TMCBLOG.com – Yamaha Secara umum Gagal meraih gelar Juara dalam Kategori Pembalap Di MotoGP 2020. Yamaha hanya membawa Titel best Independent team dan best Independent Rider di Musim 2020 ini . . . Namun Begitu dari 14 Seri, Yamaha Meraih 50 Persen atau 7 kali kemenangan Seri di 2020, Dari angka ini Secara umum Yamaha Punya performa namun dari segala Kombinasi masalah lain baik teknis maupun non Teknis membuat Pabrikan asal Iwata jepang ini Tidak se-konsisten Suzuki dan Pembalapnya . . Team Manager Massimo Maregalli Menilai di Musim MotoGP 2020 ini, Yamaha memperoleh Nilai 6,5 dari Nilai Maksimum 10.
” Saya akan mengatakan 6,5 – karena kami melakukan hal-hal hebat, tetapi kami tidak mencapai tujuan. Itu adalah musim yang sangat sulit dan aneh. Kami memiliki awal yang sangat baik, pada awalnya kami tampil baik – bukan hanya di tes pra-musim, tetapi juga di awal musim di Jerez. Yang kami lewatkan adalah konsistensi. Konsisten memberi Anda kesempatan untuk memperjuangkan gelar. Dan sayangnya kami kehilangan mereka. ”
Maio pun mengakui “Kami memulai musim dengan tujuan untuk menjadi konstan dan berjuang untuk kejuaraan dunia. Tetapi ada banyak faktor berbeda yang membuatnya menjadi rumit. Pada akhirnya, saya harus mengatakan bahwa kami tidak berhasil mencapai apa yang kami tuju di awal musim. “
“Maverick memiliki awal yang sangat baik. Tapi sayangnya – saya harus mengulang – Berbagai faktor hadir dan konsistensi hilang. Sayangnya, dia tidak bisa tampil bagus di setiap balapan – dan itu tidak selalu salahnya. Dia tidak bisa berada dalam kondisi bagus di semua rute. Itu mungkin poin buruk dalam penilaian saya. “
Mengenai Valentino Rossi, Maregalli juga memiliki penilaian “Valentino juga mengalami musim yang sulit. Dia tidak pernah memiliki DNF sebanyak Musim ini dan kemudian tiga point nol berturut-turut. Kemudian dia terkena Covid-19 dan di Valencia-1 kami mengalami masalah dengan motornya. Itu jelas bukan musim terbaiknya, Untungnya, tahun depan dia akan memiliki satu musim lagi untuk membuktikan dirinya dan melupakan tahun ini.”
” tentu tahun depan (2021) ada lebih dari 1 ARea Yang akan kami perbaiki, tentunya merupakan Hal hal teknis dan Konsistensi dari pembalap. Tahun depan adalah Sebuah kesempatan dimana Fabio akan hadir. Kami akan memiliki Pembalap Muda dan Juga cepat. Dan apa yang akan kami lakukan adalah Mencoba membuat keduanya ( Fabio – Maverick ) bisa lebih cepat dan Konsisten sepanjang Musim.
Kami berharap akan sesuatu, karena di akhir musim 2020 ini kami memiliki kesulitan pada dua balapan dan tentunya ini adalah sesuatu yang tak ingin kami alami lagi dan juga karena hal ini kami menyiapkan beberapa Rencana test yang Intensif Untuk Tahun depan “
Menarik Juga Maregalli tidak menyebutkan Problem teknis mengenai Valve menjadi salah satu faktor dalam penjelasannya. Karena Biar bagaimanapun Problem yang disebabkan Oleh kesalahan Yamaha sendiri ini mengubah banyak hal dan merenggut banyak hal dari Yamaha di Musim 2020 ini . . Ya Strategi Alokasi Mesin yang menyebabkan penurunan RPM dan Penurunan performa belum lagi soal dignity dan Brand Image . .
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Angkat topi di tengah kondisi seperti ini
Wow mr standar ganda…siap hujat,tp gk mau dihujat…mirip mirip kang fiber,selalu nyentil,tp gk mau disentil..
Fansboy tetaplah fansboy ?
Sebosok-bosoknya pabrikan ya tetap dijunjung tinggi melebihi Undang-Undang Dasar.
Menurut saya Yams ini udah mulai di ujung tanduk, sponsor utamanya sedikit-sedikit mulai invest ke inline sebelah. Kan gak lucu kalo nanti sponsor utamanya eneos ama yamalube aja. Ada yg bilang pergerakan ME karena insiden valve. Tapi logis juga kalo sebabnya adalah melihat akselerasi perkembangan inline Sujuki yang bagus. Seburuk-buruknya rider Sujuki, karena awal-awal musim ditinggal cedera. Itupun posisi akhir klasemennya toh menggembirakan.
Kalo efek Rossi sih masih belum keliatan. Setau saya dia emang deket banget ama minuman Monster. Tapi mari kita liat aja perkembangan dua anak muda di factory nanti. Apakah bisa menarik minat banyak sponsor?
