Sunday, 22 December 2024

Honda RC213V tak lagi Marquez-centris di model 2022?

TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui Honda RC213V 2022 hadir setelah tahun 2021 yang penuh penguncian dan pembekuan mesin baru karena secara umum musim 2021 semua pembalap diharuskan menggunakan mesin 2020 kecuali KTM yang saat itu baru merengkuh status non-konsesi. Nah hadir baru, RC213V diakui merupakan revolusi RCV paling radikal yang pernah terjadi sepanjang era MotoGP 4 tak Honda semenjak 2002 – minus ketika motor harus berubah kubikasi mesin semisal dari 990 cc ke 800 cc atau pas pindah ke 1000 cc. Entah berhubungan atau tidak dengan tidak 100% nya partisipasi Marc Marquez di RHT selama 2020 dan 2021, terlihat RC213V pun dibuat tanpa mengambil referensi Marc kembali. Dan hal ini pun terlihat sepanjang test pra-musim dan race pertama di Qatar. Pol Espargaro terlihat seperti bisa melepaskan diri dari bayang bayang 6 gelar MotoGP MM93 yang selama ini menjadi icon RHT.

Sejauh ini RC213V 2022 yang baru – yang lebih memiliki CoG/ titik Pusat massa yang mengarah ke belakang untuk memanfaatkan sepenuhnya slick belakang Michelin saat ini – Cukup cocok untuk Pol Espargaro karena dia memilikiKarakteristik/ Karakter balap yang selalu menggunakan ban belakang lebih dari ban depan ketika menghadapi tikungan. Tidak heran dia terlihat happy sepanjang akhir pekan di Lusail.

“Musim lalu, Setiap memasuki Titik Masuk Tikungan selalu jadi mimpi buruk bagi saya,” kata Pol di Lusail. “[Tahun lalu] Saya tidak bisa menggunakan rem belakang, karena ketika saya menikung motor, bagian belakang melayang. Saya tidak pernah merasa bagian belakang bersentuhan penuh dengan aspal. Kemudian saya kehilangan kepercayaan diri setelah beberapa kecelakaan besar saat masuk tikungan. Itulah yang paling berubah – sekarang saya memiliki kepercayaan diri untuk menikung tanpa memikirkan posisi ban yang tinggi saat masuk tikungan.”

“Sekarang saya lebih banyak menggunakan rem belakang dan saya lebih sering mengerem dengan engine-braking – meluncur sedikit lebih ke tikungan, dengan pengendalian penuh Ketika saya bisa melakukan ini, dan itu memberi saya banyak kecepatan.”

“Ini adalah pesan yang jelas bahwa Honda kembali dan tidak hanya dengan Marc, tetapi juga dengan saya. Saya bangga bahwa Marc bukan satu-satunya yang dapat berjuang untuk podium di Honda. Honda telah bekerja keras musim dingin ini, mereka telah mengubah motor dari atas ke bawah untuk mencapai tujuan grup, yang menurut saya adalah yang terbaik untuk terus ditingkatkan dan akhirnya saya di sini.”

“Itu berarti motornya tidak sesulit untuk dikendarai seperti tahun lalu dan kami bisa cukup cepat untuk memperebutkan podium. Ini adalah sirkuit di mana saya biasanya menderita dan motornya juga bukan yang terbaik di sini, dengan tikungan yang panjang dan cepat, cengkeramannya tidak sensasional.”

“Saya jadi ingin melihat Honda di sirkuit di mana cengkeramannya tinggi dan di mana saya bisa menggunakan gaya berkendara saya dengan rem belakang dan ban terasa sedikit lebih baik. Saya pikir Marc dan saya bisa bertarung untuk podium dengan motor yang sama, bertarung seperti dulu.”

Ketika Pol Espargaro ditanya apakah ia menemukan sesuatu yang baru pada motornya dalam balapan, ia pun menjawab; “Banyak hal. Sepeda motornya sangat, sangat baru. Semuanya baru. Ada banyak hal yang perlu kami perbaiki, mulai dari elektronik, traksi, bagian ujung depan. Hari ini kami telah memilih opsi ban yang berbeda dari mereka (pembalap lain di podium) dan saya pikir itu pilihan yang tepat, tapi saya masuk ke limit dari ban.”

“Marc juga mengalami masalah dengan ban depan. Kita harus terus menemukan hal-hal seperti ini. Trek ini bukan yang terbaik bagi kami dan  dan sebelum balapan kami tidak yakin mana yang akan kami pilih. Saya pikir itu adalah salah satu sirkuit tersulit bagi kami dan di sirkuit berikutnya kami akan membuatnya sedikit lebih jelas.”

