Home Pabrikan Honda Bagaimana Honda Menjaga Agar Power Tinggi Tapi Tetap Irit Pada PCX160...

[Tech-Opini] Bagaimana Honda Menjaga Agar Power Tinggi Tapi Tetap Irit Pada PCX160 Tanpa Variabel Valve

129

TMCBLOG.com – Secara umum persaingan antara PCX dan NMax per bulan Februari 2021 menurut kami – TMCBlog – tambah keras dan tambah berdarah darah. Tidak seperti di kelas skutik entry level sampai medium level yang biasanya Honda masih adem ayem melihat kompetitornya koar koar dan menggunakan kubikasi mesin yang lebih tinggi sebagai senjata, di segmen skutik hi-end seperti kelas PCX ini Honda seperti emoh lama lama di-inferiorkan. Contohnya Honda Beat yang sampai update terakhir dengan sasis eSAF dan mesin baru overstroke masih keukeuh dengan kubikasi 110 cc-nya, sementara kompetitor Yamaha Mio yang diganti Gear tetap kokoh dengan 125 cc. Nah kali ini Honda PCX secara kubikasi pun dinaikkan bahkan nggak tanggung tanggung, sekitar 2 cc-an di atas NMax.

Terlihat Honda sangat all out (buat yang suka pakai karakter bombastis bisa pakai kata ‘ngamuk’) dan memikirkan detail detail kecil di PCX 160 ini. TMCBlog coba breakdown strateginya. Diawali dengan teori dasar: Kubikasi lebih besar akan memberikan campuran udara-bbm yang lebih banyak. Ditambah ‘pintu masuk’ yang lebih besar dengan penggandaan jumlah klep, maka pembakaran yang dihasilkan lebih menggelegar dibandingkan PCX 150 yang hasilnya akan memberikan nilai torsi ayunan dari bandul crankshaft yang lebih tinggi.

Ok dari teori ini Honda memutuskan untuk menaikkan kubikasi PCX di atas NMax. Gak usah banyak-banyak cukup sekitar 2 cc-an saja misalnya. OK dari sini dapet kan? Namun menaikkan kubikasi tanpa memenangkan adu spesifikasi di atas kertas tentu akan sia-sia.

Honda berhasil, torsi maksimum PCX 160 yang diukur secara internal di crankshaft diklaim tertera 13,9Nm / 6.500rpm. Dari sini saja, jelas modal Honda sudah mantab yakni torsi PCX 160 setelah diukur di raungan Rpm mesin yang sama yakni 6.500 rpm hadir 0,8 N.m lebih tinggi dari NMax 155. Honda sangat tahu mereka harus yakin torsi lebih besar ini bisa menghasilkan power maksimum PCX 160 (yang korelasinya akan ke performa) yang secara kuantitatif berada di atas NMax karena ini penting buat marketing.

Secara teori matematika, power adalah hubungan torsi dikali Rpm (H = T x rpm/5252). Lagi-lagi Honda nggak mau sedikitpun kecolongan kans. Basically, strateginya adalah: menjalankan misi membuat mesin yang lebih overbore di atas valveterain single cam. Seperti sobat ketahui karakter natural dari mesin tipe overbore terkenal punya raungan Rpm dengan nafas yang bisa dikerek lebih tinggi. Oke dari sinilah mereka ubah dimensi ruang bakar dan piston PCX dan ketemu ramuan dimensi diameter × langkah = 60 mm x 55,5 mm ditambah jumlah klep yang digandakan (4 katup).

Ini jelas overbore. Honda dari titik ini sudah yakin dan terbukti mereka bisa raih power maksimum di Rpm yang lebih tinggi dari NMax. Cek deh power maksimum klaim internal PCX 160 yang diukur di crankshaft : 11,8 kW (16 PS) / 8.500 rpm dan ini secara umum setengah PS lebih tinggi dibandingkan klaim Yamaha terhadap power maksimum NMax 155 yang diukur juga di crank : 11,3 kW / 8000 Rpm. Namun pekerjaan belum selesai sampai di sini.