Saat di fasilitas umum dan kebelet pengen buang air,biasanya harus bayar
6,5 mayan loh
6.5 itu dibawah rata2 kalau ga mau dibilang jelek. lagian ponten segitu juga hasil penilaian pribadi ga ditambah skandal yg bisa bikin nilainya jadi Nol.
6.5 itu nilai dibawah rata2 klo ga mau dibilang jelek.
kirain ga muncul. lol
Setelah skandal mesin gaib, jadi gak tertarik lagi membeli motor yamaha walaupun motor itu bagus. Memalukan
mungkin klo g covid vale bsa lbh baik…
Nilai mata kuliah 6.5 auto mengulang.?
Kalo orang sunda mau lewat bro sering denger ngomong ponten.
Dignity, itu lebih penting dr pd prestasi.
Ekek, mana nih si ekekek
Lu hati hati lu kena virus ekekekek lu ntar kentut keluar api lo itu virus mengandung potasium nitrate tinggi
Untungnya, tahun depan dia akan memiliki satu musim lagi untuk membuktikan dirinya dan melupakan tahun ini.”
Membuktikan apa Mbahe ini???
Ya membuktikan klo masih bisa membalap
Kalo youtuber buat video itu disebut ponten
Di tempat ane, Sumatera Utara gan…. Kalau ngomong hasil nilai, mayoritas dengan penyebutan “ponten” .. — ponten berapa matematika kau.. ??
– ala Mak Jang… Tinggi kali rupanya…!!
– awak aja udah pening kali sampai mau pecah kepala utak niiii…???
– Yahh.. gak soorrr kau,, ku retak kan ginjal kau nanti..!!
– lhaaaa??
haha 1 lagi bang..
-” kupkul kau nanti..!..
-“sekarang saja ayo… mau di mana”..
– ” kan kubilang nanti bang… jangan serius kali lah..”
hahaha
nilai dibawah KKM tuh wak, susah kalau mau naik kelas …
“belum lagi soal dignity dan Brand Image”
well said. perkataan yg benar-benar menohok… buat fansnya.
Salah milih doang sih. Kalo brembo mah udah kasih masukan di trek tsb butuh yg tipe tertentu (kayaknya masukan untuk milih versi ekstra heavy duty). Gak didengerin. yowes.. langsung mental itu brake pad nya Vina ??♂️
Dalam hal ini vendor (brembo) gak salah.
Ekekeke…bayangin apa yg di pikirkan org banyak jika ada seorang yg curang nyontek menilai sendiri hasilnya 6.5 (berasa rendah hati)…padahal bodoh udah nyontek aja nilainya 6.5 ?…..tim blu badhut cancurang segmen low
#udahcurangtetepgajuara#
#puluhantahunjadibadhut#
Kesalahan yamaha menurut saya adalah kurang sadar dengan cuaca ektrem jerez hingga tetap setup full rpm. Bahkan tak sadar buka mesin banyak yg berakibat pertengahan musim sampai akhir kehabisan mesin dan mau tidak mau jarak tempuh dikurangi dan penurunan rpm. Soal valve mgkn krn alasan vendor utama berhenti buat valve krn alasan mgkn kesehatan n ekonomi. Maka yamaha bkin dr vendor lain. Dan kwalitasnya kurang pas dengan cuaca ektrem. Dah gtu saja
6.5 klo di konversi ke huruf adalah C…..urang
?
Lho banner ymh dah ga ada lagi di tmc….kirain piara komengtator tim digital ymh bisa dapet iklan banner…ngahm baik banget kodisi spt ini masih ada banner..
Kalo sudah curang ganti klep !ah tandanya potensi yamaha udah kepake 20 dari 10. Karena sampe bikin klep masalah, overuse mesin sama klep. Potensinya dipaksa berlebih
Btw mocin gp 2021 itu harapan terakhir yamaha jurdun. Karena rossi pensiun, sponsor ngabul, yamaha gak punya dana. Pake mesin busuk 2020 selama 5 tahun kedepan.
Iya nih wak haji kadang suka milih kosakata yg jarang dipakai manusia pada umumnya 🙂
Aku sampai tanya mbak gugel ponten apaan ya…. Belajar banyak aku disini
Goblok
Hati2 brand image itu berkaitan sama sponsorship, tak ada sponsor auto mangkrak itu tim gak ada perkembangan. Dan juga 6.5 itu nilai C utk tim sebesar ini, hrsnya gak usah rilis statement seperti itu. Cukup memperbaiki utk kedepanya, talk less do more.
Ducati dah 3 tahun berturut2 jadi Runner up dan mereka tidak merasa girang. Pendukung YaMaap bukan main excited dan koar2 JUARA DUA..kesian amat kalian???
gagal paham tentang PONTEN kirain kiasan tentang “Ponton” yg buat nyebrang sungai
sepertinya musim 2021 tema ‘konsistensi’ bakal jdi tren nh hehe