TMCBLOG.com – Isle Of Man 7 Juni 1949, Ketika GP500 Pertama kali digulirkan hadir di Kejuaraan balap dunia 35 dari 59 peserta berhasil melewati garis finish. Dan Lima finishers pertama dalam kompetisi dunia pertama adalah Anglo-Saxon ( Britania raya ). Pada akhir musim pertama kejuaraan ini, 14 pembalap berhasil mencetak poin selama enam balapan yang diadakan. Lima dari mereka adalah Italia dan sembilan adalah Inggris, termasuk Leslie Graham, Juara Dunia pertama dalam sejarah kategori utama/Kelas Primer.
Selama 17 musim berikutnya, pembalap pembalap Inggris meraih 14 Kali Gelar kelas 500cc. Dominasi mereka mempeorleh gangguan secara sporadis oleh pembalap Italia – Masetti dan Liberati. Anehnya, setelah kemenangan Mike Hailwood di Musim 1965, Sejarah kedigdayaan sepeda motor Inggris Merosot turun dan tidak pernah kembali Lagi. Angka-angka berbicara dengan sendirinya: Setelah gelar 500cc kedua Barry Sheene pada tahun 1977, ‘God Save the Queen’ belum pernah dinyanyikan lagi untuk menghormati Juara Dunia dalam kategori Kelas Primer … Yap Sudah 42 tahun.
Sepanjang empat dekade ini, Tokoh Utama, pembalap Utama di kelas 500cc sampai kemudian di MotoGP terus berubah. Tokoh Utama ini awalnya tiba dari sisi lain Samudera Atlantik, dari Amerika Serikat diikuti Negri yang jauh dari Pasifik sana, Australia ; Kemudian datanglah orang Italia yang dipimpin oleh Valentino Rossi, yang setelah itu pemerintahannya diambil oleh orang Spanyol yang saat ini mengendalikan kejuaraan ( Marc Marquez ).
Tapi mari kita kembali ke Inggris. Apa yang terjadi pada mereka, di mana mereka selama ini? Well, Kita bisa saja bilang mereka tetap ada. Beberapa pembalap dari pulau itu ( Britania )menonjol selama bertahun-tahun, meskipun tanpa pernah menjadi Tokoh Utama. Tapi seperti pepatah lama, “It went downhill from there” dan dalam kasus Sejarah per-sepeda motor-an Inggris di GP, itu terjadi. Sedemikian rupa sehingga hal ini seperti berada di ambang kepunahan … Dan saya ( Manuel) Lagi tidak bercanda.
*note “It went downhill from there” dapat diartikan “segalanya menjadi jauh lebih buruk sekarang”
Setelah beberapa upaya berbau frustrasi untuk bisa hadir di MotoGP oleh Sam Lowes, Scott Redding dan Bradley Smith, Sejarah per-sepeda motor-an Inggris di kelas primer berada diujung tanduk. Pada tahun 2020, satu-satunya perwakilan di antara para pembalap elit hanya Seorang pembalap yang Jelas banget cepat atau lambat akan menjadi veteran. Cal Crutchlow, yang saat ini berusia 34 tahun seakan sedang mencabut kelopak bunga aster Menghitung dan Mencoba Milih keputusan apakah akan terus bersaing di akhir musim atau pindah ke California, tempat pensiun yang dipilihnya. Jika keputusan akhirnya adalah untuk menggantungkan Helm, tidak akan ada lagi perwakilan dari Union Jack di MotoGP Pada Tahun 2021.
Dan keruntuhan Inggris tidak berakhir di sana, karena di belakang Crutchlow tidak adalagi siapapun. Tidak ada pembalap Inggris saat ini di kategori bawah dan Intermediate baik di Moto2 maupun di Moto3, dengan kemungkinan memiliki peluang di MotoGP. Ini adalah situasi yang aneh dan paradoks. Aneh karena Inggris masih merupakan negara di mana sepeda motor adalah olahraga yang memiliki pengikut yang setia dan berpengetahuan, ada basis penggemar besar; paradoks karena pembalap Inggris mendominasi, bahkan boleh dibilang saat ini Menjadi Tiran, menzalimi, Kejuaraan Dunia Superbike. Jadi, pertanyaan tentang apa yang sudah terjadi dan apa yang sedang terjadi pada orang Inggris di MotoGP adalah suatu hal yang perlu ditanyakan.