Sudah menjadi rumus umum bahwa lebih kencang sulit buat irit jika berada di spek yang sama persis. Sementara jargon irit harus ada karena itu adalah Mindset masyarakat terhadap brand Honda. Bagaimana caranya? Putar otak lagi. Gimana ini spek overbore dengan torsi dan power lebih besar bisa menang dalam lomba klaim irit-iritan? Salah satu resep umumnya adalah menaikkan kompresi mesin.

Rasio kompresi adalah perbandingan volume silinder dan ruang bakar saat piston berada di bagian bawah dengan volume ruang bakar saat piston berada di atas. ( Cek Vlognya sob ) Sudah menjadi rahasia umum bahwa insinyur otomotif dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan penghematan bahan bakar dengan merancang mesin dengan rasio kompresi tinggi. Logikanya gimana agar mengerti hal ini?

Semakin tinggi rasionya, semakin besar tekanan di dalam silinder saat kondisi terkompresi full. Ketika campuran udara-bbm yang ‘lebih terkompresi’ ini disulut percikan api dari busi, kita akan mendapatkan ledakan campuran udara-bahan bakar yang lebih kuat dibandingkan Yang ‘ kurang terkompresi’ . Dari sini TMCBlog yakin ada banyak riset di mana Honda melakukan banyak test laboratorium dan mungkin di trek PQE Delta Mas yang mungkin dimulai dari 11:1 sampai 13:1 dengan sinyalemen variasi kenaikkan kompresi setiap 0,1:1 atau bahkan 0,05: 1 sampai ketemu angka yang penting buat mereka.

Penting di sini dapat diartikan power & torsi lebih besar tapi bisa tetap memiliki konsumsi bbm yang masih irit. Patut dicatat , dalam Marketing Klaim Power besar dan Keiritan tidak harus diperoleh pada kondisi yang berbarengan. Dengan kompresi besar, logikanya Honda nggak butuh banyak banyak bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor ke ruang bakar. Dalam risetnya Honda memperoleh hasil dimana bahkan untuk menghasilkan torsi ayunan bandul crankshaft PCX 160 yang 0,8 N.m lebih tinggi dari torsi NMax, mesin baru ini masih bisa diajak irit. Beberapa literatur menyebutkan, dengan meningkatkan rasio kompresi dari 8: 1 menjadi 9: 1, misalnya, kita dapat meningkatkan penghematan bahan bakar sekitar 5 hingga 6 persen.

OK, kompresi besar pasti butuh bbm dengan ‘oktan lebih spesial’ untuk mengatasi potensi knocking yang mungkin terjadi. Untuk daerah ini TMCBlog akan coba selidiki dan konfirmasi lebih lanjut pekan depan langsung ke Honda mengenai apa resep mereka di kondisi ini. Pada dasarnya jika dikomparasikan: kompresi PCX 160 12:1 sementara NMax 155 11,6:1.

Tidak sampai disini. Honda pun memberikan polesan akhir di PCX 160 dengan menyamakan detail spek lainnya dengan NMAX 155 seperti bobot basahnya yang sama 130-an kg sampai ban yang memiliki ukuran metrik sama persis sekarang dengan NMAX terutama bagian belakang. Sehingga saat menang di adu performa nggak ada lagi cari cari alasan. “Ahhh itu kan menang karena pake ban yang lebih kecil?” kayak begitu contoh alasannya sob.

Kenapa nggak sekalian pakai Variable Valve Seperti V-Tec? Kita bahas di artikel mendatang ya sob. Silahkan dikunyah-kunyah dulu artikel yang ini. Note, ini bukan artikel perbandingan, namun sekedar mencoba menguak seperti apa grand stretegi Honda di PCX 160 ini dalam upaya meraih ultimate goal memenangkan persaingan dengan NMax 155.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

129 COMMENTS

    • menurut saya semua pabrikan soal keiritan nggak ‘diakalin’ karena kesannya akan negatif , kayak terkesan ‘tipu tipu’ , tapi dicari balancenya dengan Performa.

