Home Pabrikan Honda Berharap Skuter Sport seperti Honda X-ADV dengan harga terjangkau, Logiskah ?

Berharap Skuter Sport seperti Honda X-ADV dengan harga terjangkau, Logiskah ?

31

TMCBLOG.com – Gambar Di atas adalah Sosok Motor Honda X-ADV. Motor yang banyak dibilang sebagai sebuah Big-Bike Metik walaupun pada dasarnya mesinnya tidak mengguankan sistem Sutomatic CVT, Melainkan Mengguankan Dual Clutch transmission ( DCT). Dalam pembahasan kali ini kita mau sedikit fokus dulu ke roda dan kaki kaki belakang dimana terlihat memang X-ADV ini menggunakan kaki kaki mirip motor sport pada umumnya Yakni Mengguankan Swing-arm plus transmisi akhir penggerak roda yang mengguankan V-Belt. Yes lagi lagi seperti jga TMAx yang kita bicarakan kemarin, tidak ada bongkahan Box-CVT di kaki kaki belakang seperti yang umumnya dipakai di skuter skuter otomatis.

Terbesit tanda tanya, Kenapa Motor motor ‘matik’ dengan sudut pandang Performa/ sport seperti TMAX, Kymco AK550, dan X-ADV tidak menggunakan Box CVT di bagian kaki kaki belakang ? jawabannya sepertinya teknis Mulai dari Panjangnya CVT Belt sampai Bentuk, Bobot dan kekuatan dari Bongkahan Box CVT. Dilihat dari bentuk saja, umumnya Box CVT ini ditempatkan hanya di salah satu sisi dari kaki kaki belakang, bentuknya tidak bisa dilendutkan seperti halnya Mono arm / pro-arm sehingga akan memberikan perbedaan distribusi bobot antara bagian kanan dan kiri dari buritan belakang. TMCBLOG yakin ini akan ada efeknya saat bermanuver.

Hal kedua dari Bobot yang bisa dilihat adalah soal ‘Unsprung weight’ . . . Ok Untuk menjelaskan terusannya mari kita bicara dulu soal Sprung weight dan unsprung weight. Sprung Weight pada dasarnya adalah segala bobot yang di bebankan di atas Suspensi seperti Frame, body, mesin, Rider, dan segala cairan seperti misalnya bensin. Sementara Unsprung Weight adalah part part yang tidak disupport oleh Suspensi, biasannya terletak ‘sebelum ‘suspensi sepetti sistem pengereman, as ban, Roda, ban.

Nah, Salah satu Konsep dalam membuat kendaraan memiliki performa handling yang bagus adalah meminimalisasi Unsprung weight. Semakin kecil unsprung weight maka akan memperkecil kerja dari suspensi untuk membuat ban dari Roda tetap berada di daerah kontaknya dengan permukaan jalan. semakin berat maka inersia nya akan semakin besar . . ujung ujungnya lebih sulit berakselerasi dan berdeselerasi. Oleh karena itu banyak dari pembalap mengganti velg mereka dengan Valg bermaterial lebih ringan namun tetap kuat seperti Magnesium.

Namun balik lagi yang sedang kita bahas kali ini lagi lagi adalah soal Box CVT yang secara umum memang bentuknya besar, bulky dan memiliki bobot yang besar. Namun begitu mesin automatic sangat dikenal dengan kemudahaan pengoperasiannya sehingga memang saat ini kita bisa lihat jenis motor ini banyak dibuat berbagai Diversifikasi bentuk. Untuk mesin Honda sendiri contohnya, varian mesin 150 cc Matik saat ini sudah paling tidak turun ke tiga varian walaupun mungkin secara detail ada perbedaanya yakni vario 150, PCX 150 dan ADV 150.

Khusus ADV 150, Untuk sementara ini pembeda dari PCX150 banyak dilakukan di bagian Eksterior body dan Juga di bagian suspensi, Namun memang belum masuk ke ranah Yang lebih detail seperti soal Mereduksi Unsprung weight agar Handling belakang Motor ini bisa lebih baik. Namun begitu melihat apa yang pernah dilakukan Honda dengan membuat mesin Revo AT

Yap Motor bebek ini menggunakan mesin yang sebenarnya secara platform tidak berbeda jauh dengan mesin AT pada umumnya yakni menggunakan CVT namun Transmisi akhirnnya juga tetap menggunakan rantai. Jika Mesin ini dibuat Versi 150cc Liquid Cooled lalu di benamkan di bentuk Body ADV 150 sepertinya akan membuat banyak perbedaan performa jika kita berkaca pada tinjauan Unsprung Weight yang sudah kita bahas di atas.

