. Hampir aja lempar tahu isi k tv, untung Rins bisa save. Asli ini anak kudu belajar ngontrol emosi lg….

    • Belum bro, sejak Rins gabung Suzuki… Rider pabrikan Yama-ha masih jauh lebih sering menang.

      Faktanya begitu.

      Kecuali Lu ngomong khusus untuk tahun ini…

        • Tahun ini iya, Suzuki diatas Yama-ha.. tapi Kalo sejak Suzuki balik lagi ke motoGP atau sejak Rins gabung … Masih lebih unggul Yama-ha … Ada masa Suzuki ga menang race sama sekali era Rins Iannone… Sementara Yama-ha masih menang dgn Vinales…

          Suzuki menang Silverstone 2016 pas ridernya Vinales dan Suzuki saat itu ga sebagus sekarang…… Pas itu lap awal Vinales ga jelek startnya kayak di Yama-ha…

          Kalo ada yg bilang Vinales nyesal ke Yama-ha menurut gw ga pas ya. Di Yama-ha dia bisa menang seri, disaat yg sama Suzuki puasa. Kecuali tahun ini, telak kelihatan lebih oke Suzuki.

        • kalo mundur dari tahun 2017 iya, bisa dibilang kemunduran bahkan, struggle semusim penuh karena masalah kesalahan pilihan mesin yang dilakukan Ian.

          GSX-RR terlihat kemajuan semenjak tes valencia 2018 yang mana Rins yang memilih paket motornya. jadi bisa dibilang sejak arah pengembangan dipegang Rins Suzuki mengalami peningkatan, hanya saja untuk kematangan mental maverick masih diatas rins. gapapa pelan tapi pasti, mungkin 2021 rins mudah2an paket motor dan pembalap sama2 matang dan kalo masih di Suzuki bisa jadi title contender.

        • Fix fby sejati, , jilat terus sampai gumoh dan penduduk di planet namec dukung ente,,?

          Slow aja brrroh, nikmatin artikel cerdas dari Wak haji

  7. di Phillip Island Trio M1 dan di si Rins akan kembali tampil kuat
    harus diwaspadai ama Marc
    tapi untungnya itu trek yg anti clockwise, banyak tikungan kekiri
    bakal jadi race yg sangat seru

    tapi…smoga tidak dikacaukan cuaca

    • Rins akan tampil kuat jika tracknya bumpy, kalo mulus dia bakal lupa diri terus ndlosor ? (contoh kasus assen dan sachsenring yang seharusnya mesin inline kuat)

      di COTA sama silverstone ini kebetulan mirip, sirkuit di mana mesin inline kuat tapi banyak polisi tidur, rins malah tampil oke

    • Pasca race F1, bumpy nya nonggol lagi di beberapa titik, tapi jauh lebih baik dibandingkan tahun 2018. Wajar sih, bisa dibilang Sylverstone salah satu track yang banyak dipake.

  8. markez dan rcv masih menjadi kombinasi mematikan saat ini. sesuai dgn artikel di atas. kejuaraan adalah akumulasi tiap2 race. konsistensi akan menjadi tantangan bagi rider ldan tim ain jika ingin menjadi penantang serius markez+rcv.

  9. Dia juara 2 terus dari awal sampai akhir musim pun sebenarnya gak masalah, krn lawan2nya gak pernah konsisten, malah kadang 0 poin. Marc kuat podium di semua track, kalo yg lain kadang juara, kadang ke 6, kadang dnf?
    Dulu juga ada juara dunia kelas 125 atau 250 (lupa), gak pernah juara seri selama semusim tapi juara dunia musim itu.

  10. Req bahas sistem pit garasi sirkuit kang.. Kadang suka bingung kayanya keliatannya dari tv jumlah garasinya segitu2 aja tapi bisa muat puluhan tim moto3 moto2 motogp belum kalo ada even redbull rookie cup dll. Bingung bayangin aokasinya untuk masing2 tim.. Apa udah pernah dibahas ya hehe

    • Patut diketahui biasanya di garasi utama mayoritas hanya tim motogp dan beberapa moto2, kalo moto3 biasanya di garasi kecil non permanen seperti contohnya di sepang

      • Mohon maaf kang taufik. Mungkin yg d tanyakan jumlah garasi. Jadi misal jumlah tim semua kelas 20 apa garasiny 20 juga?

        • Nah ini beda beda tiap sirkuit jumlahngarasi dan dimensi garasinya
          Setahu saya yg garasinya gede suzuka dan sepang
          Motegi saja kecil banget kayal sentul

      • brivio sampe saat ini msh kesel/kecewa sm si mv, projek yg di percayakan brivio ke si mv wktu di suzuki jd buyar krn mv mengganggap motor suzuki bkn motor juara dan milih pindah ke yamaha. bs diliat setiap komentar brivio klo jeli pasti selalu nyindir si mv. (dan brivio ingin membuktikan)

        • Brivio mungkin pengen membentuk semacam kesuksesan legendaris ala Burgess+Rossi waktu ke Yamama.
          Brivio pengen membawa pabrikan juara dgn pembalap muda pilihannya. Sayangnya Brivio lupa kalau Suzuki harus mulai dari awal dan develop lagi motornya. Skip skip, Brivio dpt Rins buat meneruskan proyek legend buat jadi next Schwantz. Develop motor dan jadi pembalap utama itu bukan pekerjaan mudah apalagi sekarang kondisi regulasinya mirip OMR Alun-alun. Entah bagaimana caranya, Brivio mau bikin Suzuki dpt legendanya kembali seperti jaman Schwantz.