    • sebenernya, jupiter z1 masih bisa dikail lagi std nya. Ganti rumah kopling per punya adeknya yakni force fi, lalu rasio final gear ganti jadi 3.00 alias 13-39 atau 14-42. buat kejar2an ama verza sama crf std masih berani.

  1. Namun power nmax dicapai di 8000rpm,pcx 8500rpm. Tanpa vtec. Saya kurang yakin klo adu performa pcx bs menang lawan nmax. Baik itu akselerasi maupun topspeed. Namun perlu diadu dulu ditrek.

    • Ya ini segmen premium ga cuma mesin dan power doank, atau cuma adu kebut2an doank. Masih banyak hal lain yg jadi pertimbangan..

    • tidak semudah itu ferguso… yang dicantumkan itu hanya PEAK power/torsi, sedangkan powerbandnya tidak ketahuan kan. (menurut saya) alasan bro Mave12ick “tanpa vtec” itu karena pada dasarnya profil cam itu sifatnya permanen, mau rpm bawah, tengah, atau atas?

      saya kasih “contoh bani andai”, misal torsi puncak pcx lebih besar dari nmax, apakah jaminan torsi di rpm bawah/tengah nya juga lebih besar dari nmax? (seperti kasus cbr150 thailand yang pernah diasapin sama tvs apache untuk akselerasi awal). keuntungan pake vva, vtec, atau variable valve lainnya itu mereka bisa pakai “min. 2 karakter” yang akhirnya rpm bawah-tengah dapet, rpm tengah-atas dapet.

      kasus yang sama juga berlaku buat mesin turbo, afaik makin gede boostnya, makin gede lagnya (rpm bawah boyo), cmiiw. peak hp & torsi boleh gede, tapi powerbandnya narrow, klo buat angkatan awal ya jelas dibully. makanya yg penting liat hasil dyno itu bukan peak saja, tapi powerband

    • Ini kita lagi ngomongin overbore + kompresi tinggi, bukan (?)

      Overbore merk sebelah aja yg dinaikin kompresinya (ama dijadiin +FI +liquid cooled) terbukti kentjang kok, ya ‘cuma’ modal DNA garis keturunan mesin kencang aja, alias tanpa embel-embel obat kuat (VVA, VTEC, whatever you name it).

      Saya pikir, H juga gak akan se-‘dodol’ itu meracik penantang baru Nmax yang sudah kadung terkenal disini. Apalagi refreshment mesin ini mereka berterus terang alasan utamanyanya adalah “…karena kompetitor…”.
      Hemat saya, Lebih kencang sih.. seharusnya memang begitu.

        • Tergantung, kalo panas yang dihasilkan lebih tinggi dari mesin sebelumnya, bisa jadi, tapi biasanya mesin mesin honda cenderung lebih lambat panas dibanding yamaha

        • durabilitas disini mengenai ketahanan material silinder, crown piston, bandul crank dalam menghadapi rpm mesin yang dikail lebih tinggi

        • @Vision
          Sepakat. Untuk pendinginan Y lebih unggul saya pikir. Karena komposisi aluminiumnya banyak banget. Sedangkan untuk ketahanannya, diecast siliconnya bikin silinder jadi licin dan cukup keras dan cukup durable, dengan cost yang lebih murah dari campuran nikel.

          Tapi jarak stroke PCX yg lebih pendek (55 mm) akan menghasilkan gesekan yang gak sebanyak mesin Y.

          Seharusnya sih mesin PCX ini bisa kebantu durability nya dari sana juga.

  2. Liat Nmax dikasih minum pertalite aja udah sedih apalagi kalau harus lihat nanti pcx 160 dikasih minum pertalite hadeh…
    Mungkin perlu riset juga kalau misalkan dikasih minum pertalite secara terus menerus, apa berdampak besar sekali ke mesin ini.

