Home Review Produk MOTUL Fork Oil 5W. . Oli Shockbreaker Motor Trail Untuk Skutik Daily...

MOTUL Fork Oil 5W. . Oli Shockbreaker Motor Trail Untuk Skutik Daily Use

26

TMCBLOG.com – Beberapa waktu lalu Saya [Nugi] melakukan penggantian oli shockbreaker depan Yamaha NMax yang umur fluida di dalam suspensi teleskopik tersebut sudah memasuki usia 2 tahun. Terlebih lagi motor sudah diajak turing beberapa kali baik jarak menengah ataupun jarak lumayan jauh, tentu kekentalan oli sok depan berubah dan membuat motor sedikit kurang nyaman. Beberapa waktu sebelum bongkar sok depan sempat cari-cari oli apa yang bagus, lalu keputusan akhirnya adalah Motul Fork Oil tipe ‘Light’ dengan viskositas 5W yang biasa dipakai pada suspensi depan motocross atau motor trail enduro. Apakah nikmat untuk pemakaian motor harian?

Disclaimer; sebelum masuk ke isi artikel lebih jauh, pemilihan viskositas oli sok depan 5W ini karena suspensi depan Yamaha NMax saya sudah diubah dengan pemakaian inner spring kit dari Racing Bros Suspension asal Taiwan. Di mana di dalam sokbreker depan NMax ini sekarang sudah dibekali spring/per/pegas dengan spring rate lebih keras ketimbang bawaan NMax, lalu hadir valve emulator yang mengatur compression/bound dan rebound. Jadi, untuk pemakaian harian perlu oli dengan viskositas yang lebih encer dibandingkan rekomendasi pabrik (7,5W) untuk sok standar bawaan motor. Dan di pasaran ada banyak pilihan merk oli namun memang pilihan jatuh kepada Motul yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.

Pada kemasan oli suspensi depan Motul tipe Light 5W ini sudah terlihat gambar motor trail jangkung, dan yes oli dengan tingkat kekentalan ini memang jamak digunakan pada pacuan off road ketimbang on road. Semakin encer oli sokbreker yang digunakan maka tahanan dari sirkulasi fluida di dalam tabungnya akan semakin ringan yang punya dampak pada kecepatan rebound sokbreker semakin cepat pula, dan begitu juga sebaliknya. Seperti yang kita ketahui pada setup rebound suspensi itu mengatur kecepatan gerak balik spring/pegas/per ke posisi semula, gerakan balik yang terlalu cepat akan membuat motor menjadi mudah terayun dan jika terlalu lambat maka sokbreker akan terasa keras dikarenakan lambatnya spring untuk kembali ke posisi semula. Sementara fungsi spring/per/pegas pada sokbreker adalah menahan bobot rider dan motor itu sendiri. Gerakan cepat atau lambatnya dari sokbreker ini juga bisa disesuaikan/disetel hanya dengan mengganti oli sok-nya. Jika sobat sekalian ingin solusi yang lebih murah ketimbang mengganti isi sokbreker depan (inner spring kit) dengan tipe kompetisi ataupun mengganti dengan sistem cartridge karena dengan mengganti isi sok dengan valve emulator ataupun sistem cartridge maka mereka lah yang mengatur siklus dan kecepatan sirkulasi oli. Well, soal ini perlu bahasan terpisah sih karena akan kompleks.

Nah, setup rebound yang lebih lambat biasanya digunakan untuk motor/mobil yang biasa melahap trek yang tidak terlalu banyak bump atau bergelombang dan terhitung flat, karena setting ini menjaga tapak ban tetap menempel pada lintasan. Tetapi jika motor kita kepingin punya rebound sok depan yang lebih cepat, maka kita bisa menggunakan oli sokbreker yang encer seperti ukuran 5W ini. Dan juga sebaliknya jika ingin rebound yang sedikit lambat, maka bisa pakai oli sok yang lebih kental dengan ukuran sekitar 10W sampai dengan 20W. FYI, semua ukuran kekentalan oli ini disediakan oleh Motul dengan harga beragam, dan untuk oli sokbreker dari Motul ini masih dibuat di negara asalnya Prancis loh.

