Home MotoGP Lorenzo : Dari resep kalahkan Marquez sampai alasan kenapa Ia dan Dovi...

Lorenzo : Dari resep kalahkan Marquez sampai alasan kenapa Ia dan Dovi tak akur

54

TMCBLOG.com – Kepada DAZN, Jorge Lorenzo banyak memberikan penjelasan mengenai Dua masa masa terakhirnnya saat lepas dari Yamaha Yakni saat di Ducati dan Di Honda dan membandingkannnya dengan Yamaha. Buat Jorge Yamaha M1 adalah motor di mana ia bisa langsung cepat semenjak awal. Jorge mengatakan bahwa M1 adalah Motor yang dibuat untuknya secara natural dan kontinuitas tersebut tidak ia dapatkan saat di Ducati.

Jorge Lorenzo Sedikit Curcol bahwa Mentalitas Internal Ducati tidak memberikan dirinya semangat ketika ia berada dalam keterpurukan. Alih alih berkata “Ayo Lorenzo berikan Motormu kemenangan “ menurut Jorge Mereka malah banyak membanding banding bandingkan dirinya dengan pembalap Ducati lain seperti misalnya Bahkan Petrucci bisa berada di posisi ke-7, dan memiliki laptime beberapa persepuluh detik lebih cepat.”

Jorge Juga menjelaskan kenapa ia bisa digaji 25 Juta euro untuk Dua tahun Oleh Ducati  “Saya menganggap diri saya seorang juara karena saya memang seorang juara Ducati. Dan karena itulah saya disewa dan dibayar sebesar itu,” jelasnya. “Saya adalah juara dunia 2015. Tidak ada perbedaan besar dibandingkan dengan apa yang saya dapatkan di Yamaha. Saya pergi untuk sebuah tantangan, tetapi saya tidak akan pergi dengan kurang dari itu. Semua pembalap yang membalap di MotoGP adalah pembalap hebat , tapi mereka bukan juara. Valentino, Marquez, dan aku. Itu kebenaran yang tak terbantahkan. Dan aku membuktikannya lagi. (Modifikasi) tangki itu adalah yang terakhir. Sebelum itu, sebuah karya telah tiba yang membuat motor (Ducati) lebih lembut dan dua evolusi aerodinamis. “

Menarik mendengar dari Jorge sendiri kalimat “Tidak ada perbedaan besar dibandingkan dengan apa yang saya dapatkan di Yamaha ” apakah itu artinya Saat di yamaha sebelum pindah ke ducati, gaji Jorge Juga sekitar 12,5 Juta euro per Musim ? hmm kudu di cross check ke Lin jarvis nih.

Jorge pun sedikit mempertanyakan perihal Kenapa sepetinya ia dan Dovizioso agak susah akur  . . “Sejak awal, saya mendekati proyek ( Ducati) dengan antusias. Itu bukan fasad. Saya senang dia ( Dovi) saat menang. Saya naik ke podium untuk (Ikut) merayakan. Saya tidak tahu mengapa, mungkin Dovi memiliki duri di sisinya Karena saya menang ( saat )melawannya di era (GP) 250. Dia selalu memiliki persaan itu untuk saya, dan dia menyerang saya di media. “

Tentang Honda RC213V 2019 : “Saya menemukan motor di mana saya tidak pernah merasa nyaman dengan ukurannya. RC213V Itu super kecil, tidak nyaman untuk kaki saya. Kaki saya lebih panjang dari milik Marc. Saya memberi tahu para insinyur, dan mereka terkejut. Saya banyak membungkuk, dan kaki saya menyentuh tanah.