  3. Sangat disayangkan belum vtec, padahal pake teknologi itu kan irit dapet ngebut bisa. Berarti secara teknologi mesin pcx160 masih dibawah Nmax, walaupun dr power masih gedean pcx160 diatas kertas. Blm all out nih pcx160 menurut saya.

    • Nmax sih belum d maksimalkan potensinya, kayak pakai injektor 10 lubang dan TB 30mm R15, kompresi naik 12, xx (g usah gede2, ntr mudah overheat kompresi tinggi kl radiator g dbesarin). Itu aja udah bisa samain power PCX (dg catatan msh konfigurasi bore stroke NMAX skrg)

      • Klo sudah mapping ecu, ganti injektor dsb.. diluar pabrikan resmi itu sudah modif namanya. Dan modif itu ya ga ada patokannya, ga bisa disamain. Tergantung potensi masing2 mesin.

        • ya pke startegi common part. kyk W155 pakai kopling set yg beda dg R15, bentuk Rocker arm Nmax beda dg R15. mgkn mksdnya gt, artinya Yamaha msh bs memaximalkan potensi Nmax. tp ya bisa terealisasi 3 tahun lagi.

      • Yamahud tinggal naikin cc mesin saja. Jadikan 160cc. Klo tenaga outputnya nanti 11-12 sama hongda, kan bisa ngiklan jualan “the real 160cc” wkwkwkwk..

  4. Kalau di dunia pengembangan obat ada namanya quality by design, dlu jaman kuliah kami penelitian pakai aplikasi design expert, kita bisa masukkan variabel apapun, kita tentukan goal dan prioritasnya, dan aplikasi akan menghitung variabel yg optimal sehingga didapatkan formula sesuai keinginan. Mantap wak, jangan2 dah baca jurnal penelitiannya nih wkwk

    • yap saya sekitar empat tahun melakukan penelitian di lab, dan biasannya yang dilakukan di lab memang yang dilakukan itu, bikin variabel yang banyak lalu lakukan trial and Error, cari nilai yang diinginkan which is paling balance

  5. Bicara soal irit (bukan efisiensi konsumsi bbm) saya rasa parameter yg tepat itu Rp/km. Contoh motor jadul dgn kompresi 1:9 konsumsi bbm nya 1:40 liter/km, dgn bbm sekelas premium/pertalite. Sedangkan motor baru dgn kompresi 1:12 konsumsi bbm nya 1:50, dgn bbm minimal ron92. Kalau dihitung dgn parameter Rp/km motor jadul blm tentu kalah irit dgn motor baru.

    • harus tambah waktu tempuh juga baru cocok.

      emang mau irit tapi waktu tempuh 2 jam?
      1:40 pakai premium ; kompresi 1:9 ; waktu tempuh 90 menit
      1:40 pakai plus ; kompresi 1:12 ; waktu tempuh 60 menit

      irit mana? atau efisien mana?

      • Ya gak bisa begitu juga. Menurut saya kalau konsumsi bbm (liter/km) itu lebih ke efisiensi mesin. Kalau soal irit itu lebih ke segi ekonomis, makanya pakai Rp/km. Kalau waktu tempuh mah itu jatuhnya lebih ke speed / performa. Dan irit sama performa 2 hal yg agak bertolak belakang juga. Mestinya kalau bicara irit-iritan soal performa dikesampingkan dulu aja. Toh perlombaan kendaraan teririt juga gak ada patokan waktu tempuh juga kan, yg diukur cuma jarak.

        • saya setuju sama komentar bro wawanabdul
          pada akhirnya efisiensi akan berkolerasi dengan performa. mungkin betul motor tua bisa lebih irit, tapi belum tentu lebih efisien jika kolerasinya dengan waktu tempuh. waktu tempuh ini memang dipengaruhi oleh performa, tapi tentunya motor tua performanya belum tentu bisa sebaik motor baru kan? contoh anda ke bandung naik astrea grand dapet 1:60 tapi sampenya 4jam, atau anda naik abs revo dapet 1:40 tapi sampenya 3jam. selisih 1jam ini adalah harga yang harus dibayar oleh sesuatu.

          intinya, pada akhirnya semua tergantung pengguna.
          apakah anda tipe yang penting irit dan waktu bukanlah uang? atau anda tipe yang efisien dan waktu adalah uang?