Pict : GilaMotor

Walaupun menghadirkan Potensi Performa lebih, namun secara cost memang butuh pengeluaran lebih. Honda harus kembali riset membuat mesin model begini yang 150 cc, belum lagi secara umum ada dua part bergerak serupa yang harus di-maintenance selama pemakaian Yakni CVT belt dan Rantai.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

31 COMMENTS

    • jadi inget lexam… bisa juga di aplikasi untuk mode sport cvt sejenis aerox makin sporti abis… atau untuk adv yg real adventur

    • rasanya lebih murah jika harus DCT… dan perawatan juga bis lebih murah… kalau mau lebih ringan pakai karet sajai utk penggerak ke roda belakang jamgam pakai rantai besi

  1. Setuju sekali, jika mesin matic bisa dibuat lbh kompak, maka posisinya bisa ada di tengah shg pengendalian akan lebih nyaman & sporty. Bantingan suspensi pun tentu akan lbh enak.
    Utk model kayak nmax/PCX atau bahkan sport (suatu saat nanti), bisa jg posisi ruang bakar dibuat tegak

    • mesin tegak.. skok belakang selonjoran di bawah mesin… tinggal rubah dikit untuk matik yamaha… sudah ada tuu spesiesnya

    • Keknya ngga.. Basic mesinnya udah ada dr forza 250..tinggal ganti baju doang..costnya lebih murah…

  2. mungkin yg menjadi Revo AT dan Lexam kurang dilirik itu krn cost perawatan. beli belt juga beli rantai dan gear set juga.
    oh ya harga vbelt nya juga udah pasti lebih mahal dari vbelt matik biasa

    • Part mahal karena cuma satu jenis aka gak ada turunannya kayak mesin matik umumnya.
      Kalo mesin revo at dibuat banyak turunan model yg lain ya harga spare part akan murah layaknya klan beat atau klan vario

  3. sepertinya kedepan bakal lahir matic kecil dengan mesin seperti ini mengingat baik yamaha ataupun honda sudah punya dasarnya tinggal diturunkan ke mesin2 kecil mereka, selamat datang sport rem gas tanpa kopling tapi model sport beneran bukan kaya adv

    • Saya kok sepemikiran ya, model sport murni , tanpa kopoling & gigi alias automatic,
      Model keren fitur bagasi& tangki tetap sporty,

  4. Kalo honda bisa membuat transmisi dct versi murah, bukan gak mungkin kedepannya ada skuter dengan basic mesin cbr250r +dct

  5. Spertinya as per selera wak, klo saya justru ga seneng ama suspensi konvensional, kesannya kurus&cungkring,
    lebih seneng metik dg box cvt spt biasa, kesannya suspensi blk terlihat lbh gambot like moge?, spt motor lawas saya gilera dna 180.

  6. ……. lexam dan revo at ….. mirip perangkat part kopling sekunder bebek diganti cvt pendek ….+ rantai …jika dikemas lg apa laku? Ngk sekalian buat motor listrik mirip kawak yg ada gear gigi nya

  7. Sepemikiran dengan wak haji dengan memakai swing arm spt x-adx , unsprung mass Bisa di minimalisir center gravity juga lebih baik dan meningkatkan sensitivitas suspensi belakang apalagi pakai sistem monoshock pake link. Terbesit niat bangun matic adv swap engine revo at.

  8. Menurut ane, masa depan transmisi motor juga bakal ngikut mobil, yakni yg sport/kompetitif bakal pake DCT juga, di GP tinggal regulasi, sementara developmentnya tggl nunggu kemajuan teknologi lain, sekiranya bisa ditekan cost sama bobotnya. Konsumen kan selalu tggl nunggu ‘trickle down effect’ turunan teknologi dari GP.
    Dari dulu mesti adaptasinya itu: luar angkasa>penerbangan>mobil>motor
    Ane kira-kira era DCT sama kendaraan listrik bakalan hand-to-hand/bareng ngisi pasar kedepannya

  9. Ada kemungkinan klo wa haji bahas ini wa haji tau ni pergerakan sayap patah yg konon kata y mau nelorin matik sport y kelas 150. Walau mesin tidak sama seperti yg dibahas tapi ada kemungkinan kedepan y bisa dibikin seperti yg dibahas diartikel x ini apa lagi honda ud puya basik mesin revo at

    • La itu sudah ad veriyem 150,berubah jadi picex 150,eh nongol lagi mesin variyem si adv 150????,,masak bikin matic150 lagi ???,ngakak adv tidak laku kah

  10. Wkwkw ternyata ADV 150 bukan adik X-ADV klau gitu..
    Nahh, ngomongin DCT sekalian aja bahas mini Goldwing dong wak hehe

    Btw, masalah yg muncul klau pakai rantai itu muncul bunyi dan tdk sehalus vanbelt. Sementara klau pakai Vanbelt itu lemot. Nah, ingat nggak wak dgn salah satu merek rantai yg sdh bikin Vanbelt khusus utk motorsport/bebek manual? Alhasil lemot dan limbung krn distribusi power tdk bagus. Tapi halus. Yaa, cuma menang halus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version