  11. Tulisan yg aduhai sekali , pasca Motto gp Silverstone dengan beberapa perhitungan analisa yg mantap , Hari senin buka tmcblog . Artikel nya berkelas , secangkir kopi plus kemenangan hamamatsu manufacturing , nikmat tuhan Mana lagi yang kau dustakan ????????

  12. Tak terlalu spesial dari kemenangan Rins inline4 punya garansi disini dia hanya berunung Marc sedikit slide di last speed corner

    • Nahloh…kalo gini suruh aja pabrikan yg mau kompetitip rekrut ianone…trus pecat tahun berikutnya….pasti kompetitip

    • sama kaya Ibrahimovic bisa bikin tim yang dinaunginya juara liga tapi gagal di liga Champions, eh pas dia keluar timnya bisa juara Champions. ???

  13. saat race emg temperatur mencapai titik trtinggi slma weekend motogp.. jd sprtinya mbah#46 msh dgn problem lama..
    ini jg sprti memastikan bhwa arah pngmbangan/riding style rossi dgn vnales cukup jauh berbeda, ini jg d dukung bhwa vinales msh beberapa kali mencoba sasis dibandingkan rossi, morbi, sm fabio yg sdh lbh settle dgn pilihan sasis trtentu…

    • kalo menurut ane, yamama itu kaya kehilangan arah pengembangan. makanya vinales di pecino GP bilang kadang yang sudah baik malah di rubah sama yamama. mungkin vina udh suka ma motor sebelum nya tp berdasarkan input rider yang lain beda. di ubah lagi jd karakternya berubah. sekarang ngambang dah ga tau mw ke arah mana.

      “Saya orang yang tak pernah menunjukkan emosi, tapi sejatinya saya sangat frustrasi. Saya mengobatinya dengan berlatih keras, mengerahkan 100% tiap hari, tapi situasi tetap tak berubah dan ini membuat saya gugup, marah, dan sedih. Mungkin kami terlalu sering mengubah motor, menjajal banyak hal yang seharusnya tak kami sentuh, mv12 – pecinogp
      cmiiw

      • ungkapan dari vinales ini sudah menggambarkan bahwa vinales sudah mencapai frustasi dan depresi maksimal mas. hehe..

        • saya fokus di kata kata ini pak bangun

          “menjajal banyak hal yang seharusnya tak kami sentuh”

        • bnyk yg blng taun ini vinales lbh relax drpda taun2 kmren. bs jd faktor sdh trlalu frustasi, shg lbh realistis, berapa kali crash dsruduk dia legowo kcuali wktu sm hohe krn emg ad wartawan yg ngomporin.. tp untungnya msh pny passion, terlihat dlm sesi tes dia mnjadi rider ymha dgn jmlh lap terbanyak, bhkan bs jd diantara smua smbalap..
          tim pabrikan ymaha mmang sdang meraba2, shg bnyk hal yg hrs d coba, mkanya kadangkala hsilnya mrk lbh buruk dr tim satelit yg sdkit lbh fix..
          kuncinya mgkin d vinales sndri, kl klasemen akhir bs jd rider yamaha dgn poin trbaik bs jd akn lbh di dengar yamaha..

      • pengembangan motor itu bertahap, ngga bisa langsung melompat jadi motor kencang, nah sekarang Vinales baru paham kan makna bersabar yang dimaksud Brivio.

  14. kalo menurut ane sih, mereka berdua cerdas. ndak keburu fight di pertengahan race tapi milih di akhir race…karena kalo mereka berdua fight dan jual beli serangan..IMO yg dapat durian runtuhnya adalah vinales bisa ngejar pack depan dikarenakan laptime yg tergerus buat fight….wong fight di 2 lap terakhir aja jaraknya udah jadi 0.6xx

  15. Grip ban belakang masih bermasalah, padahal race moto2 paling akhir, mestinya sisa karet ban dunlop di aspal ga sebanyak biasanya. Berarti alasan yang dulu grip jelek gara gara sisa ban race moto2 gak bener dong? ?