    • Tul irit asal pke dibawah 80km/jam sampenya telat buat apa. Sekalian ditengah perjalanan dorong makin irit. Jaman skrg gak ush bicara irit paling beda sesendok. Performa dan fitur itu penting.

      • Ya kalau disuruh gak usah bicara irit mah artikel ini gak bakal ada. Performa dan fitur emang penting, tapi bbm irit juga penting. Okelah dalam sekali tes cuma beda sesendok, tapi kalau bicara kendaraan utk harian dan penggunaan jangka panjang faktor irit jelas bukan urusan sepele. Kalau cuma ngejar performa, pabrikan bikin motor matic/bebek aja pasti setara spek road race. Tapi faktanya mayoritas pembeli kendaraan kan buat penggunaan harian, dan gak semua orang juga doyan kebut²an. Gak perlu naif, lha wong segmen kendaraan sport aja di seluruh dunia masih mikir soal efisiensi bbm kok.

  6. Untuk Vtec sendiri mungkin ini akan jadi senjata bila nanti yamaha upgrade mesin nmax series wak ? mungkin cek pasar dulu dengan spek segini.. toh dengan spek yang lama aja masih tetep laris manis ?

  7. Klo disuruh milih antara pcx dengan nmax, ane pilih nmax karena dimensinya proporsional pas buat ane ga terlalu besar kayak pcx. Hal yg sama juga ane klo disuruh milih vario 150 vs aerox 155 ane milih vario 150 karena aerox terlalu gede diluar kondisi dek ratanya. No offense diluar perang specs cuman ngeliat sisi butuj matic yg dimensinya ga besar2 amit

  8. Saya suka pembahasan dari wak Haji ini, gak ada sedikitpun unsur “menjatuhkan” merk lain…
    Kutunggu ulasan komparadi secara detail, baik diatas trek maupun diatas aspal…

  9. jadi inget di jaman AHM mulai serius di segmen sport 150cc, dari keluarnya CB150R pertama yg ternyata di troll Yamaha dgn keluarnya NVL , lalu tiba2 Honda ga mau ngulangin kesalahan yg sama, disini mereka bener2 All Out dan keluar dr zona nyaman, develop mesin baru yg punya karakter head2head dgn Vixion, desain baru yg surprisingly jauh lebih agresif bahkan dr desain Vixion-nya Yamaha, dan ga cuman disisi produknya aja, sisi marketing juga ada strategi khususnya, seperti pembentukan tim SWAT (Sport Winning Army Team),

    • Yamaha kali ini gak mau kecolongan seperti kasus vixion bro…honda ngamuk yamaha gak tinggal diam karena ini pasar matic yg tetap akan laris sampai kapanpun bro..kemarin vixion kalah karena pasar sport mulai tergerus matic disitu jelinya yamaha hadirkan nmax yg kokoh untuk mengisi Pasar matic maxy nya…

      • Ya kalo Yamaha sampe kecolongan lagi ini bakal jadi ketiga kalinya, Mio Vs Beat, Vixion Vs CBSF sekarang tinggal NMax Vs PCX yg belom ketauan hasilnya

      • Ini bakalan kalah lagi kok. Liat aja nmax kek ditahan2 dulu fiturnya. Istilahnya nunggu dulu. Ntar lalo pcx nongol baru tambahin dikit2… Masalahnya umur new nmax sangat baru untuk ditambahin fitur lagi. Ujung2nya bakalan kayak dulu…disalip dikit dulu trus ga bisa ngejar lagi… Ga kapok2 nahan fitur..harusnya all out sejak awal

  10. Hampir semua produk Honda barometernya bukan dari Yamaha aja kok, siapapun merk yang berhasil merajai lasar, disitu Honda bakal “hantam”
    Satria FU dihantam Sonic
    Mio dihantam Beat
    Dll….