Proses penggantiannya dimulai dengan melepas semua parts dan urai satu persatu seperti tabung bottom shockbreaker, tabung as shockbreaker, per dalam dan semua seal. Eits, setelah saya cek kondisinya ternyata semua seal masih dalam keadaan baik maka tidak saya lepas dan proses pembersihan diganti dengan memakai brake cleaner yang aman untuk parts karet alih-alih dengan memakai bensin yang bisa bikin karet seal melar. Setelah semua bersih dan kering maka proses selanjutnya merakit ulang ke posisi semula, dilanjutkan dengan menuang oli ke dalam tabung sok yang sudah selesai dirakit tersebut.

Meskipun isi sok depan NMax saya ini sudah mengalami ubahan alias tidak standar pabrik lagi, namun untuk kapasitas oli sok depan tidak berubah. Masih sama persis dengan takaran oli sok standar NMax yakni 90 ml untuk masing-masing sok depan. Dengan pakai gelas ukur kaca, ya tentu saya berharap bisa presisi takaran yang dituang ke dalam tabung, hehehe. Sementara itu dari fisik olinya sendiri memang Motul Fork Oil light 5W ini sangat encer dan warnanya cenderung bening, wujudnya memang mirip dengan minyak goreng yang lagi ramai diserbu kebanyakan rakyat Indonesia saat ini. Setelah oli dituang ke sok depan dan juga sudah dipastikan bahwa tidak ada rembesan oli di bottom sok, maka proses selanjutnya tentu memasang ke segitiga komster motor, intinya seperti kebanyakan motor saja sob.

Sok sudah terpasang, setup sudah beres, habis itu lanjut gas ngetes di jalanan. Dan hasilnya memang sesuai yang diharapkan sob. Motor jadi kembali anteng baik di jalan yang bergelombang dan juga jalan mulus. Dipakai menikung juga stabil, performa sok depan menerima beban motor ketika rem depan agak keras [hard-braking] juga seperti yang diharapkan, tidak ada namanya gejala sok ambles apalagi bottoming juga bunyi jedag jedug yang bukan tren TokTok itu. Saat melibas speedbump pun motor anteng-anteng saja, karena setup rebound yang pas, kini motor semakin nyaman untuk dikendarai sehari-hari setelah mengganti oli sokbreker depan dengan Motul. Bagi sobat yang ingin mengganti oli sok depan motor standar dengan harapan dapat rebound sok yang lebih lambat, bisa pakai Motul Front Fork Oil tipe Medium dengan viskositas 10W, atau yang setingkat lebih kental dibandingkan kekentalan oli sokbreker standar motor kalian. Saran dari kami, ketahui terlebih dahulu spesifikasi oli sokbreker depan kalian sebelum membeli oli sok karena harganya yang cukup mahal dengan kemasan 1 liter. Mengakali rebound sok depan dengan memakai oli transmisi mobil sebetulnya tidak disarankan sob, meskipun banyak yang melakukannya dan tidak menemui masalah, karena memang peruntukan oli tersebut berbeda satu sama lain. So, lebih direkomendasikan kalian tetap memakai oli sok dengan menyesuaikan tingkat kekentalan oli sok untuk motor kalian. Dan ingat, selalu sesuaikan dengan kebutuhan dan peruntukannya sob. | –Nugi

26 COMMENTS

    • Kalo oli sih selama nyimpennya gak kena sinar matahari langsung dan gak ditaro di lantai (tanpa alas), disimpen sampe 5 tahun juga gak apa2.
      Tapi sebaiknya juga jangan lama2 disimpennya.

  1. “Well, soal ini perlu bahasan terpisah sih karena akan kompleks”

    tolong dipertanggungjawabkan racun satu ini ya Om Nug. tolong nih

  2. Oot dikit pliz
    Tolong rekomendasikan oli sesat dong om om? Ane cuma mentok pft hijau cz g berani yg lain
    Kl ada yg lebih murah tetap jozz kayanya oke aja

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version