  16. saya mencoba menjadi ‘bani kalau andai’ dengan sedikit perbandingan paket motor lawas dengan paket motor barunya hadno ft markes. hehe..
    seperti yang pernah disaksikan bersama, bahwa paket motor hadno rcv lawas my 2014 yg masih ‘pure prototype in-house production’ sangat superior dengan balance yang bisa dibilang ‘perfect’ di semua area motor, berbagai macam tipe tikungan bisa dilibas tanpa ada kendala. kekalahan markes di 2014 lebih ke kesalahan dalam pemilihan ban. kala itu.
    paket motor hadno rcv my 2019 dengan ‘pemotongan dan pembatasan’ teknologi prototype in-house, tentunya ada banyak area balance yang dimiliki sebelumnya perlu ‘dicari’ kembali, bukan hilang sepenuhnya. tapi perubahan-perubahan yang bertahap dilakukan di beberapa area paket motor (engine, sasis, maping ecu, aero, dsb) tentu dapat mengembalikan ‘bagian yang hilang’.
    musim 2019 ini sekilas memberitahukan bahwa tim hadno secara ‘tersirat’ mengindikasikan kejayaan mereka di 2014, tentu saja melalui markes sebagai leader pilotnya. bahkan rider satelit hadno pun sering di top 10 hingga race silperston.
    persamaan musim 2014 dan 2019; di beberapa sirkuit markes finish dg gap yang sangat besar, lebih dari 5 sec. di sirkuit yang bukan habitatnya pun markes masih bisa bertarung untuk p1. superior hadno rcv ft markes sangat terlihat di musim 2019 meskipun tidak sesempurna hadno rcv my 2014. de javu 2014.
    pertanyaan saya sebagai ‘bani kalau andaikata’, apakah yg akan dilakukan darno dengan segala upayanya untuk membungkam kedigdayaan hadno ft markes, kalau andaikan musim depan 2020 benar-benar terjadi seperti musim 2014 ?
    itu. hehe..

    • Ganti penyedia ban mungkin pak, biar lebih menguntungkan motor dengan mesin inline. Terus pengurangan bahan bakar lagi biar mesin v gak bisa banyak makek keunggulan powernya ?

      • produsen ban yang belum pernah suplai untuk balap motogp merk ban apa ya mas ?
        menarik kalo ada merk baru. gt-radial mau tidak ya kira-kira ?
        hehe..

        • Ganti Dunlop semua aja,Moto3 Moto2 jg kayaknya gak ada keluhan selama ini
          Walaupun pengalamannya di MotoGP 4tak dulu yg pake dunlop cuma Harris WCM dan Proton KR
          Tapi siapa tau formula bannya malah lebih cucok

        • saya pengennya membahas ‘itu’, tapi nanti saya dikira memutar lagu lama. kan saya jadi tidak enak sama legend mas. wah, saya sengaja keceplosan. hehe..

    • Wkwkkwk disaat para ABM bersuka cita di 2 Race kemarin. Dorna motoGp lagi pusing meracik strategi agar Hodna gk mendominasi.. terutama karna marc selalu bisa podium 1-2 musim ini. Haha

        • Bisa jadi oprek regulasinya BALIK LAGI KE 2 TAK Pak Bangun, biar makin seru lagi kayaknya…. Sekedar tanya aja ini mah, apakah pada era Agostini digdaya dengan capaiannya, motojipi menjadi terancam dan terkesan membosakan? Atau mungkin banyak pula regulasi yg dioprek di era agostini?

    • yeaah for sure…benul pak bangun, kemenangan dovi dan rins ini seperti paracetamol aja, penurun panas dan pereda nyeri sementara, tapi penyakit aslinya masih ada, dan muaranya akir musim tetep harus opnam..! antibiotik yg di racik dorna juga blm ada efeknya…trimaksih juga buat wak taufik udah menjabarkan kemenangan rins dengan rumus fisika, menggambarkan sulitya untuk mengalahkan seorang marc saat ini, yang harus sampai last corner! itupun harus di tempat yg marc dan honda lemah! jadi penasaran sekadal apa dovi dan rins ketika berada di habitat RC213v dan MARC?!…entahlah, mungkin pak bangun dan warga disini bisa bantu jawab…kadal seperti apa mereka?!

      • Wkwkkw ini emang benar adanya. Duet Marc n Hon da musim ini sangat kompetitif. Sebenarnya sih berharap Jorge sembuh dan adaptasinya cepat. Eh malahbserinh crash n cedera. Bener kata Crutclow Rcv motor yg sulit dikendarai.tapi ketika si rider bisa adaptasi y mnjadi motor yg sulit dikalahkan

  17. 2 seri berturut2 penentuan pemenangnya di last corner, dorna pasti seneng banget nih soalnya antusiasme penonton jadi naik lagi. Mantaf..

    • Wkwkkw belum tentu juga bro.mereka pasti juga berfikir keras agar Marc ft Honda gk terlalu mendominasi. Karna sirkuit apapun Marc musim ini selalu bisa podium 1 atau 2 selalu ada Marc dipodium kecuali crash 1x disirkuit yg harusnya ia menang mudah karna jajahanya

      • Masih diayangi resiko gaga race ky musim sebelumnya, wajar sih. Tapi akumulasi gap antara finisher satu sama dua d tiga kelas di Silverstone kmrn kurang dari satu detik. Yang g jadi beli tiket, pasti nyesel……………

        • Nah itu, yg bikin bingung. Padahal ban yang dipake juga sama. Pacenya saat FP sampe Q2 juga g jauh-jauh dari top timer, tapi begitu race langsung kedodoran. Padahal yg udah k sirkuit udah ngarepin clash of the titan setelah liat hasil Q2 kmrn….