Jorge Lorenzo HRC

Namun, dengan motor 2018, saya berada di urutan keempat dalam tes di Jerez. Itu cukup kompetitif, dan saya mengalami cedera pergelangan tangan dan kaki yang buruk. Tapi, dengan motor 2019, terlepas dari masalah ukuran, saya punya masalah dengan pengereman di mana tidak alami bagi saya. Luka saya meninggalkan bekasnya. Mungkin, tanpa cedera di Assen, saya akan memiliki lebih banyak kesabaran untuk melanjutkan satu tahun lagi dengan motor lain. Tetapi saya melihat bahwa menjadi kompetitif masih jauh. Saya berpikir dan merasakan bahwa hal terbaik adalah berhenti dan menikmati aspek kehidupan lainnya. “

Mengenai Bagaimana cara Mengalahkan Marc Marquez : “Kamu harus bisa lebih cepat daripada dia dan tidak membuat kesalahan, jadi dia yang harus mengambil risiko, memiliki motor yang lebih baik, dan secara mental terbawa ritme ” yang merupakan resep, “Seperti pada tahun 2015. Marc lebih eksplosif, tapi kami yang memimpin balapan, dan dia harus mengambil risiko. Itulah yang harus dilakukan Quartararo atau Vinales. Tapi, sekarang, Marquez masih yang tercepat. “

Mengenai valentino Rossi : “Valentino luar biasa. Dia tak tertandingi. Menjadi 41 atau 42 tahun dan melakukan balap di MotoGP adalah prestasi luar biasa. Tidak ada yang pernah melakukannya. Jika dia menemukan kepercayaan diri yang lebih baik dengan motornya, dia bisa menang lagi. Saya sangat percaya itu, “

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

54 COMMENTS

  1. Iya itu parah sih waktu petrux disanjung sanjung depan media dan menyinggung lorenzo yang belum pernah menang waktu itu. Dan kemenangan lorenzo waktu itu seperti menampol wajah para petinggi ducati ?

    • Fakta yg tak terbantahkan yakni:

      1. Petrux sudah lama naik Ducati shg sudah selangkah lbh maju utk mengerti motornya.

      2. Paduka bukan tipe pembalap yg mudah beradaptasi di mtr baru. Wkt di Yamaha jg jatuh2 bnyk di 2018 dan tidak juara dunia. Juara dunianya br di thn ke 3. Aplg pindah dr Yamaha ke Ducati itu jauh bgt gaya berkendaranya. Klo dr Ducati ke Honda iti bnykn cederanya sudah dr akhir di Ducati n jatuh latihan trail di pramusim.

  2. Surat terbuka kami ke Lorenzo : jangan terjebak Nostalgia dan memfosilkan diri dalam ingatan kemenangan !

  3. Ya jelas lah mas jolor. dovi ga suka lu. Lu pas lagi diyamaha pabrikan, sidovi satelit yamaha 2011 lu katain you must behind me(kata simpelnya lu ga boleh didepan gue alias menang). Trus pembalap yamaha lain lu gituin juga(lupa namanya.

    • Karena Lorenzo tipikal penganut team order. Lupa ya di 2017 aja dia kasih kemenangan dia di Sepang buat Dovi dan dia rrla melepas kemenangan pertama dia karena Dovi lagi ngejar juara dunia? Sayangnya Dovi mental tempe, di Valencia malah jatuh sendiri padahal juga udah di bantu towing Lorenzo. Eh tahun berikutnya malah nyerang di media, belum lagi bos2nya. Gimana ga gondok itu Lorenzo dan langsung telpon Puig.

  4. Nah kan, marquez pernah terpelanting saat menguntit fabio y lebih cepat saat free pactice , emang sebenarnya soal skill marquez masih bisa ditandingi, tapi sekali lagi ya itu, race apalagi championship sangat kompleks,bukan hanya skill mengendara namun strategi dan dukungan tim maupun strategi dari pembalap itu sendiri, dan marquez pembalap y paling cerdas, cepat sekali belajar, untuk menjadi no.1 tidak melulu menjadi y paling cepat namun bisa saja menurunkan kecepatan lawan sama saat Rossi menggunakan psywar untuk mengalahkan pembalap dngn skill diatas rossi namun baperan seperti stoner. Wkkk

      • Kalo kalah duel di last corner disebut gak cerdas
        Trus yg kalah di LAST RACE ama pembalap yg kemenangannya lebih dikit dr dia itu disebut apa? keterbelakangan mental?

