Home MotoGP Dibalik reshufle Crew Chief Valentino Rossi 2020 . . Kenapa Pilih David...

Dibalik reshufle Crew Chief Valentino Rossi 2020 . . Kenapa Pilih David Munoz? Apa Efek ke Yamaha 2020?

82

TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui bersama di Press Con Pra-Race weekend MotoGP Thailand Buriram Valentino Rossi sudah Fix Mengiyakan bahwa tahun 2020 nanti David Munoz akan menggantikan Posisi Silvano Galbusera di Jabatan Chief Mechanic. Namun ini jelas tmcblog lihat bukan hanya soal Valentino Rossi yang sedang melakukan Upaya Lumayan Out of The box dengan menempatkan David yang notabenenya Zero Pengalaman Crew Chief di Kelas Primer, ada hal lain sob. Kita akan bahas alasan Rossi Pilihan David Munoz dan mencoba menguak Hal lain dibalik reshufle Crew Chief Valentino Rossi ini sob..

Mengenai Alasan pemilihan Munoz, Vale Berkata ” Ia lah yang pertama disebut karena saya tahu banget dia, saya mengikuti team ( Sky Moto2)  dengan baik. Saya menyukai caranya memanage bagian akhir Musim ketika ia memiliki banyak tekanan dan Pecco sedikit gugup takut kehilangan Championship dari Oliviera. Saya menyukai bagaimana ia tenang dan bisa memanage situasi. Saya yang memintanya. Sayangnya satu hal negatif akan hadir ke team kami karena ia sangat Penting bagi team kami. Namun ini adalah sesuatu yang harus dicoba, Kita Lihat nanti “

Yap jadi bisa dilihat bahwa Vale sendirilah yang meminta David menangani masalah teknis dirinya di tahun 2020 mendatang. Minimnya pengalaman David Munoz Menurut tmcblog Mungkin dianggap Rossi seperti minimnya Pengetahuan F1/4 ketika masuk ke MotoGP, Jadi seperti tidak ada mindset awalan yang sudah duluan tercipta di Otak David soal MotoGP yang kadang kadang bisa jadi Bumerang dan Penghalang untuk kreatif melakukan suatu ide . . hmmm menarik juga nih . .

Fakta bahwa Munoz tidak banyak pengalaman di MotoGP Vale sendiri tidak menampiknya, namun ia berkata ” Mungkin perubahan ini butuh waktu, Namun di MotoGP saat ini, Chief mekanik tidak bekerja sendiri. Paling tidak ada tiga atau empat teknisi yang membantunya di Elektronik dan Keseimbangan dari Motor, Kita akan lihat nanti “

Jika 2020 adalah yang terakhir, biarlah tanpa penyesalan

Mengenai keputusan Vale ini bisa merupakan ‘Upaya Terakhir’ untuk Habis habisan di MotoGP. Bisa jadi diartikan kalau saja 2020 akan jadi Musim terakhir Vale di MotoGP, ia akan berusaha menjadikan 2020 menjadi musim dimana  ia mengeluarkan semua Sumber daya, Potensi, kemampuannya dan segala kemungkinan perubahan yang bisa ia kerjakan untuk menggapai target tertinggi Yakni Juara GP yang Ke-10 kalinya

Kepada media Khusus Italia Vale Menjelaskan lebih panjang bahwa ” Orang lain dalam posisi saya  mungkin berkata , OK, Mungkin 2020 merupakan musim terakhir saya, Mungkin lebih nyaman meninggalkan semuanya seperti ini. (Namun) Saya katakan, Ayo kita usahakan, persetan dengan itu semua, Kita harus usahakan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Keadan terburuk yang bisa terjadi adalah segala usaha ini tidak berjalan dengan Baik, namun saya tidak akan ada penyesalan nantinya. ” 

Yap Hal kedua Yang cukup menarik bagi tmcblog adalah kehadiran Galbusera yang akan memperkuat team Test di 2020 nanti. Yes seperti kita ketahui mulai 2019 ini Yamaha telah mengembangkan satu divisi team test Khusus Eropa dengan menunjuk Pembalap Jonas Folger sebagai test Ridernya. Pembentukan Team test ini jelas strategis Untuk mengejar ketertinggalan Yamaha dibandingkan Honda dan Ducati. Hasilnya ? Dengan test Team eropa yang disokong oleh Bantuan Pusat Development Elektronik Yamaha M1 dimana kita ketahui diketuai Oleh Michele Gadda, Sedikit banyak sudah mulai terlihat dimana Yamaha M1 membaik khususnya di elektronik.

