TMCBLOG.com – Yamaha pekan ini juga merilis kembali sekitar 3 skutik entry level model year 2021 mereka untuk kawasan Eropa yakni; Yamaha NMAX 155, NMAX 125 dan D’eLight. Sama seperti produk Yamaha di Indonesia yang mulai dirlis hampir setahun yang lalu, untuk model tahun 2021, NMAX 125/155 mendapatkan desain bodi yang serba baru serta rangka baru dan tampilan premium dengan detail ekstra. Perubahan yang paling signifikan adalah pemasangan unit kontrol komunikasi sederhana/Simple Communication Control Unit Yamaha (Y-Connect) yang menghadirkan konektivitas total dan menawarkan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan dan lebih terinformasi kepada setiap pengendara. NMAX baru adalah “Satu dengan Kota”.
Speknya fiturnya boleh dibilang memang sama persis seperti yang hadir di Indoensia. Hmmm, disinyalir New NMAX 125/155 Connected di Eropa juga buatan YIMM nih . . Ada sistem Connected via Bluetooth yang memaksimalkan penggunaan Yamaha’s Simple Communication Control Unit (SCCU), Traction Control, Smart Keyless Ignition System, Connected LCD Instruments, Start Stop System dengan SMG, dan lain-lain.
Mengenai mesinnya sendiri misalnya untuk NMAX 155 sudah lolos spek regulasi emisi Euro 5 dengan klaim power maksimum on-crank 11 kW @8.000 Rpm. Sedikit lebih kecil dari NMAX Indonesia yang tembus 11,3 kW di Rpm yang sama.
Yang menarik buat TMCBlog adalah mesin 125 cc dari NMAX 125 dapat memproduksi power maksimum 9kW @8.000 Rpm. Nilai ini sekitar 0,3 kW lebih besar daripada power maksimum mesin Lexi 125 Indonesia yang menurut TMCBlog memiliki platform yang mirip karena sama-sama Liquid Cooled Blue Core engine.
Melihat NMAX 125 di Eropa bisa dibekali dengan full spek seperti Yamaha connected, Traction Control, ABS, Stop Start System dan lain-lain tersebut, ini secara silogisme mengartikan bahwa sebenarnya mudah juga bagi Yamaha Indonesia kedepan membuat Yamaha Lexi yang memiliki spesifikasi fitur canggih yang belum ada saat ini pada Lexi seperti Y-Connect, atau traction control jika dibutuhkan oleh market. Semua akan Connected pada akhirnya yah?
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Mantep
Eropa punya. .
Lexy itu paling urgent untuk dirombak desainnya..
motor modern itu apalagi yang harga di atas 25 sebaiknya ada opsi full cakram depan belakang.
Masalahnya satu. Lexi tipe tertinggi saja sudah menyentuh 27 jutaan. Kalau semisal mau ditambah fitur TC/YConnect, mau dihargai seberapa lagi?
Harganya jadi berapa yak lexi
Lexi gak butuh TC dan Ykonak
Butuhnya perombakan jadi SMAX fueltank didepan dan RDB
#Ykonek
Njir jangan dong wkwkwkwk
Nanti bukannya riding malah jadi ?
Bau2nya Yamaha bakal launching produk baru lagi nih… wak haji udah bikin artikel gini biasanya jadi teaser… hehe…
doi udah tau wujudnya Om
Major change atau cuma facelift om?
Paragraf terakhir bagaikan teaser film baru ?
yang urgen di yamaha itu di desain baru fitur …
ayoo dong yamaha kalo emank serius jualan bikin model yg “eyecatching’ enak dipandang dari depan ke belakang …
sebenernya ya matik itu enak banget kalo tank nya bisa 12-15 liter
da gitu bagasi luas banget min muat 2 helm full + 1 tas aja.
cuma bentuk nya kaya apa ya wkkwkwwkkw gembul pasti
Wkwkwk, gak kebayang segembul apa motornya bisa muat 2 helm fullface dan tangki 12-15 ?