Secara pribadi, saya selalu berpikir bahwa di balik “kepunahan” Inggris di Kejuaraan Dunia adalah karena memiliki filosofi mereka sendiri yakni: dunia mereka ada di pulau mereka dan diluar itu hanyalah sisanya ( tidak dianggap penting). Meninggalkan pulau itu tidak sepadan, bahwa mereka lebih suka untuk saling menguji di sirkuit mereka sendiri.
Bahkan, BSB – British Superbike Championship – telah dan terus menjadi model untuk kejuaraan nasional. Kejuaraan di mana semua pabrikan berpartisipasi ( Bahkan Suzuki Turun di kejuaraan ini), dengan peraturannya sendiri, dengan balapan yang intens dan menarik. Dalam analisis saya, saya membayangkan bahwa gambaran ini akan membuatnya secara ekonomi lebih menguntungkan bagi mereka dari pada turun di GP.
Namun teori saya yang saya pikir telah terstruktur sempurna ini ternyata bertentangan dengan kenyataan. Setidaknya itulah yang dijelaskan Mat Oxley kepada saya ketika saya memintanya untuk pandangannya tentang jatuhnya merosotnya Sejarah Inggris di Grand Prix ( MotoGP). Oxley tidak diragukan lagi adalah jurnalis balap motor paling berpengaruh di Inggris, sehingga penjelasan penjelasannya lengkap.
Di Inggris : Biker = Warga Negara Kelas Dua
“Ya. Masalah besar di Inggris adalah uang, ” kata Oxley. “Kami menikmati olahraga di mana uang sangat penting. Di tempat-tempat seperti Spanyol dan Italia di mana ini adalah olahraga yang sangat besar, selalu ada uang. Bahkan jika Anda bukan pengendara terkenal, Anda bisa mendapatkan sekitar 200.000 Euro dariorang lain untuk mau balap. Di Inggris, itu tidak mungkin!”
Karena sudah lama di Inggris, orang tidak peduli dengan sepeda motor; mereka benar-benar tidak peduli. Di Spanyol dan Italia khususnya, dan juga sekarang di Asia Tenggara, yang merupakan wilayah besar, semua orang menyukai sepeda motor. Semua orang ketika mereka berumur dua belas tahun bisa memiliki skuter dan tahukah anda bahwa begitu Anda naik sepeda saat berusia dua belas tahun, Anda akan jatuh cinta seumur hidup Anda. Bahkan jika Anda kemudian pergi dan mendapatkan mobil, Anda masih menyukai sepeda motor. Jadi, saya pikir itulah perbedaan mendasar. Di Inggris, menjadi pengendara motor sama dengan menjadi warga negara kelas dua … Ada sesuatu yang salah, Berapa banyak sponsor Inggris di MotoGP? Tidak ada. ”
Mengingat kata-kata Mat Oxley ini, penjelasan ini tampaknya tidak sesuai dengan kehadiran masif pembalap Inggris di WSBK, sebuah kejuaraan yang tidak hanya mendominasi selama bertahun-tahun tetapi terus-menerus dipenuhi oleh pembalap muda baru yang datang dari kejuaraan mereka. Penjelasan Oxley tentang ini setidaknya Malah bikin Kepo alias penasaran. Mat Pun Menjelaskan soal ‘Kontradiksi’ ini
“Aku bisa memberitahumu alasan semua hal ini (Merajainya Inggris di WSBK) bermula. Seperti semua yang ada di balap motor, itu ada hubungannya dengan apa yang terjadi dunia luar. Di Inggris pada awal 1980-an kami mengalami resesi besar. Semua orang mengendarai RG dan TZ dan kemudian tidak ada uang. Semua toko sepeda motor tutup, semua sponsor berhenti. Mereka Berfikir seperti . . ” oke. Apa yang kita lakukan? ” Mereka memiliki sesuatu yang disebut Superstock, yang diperkenalkan pada tahun 1985 dan pada dasarnya adalah Motor Fairing jalanan dengan Knalpot bersuara Kencang ditambah ban slick. Ini tiba-tiba menjadi hal besar ‘Hanya dalam semalam.’ Jadi ketika WSBK tiba pada tahun 1988, Dengan Kebiasaan ini, Jelas semua orang Inggris siap dan langsung terjun ke dalamnya. ini jelas sebuah jalur yang alami terjadi. “