Namun memang di 2020 nanti Yamaha sedang bersiap memperoleh sedikit lagi masalah karena Jonas Folger sedang bersiap balik lagi Ke Paddock dengan mengincar posisi pembalap di Moto2 musim 2020. Baik Yamaha dan Johann Zarco sedang menunggu seperti apa Keputusan Jonas Folger untuk 2020 nanti. Nah Jika Folger Out, sangat Mungkin Johann Zarco masuk sebagai test rider Official Yamaha Di team test Eropa tahun depan.

Bisa dibayangkan Bahwa Di tahun 2020 Yamaha akan memiliki team test Yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Super test Rider, Super test team dan Juga Super Chief Mechanic Khusus Test Team yang tahu banyak dan pengalaman soal MotoGP. Itu Pun belum lagi ditambah penguatan hadirnya Satu ahli elektronik yang paham banyak soal Magneti marelli Yang 2020 nanti akan pindah dari Pramac Ducati . . . Bener bener bergairah melihat pergerakan Yamaha buat 2020, kita akan pantengin akankah berefek positif ? . . Artikel ini juga bisa sobat dengarkan Via TMCBLOG Podcast yang hadir di berbagai media termasuk Spotify

Taufik of BuitenZorg

82 COMMENTS

  1. kesannya yamaha ini bisa di atur seseorang, seperti tidak punya jati diri, baru kemarin saya baca mengenai mm pertama kali masuk ke motogp bawa 4 biji yg boleh cuma 2 (ini pendapat saya loh)

    • kalo pemilihan chief crew, keknya pembalap top tier punya privilage lebih utk menentukan sendiri. udh sering kan kalo pembalap tsb pindah tim atw pabrikan dia minta sama pabrikan yg dituju utk memboyong serta crew nya dari tim atw pabrikan lama

      tapi kalo yamaha rossi-centris ya itu rahasia umum yes

        • M1 MY 2017, based on M1 MY 2016, termasuk sasisnya. Dan MV25 baik-baik aja, bahkan sampe menjuarai dua seri awal berturut-turut. Things gone awry, setelah Yamaha merubah sasis M1 dan saat ada yg berkomentar “I have demonstrated that I am an excellent tester and if Yamaha listens to me, thing will go better”. And where the Yams in the rest of 2017 and 2018?

      • Mirip kayak manajer/pelatih bola di suatu klub.. klub nya pengen si A yg latih, tapi si A bawa pelatih kiper B, fisioterapis X, asisten Z.. dsb..

  2. Harusnya Suzuki ecstar langsung bergerak menggoda Galbusera, pengalaman dia di inline Yamaha kan segudang

    Daripada cuma makin jadi dibalik layar

  3. Semoga bisa cepat kompetitif. Karena persiapan lawan untuk musim depan sudah dimulai, apakah tim vr bisa cepat adaptasi dengan segala kekompleksitas motoGp? Ini menguatkan praduga, kalau hasil tahun depan positif maka vr akan tambah kontrak 1 tahun lagi dgn yfr. Positif dalam arti ikut dalam tittle contender ya, bukan sebagai penggembira seperti musim ini.

    • yge mesti di ingat dr tahun tahun sebelumnya hampir punya keadaan yang sama.
      1. saya akan melihat progres yamama 2 atau 3 seri baru memutuskan lanjut or no
      2. awal musim c mbah ckup bagus performa nya
      3. pertengahan terseok seok bahkan kalah sama rekan seteam atau malah sama team satelite.
      4. akhir musim op timis lg buat tahun depan.

      begitu seterusnya sampai kkn desa penari jadi bernyanyi.
      moga tahun besok ga gitu. CMIIW

  4. Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
    Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
    Kau nampak tua dan lelah
    Keringat mengucur deras
    Namun kau tetap tabah
    Meski napasmu kadang tersengal
    Memikul beban yang makin sarat
    Kau tetap bertahan