  18. Ulasan ciamik! Berdasarkan tulisan ini, berarti Rins pintar bermain politik untuk beri tekanan pada Marc dengan sabar plus merahasiakan kelemahan dirinya, dia tau perbandingan posisi dia dan Marc. Pebalap luar biasa Rins ini, tinggal perlu lebih konsisten saja!

  19. ini menandakan tidak ada ad motor dan pembalap yg sempurna sekalipun calon juara dunia, pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
    dan yg paling merik memang saat2 terakhir Rins melihat marq untuk benar2 memastikan bahwa dia akan menyentuh garis finish duluan atau tidak dan akhirnya itu terjadi dengan gap yg tipis.
    istilahnya buaya di kadalin, piss ah

  20. Mungkin yg di maksud kekalahan di austria lebih menyakit kan…karena yg berhasil p1 si ad04 yg merupakan rider yg gap point nya paling dekat dengan marq…berhasil mengambil 5 poin dari marc….klo di silvertone marc lebih legowo di salip rins karena posisi rins secara point tidak begitu membahayakan…di tambah ad04 saat itu juga dnf…makin legowo marc

    Karena ada pepatah ” juara dunia lebih di kenang di banding juara seri?”

  21. Menurut gw rins kurang bisa memanfaatkan keunggulan gsxnya yg aduhai ditikungan, sangat riskan menyalip di tikungan terakhir, beruntung marc agak sedikit slide sehingga bisa menang, dan menurut gw marc tepat jika dia depan rins, kalo dibelakang ga yakin bisa ngikutin pace rins yg memang lebih cepat, sial aja bagi marc tikungan terakhir sedikit slide

    • Bukannya dia g bisa memanfaatkan. Jalurnya buat rolling bolak-balik ditutup sama MM93. D sektor terakhir lah satu”nya kesempatan AR42. Dan untungnya MM93 bikin kesalahan dua kali, satu saat dia defend d luffield, yg sepertinya di ngerem terlalu kuat, sehingga kalah saat harus akselerasi dan terakhir di Woodcote saat dia melebar karena lose front and rear sekaligus

  22. Ada kesamaan antara pandangan ane sama wak haji… yap, walau ane gak bisa jabarin analisa yang detail seperti yg ditulis wak haji, tapi intinya sama… menurut ane yg juga nonton kemaren, marc bener2 dibikin “stress” sama alex rins…

  23. Gue akuin ini artikel terbaik soal motoGP dari blog ini. Pake dijelaskan soal fisika dasar tentang gerak. Dan semua terbayar dengan komentar cerdas dan RAME !!!

    Tapi gue masih sedikit kecewa hilang 36 point dari 2 kali DNF. klasemen RINS HARUSNYA tepat di bawah MM93. Suzuki harus cari lagi sponsor gedhe atau cari Kevin Schwantz baru sebelum Rins digondhol pabrikan lain gegara masalah gaji. Yang bisa rangkap jabatan kek Rins lebih bagus. Developer rider dan 1st rider.

    • titik terang buat durna, sekarang mereka punya beberapa kompetitor buat si marc, Rins dengan paket sasis sizuka yg aduhai dan F1/4 dan vinales yg mestiny bakal develop dengan pesat klo pengaruh people champion udah hilang di M1

    • Don’t worry bro, sepertinya Rins dan Mir dipilih Suzuki karena memiliki komitmen kuat menjadi pembalap Suzuki hingga pensi. Karena komitmen ini juga yg membuat Zarco dan MV tidak terlalu diminati Suzuki kemarin.

  24. wak kenapa di silverstone ini mm93 sperti strugle banget dg ban belakang, degradasi karet ban kok keliatan bgt cpt abis

  25. Selamat buat Rin a nose atas nasib baiknya
    Semangat terus buat A_Qua20 yg boleh dibilang ketiban nasib buruk(ndlosor) atas nasib baik Rin a nose.

    Wes ngunu ae.

  26. analiasa mendalam khas tmcblog ? saya juga dukung mas taufik jd komentator, pasti seru tuh gantian sama joni lono

  27. Yamama ngingoni banyak motor Rata2 bisa podium
    Marzuki ngingoni 2 motor ?
    john semir tiap race ??

    Nginio pantang ngetek apalagi kamuflase

  28. Dikira tulisan Manuel pechino eh.. Ternyata buatan wak haji.. Wasyem lengkap dan detail.. Hehehe
    Bisa dibilang balapan kemarin adalah balapan yang paling greget menurut saya..
    Pasalnya keinget pertarungan Toni Elias vs Mbah Oci tahun 2006 silam.. Sama sama greget juga (jaraknya sama sama mepet pula) hehehe mantap dah

  29. untuk kekonsistenan dapet poin, MV lebih oke dari AR, bisa jadi sampe akhir musim 2 pembalap ini yg rebutan posisi klasemen 3, DP sepertinya angin2an, bisa jadi melorot posisinya di akhir musim

  30. Yah… Race yang seru (karna ada yg memberi perlawanan di sirkuit yg bukan habitat motornya).

    Kembali lagi seperti kata marq, orang akan lupa kasus2 dan juara seri tiap sirkuit sampai kita kembali lagi kesana tahun depan. Tapi orang2 akan membicarakan siapa juara dunia sepanjang tahun ?

