TMCBLOG.com – Musim 2021 boleh dibilang Aprilia mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini diperoleh baik dari perolehan angka kuantitatif maupun hal-hal kualitatif lainnya seperti performa motor. Terlepas dari perbedaan jumlah race di mana seri race musim 2021 memiliki 3 seri lebih banyak dari pada race pada musim 2020, perolehan poin Aprilia di musim 2021 meningkat lebih dari dua kali lipat yakni 121 poin dibandingkan dengan total 51 poin pada musim 2020 yang lalu.
Secara umum poin terbesar yang diperoleh Aprilia tahun 2020 adalah 8 poin ketika Aleix Espargaro finish P8 di race finale Portimao kala itu. Sementara di musim 2021 yang baru berakhir, Aleix Espargaro berhasil memberikan kado podium pertama (16 poin, P3) buat Aprilia di seri MotoGP Silverstone Inggris. Walaupun begitu baik di musim 2020 maupun 2021 Aprilia masih berada di dasar klasemen manufaktur.
Tahun 2022, Aprilia kembali hanya akan turun dengan 1 team saja dengan kekuatan dua pembalap Aleix Espargaro & Maverick Vinales. Yes dua pembalap yang tentu sudah memiliki banyak asam garam paddock Grand Prix sebelumnya, apakah Aprilia akan memperoleh kemenangan pertama di musim 2022 – musim di mana mereka untuk kali pertama kembali ditasbihkan menjadi factory team? Apakah posisi mereka di klasemen manufaktur akan lebih baik?
“Ya, pastinya [2021] adalah musim yang bagus dibandingkan dengan masa lalu.” begitu Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing memberikan komentarnya di akhir musim lalu. “Kami sangat ingin kompetitif untuk 2022. Pertama-tama, kami akan menjadi “tim pabrikan” di kejuaraan MotoGP. Namun jika kita sama sama melihat kemajuan kami dari 19, 20, 21 . . . semoga 22 akan mempertahankan perkembangan itu dan semoga kami dapat menutup celah [performa] dengan yang terdepan. Tapi tetap saja kita tertinggal, jadi jalan masih panjang.”
Secara khusus Rivola memberitahukan strategi apa yang selama ini telah dan akan dilakukan Aprilia racing terhadap Maverick Vinales yang telah beberapa bulan mencicipi Aprilia RSGP guna persiapan menghadapi musim 2022 nanti. “Pendekatan yang kami lakukan dengan Maverick adalah melakukan balapan sebagai pengetesan, jadi mencoba berbagai bagian dan konfigurasi set-up untuk memahami apa yang lebih baik untuknya.”
Selesai mengutarakan strateginya tersebut, tak lupa Rivola menambahkan bahwa strategi tersebut bukan lah tanpa resiko, “Ini pasti mengorbankan hasil balapan itu sendiri, dan sedikit kepercayaan dirinya, yang sedikit lebih sulit untuk dibangun. Tapi saya yakin kami memiliki bakat super di Maverick dan saya yakin kami akan menemukan cara untuk mencocokkan sumber daya kami dengan bakatnya.”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Semangat v4 mack
Dibalik skrng, riset sambil balapan
semoga beruntung deh buat mas Rivola,,
Vinales rider kencang kalo kondisi mentalnya lagi baik,
biasanya rider kalo udah punya anak kegarangannya menurun (kecuali si kuli batu dr Australia)
Kata siapa, dia malah pensiun setelah anaknya lahir ditambah insiden Simoncelli, diluar faktor kesehatan dia sendiri tentu saja.
Lupa klo Casey balapan mobil V8?
Punten wak, di paragraf ketiga mungkin maksudnya ditahbiskan: dianggap, dikukuhkan. Kalo tasbih mah beda lagi nanti artinya.
yang MV12 butuhkan sekarang adalah NOMOR TELEPON PSIKOLOG FQ20!!!!
Vinales ini spesialis time trial ama juara seri, Aprilia tinggal tunggu aja juara seri pertama mereka selama Vinales moodnya bagus.
“Saya ini pebalap berbakat, tapi belum ketemu motor yang tepat saja” #MV12
wkwk selalu nyalahin motor
tar ni motor juga disalahin donk, soalnya seorang pembalap top 3 di motogp masih jarang podium
Terus apa rencana aprilia dgn salah satu pembalap terhebat di grid saat ini
Moga moga bisa kejadian cucuk-cucukan vin X fer…
Strateginya dibiarin jadi tester part baru gitu😁
Bolehlah, demi progress gak masalah
Bakat super nyalahin motor ekekek
Kalo tetep stagnan bagemana ya
Ya bagus kalo stagnan, krn Aprilia kan jauh dibawah Yamaha. Kalo stagnan berarti performa Aprilia udah menyamai Yamaha.