Cal [Crutchlow], dia sangat berani karena dia melakukan satu tahun di WSBK dan kemudian dia pindah ke MotoGP Dia mengambil risiko total! Yang pasti jika dia berhasil, dia akan menghasilkan banyak uang dan menjadi sangat sukses, tetapi jika tidak, dia akan terlihat seperti orang bodoh. Karena (sebenarnya) di WSBK dia punya Jaminan Sukses. ”
Anggapan lain yang Menurut Mat Oxley Salah adalah anggapan bahwa WSBK di Inggris adalah seperti MotoGP di Italia atau Spanyol. Orang membayangkan bahwa sosok Rea, Juara Dunia WSBK dalam lima edisi terakhir, setara di dunia Anglo-Saxon dengan sosok Valentino Rossi di Italia. Tapi sepertinya ini bukan permasalahannya. “Masalahnya adalah WSBK di Inggris tidak begitu populer di kalangan penggemar. Anda pergi ke Donington (Park) Tom Sykes mengatakan dia pergi beberapa tahun yang lalu ke acara klasik di Donington dan dia mengatakan ada lebih banyak penonton di acara klasik menonton Manx Nortons dan segalanya, daripada yang ada di putaran WSBK. Karena Rossi, MotoGP sekarang jauh lebih besar di Inggris daripada WSBK. Tetapi BSB juga sangat sukses. “
Kejuaraan nasional Inggris – BSB – sebuah format / Event Balap yang telah dan saya pikir masih menjadi model bagi begitu banyak federasi nasional ternyata memiliki permasalahan, hal itu tidak seperti yang terlihat. “Tidak ada uang di BSB. Yang pasti, empat atau lima teratas mendapat uang tetapi sisanya … Tidak ada hadiah uang, tidak ada Uang start, tidak ada! Jadi secara teori Anda bisa memenangkan setiap balapan dan gelar dan tidak menghasilkan satu senpun. Jonathan Palmer, pemilik MSV, perusahaan yang memiliki semua trek, tiba di balapan dengan helikopternya dan memberi tahu semua pembalap bahwa ia tidak mampu membayarnya … Dan kemudian ia berangkat dengan helikopternya. “
Setelah mendengarkan penejalasan Mat, situasinya masih terdengar paradoks: WSBK adalah tempat para pembalap Inggris, dan mereka menang, tetapi Tetap MotoGP yang menarik minat para penggemar sepeda motor dengan jumlahnya banyak. “Tepat, kita dalam situasi yang sangat aneh ini. Tidak ada cukup uang untuk Ikut GP, jadi Anda pergi ke Supersport 600 dan kemudian Superbike. Seseorang seperti Rory Skinner, dia pergi ke GP dan dia Bagus. Dia memenangkan Moto3 Talent Cup tahun lalu … Tidak ada yang mau mensponsori dia … Ponselnya tidak berdering, jadi saya membeli 600 dari dealer dan dia sekarang melakukan Supersport 600 dan mungkin akan pergi ke WSBK. “
Zona Nyaman
Kami telah meninjau masa lalu yang cerah dari Sejarah Per-sepeda motor-an Anglo-Saxon dan menjelaskan Keadaan saat ini yang rumit. Tapi bagaimana dengan masa depan? “Sejak akhir 80-an, semua orang pergi ke WSBK. Cal cukup berani dan cukup sombong untuk pergi dan mengambil risiko. Sebagian besar pengendara tidak bergitu. Mereka berpikir, ‘Saya bisa pergi ke WSBK dan mendapatkan uang yang baik selama empat atau lima tahun, mungkin mendapatkan Motor Pabrikan — bahkan semua pengendara pabrikan cukup banyak yang ebrasal dari Inggris — atau saya bisa mengambil risiko segalanya dan pergi ke MotoGP. ‘ Yang akan kamu pilih ?