    • Race berikutnya juga lupa.. ganti topik lagi…

      Yg tetap adalah.. Marc juara dunia 3 tahun terakhir dan sedang mimpin jauh 3 race (>75 poin)…

  31. Bung Taufik,dari penjelasan anda yang panjang lebar ini,saya cuma mau tanya satu hal,kehebatan suzuki di mide corner speed ini apakah akibat sasis yang benar2 mumpuni? (Maksud saya,bukan perkara mesin)

  32. Kami(honda,suzuki)ucapkn trimakasih yg sbsar bsarnya pd yamaha yg tlah mnsponsori kami scara cuma2 di trans7….daah gitu ajaw

  33. 2 hal yg luar biasa dari race kemarin menurut ane..1.Entry corner & mid corner suzuki muantapppp betul.2 beberapa kali markes saat masuk tikungan ngerem sampai stopie gitu yg dah lama ga terlihat semenjak beralih ke michelin.

  34. Rins sukses besar menekuk Marquez dgn mengeksekusi prinsip GLBB dgn sempurna. Ngomong2 Rins ngarti rumus GLBB nggak ya mas Taufik kok berani2nya mempraktekkannya? ???

  35. mm sekarang makin pinter, biar nggak dikatakan serakah sekali kali juaranya dikasihkan 1. dovi,2. vinales 3. rin ..mungkin terakhir Rossi habis itu tancap Gas lagi hihihi…….

  36. Fans mu dan fans rossi, ada sedikit kemiripan. Sebagai fans berat mu sejak pertengahan 90an jaman smp, dan juga fans berat mm, bisa mengamati kemiripan itu.

    Ketika mu menang gembira, mu kalah sedih. Variabelnya as simple as that. Ketika mu mulai sering kalah, lebih sering sedih juga dong. Somehow, kegembiraan harus tetep dicari dan diluapkan, tanpa sadar ada kegembiraan ketika musuh besar mu kalah, city kalah seneng, liverpool kalah seneng, chelsea kalah seneng, spurs kalah seneng, arsenal kalah seneng. Seiring berjalannya waktu, kegembiraan yg seharusnya diperoleh ketika mu menang, sedikit banyak dapat diwakili oleh kalahnya musuh besar mu.

    Ketika rossi mulai susah menang, kekalahan dan kegagalan nemesis rossi, sebut saja marquez, menjadi kegembiraan setara kemenangan rossi.

  37. Tapi memang si Alex Rins memang kompetitif Lek, dengan motor GSX-RR si Rins nyaris ngasepin senior mereka baik yg pake mesin I4/V4, memang Rins punya talenta, Musim 2020 Suzuki sukses perbaiki power Positif Persaingan berubah dari VR46 vs MM93 menjadi : MM93 vc AR42.
    PR Honda Speed Corner dan itu bukan perkara mudah, PR GSX-RR adalah Power klo Engine ga di Segel bisa jadi perkara mudah, tp krn mesin di segel jd Power yg sdh di seting tak bisa di otak-atik. 2020 Power GSX-RR yakin meningkat dan jelas MM93 vs AR42 akan seru, karakter balap keduanya mirip.

    • PR Corner-speed sepertinya bukan masalah yang mudah. Honda pilih V4 pasti sudah tahu bahwa karakter V4 tidak parabolic, namun nikung menyiku. Smenetara Yang pilih Inline 4 sudah paham bahwa karakter mtor mereka sebaliknya. jadi Ya Paling tidak hanya mendekati dan mencari setingan / style riding terbaik buat bisa menandingi Inline 4 di tikungan parabolic. Kalo Nyamain mah kayaknya sulit, kayak Orang batak Asli disuruh nyanyi bengawan solo .. ya sulit seluwes orang solo asli ( mohon maaf bukan maksute sara)

  38. Sekali lagi membuktikan kalo Hon-da Marc centric… Selain Marc jauh bgt…

    Lah kelebihan ama kekurangan rcv juga didevelopment sesuai persetujuan Marc kok. Kalopun ada pertimbangan rider lain, selagi Marc ga setuju ya ga jalan. Mau crutchlow mulutnya berbusa sekalipun. Marc juga ga ngurus opini rider lain. Yg penting gw bisa menang.

    Jadi ga bisa dibilang Marc menutupi kelemahan rcv, karena kompromi apapun dalam development sesuai mau dia. Wajar dong… dia Juara … Ga ada yg salah dengan itu.