  5. harusnya kalo mo coba2 jgn cuma di satu musim 2020..
    kan crew chief baru,, sapa tau perlu satu taon buat dia paham semua,,
    terus mechanic yg dari ducati baru mo benerin di yamaha,,
    baru 1 taon belom bisa all out lah,,
    paling cepet 2021,, honda aja dengan tardozzi (cmiiw) perlu 2 atw 3 taon?
    baru bisa superior lagi seuda pergantian ecu dari inhouse..
    terus kalo zarco emang masuk jd test rider,,
    kan ga mungkin test buat motor 2020,, pasti paling ga buat 2021..
    ky lorenzo aja di paksa 1 taon langsung oke di ducati ma honda,,
    paling ga 2 taon lah,, cmiiw

  6. Mas Taufik
    Coba tolong biatkan analisa dari sisi teknis maupun SDM
    mengapa sejak 2018 &- 2019, team satelit Yamaha, dalam beberapa kasus, seinget saya selalu bisa selangkah di depan team Pabrikan

    Terimakasih banyak atas atensinya

  7. kenapa yang diambil david menoz ?? karena masih muda, dan belum ada pengalaman sedikitpun menangani tim motogp. lebih mudah untuk dibuat alasan, karena menoz masih muda dan tidak berpengalaman, jadi wajar si ‘itu’ kalah gagal podium. lemparan ‘kambing hitamnya’ lebih mengena daripada saat ditangani garbusera yang secara usia lebih tua dan berpengalaman. jadi si ‘itu’ bisa cuci tangan lebih bersih. menoz mesti siap-siap. hehe…

    • Saya jg berfikiran bgt, munoz msh tlalu awam. Nanti si itu minta macem2 trus dikabulin, klo berhasil yg dpt nama si itu, munoz tenggelam. Klo gagal si itu cuci tangan, munoz sekarat…

      • mudah-mudahan pendapat saya ini salah mas. musim depan kita saksikan bersama bagaimana perjalanan mesra si ‘itu’ dengan si menoz. is it better or worse ?? hehe…

    • sebenarnya yang saya garis bawahi adalah bahwa si ‘itu’ menyatakan pertempuran total di musim depan. selama ini sebelum nantinya chef mekaniknya dipegang sama menoz, si ‘itu’ sangat tidak mungkin untuk secara terang-terangan menunjuk garbusera sebagai biang kekalahannya, hingga akhirnya tim yimihilah yang si ‘itu’ tunjuk biang kesalahan dengan tajuk si ‘itu’ kalah karena arah pengembangan yimihi salah, dan menyebabkan salah satu orang terbaik yimihi menenggelamkan diri. menoz hadir akan menjadi tumpahan penunjukan si ‘itu’. menoz wajib mempersiapkan diri dengan latihan menyelam….
      si ‘itu’ selain ambisi yang terlalu tinggi, gengsi ego-nya juga tidak kalah tinggi. dua hal inilah yang membuat si ‘itu’ sangat senang bernyanyi nada tinggi dengan mikoroponnya, tetapi nadanya langsung tenggelam di race day. hehe…
      sampean-sampean orang yang jeli melihat situasi dan kondisi mas. selalu ada udang di balik bakwan, meskipun udang harganya naik. hehe..

      • Kalo bener kejadian, malah jadi bunuh diri @pak bangun. Kan dia sendiri yang milih dan udah tahu kalo yang dia pilih kurang pengalaman ?

  8. Semangat boleh.
    Tapi intropeksi diri juga penting.
    Jgn pinter nyalahin orang disekitarnya KLO sebenernya dianya sendiri yg bermasalah..

  9. sprtinya 2020 emg saat evaluasi si mbah sm yamaha, barangkali mmang keduanya sdh tdk brjodoh. si mbah menilai m1 krng kmpetitif, sdang ymha msh bersikap normatif.. sekiranya 2020 kondisi msh stagnan dn simbah msh pgn mengejar jurdun mgkin ad baiknya pindah k motor yg bs menjamin posisi grid depan, mski tim satelit tp spek pbrikan, mgkin sm dukati, atau cb balik honda, mgkin bs suzuki atau ktm, kalo bs.. sedangkan ymaha mgkin sdh wktunya mmksimalkan trio vina, f1/4, sm morbid, kl ktiganya msh berkenan..