Saya tidak tahu Bagaimana di Spanyol dan Italia, namun di Inggris balap motor adalah hal yang sangat berbau kelas pekerja. Jadi saya pikir orang-orang yang melakukannya, kepada mereka jika mereka berhasil memiliki dua juta atau tiga juta Euro di bank mereka akan aman seumur hidup … Anda dapat memiliki kehidupan yang cukup baik dan Anda tidak perlu khawatir. “
Jonathan Rea Pantas Di MotoGP? Bullshit !
“Dan semua orang bercerita tentang Jonny Rea yang mengatakan bahwa dia pantas untuk naik MotoGP … Bullshit / Omong kosong! Tidak ada yang pantas mendapat seat di MotoGP. Tak seorang pun!! Anda harus pergi ke sana(MotoGP), memiliki keberanian dan etos kerja untuk itu. Cal datang ke MotoGP. Dia mempertaruhkan segalanya. Johnny Rea seharusnya melakukannya empat atau lima tahun yang lalu. Pergi dan membalap untuk tim independen, dan membuktikannya sendiri … Anda tentu tahu seperti apa rasanya. Anda bahkan tidak memerlukan hasil terbaik karena orang-orang yang menonton sangat tahu siapa yang terbaik. Anda bisa finish di P12 dan mereka tahu … Ini masalahnya, semua orang lebih suka pergi ke zona nyaman mereka dan menetap di sana. “
“Contohnya Chaz Davies. Dia mencoba di GP selama bertahun-tahun dan hasilnya lebih kurang adalah mimpi buruk. Dia mendapatkan Aprilia 125, Aprilia 250 Yang buruk … Begitu dia pergi ke WSBK, ia memperoleh Motor Ducati Parbrikan. Anda bisa mendapatkan penghasilan mungkin setengah juta, satu juta setahun. (saat) Anda melakukan ini selama lima tahun, dan Anda akan siap seumur hidup.
(Namun) Jika Anda memilih untuk pergi ke MotoGP … Begini, saya mencoba mengeluarkan statistik Crash dari WSBK tetapi mereka tidak terlalu tertarik untuk memberikannya kepada saya. Saya tahu pasti bahwa jika Anda melihat statistik Crash SBK dan membandingkannya dengan MotoGP angkanya akan sama sekali berbeda: MotoGP ada di atas sana, WSBK jauh lebih rendah … Ada risiko besar untuk datang ke sini (MotoGP) . “
Seperti yang Anda lihat, Oxley sangat keras ketika menilai pembalap Inggris. Dia memahami sisi manusia dari Pembalap yang berlindung di zona nyaman dan memungkinkan mereka untuk mengamankan masa depan ekonomi yang nyaman, tetapi sebagai penggemar balap dan mantan pembalap, dia (pada saat yang sama) kritis terhadap menurunnya semangat ( Inggris) untuk peningkatan olahraga. Cal Crutchlow telah menjadi pengecualian, tetapi hal yang sama berlaku untuk Casey Stoner atau Jack Miller. Keduanya meninggalkan segalanya di Australia untuk mengejar impian mereka.
Keduanya menetap di Inggris ketika mereka tiba di Eropa. Keduanya bisa saja menang di BSB dan kemudian di WSBK, tetapi keduanya memilih menghadapi tantangan memenangkan Kejuaraan MotoGP alih-alih mengamankan masa depan ekonomi. Tanpa tujuan Kejayaan, tentu mereka tidak akan mau meninggalkan negara mereka, rumah mereka, keluarga mereka dan teman-teman mereka.
Manuel Pecino
Semoga next ada negri gemah ripah lohjinawi ini..
Keyword:
Bike = Kelas Pekerja….?
Padahal udah ada British talent cup,tapi kayaknya masih belum ada yg bersinar juga di kelas kadet
☹️
nggak ada ‘Money’ kata Mat . . dicontohkan ke Rorry Skinner
Padahal thriump masuk moto2 ya. Seperti nya moTor cuannya dikit kalo di inggris, kalah jauh sama Kampas rem beat
Duit is duit ………bagaimana membuat perlombaan naik daun dengan banyak datang sponsor ……. tv swasta kita mau menyiarkan dengan format lbh aktif-tdk semonoton roadrace bebek? …..duit is duit…..pemenang ngk kliatan tambah kaya klw di balapan?