    • Saya juga penasaran dengan profil noken as nya, injectornya bisa muncratin berapa cc/menit, volume boks filter udara. Kalo hanya dengan throttle body yang naik jadi 28mm, air flow dibenahi, kompresi dinaikin bisa naikin tenaganya, Saya jadi ingin contoh ke motor Saya.

  11. Penasaran yg akan dateng stretegi counter Yamaha menghadapai PCX ini…
    NMAX kemungkinan tergerus dan tumbang? Kalo seandainya Yamaha mau bangkit lagi? Honda sudah siap. masih ada 1 senjata yg belum dipake,yaitu VTEC, hehehe

    • Honda bisa aj ngasih VTEC hari ini.
      Powernya pasti naik. Tp konsekwensinya harga pasti ikut naik.
      Dlm bahasa pabrik, harga motor berbanding lurus dg power.

      Begitu jg yamaha. Nmax bs jg dikasih power 17 hp, kan tinggal ditune up dikit. Tp masalahnya harga pasti ikut naik.

      • Saya ragu kalau harganya akan naik banyak bila dicangkok kan VTEC, kenapa bisa begitu? Ingat yang namanya subsidi silang. Bisa saja margin keuntungan pada PCX ini tidak besar dan untuk menambal keuntungannya ada pada matic entry level nya.

  12. Overbore honda klo dpke adu irit banyak menangnya lawan overstroke yamaha
    Ingat kasus cb150r vs vixion adu irit yg menang cb
    Tp klo udh brkendara normal stop n go smpe geber2an bisa kebalik hasilnya

  13. banyak yg penasaran menang mana cbr150r lawan pcx160. sekalipun power on crank pcx 17ps tetep bakalan menang cbr150r karena transmisi manual, selama power plus berat nya sama/mirip, terdapat lebih sedikit loss power daripada transmisi otomatis. itu masih belum bicara soal aerodinamis.

  14. menurut saya sih vtec akan jadi kartu as honda jikalau mesin yamaha udah lebih advance dimasa mendatang. kalo menurut saya juga sih vtec akan dijejalkan ke mesin sport dohc dulu daripada di mesin matic. cmiiw~

  15. Tanpa vtec, tanpa teknologi apapun, klep tambah banyak, kompresi, power & torsi makin besar masih bisa klaim irit? Oh iya merknya honda ya, iyain aja deh

  16. Semua tergantung medan jalan, bukaan tangan kanan, bobot rider, Riding Style Para biker…

    Ya kalau ane mah agak memaksa pokokny pindah gigi rpm 9000 ampe 10.000 wkwk.

    Y kalau matic tergantung bukaan tangan kanan juga seh… mau kompressi tinggi kalau bukaannya kayak banteng ngamuk y sama aja… ????

  17. Kira kira apa strategi Yamaha setelah kelahiran PCX ini? Diatas kertas spek mungkin dah berimbang
    Akankah membuka red ocean misal dengan memproduksi Maxy Retro Scooter 155cc biar terjadi shifting demand , atau malah melokalkan Smax ( maxy scooter monoshock ) , biasanya Yamaha kan mencoba bermain di segmented kelas yang berbeda

    • Yang Saya takutkan malah kalau Yamaha membuat major change dan desain nmax jadi berantakan pride nya seperti casenya Mio dan V-ixion.

      • Menurut saya kalo nmax major facelift masih butuh waktu dan riset apalagi mengenai mesin
        Mungkin yamaha mengambil strategi bermain di kelas yang belum tergarap serius di kelas 150cc ( hanya vespa yang bermain sendirian )
        Misal membuat maxy retro155 vva , tinggal riset survey desain yang disuka pasaran, bisa jadi sedikit ‘meniru’ desain saluto misalnya
        IMHO

        • Ya itu tak masalah, yang Saya khawatirkan menjadi masalah ada pada desain yang itulah menjadi blunder dari Yamaha sendiri. Saya heran loh bagaimana bisa pabrikan sepeda motor sekelas Yamaha bisa salah saat risetnya sehingga menghasilkan blunder desain pada Mio dan Vixion. I very very afraid about that. Tak menutup kemungkinan akan terjadi pada NMAX.