Kan udah ada matic 250 cc yg emang dari dulu muat 2 helm fullface + tas. Xmax, forza gitu kan. Tangki juga udah gede kan 11 12 literan. Ya kalo mau dimodif tangkinya bisa kali sampe 15 liter
Sepertinya buatan yimm, pernah liat unboxing yutub travelmoto boxnya ada stiker putih made in indonesia
Loh disini bs nulis, saya tau alasanya
Nmax 125 pas ne masuk nemenin gear. Yamaha indo bisa lirik nih. Buat yg ngidam nmax tp uang cukup beli 125cc alias 17 jutaan.
Bisa makan pangsa pasarnya lexy klo nmax 125 hadir, dan orang juga ketimbang yg 125 lebih pilih naik ke yg 155 kalau harganya mepet karena basicnya sama cuma beda di mesin yg dibore/stroke down… Mungkin sih
kalau traction control nggak deh, kecuali lexi penggerak roda depan ya,
atau lexi pakai cakram belakang dulu, jatuhnya mau lawan siapa? kemahalan, atau speed sensor nya pindah ke girbox seperti honda punya (pcx 125 eropa yang masih tromol tapi sudah tcs)
Iya, bikin semua konekted, biar tahu log trip kita
Kayaknya ngga perlu, setau saya upgrade sim kalo tenaga mesin diatas 33ps. Kalo dibawah itu cukup sim buat pemula.
“Satu dengan Kota” yeeeeah
Kenapa disini gak bikin nmax 125 ya?
Om, seumpama NMax 125 dijual disini dengan fitur yang sama dengan yang 155, tanpa ada pengurangan sama sekali di sisi apapun, cuma beda kapasitas mesinnya, harganya pasti sama persis.
Jangan diasumsikan kalau kapasitas mesin lebih kecil, otomatis bisa lebih murah. Kalau misal, kasusnya Vario 125/150, beda harganya itu karena fitur2nya juga beda. Pautan cc antara keduanya itu lebih ke sisi positioning produknya saja.
Dan, OOT, perkara positioning produk, IMO, ya disinilah jeleknya Y di indo. Mereka selalu bikin produk2 yang timpang tindih antara satu varian/merk dengan yang lainnya. Ini membingungkan konsumen.
Om, seumpama NMax 125 dijual disini dengan fitur yang sama dengan yang 155, tanpa ada pengurangan sama sekali di sisi apapun, cuma beda kapasitas mesinnya, harganya pasti sama persis.
Jangan diasumsikan kalau kapasitas mesin lebih kecil, otomatis bisa lebih murah. Kalau misal, kasusnya V*rio 125/150, beda harganya itu karena fitur2nya juga beda. Keterpautan cc antara keduanya itu lebih ke sisi positioning produknya saja.
Dan, maaf OOT, perkara positioning produk, IMO, ya disinilah jeleknya Y di indo. Mereka selalu bikin produk2 yang timpang tindih antara satu varian/merk dengan yang lainnya. Ini membingungkan konsumen.
Om, seumpama NMax 125 dijual disini dengan fitur yang sama dengan yang 155, tanpa ada pengurangan sama sekali di sisi apapun, cuma beda kapasitas mesinnya, harganya bisas dipastikan sama persis.
Jangan diasumsikan kalau kapasitas mesin lebih kecil, otomatis bisa lebih murah. Kalau misal, kasusnya V*rio 125/150, beda harganya itu karena fitur2nya juga beda. Pautan cc antara keduanya itu lebih ke sisi positioning produknya saja.
Dan, sori OOT, perkara positioning produk, IMO, ya disinilah jeleknya Y di indo. Mereka selalu bikin produk2 yang timpang tindih antara satu varian/merk dengan yang lainnya. Ini membingungkan konsumen.