Tapi inggris ini termasuk negara tradisi, jadi suatu saat pasti mereka bisa naik lagi
seperti kata pepatah, sejarah selalu punya cara untuk mengulangi dirinya
hanya waktu saja yg akan menjawabnya hehe
Artikelnya bikin kenyang wak…pdhl blom sarapan??
biker, kelas pekerja, kasta sosial hmmmm… bukan cuma omongannya aja yg keras Cal emang tipikal pekerja keras, berani mengambil resiko dan bukan kaleng-kaleng.
maksudnya nyambung ke Nawtwonha nih?
Waduh kelas dua, kalo di Indonesia bikers kelas berapa ya?
Kelas atas klo bikers di Indo, Harley Davidson bikers tapi 😀
Kelas rendah.. Belum lulus SD aj udah diizinin ortunya bawa motor ke jalan
Kalo di sini tergantung tunggangannya pak ✌?
Persetan dengan negara orang ✌?
LOOOO
Skrg tinggal pilih: 1. mau disorot2 kamera tapi terus-menerus jd anak tiri alias rider nomor 2 kayak crutchlow… atau opsi 2. jadi KING dgn penghasilan besar utk masa depan kayak jonathan rea ? klo sy realistis aja jelas memilih opsi 2
mental +62
Untung cuma angan-angan mu gan wkwkwk
Bentar³.. Emangnya penghasilan cc35 vs jo.rea gedean mana bro? Ada data kah?
Setelah saya browsing² gaji cc35 sebesar 2,2jt euro (2019) dan gaji rea rumornya lebih dari 1jt euro (2019)
Cmiiw
Gedean Cal yah
Wah.. artikel berkualitas..
request Wak, pembalap lokal, konteksnya kenapa tak secemerlang Negri sebelah ( telat-an – F1, motoGP ) ada apa ya ? Wak Haji kan dekat dengan petinggi, pasti ceritanya bisa jadi seru.
Waktunya Rea pindah ke MotoGP walaupun
hampir mustahil secara usia, tapi demi membawa nama Inggris di MotoGP ya tidak apa-apa juga sih. .
Baca artikel ini koj seakan kek baca novel sherlock.. ?
Haha,,, padahal nenek moyang mereka dulu adalah penjelajah yg terkenal, pengambil resiko tinggi, yg memiliki julukan “The Empire which the sun never sets”
btw, jadi intinya mau 100x berturut juara WSBK atau BSB ttp ga bisa mengalahkan gengsi dan kelas dr Juara MotoGP,,
Motogp = Glory . Wsbk = Gold . Pilih mana? Kalo kawasaki pilih quote truck indo. ” Ora perlu tenar ora perlu sangar sing penting rejeki lancar. Kalo cal Crutchlow, suzuki di motogp = wani perih
Motor masspro kencang skrg identik dgn Kawasaki wkwkwk
Menarik soal jonathan rea.. mungkin ada korelasinya kenapa ga ada tim GP yg bener2 ngotot narik rea, mungkin krn sudah tau tipikal pembalap inggris kebanyakan.. bisa jadi standar minimal karakter pembalap inggris kalo mau main di gp y cal cruthlow
Tim motogp ada kok yang mau pake rea, tapi satelit. Rea maunya ke motogp di tim pabrikan. Jd gk ada titik temu
Berarti bener arahan yamaha indonesia yg mengarhkan anak didiknya ke jenjang WSBK, kan untuk cari uang bukan untuk ketenaran….
Wwkkk asem
Kalo ngomongin uang dan GP,
Jadi ingat pembalap negeri seberang itu ?
ikutan GrandPrix kelas MotoGP kalah tenar Ama Jarko.. pindah dapet motor susah, walhasil makin nyungsep. Turun kasta GrandPrix…
No sponsorship, dead end, Alhamdulillah dapat uang bantuan dari Kemenpora sana untuk bisa jalan..
Tapi… Apa mau terus-terusan kayak gitu ya…..
