TMCBLOG.com – Jika diminta untuk menilai musim 2021 Yamaha dengan skala 0 sampai 10, team manager Monster Energy Yamaha MotoGP, Massimo Meregalli yakin banget memberikan ponten 9. Wihhh hampir sempurna dong? Di satu sisi, direktur tim Yamaha Massimo Meregalli senang dengan gelar yang diraih Fabio Quartararo, namun di sisi lain dia juga berbicara tentang kelemahan motor dan perpisahan dengan Maverick Vinales.
“Anda bisa membayangkan bahwa kami sangat puas. Kami telah melalui tahun-tahun yang sulit. Namun pada tahun 2021 kami seperti telah menemukan Kembali jalan kami.”
Buat Meregalli, transfer Quartararo dari team satelit ke tim factory memang ternyata tepat sasaran. “Dia masih muda dan langsung cepat. Ketika dia datang kepada kami, atmosfer di dalam kotak berubah. Dia bisa mengatasi tekanan dan sangat fokus. Tapi dia selalu hadir di sana. Sangat menyenangkan saat kami mencapai tujuan kami di tahun pertamanya. Awalnya sulit dipercaya.”
Namun begitu, jalan Yamaha di MotoGP 2021 tidak sepenuhnya berjalan dengan baik, terlebih saat kejadian yag tidak diinginkan terjadi di mana Yamaha berpisah dengan Maverick Vinales di tengah musim pasca skorsing yang ia terima karena penggunaan sepeda motor di luar batas kewajaran.
“Musim ini kami seperti memiliki dua wajah. Kami terpaksa berhenti bekerja sama dengan Maverick Vinales. Kemudian kami melakukan beberapa balapan dengan Cal Crutchlow dan kemudian Franco Morbidelli mendatangi kami. Dia tidak dalam kondisi prima. Kami bekerja dengannya untuk memastikan bahwa dia segera kembali 100 persen. Tapi setelah cedera lututnya, ia membutuhkan waktu lama. Tapi kami yakin dengan pasangan pembalap kami dan percaya bahwa kami akan memiliki musim yang baik di 2022 juga.” kata Meregalli.
Menurut Speedweek, secara keseluruhan, Meregalli itu memberikan 9 dari total 10 poin untuk musim MotoGP 2021 ini buat Yamaha. 1 poin tersisa menuju kesempurnaan masih belum didapat karena: “Masih ada area yang bisa kami tingkatkan. Anda telah melihat bahwa kami memiliki masalah dengan kondisi cuaca yang mix dan bahkan jika kami terjebak dalam sebuah grup yang padat di mana kami harus lebih banyak berjuang, ” Begitu kata Meregalli sembari memberikan clue dari dua permasalahan utama Yamaha yang butuh solusi yang bisa diperoleh dari Yamaha M1 spesifikasi 2022 nanti.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Optimis sekali m1
kalo menurut wak haji berapa nih nilai tim Yamaha ??
kyknya menarik ya membuat sebuah segmen khusus menilai kinerja tim2 MotoGP selama semusim menurut sudut pandang wak haji,, lumayan mengisi kekosongan di jeda musim dingin,
Malam syahdu…
M1 bisa lah ngelawan desmo GP22.
Syaratnya posisi start setidaknya front row. Dan masuk T1 maksimal 2 desmo didepannya. Kalau masuk T1 ada banyak desmo didepannya ya wassalam heheheh.
Menurut saya ;
Yamaha 8
Ducati 8
Suzuki 6
Aprilia 5
KTM 4
Honda 3
~
Taro 10
Bagiono 9
Mir 8
Marc 8
Martin 8
Bastiani 8
Dovi 2
Vinales 1
Rossi 6
Klo menurut saya ducati 8 yam 7 karena ducati lebih bnyk membawa podium bersama beberapa ridernya.
Yam 7 karena selepas vinales cuma taro yg carry team nya
Menarik om,
Tak cuma ecu pirelli yg upgrade, tp juga pake kupling basah 🤣🤣
Sbnrnya era knalpot pendek dmulai sejak kapan dan apa ya gunanya? Kok seakan semua gruduk bareng2 pke knalpot pendek
Awal pakai knalpot slashcut itu era yamaha lorenzo 2014 buat kejar aksel keluar tikungan
terus
knalpot pendek untuk kejar top speed. diblog ini pernah dibahas keuntungan panjang pendek knalpot
Slash cut bukannya pernah hadir duluan di rc211v 2004 Sachsenring
Salah satu keuntungan knalpot pendek jika craah ringan knalpot ga kena imbas.
Jaman Ymh masih knalpot nongol kalau crash biasanya knalpot mbengkok.
Mungkin harus snap 8 Gen 1. Hehe
Hmm wow keren kalo bahas spd motor suzuki gsx r accross