TMCBLOG.com – Selain memberikan Respon Tegas terhadap sindiran CEO Ducati Claudio Domenicali, HRC Team Manager – Alberto Puig kepada La Va guardia Juga menjelaskan beberapa hal Lain yang menyangkut HRC di awal Musim 2020. Mengenai persoalan Dasar pemilihan Alex Marquez, Puig Kembali menegaskan bahwa Segala Pemikiran HRC didasarkan fakta bahwa Alex Marquez adalah Juara Moto2

” Kami mempertimbangkan hal ini karena Ia (Alex Marquez) adalah Juara Dunia Moto2 dan Karena ini adalah situasi Khusus dimana Masa kontrak Hanya satu Tahun. Kami telah bicara dengan Alex dan Ia menerima situasi ini dengan segala pemahamannya. Hal ini cocok buat Kami. Jika ia bukan Juara dunia Moto2, Kami tak akan mengontraknya, 100%. Permasalahan (pertanyaan) ini hadir karena ia adalah adiknya (Marc) . . . “

Lalu Puig menambahkan Bahwa Baik HRC dan ALex Marquez sadar Bahwa ini adalah Kelas Balap prototipe  tertinggi dimana Tingkat persaingan cukup ketat ” Seperti juga setiap orang yang datang di kategori ini, semua ada harga yang harus di bayar. Hadir di Top-10 akan Sulit. Ini adalah kategori yang rumit,  ia (Alex) mengetahui hal tersebut dan menerima Tantangan ini. Ia akan memperoleh Motor Yang sama dengan Marc. Ketika berada di Team Pabrikan, tingkat tuntutan akan tinggi. Seperti menjadi pemain (bola) di Madrid atau Barca, Kamu dikontrak untuk menciptakan goal “

” Berada di Posisi  atau 7 akan sangat sulit di tahun pertama, Namun ini akan menjadi tuntutan berlevel tingkat tinggi. Kami mengerti hal ini tidaklah mudah dan kami tidak akan mengukurnya pada setiap Balapan. Perlahan-lahan ia harus menemukan posisi , beradaptasi dan mengenal Karakter Sepeda motornya “

Tahun 2020 adalah tahun terakhir Valentino Rossi di team Pabrikan Yamaha, di 2021 ia akan digantikan Oleh fabio Quartararo. Namun Alberto Puig tetap yakin Bahwa Valentino Rossi akan memiliki potensi torehkan hasil bagusnya ” Rossi itu sulit dimengerti karena ia adalah sebuah Fenomena. Kasusnya yang benar-benar spesial : ia adalah pilot/pembalap yang sudah berusia, sangat cepat, dan terus dengan ambisi. Dia tidak kehilangan ambisi atau keinginan, hanya kehilangan sedikit kecepatan.

Ia seperti layaknya binatang buas dalam balapan, dia adalah ‘seorang paman’ yang dapat mengejutkan Anda dan Anda tidak pernah bisa menyinkirkannya ( dari persaingan) begitu saja. Sebelum ini hasil yang ia peroleh lebih teratur, tetapi masih sangat berbakat dan masih lapar, jadi saya tidak akan mengetakan bahwa Ia tidak akan ada di sana, ”

Tahun 2020 dan seterusnya dipredisi akan lebih ketat. Marc Marquez sendiri tidak yakin ‘kemudahan’ yang ia telah peroleh di 2019 akan dapat diulang di 2020. Namun begitu Alberto Puig tetap Optimis  “Quartararo telah melakukannya dengan sangat baik, tetapi tahun ini dia harus memastikannya kembali. Ada banyak pembalap muda. Dari mereka yang datang dari Moto2 saya akan menyoroti dua pembalap yang memiliki proyeksi : (Alex) Márquez dan (Brad) Binder. Dari Moto3 saya tidak melihat siapa pun yang bisa menjadi proyeksi.

Ada juga banyak orang Spanyol: Rins, Mir, Pol Espargaró – yang telah terbukti sangat cepat dengan KTM; Pertanyaannya adalah apakah mereka akan mengkatkan performa motor motor mereka. kesimpulannya, Saya pikir untuk sementara waktu, itu tidak akan terjadi. Saya pikir Marc akan terus mendominasi, berdasarkan usia, oleh potensi dan oleh keinginan yang dimilikinya. Ya saya melihat bahwa akan ada balapan yang lebih sulit, tetapi dalam perhitungan keseluruhan 4 atau 5 tahun ke depan saya pikir Marc (masih) akan mendominasi kategori, ” Dengan segala Persiapan Pabrikan Lain termasuk bersiapnya Yamaha Empire yang telah kita bahas kemarin, apakah Kalian setuju sama Kesimpulan sementara dari Proyeksi Om Alberto Sob ?

Taufik of BuitenZorg

54 COMMENTS

    • Seepp…tinggal tunggu tanggal mainnya saja…Kita tinggal menyaksikan dan menikmati…
      Mana yang lebih Joss… Suzuki segagat, Yamaha empire atau Honda king of the king..atau kerajaan Ducati merdeka

    • kalo fight d beberapa seri itu bisa saja terjadi, tapi kalo buat fight full season beraat kayanya, notabene f1/4 hanya cepat di ‘sirkuitnya’. sedangkan kalo d ‘sirkuit MM , f1/4 menghilang entah kemana

    • Semenjak berita ghoib-ghoib an dari pembalap yg kena banned. Fans Yahama udah hopeless karena Dorna dan Tuhan yg menentukan katanya ?

      Udahlah kayanya udah pada gak cocok nonton MotoGP. Perang komentarny udah absolut gitu jadi gak seru perang komentarnya wkwkwk ????