Lah dia ke motogp juga karena waktu itu gosipnya Tech3 bakal dapet Petronas tahun depannya, juga 2018 dapet dana segar dari menporanya Malay. Makanya Herve mau. Eh takdir berkata lain, Petronas malah bikin tim sendiri hasil beli slot aspar yang dipaksa jual slotnya, karena aturan kan 2 tim privateer posisi bawah di klasemen harus mau di beli slotnya sama tim baru, dan lebih konyol lagi malah marcvds mundur, kasian aspar udah terlanjur disuruh keluar padahal harusnya gak usah keluar kalau tau marcvds bakal mundur wkwkwk
mgkin beda nasibnya sm smbalap inggris yg terjun di f1 saat ini.. bnyk money/sponsor…
Menurut mereka mending buat S bola kali wak..soalnya kalau lihat bola liga inggris ndak cumat sekedar klub besar aja yg penontonya sampe penuh tapi klub2 Kecil juga.
Balita aja uda diajak nribun ama bokap nyokapnya bahkan banyak juga yg ude kakek nenek masih aja nribun
Warga kabupaten English sayang ole
Sorry to say, orang2 Inggris konon memang terkenal congkak dan sombong. Dan.. lambat belajar.
Danny Kent yg abis juara dunia Moto3 pun langsung hilang di Moto2, lalu balik kandang ikut BSB karena ga bisa apa2 di Moto2.
Di sepakbola pun demikian, tak ada satupun pelatih asal Inggris/britania raya yg berprestasi di tanah airnya sendiri beberapa tahun ke belakang. Kalah taktik dan lambat beradaptasi ttp menjadi alasan utama. Di jaman ini mau ttp keukeuh pake gaya kick n rush seperti Tony Pulis? Ya bakal dilibas abis sama tim/pelatih penuh taktik khas Spanyol dan Italia. Jerman yg dulunya terkenal mengandalkan kolektif dan kerja keras saja sekarang sudah canggih seperti Jurgen Klopp.
So, ga heran memang hal yg sama juga terjadi di dunia balapan.
Btw, Mclaren kemana? eh..
McLaren mulai comeback setelah dapat pembalap seperti Carlos Sainz Jr dan Lando Norris. Timnya yang sebelumnya kaku (turuan dari jaman Ron Dennis, McLaren Mercedes) juga sekarang lebih flexibel, lebih suka bercanda. Beda jauh dengan jaman Ron Dennis dulu yang serba kaku. 2021 mereka juga mau balik pakai engine Mercedes, jadi prediksi saya sih masa depan McLaren cerah lagi setelah ditinggal Hamilton dulu.
Awal permasalahan mclaren krn mercedes menginginkan full team untuk menyaingi historis ferarri
Seperti tim factory n satelit d motogp ya dinomor 2 kan lah mclaren
Disisi lain mclaren juga punya histori yg panjang yg jadi pertimbangan untuk dinomor 2 kan
Sayangnya mereka juga tidak cukup bersabar dgn honda
Riset comeback hon da di f1 malah redbull yg menuai hasil
Honda bagus di Red Bull sy rasa lebih karena peran seorang begawan Adrian Newey. Walaupun tetap tidak bisa dibilang Honda jelek/GP2 engine.
Engine Honda di F1 itu kebanggaan Asia dan juga dunia Bro,, butuh jutaan dolar untuk membangun sebuah mesin F1 agar bisa kompeten di papan atas, dan Honda itu tetap konsisten push untuk tampil di papan atas balapan F1, cuman gara gara omongan ngawur Juara 2X F1 Fernando Alonso, Engine Honda jadi bullyan netizen, padahal as we know engine F1 saat ini too shopisticated untuk kategori mesin internal combustion V6 1600cc turbo hybrid dimana output power diharuskan bisa tembus up 700 HP, how great this engine,, gag semua pabrikan mau buat engine yg sesulit dan secompetitve seperti yg pabrikan F1 lakukan,, where is Toyota, BMW, etc,, kenapa gag ikut main di F1,,
?
Suka bgt dngn quote oxley tentang jatuh cinta sama motor. Saat ini aku pakai roda 4 hanya jk sama keluarga,g ada sensasi menyenangkan kecuali buat bahagiakan keluarga. Saat sendirian pakainya motor,mengasyikan. Apalagi kalo ntar zx 250 r udah dirumah ?