      • kalah duel last corner hanya di beberapa sirkuit yg notabene bukan favorit motor honda, selebihnya ditinggal marc sekebon banyak

        • Kalah last corner murni karena kemampuan motor yg mmg kalah di sektor itu…. marc sdh mati2an ngesot2.. apa daya rcv masih kalah disektor itu..

      • @jono
        kalo kalah last corner 0,0 sekian detik dibilang gak cerdas, trus yg kalah 10 detikplus plus dibilang apa dong? !d!ot kah?

      • Nah ini saya suka kalo mas ini muncul
        Gas nya spontan, injek gigi 1 auto-standing

        Selalu kalah last corner ya, kecuali sama Fabio, sama kecuali pas di sirkuit favoritnya

        kok banyak kecualinya ya ?

  5. Balapan sapa aja klo lebih cepat ya pasti bisa galahin n menang…mbah darmo jg bisa. Resep anak TK.

    • Resepnya sih simpel, tp setelah di search kok susah sih dapetin bumbu raciknya. Ada yg bisa bantuin clue nya?

    • Belajar dulu sana tong.. Cepat dan cerdas itu beda. Liat Suzuki menang lawan Honda di Silverstone pdhl bnyk trek lurusnya mayan panjang n bbrp x. Tp ada namanya sentuhan cerdas yakni menguntit dulu di blkg trus utk slip stream sambil mempelajari kelemahan pembalap di dpnnya. Malanya balap2 setelahnya, Marc yg begitu strateginya bwt lawan Fabio. Kagak ngacir duluan.

      Blm lg soal drama klo hujan di tengaj race. Butuh namanya ketepatan pengambilan keputusan. Pilih ban apa dan kpn mau masik pit. Kepiawain tim jg perlu krn klo pembalapnya aja super cepat tp ga cerdas menentukan ban dan ga ada dukungan tim yg cermat, ya ga bakal bs jurdu.

      • 2016 vinales menang pertama kali pakai suzuki di silverstone. jadi kemenangan pertama suzuki juga setelah come back. menurutku sirkuit ini cocok dengan suzuki.

        • Austin 2019 gak dianggep? Pffft, meskipun itu kemenangan hibah, tapi pas di 2015, 2016, 2017, dan 2018 Suzuki gak sekuat Yamah ketika di Austin. Silverstone emang bisa dibilang juga cocok sama suzuki, hanya saja, pas di 2017 pun Suzuki gak sekuat yamaha.

  6. Ente komen tanpa memahami maksud…ente bodoh tapi sok pinter. Jorge udah sering ngalahi marq di seri balap. Bukan champion.

    Situ waras nggak nih?

  7. Pas awal numpak ersivi paduka bilang motor ini lebih rendah dan compact, dia bisa lebih dekat dengan aspal, dan dia bisa lebih percaya diri
    Skrg ngemeng beda lagi
    Psbb jg nih, wkwkkwkw

      • Faktanya wkt testing pke mtr 2018, kan dia bs posisi 4? Pdhl baru aja pindah. Tp pke mtr 2019, buru2 5 besar, 10 besar aja ngos2an. Mgkn krn cedera udh dr pramusim sewaktu naik trail jdnya sama skali ngeblank dgn mtr 2019. Blm lg pas musim berjalan, cedera tulang punggung pula yg berpotensi menyebabkan kelumpuhan. Setelah jatuhnya itu, ancur dia di Honda.

  8. Gagal paham nih bocah, langsung membandingkan gelar juara dunia. Tips paduka disini maksudnya di seri balapan. Karena paduka udah sering ngalahin mm93. Malah bisa jadi kalo masih diducati juara dunianya paduka. Secara cuma dia dan stoner yang sering pol.

    Dipahami dulu tong, atau jangan2 ente nggak nonton motogp, cuma baca koran ya?

  9. DAN SEKALI LAGI DOVIZONG GAK DIANGGAP DI MOTOGP,DAH DOVIZONG SURUH MINGGAT AJ,DAH GAK AD NILAI JUAL ,KALO SEKEDAR RUNNER UP, GAK ADA BEDANYA SAMA PEDROSA ????