    • Ya kalo pure settingan Dorna hodna gak perlu susah2 riset bikin RCV mahal2,tinggal keluarin Astrea grand buat Marquez auto jurdu

    • Settingan dorna pasti ada.. tapi masih bisa dipatahkan oleh pebalap hebat.. rossi ke yamaah (sukses), 800cc pedro (gagal).. stoner balik ke Honda (sukses)… Marc ke Repsol (over sukses).. EcU magneti (gagal)… iMu magneti (gagal)…

      Settingan dorna ducati juara 1 kali lagi sejak 2016… apa daya marc jadi pembeda… kalau gg ada marc feat RcV udah 3 kali juara tuh ducati… hahaha…

      Karena ducati terlihat tidak sanggup… disetting yamaah buat dapat test rider lorenzo… plus alex ke repsol rcv, biar ada bahan drama baru… eh malah kalah berita sama F1/4 yg gantikan rossi…

      Ducati makin gg dapat berita.. makanya si Dom buat sensasi (tidak tahu sejarah motoGP), eh malah di uppercut telak sama Puig.. yg hebat dan juara dengan 1 pebalap siapa? Stoner Duc bukan?…

      • Marc juara setingan dorna
        Dorna juga nyeting ducati juara
        Berarti setingan dorna vs setingan dorna
        Wow luar biasa sekali…

    • Trus kenapa dorna kagak nebolehin pake ECU inhouse aja… Biar marq dominan kayak 2013 2014 ? soalnya ECU HRC uda ada anti Wheelie nya

  1. Honda sudah belajar sepeninggal Rossi dulu malah ampas. Pas Stoner masuk saja bs kompetitif lg. Dulu Honda kekeh bhw yg hebat itu motornya, bukan pembalapnya. Makanya Rossi pindah utk pembuktian diri. Nyatanya kalah pas Rossi pindah ke Yamaha.

    Skrg takut terulang. Bakal ampas klo Markes out. Jd sepertinya emg bukan Hondanya yg hebat tp pembalapnya. Begitupun Yamaha. Sepeninggal Lorenzo malah nyungsep Yamaha. Terlepas dr mslh ECU jg.

  2. 100%
    Agree

    Tapi quartararo Alan menjadi lawan sepadan di beberapa tahun ke depan
    Trust me
    Masuk ny ia ke Team pabrikan membuat tontonan Moto gp Makin menarik

  3. bener, selama 4-5 th lagi semua pembalap masih menghadapi marc yg makin dewasa & penuh perhitungan serta fisik yg masih optimal.
    juga team worknya & motor yg tentunya semakin berkembang ke arah yg lebih kompetitif.
    kita lihat saza

  4. Setuju sama pernyataan Puig?

    Kl sy sih, g peduli siapa ngomong ap. Yg penting masih bisa nonton MotoGP sama WSBK. Dan tahun 2020, bakal jadi tahun seru. Bakal jadi ajang pembuktian level seorang Marc Marquez dan Jonathan Rea. Di kedua kelas itu, it’s everybody against Marc/Rea. Di WSBK Rea dikepung dengan pabrikan yg harus bikin beragam motor baru dg pembalap yg kualitasnya g diragukan lg. Begitu juga Marc d MotoGP, dia sendirian harus menghadapi konfrontasi dari Dovi-Miller-Petrucci yg didukung Gigi “the Blacksmith” Dall’igna, plus serangan dari Maverick-Quartararo yang didukung Jorge “The Wizard” Lorenzo. Keduanya bener-bener harus meningkatkan level permainan mereka, dan kl mereka bisa kembali jadi juara dunia, it’s because they’re worthy…

  5. 5 th ke depan masih tetap dominasi Marc, diselingi 1 juara dunia baru oleh Mav,Rins,atau Fab…..
    Ducati mungkin jg masuk hitungan…

  6. Plot twist setelah ngomong gini tau2 2021 pindah ke Ducati, kemudian juara dunia 5kali berturut2 disana. Auto mlongo si Puig wkwkwk

  7. Juara dunia mungkin iya, tapi kalau dominasi total seperti 2019 kayanya nggak. Maverick sama Fabio kalo bisa lebih konsisten dari kemarin pasti bisa mengacau. Dovi, Miller, Rins juga harus improve biar Marc punya rival banyak dan konsentrasinya agak pecah, gak cuma lawan 1 rider doang.

  8. semoga sehat terus Marc… jangan sering2 “ngadu dengkul” sama aspal kyk GP Sepang kemarin lah…? saya aja ngilu lihatnya, apalagi petinggi haerce/om puig…

  9. Kalo saya malah melihat morbidelli yg akan semakin rajin di posisi depan, meskipun selama ini terkesan dikesampingkan secara performa, terlebih lorenzo yg jadi test rider yamaha, lihat saja rossi pas era lorenzo di yamaha, dengan contek data lorenzo rossi masih bgtu kuat di barisan depan, morbi dan rossi gaya balapnya hampir sama

  10. klo anda cermati komen si darmo,hanya pengiringan opini pada hal pembodohan.

    setinggan?
    apakah kematian simoncelli sebuah setinggan?
    apakah motor simoncelli di seting tak karuan sehingga tak terkendali saat balapan?
    apakah edward dan rossi di seting buat melakukan hal tersebut?

    #just opini

  11. Siapa yang disuruh memuji kalau tidak diri sendiri kan, btw alex kyknya didatangkan biar MM mau tanda tangan 2021-2022. Tapi..mgkn mendominasi kalau tidak cedera dan tidak ada mv dan fabio. Let see omongan puig. Diqatar saja cukup.

  12. Saya setuju wak sma puig sprtinya masa” emas marquez masih lama lima taun kedepan mengingat usia dia yg msh muda hmmm… Sprtinya sangat sulit bagi kubu ducati utk bisa juara motogp 2020 kaya nya akn sangat lama mereka menanti?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here