  10. “Super test Rider, Super test team dan Juga Super Chief Mechanic”
    Tega wak haji super ridernya ga dianggap. Hehe

  11. Doc Hudson ya opah Ago dong
    McQueen=Rossi
    tow matter =Uccio ?
    Chick hick=Biaggi
    the king=Doohan (walaupun dalam dunia MotoGP antara Doohan dan Rossi gak pernah ketemu 1 trek)
    Marquez itu yg benar adalah Jackson storm

    • Ya bisa jadi, tergantung penafsiran masing2
      Nastro azzuro juga dulu underdog tetiba muncul langsung langsung bisa merangsek ke depan

      • Jadi, tim “satelit” dengan motor factory, crew chief factory, crew mechanic factory, update parts sebelas dua belas dengan team factory (bahkan beberapa kali lebih cepat dibandingkan tim utama) itu tim underdog?

    • marquez itu man of steel, dormamu, prof.charles xavier, doomsday, thor, surtur, hulk, loki, hella, capt. marvel dan thanos digabung jadi satu, lengkap dengan gauntlet with complete stones.

      yang onoh itu aslinya cuma mysterio, sandman dan venom digabung menjadi satu.
      – sandman aslinya kecil seukuran manusia, berkat accidental transmutation bisa berubah jadi raksasa pasir, yg dibesar2kan
      – eddie brock sesungguhnya pecundang sejati, berkat symbiote (motor dan crew) nya lah dia bisa menjadi venom yang menakutkan
      – quentin beck aka mysterio, hanyalah penipu amatir, berkat keunggulan teknologi kamera dan microphone, publik melihatnya seakan seperti sosok pahlawan

  12. Menurut sy ini strategi yg cukup bagus. Sy adalah salah satu yg percaya bahwa dekade ini adalah saat di mana waktunya ‘para pemuda’ menggantikan posisi strategis para ‘orang lama’.
    Cepatnya perkembangan teknologi digital dan tuntutan untuk selalu agile dan adaptif nampaknya memang agak susah diikuti oleh orang lama. Baik itu di dunia per motogp-an atau dunia lainnya.
    Tidak hanya untuk Vale, tapi juga untuk Yamaha.

    • “Keadan terburuk yang bisa terjadi adalah segala usaha ini tidak berjalan dengan Baik, namun saya tidak akan ada penyesalan nantinya”
      ———————————————————————————
      Burning the ship before facing the battle?? Kynya Rossi udah masuk “Do or die” mode. Kaya Pasukan Tariq bin Ziyat, atau Pasukan Perang Salib I. Mau bagaimanapun hasilnya di 2020, Rossi tetep dapat nama baiknya, either as a Hero or as a Martyr

      Daripada bahas Rossi dan Munoz, saya lebih tertarik dengan nasib Silvano dan Yamaha. Dia ditarik jadi crew chief Yamaha ETP, yang test ridernya Jonas Folger (dan kemungkinan bersama Zarco – drpd nganggur). Selain itu, Yamaha juga susah payah hi jack Marco Frigerio dari Ducati. Hal ini menunjukkan Yamaha mulai serius mengejar ketertinggalannya di MotoGP. Bisa jadi penggantian crew chief Rossi salah satunya juga atas masukan dari Yamaha sendiri untuk memperkuat team development M1. Selain itu, race schedule untuk musim 2020 juga lumayan brutal buat kaum senior seperti Silvano. Dengan based Yamaha Motor Racing di Itali, setidaknya dia bisa menjaga “mental helath”nya dan tetap memberikan kontribusi untuk Yamaha

  13. Gw justru tertarik dengan test teannya jika benar zarco masuk. Jika nanti duet galbusera zarco dapet wildcard dan ternyata labih bagus drpd si anu, apa malah ga tambah malu si anu

  14. ya percaya deh, 2020 asal sejak awal tidak salah arah, Yamaha pasti kembali ke pertarungan titel juara dunia, akhir 2019 ini hasilnya mulai keliatan, idealnya 2020 VR juara dunia 10x nya (kalo engga ya at least masuk 3 besar lagi lah) lalu pensiun, dan 2021 tim Yamaha fresh dengan yang muda2, duet MV feat FQ pasti tangguh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version