  39. Kok gak ada yg ngebahas yg hebat cuma rins bukan suzuki soalnya suzuki yg satunya entah dimana….soalnya Honda juga hebat karna faktor markes….wkwkwk

    Juara 1 ya yang hebat orang dan motornya…perkara cuma 1 motor dan 1 pembalap juga gak masalah

    Emang aturannya juara 1 hasil penjumlahan skor dari seluruh motor pabrikan tertentu yg finish?? Wkwkwkwk

    • kan masih ada alasan lain : yang satunya lagi wis tuwo mas . .. Guintoli
      jadi ya mungkin nggak apple to apple ujarnya

  40. Mau komen g jd krnn udah 230an :D. Rame bener. Marquez bikin motogp seru krn dia gak mau kalah hingga tikungan trakir.

  41. marquess ngos-ngosan sampe kehabisan bensin
    mungkin kmaren coba2 mapping tetep aja dikintilin rins, coba lari dr kejaran malah vinales juga mendekat….

  42. jadi selama ini pembalap lain terlalu sibuk dengan motornya dan disaat motor ok mereka bisa mencari celah buat ngalahin marq sedangkan marq seperti sebodo dengan motor yang penting balapan disini bakat marq dan kedepannya marq harus hati2 di lap2 terakhir karena para pesaingnya sangat mungkin mengulangi lagi strategi ini terutama para pembalap muda yang kompetitif seperti fabio, rins atau vinales, mbah rosi????? meski masih bisa bersaing tapi merubah karakter itu sulit broh…..

  43. Dia ga butuh pembuktian, pake Suzuki 2016 juga udah pernah menang disini. Yang dia butuh itu konsistensi n kemampuan development pasca Rossi cabut. Selama masih ada Rossi, development belom 100% sesuai mau dia.

    Parahnya, kalo Rossi retire, dia juga bukan developer yg baik. Jadi kalo Yama-ha mau bangkit ya kudu hire test pack eh salah, test rider yg akurat. Atau tandem seperti Lorenzo.

    Apakah dia bisa finish didepan race Silverstone ini ? Tetap aja gw ga suka andai mandai rancak bana…

    Yg jelas dia pernah p20 terus menang. So, bisa aja dia menang … Kalo yg lain kagak

    Wkwkwkwk …

  44. Wuah ketinggalan banyak ane

    Marc pasti pengen menang
    Makanya dia bilang bahkan ketika kalah main ps dia pasti kesel
    Tp marc juga “realy happy” terkait championship

    Somehow pepatah bijak mengatakan
    Manusia hanya bisa berusaha sebaik mungkin but tuhan yg menentukan hasil n syukurin apapun yg tuhan sudah berikan
    Gak tau apa marc mengetahui hal tsb tp dia paling bisa meng-implementasikan dgn baik

    Btw rins obviously menang strategi dibanding strategi yoyo marc

  45. mbo ya tolong saya dibantu memecahkan permasalahan yang amat teramat sulit para rekan-rekan komentator yang budiman.
    tolong terjemahkan makna dari kalimat berikut ini;

    “Saya tahu Marquez sedikit lebih cepat jadi saya tidak berharap bisa bersaing dengan dia dan Rins, saya ingin bersaing dengan Maverick karena waktu kami di sesi latihan cenderung sama,” ucap Rossi dikutip dari Crash.

    sumber; https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190826145807-156-424715/rossi-minder-lawan-marquez-di-motogp-inggris

    sebenarnya rosi ingin berkata jujur mengenai hal apakah ? hehe..

  46. Super mantap ulasan kang aji kali ini…puanjang dan berat krn menyertakan formula fisika segala….tetapi gaya bahasanya yg sedikit berubah ke arah yg rileks…dgn selipan beberapa lelucon yg akhirnya gurih dikunyah2….sehingga membaca bagai meluncur dgn nol gesekan…???

    • sebenarnya itu formula fisika yang nggak berat dan sangat mendasar, anak saya yang SMP kelas dua pas kemarin minta saya ajarkan soal GLBB dan kebetulsan terlintas saat tadi pagi ngetik di Hotel, Kuiukir bisa menjelaskan dengan eksak apa yang terjadi antara Marc dan Rins. jadi Nggak terkesan cuma seprtinya begini, sepertinya bgitu, kira kira, mungkin karena ini, atau mungkin karena itu

  47. Percaya deh, engineer di sana ga pernah berani pakai analisa rumus2an ala tmcblog.
    Malu,udah finish baru berani umbar analisa rumus2an.
    Kayak beginian pakai analisis visual aja bisa.
    Kalo lu orang beneran ngerti, prediksi di awal pake itung2an,pake rumus2an yang variabelnya bejibun,kasih kita pembaca penerangan.
    Klo analisis beginian ga perlu lah,visual aja juga keliatan
    Dulu tmcblog ga begini2 amat

    • Daripada analisis ghoib,dgn perbandingan foto ban Yamaha udah brodol ban Repsol Marquez keliatan masih mulus,dgn kalimat pembuka “kok bisa ya ban si Oren masih milih kayak paha aura kasih tapi ban si biru udah kayak muka Andika kangen band”

      Itu malah analisa ??

