Home Pabrikan Aprilia Aprilia Kembangkan Anti Dive Suspensi tanpa Hidrolik

[ Tech Talk ] Aprilia Kembangkan Anti Dive Suspensi tanpa Hidrolik

18

TMCBLOG.com -Sat Kita Ngerem dengan Rem depan dengan Keras, maka akan terjadi fenomena dimana suspensi depan akan tertekan seakan akan Suspensinya ‘ tenggelam ‘, variabel seberapa ‘tenggelam’nya suspensi akan bergantung beberapa Hal seperti desain CoG dari Motor, kerasnya pengereman dan tentunya desain dari suspensinya itu sendiri.   . . . Nah ini lah yang dimaksud dengan ‘Dive Suspension’ . . dan fenomena ini telah dilakukan berbagai cara Untuk Menanggulanginya selama beberapa dekade. Suzuki ANDF (Anti Nose Dive Forks), Kawasaki AVDS (Automatic Variable Damping System) dan Honda TRAC (Torque Reactive Anti-dive Control) adalah beberapa teknologi yang selama ini digunakan Untuk menanggulangi fenomena ini. Namun Umumnya dari sistem sistem di atas menggunakan Fluida Lagi di dalam sistem hidrolik Suspensi yang pada dasarnya akan membuat Suspensi menjadi lebih keras khusus ketika memperoleh beban pengereman yang kuat.

Nah Di Artikel ini kita akan mengupas penemuan yang dilakukan Aprilia mengenai Anti Dive suspension namun dengan pendekatan tanpa menggunakan fluida hidrolik di dalam suspensi  . . . Mereka pakai sistem link mekanik yang ditempatkan di luar suspensi. Gambarnya seperti di atas . . Bagaimana Kerjanya ?

Via Bike Social diketahui bahwa Sistem pengeremannya menggunakan Kaliper radial Yang mounting braketnya (56) tidak permanen, Jadi Bisa Ikut Mutar searah dengan putaran Roda ban dengan poros tetap berada di poros AS dari Roda. ketika Kita melakukan pengereman maka Braket akan berusaha bergerak rotasi searah dengan rotasi dari roda. Dan Putaran ini tentu akan memberikan Gaya Yang akan menekan ke ‘link’ yang bagian atasnya diklem ke Fork (73) .

Dari sini sudah terlihat bahwa Gaya Yang menekan Link (73) berlawanan dengan arah tekanan dari pengereman Yang dapat membuat Suspensi tenggelam/ Dive. Namun Aprilia tidak berhenti sampai se-sederhana itu saja sob. Mereka membuat Sebuah ‘Linkage’ yang bisa memvariasikan besarnya ‘ gaya anti dive ‘ bergantung pada kerasnya pengereman.

Jadi antara Braket Kaliper(56) dan Batang Link (73) ada semacam ‘ extra Link ‘ berlabel 68 Yang memiliki semacam jalur Parit dengan bentuk Meng-kurva ( warna Kuning ) Di mana di dalamnya ada Sebuah Roller ( 80,84) yang akan bergerak di dalam ‘ parit ‘ tersebut. Nah Bentuk dan desain kurva dari Parit tersebutlah yang akan memvariasikan gaya ‘ anti dive ‘ lanjutan  . .  Jadi artinya efek dive awal pengereman ( initial Brake) berbeda dengan saat pengereman keras  (Full Press ) ini lah cerdasnya Sistem Anti dive yang didesain Oleh Aprilia ini ini. Untuk Animasinya silahkan simak Gambar animasi berikut ini  . .

Grafik hasil nya adalah sebagai berikut

Yap dari Grafik tersebut X adalah Jarak ‘ dive ‘ dari suspensi smeentara Y adalah Sumbu persentasi dengan efek anti dive. Idenya adalah ketika awal pengereman di Straight dimana hadir Grip Maksimum maka anti Dive akan sangat diperlukan untuk kestabilan. Maka sobat bisa lihat angka efek dari anti dive sangat besar bisa mencapai 27% . .

Namun angka ini berkurang perlahan sesuai dengan bentuk jalur parit tempat roller bergerak sampai saatnya pada Full Brake dimana suspensi lebih dalam’ tenggelam’ Maka Afek dari anti Dive dikurangi karena biasannya saat berada posisi ini adalah lebih penting bentuk kontur dari Track yang biasannya bumpy di-absorbsi/ diredam Oleh suspensi dan untuk bisa efektif meredam maka efek anti dive nya dikurangi atau bahkan dihilangkan . . simply smart . . . terlihat pada patent, sistem ini diaplikasikan pada suspensi entah RS-GP MotoGP atau Superbike . . namun sepertinya Model Mekanis begini tmcblog pikir bisa lolos untuk dipakai Di MotoGP.

Taufik of BuitenZorg

 

18 COMMENTS

    • sudah ada dari jaman c50, c70, v50, fr, dll
      bedanya yang dulu menggunakan lengan ayun kecil. yang ini tetap USD. secara pribadi, kurang suka, karena ketika hard braking, dan jalan tidak rata, getaran jalan terasa sekali di setang, dan berpotensi lebih merusak komstir dan komponen lain (dibanding tanpa anti dive)

  1. mirip suspen link roda pesawat (suspensu pesawat tempur roda depan)…..mendekati tp rada beda fungsi dilink suspensi vespa roda depan yg di batasi pergerakannya , sistim link rem n per ontel , bisa diterapkan dgn custom di suspen roda depan c70 ….

  2. Teknologi jadul, udah pernah dipake dimotor honda c70 -astrea star, suzuki family , yamaha v80, yang kalo ngerem depan bukannya turun malah ndongak setangnya

  3. Wak, kenapa disebut hanya 3 mekanisme Anti-Dive suspension mechanism dr pabrikan Jepang?

    Pabrikan yg 1 lg apa/mana, Wak?

    Jgn sampai mereka terkesankan tidak mampu buat, Wak…?

  4. yaah, riding motor itu emang aktivitas yg cukup sulit, kompleks dan butuh “jam terbang” tinggi sih, terutama buat para awam yg sedang belajar kesitu…
    tapi klo udh mahir, fenomena “diving” nya sok depan waktu deselerasi itu malah jadi bumbu asiknya riding motor… dibelakangnya pasti ngikutin “trail braking” yg harus smooth dan presisi plus “body positioning” buat jaga balance distribusi bobot motor… hasilnya untuk cornering dgn angle yg halus ke apex dan akselerasi yg sempurna… nah, ini “fun to ride” nya motor… abs sama traction control sebenernya udh cukup lah intervensinya (plus untuk safety jg saat hujan), kondisi kering malah asik klo ban belakang sedikit “skidding” , jgn ketambahan ini lagi… kecuali untuk yg belajaran naik motor… ini opini saya

  5. Suzuki ANDF (Anti Nose Dive Forks), Kawasaki AVDS (Automatic Variable Damping System) dan Honda TRAC (Torque Reactive Anti-dive Control)

    ____
    SMART Anti Dive Technology kok gag ada?,wahh selama gag ada kata Smart berarti itu bukan puncak flagship dr suatu teknologi..sekalipun itu datang belakangan dan sistemnya mirip mirip,Smart adalah level ultimate nya ???

  6. mungkin terinspirasi dari sistem suspensi belakang, dimana dudukan bawahnya ditarik oleh swing arm, sehingga dudukannya itu menekan shockbreakernya ke atas.

  7. Makanya ,

    Konsumen tau mana pengekor , mana si penemu.

    Liat aja hasil jualannya.

    Ngak di negara maju dan berkembang,

    Keok terus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version