Artikel yg sngt bagus. Intinya motoGP masalah pride, bukan profit, dari kacamata pembalap lebih aman dan profit di wsbk. Sedang bagi pabrikan jg sama, g ada profit kecuali menjadi no.1. sedang juara 2 berarti pabrikan yg pertama kali kalah, dr sisi marketing malah negatif. Sedang kawasaki kabur itu lumrah, secara marketing mending juara di wsbk drpd di motogp jd tim kacangan
Balap isle of Mann TT juga gitu, biarpun bahaya tingkat tinggi tapi bayaran malah hampir gak ada.
Guy Martin aja kerjaan aslinya itu mekanik truck, balapan pakai duit sendiri + sedikit sponsor, sekarang udah agak mujur ada side job jadi presenter TV otomotif.
Sebenarnya kalo para biker termasuk om Leopold ga menggugat aturan diskriminasi motor yg dibuat Ahok, bisa jadi aturan itu merembet ke kota besar lain dan akhirnya biker juga dianggap kelas dua. Layak didiskriminasi. Tanpa studi dan kajian yang mendalam aturan dibuat sekehendak hati penguasa. Cari jalan pintas yang sebenarnya gak masuk logika sama sekali.
Puji Tuhan biker di Jakarta bersatu dan aturan itu tidak lanjut dilaksanakan. Akal sehat yang menang.
Kita gak usah jauh-jauh bahas sirkuit dan penjenjangan balapan kalo di jalan raya saja sudah didiskriminasi.
Disisi lain biker sebaiknya menjadi teladan pengguna sepeda motor yang lain. Karena kalo emak-emak naik matic diasosiasikan dengan biker secara keseluruhan, memang yang begitu itu sangat memalukan.
Pembayar pajak kendaraan terbesar ….motor ….tp di jalan jalan khususnya di ibukota ngk ada nyaman nyaman nya ? ke potong trotoar n busway …..pantes aja pd ngemplang?
Soal management aja, dulu kan seri GP pusatnya di Isle of Man. Macam Suzuka 8h di EWC. Gak peduli ada berapa seri, belum jadi pembalap dunia kalo gak menang di IoM. Sampai2 Hodna aja ngebet menang di IoM sebelum turun full series. Makanya banyak pembalap Inggris yang bagus. Semenjak IoM dihapus mulai bergeser ke Italia, Spanyol, Amerika, apalagi sekarang Dorna jelas dari Spanyol.
Mereka telah menguasai kelas yg lebih hype ketimbang MotoGP yaitu F1, dari jaman baheula sampai sekarang talent UK di F1 gag ada putusnya Wak,
LH44 sudah crowed 6X World Champions dan musim 2020 dia kejar gelar ke-7 untuk menyamai sang Legenda Michael Shcumacer, di masa depan ada Lando Norris, George Russel, yg turun di F2, F3, Formula Renault, dan ajang open-wheeler lainnya,,
Kesimpulannya sih, di dunia racing masih dikuasai salah satu negara dengan talent talent nya, ?
Dan dilihat dari segi apapun balapan mobil prototype F1 itu ada di puncak disiplin balap di seluruh dunia,,
Baik disiplin balap R4 ataupun R2,
?
mungkin kalo kebijakannya dirubah sama ratu Elizabeth yaitu kasih bantuan dana buat yg berkarir di balapan baru bisa berkembang lagi
mungkin masih dirembukkan dgn kerajaan Keraton Sejagad dan Sunda empire ???
maaf wak haji
setelah baca ini, kok jd kepikiran ttg negara USA yg jg “It went downhill from there”
padahal kejuaraan AMA SBK juga hype disana
mungkin bisa request ke om pecino ttg “hilangnya generasi pembalap motogp” dr USA
waiya bener juga ya
Perlu ada legend inggris yg mau seperti Valentino Rossi dengan VR46 Academy yg sudah mulai terlihat hasilnya, walau belum bisa menghasilkan “pembalap alien”
Padahal di sono banyak sirkuit Harga moge murah tapi pembalap cuman croclow aja
Karena harga moge murah itulah makanya banyak yang jadi pembalap moge(wsbk wss) bukan pembalap prototaip
Malah berkebalikan dgn F1, Hamilton berjaya luar biasa sampe mendekati gelar juara Schumacher.