    • Pake analisa pasca race beginian tu ga bakal mempan di MotoGP jaman sekarang.
      Lu liat Austria kemaren,Fabio d podium. V4 selain Dovi Ama Marc kemana?
      Logikanya petruci,Miller sama cal yang maju.Tu orang hebat2 lho.
      Klo analisis beginian pasti bakal bilang :
      Yamaha kemajuan,ini itu blablabla,pantas Dovi menang karena faktanya ini itu blablabla.
      Lu orang pada tau ga Fabio kemaren pake berapa mapping?
      Lu tau ga semua Ducati pake berapa mapping?
      Fabio dari start Ampe finish pake 2 mapping doank bos,dia jaga ritme laptime Ampe finish pake tangan doank,dan dia riset ini dari mulai FP1.
      Vale Ama Maverick riset 4 setup plus 3 kombinasi mapping dan hasilnya 0, strategi mereka ancur gara2 race kondisinya berubah.
      Kenapa Dovi menang?
      Dia orang abisin waktu Ama bagian electronic berjam2 cuma buat setup traksi,
      Tau ga kenapa? karena Dovi kecil,dia pembalap paling enteng di grid dan ni orang bakal kerja berjam-jam kayak ilmuwan Ama timnya cuma buat setup traksi sama race strategi.
      Ah udalah,lu bahas aja sendiri

    • Lu tau ga kenapa Fabio moncer banget?
      Ni anak culun banget,ga bisa fight,maunya cari aman.
      Karena ga ngerti elektronik,dia pilih main aman dan sedikit mungkin pake elektronik.
      dan mujur aja, ternyata pendekatan ke M1 pake beginian ada untungnya,dia bisa mampir ke depan.
      Tapi kelemahan nya,lu di sikat ama rider laen yang bisa kerja pake elektronik,ga lama.
      Kelemahan Yamaha apa?
      Valentino Rossi! Kalo lu emang ngerti
      Ni motor dibangun buat rider se jangkung dan se presisi itu!
      That’s it!
      Kenapa Jorge Lorenzo sukses padahal ga mirip Valentino?
      Jawaban nya Ramon Forcada!
      Kenapa? Lu masuk aja tanya orang2 Yamaha kayak apa Ramon Forcada

      • Tolong kasih link yang merujuk k sumber informasi di atas. Saya pasti bakal mampir k sana. Tp kl ternyata isinya ujung-ujungnya fan basing, y mohon maaf kl selanjutnya saya g nengokin tiap hari………

    • Hihihi ada pemilik warung kopi atau mungkin staff pt. warung kopi lainnya yg naik pitam… gegara warung kopi ini selalu ramai, dan mengumbar semua rahasia kenapa kopi ini berasa ini berasa itu dst kepada para pelaggannya. Hahahahay dedeuh…..

  48. Benar. Dibanding Austria, Marc lbh sakit kalah di Silverstone. Terlihat dari bahasa tubuh Marc setelah lewati garis finish. Hny, Marc tdk mau mengakui hal ini, mungkin kepalang malu..

    • Bukan ngelock tapi re-grip setelah sebelumnya slide (baik AR42 maupun F1/4 sama slide). Kl ban ngelock, dia bakal slide trs (itu sebabnya sistem pengeremen disebut Anti-lock Braking System).

      Saat F1/4 off-throttle, ban belakang yg awalnya slide lgs menemukan gripnya lagi, dan akhirnya motornya terpelanting. Menurut Oxley, itu karena TC di motor F1/4 g bekerja. TC baru bekerja di parts trsb d third gear, tp saat kejadian, F1/4 masih d second gear

  49. kalau Vinales dikasih start di pack/ row depan ini sepertinya belum akan mengubah konstelasi kalau Maverick masih memiliki masalah di Pace awal race yang entah karena tangki bensin masih penuh, Ban masih belum masuk temperatur idel atau yang lainnya

    • Gw lihat pas 2016 enak aja tuh dia start di Silverstone wak Taufik… Kayaknya Suzuki pernah masalah soal engine tapi elektronik lebih unggul dari yama-ha sejak dulu. Belakangan top speed naik… Yama-ha semakin ketinggalan.

      Kalo tyre management kayaknya dia ga jelek jelek amat lah. Asal nggak dibelakang Dovi masih relatif bisa berkembang. Bisa jadi menang pun ala petrucci… Kalo posisi start dia disisi dalam kalo ga salah. Misalnya naik ke P3 pun asal disisi dalam kan ga ikutan crash.

  50. “Tujuannya adalah agar Marc Tidak bisa mempelajari lebih banyak mengenai Dirinya” semoga saja Marc tidak membaca artikel iki, karena setelah membaca artikel ini Marc jadi tahu kelemahan dan kekuranhan Rins 😀

  51. Seingat saya, Maverick bisa mendekat karena dua kondisi. Satu, karena Rins dan Marquez sama” ngurangi pace. Saat Mac sengaja ngendorin biar Rins take over dan dia mempelajari kelemahan Rins, strategi Marquez seperti saat 2016/2017 dl, tapi setelah itu Rins jug a ikut ngendorin pace karena Rina g mau Marc di belakang. Kedua, saat Marquez dan Rins mulai serius attack-defense. Saat kedua pembalap mulai saling serang dan bertahan, pacenya pasti kacau, dan secara rata-rata d momen tersebut emang pace Marc/Rins lebih lambat dibandingkan Maverick. IMO, apabila saat start dia bisa langsung ke depan pun, sepertinya dia juga masih susah untuk bisa P1, kemungkinan dia bakal fight ketat dg Marquez dan Rins yg P1.