  18. Kita lihat saja apakah dengan power lebih tinggi dari rival nya mampu mengalahkan kompetitor, note: cbr 250 rr r belum mampu mengalahkan new ninja 250 sebagai kompetitor nya sampai saat ini..

  19. Buat yang was was sama kompresi yang “tinggi banget” dan penggunaan bbm, kalian perlu tahu bahwa nyatanya kompresi dalam dunia mesin itu sebetulnya ada dua, kompresi statis dan kompresi dinamis (pelajari saja di google). Yang ditampilkan oleh mayoritas produsen motor adalah kompresi statis. Perlu diketahui bahwa kompresi statis ini bukan yg menentukan “bbm oktan berapakah yang cocok” karena ini hanya berdasarkan perubahan volume ruang bakar saat posisi piston TMA. Yang lebih berpengaruh pada pemilihan oktan adalah kompresi dinamis, yang kenyataanya biasanya lebih rendah dari kompresi statis, jadi ada kemungkinan PCX ini masih aman meskipun menggunakan oktan yg cukup rendah. FYI, Untuk mengetahui nilai kompresi dinamis ini termasuk sulit karena harus mengetahui durasi cam, panjang connection rod, serta domensi dimensi lainnya. Mungkin wak haji bisa membahas perihal kompresi dinamis ini….

    • True…

      Engine Skyactiv-X nya Mazda, yang mana dia punya rasio kompresi selangit 16:1 kek mesin diesel, pake compression ignition pulak (masih pake busi buat membantu sih memang) tapi rekomendasi oktannya malah cuma 80an. Nah gimana tuh? Pengembangan mesin sekarang juga pada mengarah ke sana, Dynamic Force nya Toyota juga prinsipnya serupa Skyactiv juga kan.
      Dan semua rasio kompresi yang dicantumkan di specsheet pabrikan manapun itu keknya selalu kompresi statis…

  20. Tipe busi yg sekarang mungkin pesanan special buat hadapin kompresi tinggi tapi bisa layanin bensin oktan rendah, wak

    • kemarin AHM sudah menjawab, secara umum speknya sama dengan yang di jepang hanya beda di pilihan warna, tulisan emblem ( jepanga da tulisan 160 nya ) dan jenis port USB di Indonesia type A

  21. Mudah2an mesin ini akan secepat nya di teplokin ke ADV tapi dengan torsi yang lebih mantap di banding PCX 160, dan masalah top speed jadi lebih turun dari PCX 160 gak masalah karena ADV lebih cocok ke torsi di banding top speed, karena sebenar nya sudah pingin banget beli ADV tapi setelah coba torsi nya kurang, dan setelah ada isu mesin baru 4 klep akhir nya bergairah lagi ngelirik ADV tapi nunggu pakai mesin baru ini.

    • Sama mas. Saya juga nunggu adv. Kayaknya ini sama pcx 150 rasa pas duduk diatasnya sama aja. Nunggu adv ini, pasti laris wkwkw

  22. Saat warung sebelah cuman membahas pembuktian ramalan dan info yang “flat”,warung ini menyajikan hidangan teknis yang bisa meng edukasi, gak cumam pemanas dan pemanis fans boy… Makasih wak!

    • Better ga usah ke warung sebelah dulu Mas bro, kalo masih kesana ya traffic nya masih tinggi dan dia bakalan gitu terus. it sucks…

    • Pertamax sudah cukup bro hehehe…, itu minim tapi xixixi… kompresi 12 kalau mau dapat enak nya ya pasti pertamax turbo.

  23. Pertanyaan yang sama..

    Dari dulu, sampe power udah bejaban gini, knapa dimensi kirian pcx tetep bisa lebih kecil dari nmax ? Apalagi knalpotnya.. Itu knalpot nmax terbuat dari gedebong pisang apa gimana ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version