TMCBLOG.com – Di test di Jepang dengan cara riding bareng, dua produk Honda yang juga dijual di Indonesia dan salah satunya dimiliki oleh TMCBlog yakni Honda Monkey 125 dan Honda Supercub C125 ternyata menhasilkan kesimpulan bahwa Honda Monkey 125 yang saat ini dijual oleh AHM seharga Rp. 77,7 Juta lebih irit konsumsi bahan bakarnya dibanding Honda Supercub C125 yang sekarang dibanderol Rp 72,7 Juta di Jakarta.
Yes, kedua motor ini walaupun menggunakan basis mesin dengan ukuran ruang bakar yang sama namun secara umum memiliki banyak perbedaaan seperti di jenis transmisinya, dan yang terpenting adalah bobot dan ukuran dari lingkar rodanya.
Honda Supercub C125 memiliki sistem transmisi semiautomatic 4 percepatan dengan bobot 107 kg memakai roda 17 inci dengan karet ban yang lebih ramping sehingga memiliki rolling resistance yang kecil pula. Sementara Honda Monkey 125 dengan transmisi manual dan memiliki bobot 107 kg dengan lingkar roda 12 inci namun memakai karet ban yang lebih lebar sehingga rolling resistance-nya lebih besar.
Menurut Autoby yang meliput kedua pengguna motor ini rute yang dipakai adalah rute wisata dari Tokyo menuju prefecture Ibaraki sampai ke Kota Mito. Dan setelah diukur penggunaan/konsumsi bahan bakarnya, Honda Supercub C125 memiliki angka konsumsi bahan bakar rata rata 60.27km/l atau sekitar 9 km/liter lebih boros dari Klaim pabrikan yang 69,0 km/liter.
Sementara Honda Monkey 125 mengonsumsi bahan bakar rata-rata sebanyak FC monkey 58.92km/l atau 13 km/liter lebih boros dari pada Klaim pabrikan yang tertulis 71,0 km/liter . . Saat di test Real Monkey 125 lebih boros dari Supercub 125 sementara saat ditest Di Parbrik, Honda Monkey lebih irit dari pada Honda Supercub 125. Cuma beda 2 km/liter sih, tapi koq bisa Monkey lebih irit ya? nah kira-kira apa penyebabnya? Silahkan didiskusikan?
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Gak dijelasin bobot rider masing2. Apakah gantian? Ridernya monkey kayaknya Tipe rider tangan tangan alus,
Belum pernah pake,tadi saya tidak tahu kenapa monkey bisa lebih irit ?
Transmisinya mungkin berpengaruh wak.
Malah nyasar di replay
Menarik yak, mengejutkan ?
rider monkey sering tarik kopling (kaya orang pulang kemaleman masuk komplek), jadi bisa menambah jarak tanpa harus ngegas ?
Ya, saya setuju dg pendapat ini.
Yg badannya pegel duluan yg naik apa ya?
Hehe
Mungkin karena kekurangan kopling sentrifugal
Disadur dr Wiki
•Karena melibatkan gesekan maka akan ada tenaga yang hilang.
•Karena melibatkan gesekan dan geseran maka tidak dianjurkan untuk penggunaan yang melebitkan beban berat dan membutuhkan torsi tinggi
super cub ada tmbhan hambatan dr tebeng/wing kanan kiri… kira2 hitungannya gmn? wing yg menutup kaki rider (cub) vs kaki rider itu sndiri (mnkei)..
mungkin tenaga yang dibutuhkan untuk memutar ban monkey lebuh kecil!
Asalamualaikum wak coba sampean ripiu Yamaha Vinoora yg baru launching di Taiwan calon rival Suzuki Saluto itu kayaknya
Lingkar roda paling pengaruh,
karena monkey lebih mahal, jadi lebih irit. ini paling masuk akal kang, yakin lah
Klo mnurut saya beda desain kruk asnya + roda gila wak misal mesin win vs mesin grand sm2 100cc tp kn dalemnya beda punya win lbh berat tambah roda gila cz berkopling kali ya
Bs jd kasusnya kyk monkey ini yg semisal klo bebek d ksh kopling sentrifugal yg monkey sentrifugalnya dganti roda gila makanya yg make mukenya jd gile macam komentator dsini
Muke gileeeee…
Beda panjang wheelbase mungkin.. sehingga monkey lebih mudah ngeloyor
torsinya honda monkey lebih besar dari honda supercub
Tepat sekali. Lebih baik kamu bkin blog motor juga.. 😛
irit itu karena ridernya temenan… coba musuhan pasti boros dua duanya dijalan geber2 dan jalannya nyari top speed mulu dah.
coba monkey di gas, trus tarik kopling, di gas lagi tarik kopling lagi. mungkin akan jauuuh lebih irit.
kalo yg bawa Super Cub nya si bule ya wajar aja donk ya lebih boros, karna postur badannya lebih bongsor dibanding orang Jepang,