  10. Mslhnya Ducati ga mikir jg klo Lorenzo bs juara dunia di thn ketiganya di Yamaha. Thn pertama jatuh2 jg, mgkn krn proses adaptasi. Thn kedua jatuhnya mendingan. Thn ketiga yg jarang jatuh makanya juara dunia. Jd salah klo Ducati n Honda mikirnya klo Jolor bs cepat di thn pertama. Jolor bukan tipe adaptasi cepat tp sgt bgs utk pengembang mtr jg.

  11. “RCV motor super kecil” krn basic sasisnya masih mengikuti marc n pedrosa,,tapi hayden bisa jurdun jg dengan rcv kecil

    • Om… kalau rc211v yg bkin jurdun hayden sih bongsor amat lahh… (ukuranya postur simbah saat itu buatnya) sama dgn M1 juga… pedrosa aja kayak anak sd naik ninja…. beda ama generasi rc212 dan 213 sdh ukuran pedrosa sentris….

    • Kata siapa. Hayden juara dunia pake RC211V yang jangkung karena sejak awal itu motor di bangun pake postur Rossi. Justru sejak Honda bikin RC212V seukuran Pedrosa Hayden “GA PERNAH” juara seri lagi

      • Bukannya rc211v edisi 990 akhir ada perubahan sasis yg lebih pendek ya? Walaupun gak terlalu beda jauh juga dimensinya,mungkin untuk mengakomodir jangkauan tangan Pedrosa pula ?

  12. @Kantil: ngetiknya kepanjangan tp esensinya ga paham.. Jolor itu ngebahas caranya menang lawan Marc itu dgn ngacir secepat2nya spy pas dia di blkg bs ikut ngepush n bikin kesalahan. Sama kyk wkt nyungsep di FP Malaysia pas nguntik Fabio.

    Bukan ngitung banyak2an gelar. Sama dgn Rossi skrg. Rossi msh overal kalah cepat dari Marc saat ini dan itu fakta. Walau gelar Rossi msh lbh bnyk. Jd konteks pembahasannya adalah tenatang STRATEGI. Kle elu pakenya statistik jmlh jurdu yg kyk elu blg, maka SAAT INI ROSSI MASIH LEBIH CEPAT DARI MARQUES krn jumlah jurdu Rossi msh lbh bnyk.

    Tapi pada kenyataannya?

    • Yaa betul dia gak paham konteks beritanya, apa yg dibicarain jorge tips/strategi buat yg masih aktif balap, jorge paham betul gimana marc di GP dan dia share itu..
      Jorge emang kalah dari marc tapi karna dia sering duel HtoH sama marc makanya dia tau, butuh menjadi cerdas dan outstanding buat kalahin marc..
      Kalo jumlah gelar dunia mah itu hasil akhir aja, karna kalo di race seri ketika jorge klik sama motor marc juga ditinggal kabur

      • Orang yang pernah mengalahkan markes biarpun cuma satu seri, pasti punya kapasitas menyampaikan cara mengalahkan markes, contohnya alex rin. Apalagi paduka yang berkali-kali juga ngalahin markes.

        Tapi para cunguk ini nggak ngerti esensi, malah bandingin gelar championsip.

        Asli ngakak, tapi malah kita yang dikatain dungu…

        @kantil, gue reply keras komen lu karena cara bahasa lu yang udah kayak jagoan.

        Komen gue muncul berkali-kali itu karena gue pikir komen gue yang pertama kena jaring. Komen lagi, menghilang. Eh malah nongol semua

  13. cara mengalahkan marc harus jadi lebih cepat dari marc dan tak buat kesalahan

    ya di manamana juga itu caranya lorenzo kencurrr manaada bisa ngalahin juara dunia dengan cara jadi lebih lambatt

    • Haahhaha betul bro!! Pinter ngomong doang tuh si Lorenzo.

      Yang ga pinter berkata-kata itu Dani Pedrosa. Diem aja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version