    Tp ada untungnya jg startnya g terlalu bagus. Kl g, ada kemungkinan juga dia jd korban F1/4 (lebih tepatnya korban Rins), seperti Dovi yg startnya terbantu dg Holeshoot, tp akhirnya g bisa kemana-mana saat tiba” F1/4 highside

    • Bisa jadi sebaliknya, Rins langsung overtake Marquez dan dia fokus melebar kan jarak dan membiarkan MM93 dan MV12 bertarung.

      IMO, Rins beberapa kali melebar bukan karena dia bikin kesalahan (ada beberapa momen yg memang dia bikin kesalahan) tp lebih pada berusaha menghindari Marc agar tidak Crash karena mid corner speednya jauh lebih baik ketimbang Marc. Saat Marc harus braking untuk mencapai Apex, Rins tinggal memanfaatkan Inersia motornya untuk tetap di jalurnya, carrying extra speed untuk akselerasi di exit corner. Sayangnya usaha Rins untuk carrying speed selama di tikungan berulang kali di block sama Marc dengan berulang kali hard braking dan flat out (dampaknya fuel consumption dan tyre degradationnya lebih cepat). D blognya Oxley di motorsportmagazine.com ada foto rear tyre Marc.

  52. Wahai bani ‘ABM’ dan yg sejenisnya, wahai bani ‘towing’ dan seminyak bekunya, wahai bani ‘ban ghoib’ dan sekroco2nya… mau MM93 g juara seri kek, mau dikatakan dikadalin, dikibulin, kalah di last corner dll, g ngaruh ???… bagi saya (dan mungkin yg lain) bani MM93, yg penting itu MM93 finish dengan poin, lebih girang lagi finis didepan title contender, juara seri mah bonus… ????
    Bagi MM93 sendiri itu sebuah pengalaman dan pembelajaran, jd ttp ja smile ????

  53. Ah,,,ini mah yamaha lagi apes wak.
    masak fp sampai q1 superior ketika race pada inferior.
    gara² jualan slogan gass poll sih

  54. Assalamualaikum Wak haji, maaf Wak saya mau tanya tentang mesin inline di MotoGP antara yamaha & Suzuki :

    Akhir akhir ini Yamaha sepertinya banyak problem, mulai dari degradasi ban belakang, kurang ngegrip dll,. Tapi hal ini berbeda dengan Suzuki dimana hal” semacam itu sepertinya jarang terjadi ( atau mungkin buat konsumsi internal saya juga tak tau).

    Terus masalah ECU Yamaha selalu beralasan bermasalah di setup ECU & tdk punya jebolan kampus maneti maleri di timnya ( kaset RW), apakah di tim Suzuki ada jebolan maneti maleri utk tim elektroniknya,,?
    Soalnya Suzuki lebih stabil daripada Yamaha.

    Atau adakah beberapa variabel lainnya yg membuat kedua motor berbeda mungkin bisa di bahas di artikel sendiri,,

    Tem kasih ya Wak haji

  55. Sekedar obat penenang…..kekalahan Marc kali ini adalah 5 meter menjelang garis finish, bensin Marc tinggal 1 tetes. SPBU masih jauhhhh….

  56. Championship adalah alibi terbaik untuk lari dari kenyataan kalau kalah duel di last lap itu sungguh menyakitkan
    Ok marq adalah raja sekarang di kejuaraan ini
    Tapi Seorang Raja gak suka di permainkan seperti ini.

    Ya kan wak??

    • aq aja yg bales ya benar menyakitkan. tpi klo di sirkuit dmm93 kok gk sanggup duel ma mm93. gk bisa nguber ya karna lemot bgt.

  57. udh lama gk koment di sni. klo aq sih menilai dh wajar klo bukan serkuit mm93 dia kalah tipis pasti di sirkuitnya dia menag sekebon. bila di sirkuitnya dia menang tipis pasti di sirkuit bukannya kalah sekebon. itu menandakan mm93 + rcv jauh diatas rivalnya

  58. Udah…..biar rame lagi bikin veto aja balik lagi ke jaman 2 tak lagi aja, biar ramai dunia persilatan, biar pada keluar dah tuh komentator2 era 2 tak.

  59. tgh malam kemaren liat ulangan di fox..
    dan bner sperti kata kang taufik, rins udh ngekor marq dri awal kyak gada istilah ‘belum panas’ ala yahaha.. trus pepet marq smpe akhir. dan jelas marq keteteran buktinya pke bbm smpe limit..dan sya rasa ini jg strategi tim rins ‘harus’ ngekor marq buat ambil data biar tau harus membangun motor dgn setingan sperti apa.

    dan kalo boleh ikutan bani andai :v andai tambah 1-2lap jg vinales ga bakal bsa juara, nempel marq/rins mngkin bisa.. tapi podium ttep sprti yg ada.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version