Pol Espargaro seperti sempat dilaporkan track-commentator -Simon Crafar- selalu terlihat ceria dan menebar senyum di dalam pit box selama Race weekend Qatar. Ini menandakan bahwa hari hari 2022 nya sekarang dijalani dengan sangat baik terutama perasaan dan mentalnya. Ketika ditanya apakah RC213V 2022 merupakan motor yang diinginkannya, Pol menjawab “Tentu saja, ini adalah sepeda motor yang saya cari. Saya tidak tahu apakah saya dapat mengatakan bahwa itu yang saya harapkan sejak saya berada di Honda, tetapi itulah yang saya inginkan.

Ini adalah sepeda motor dengan penanganan yang lebih bersih, Anda tidak perlu memaksakan lebih dari yang diperlukan atau mengambil risiko lebih dari yang diperlukan untuk mendapatkan hasil. Saya belum pernah jatuh dengan motor ini sejak pramusim dimulai. Itu berarti bukan hanya motornya lebih cepat – seperti yang telah kami tunjukkan, tetapi juga lebih aman.”

“Ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi kami dan kami memilikinya. Saya merasa kuat dan siap untuk mendapatkan apa yang diinginkan Honda dari saya ketika mereka merekrut saya. Saya harap saya bisa mempertahankan kecepatan ini sampai akhir.”

Marc Marquez sendiri ketika ditanya pendapatnya mengenai fakta perolehan posisi finish Pol Espargaro yang lebih baik darinya berkata “Dalam semua tes dan di balapan pertama, team-mate saya lebih cepat dari saya. Cara dia mendapatkan Laptime sedikit lebih mudah – dia bisa menghentikan motor saat masuk tikungan dengan menggunakan banyak rem belakang.

“Saya masih tidak bisa menggunakan rem belakang sebanyak ini atau [jika saya paksakan ] maka saya akan kehilangan grip bagian belakang. Senang memiliki referensi bagus seperti Pol di dalam kotak. Jadi itu bukan hal baru, namun telah ada di sini, tetapi kejuaraan dunia tidak berakhir di balapan pertama. Adalah baik bahwa ada motor Honda di depan dan persaingan meningkat, memiliki seseorang untuk dibandingkan.

“Tentu saja, ketika Anda mencari dua persepuluh detik terakhir, Anda harus memiliki sepeda motor yang Anda sukai dan saya masih belum memiliki perasaan tersebut, perasaan seperti yang saya inginkan. Gaya berkendara alami saya belum keluar darinya. Hal ini terlihat di TV. Anda harus bersabar di balapan pertama agar tidak kehilangan Kejuaraan Dunia dan, ketika Anda tidak bisa menang, [prioritaskan] mencetak poin.” 

So, apakah 2022 ini menjadi tahun pembuktian bukan hanya soal motornya yang berubah secara radikal namun juga perubahan pendekatan referensi pengembangan motor dari HRC yang tak lagi terlalu sentralistis kepada satu pembalap tertentu? Biarkan waktu yang menjawab di 20 seri ke depan.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

63 COMMENTS

  1. honda melepas bayang2 marquezsentris jg akhirnya heheh, wajarlah pengalaman marq cedera Honda gagal jurdun gara2 motor terlalu Marquez banget😂😂😂😂, belum lagi faktor cedera yg setiap saat bisa kambuh

    • Iya marq tu pake gaya stoner. Dengan titik tumpu depan lebih dan ban belakamg “melayang” baru masuk tikungan. Itulah yg bikin pol espargaro, lorenzo gabisa ngendaliin tu motor 😂

  2. startnya juga dah bagus liat di twit motogp…gak terlalu kedodoran…

    siapa nih yang ketar ketir bakalan diganti tahun depan…

      • Setuju wak kalau hasil race pol esp untuk musim ini baik bahkan bisa persembahkan juara dunia saya rasa dia tetap dipertahankan H… Alex marques duh doyan crash ya, pdhal rcv udh jor joran ubah tampilannya bahkan jeroannya baru..ngk di rht ngk disatelit sama aja 😑, dahlah lupakan saja

        • yoi, mana nih yg dulu koar2 minta mempertahankan si AM di 2021.
          Pasti ada alasan kenapa si puig ngelepas si AM dr Repsol dan kaga merekrut TN ke Repsol. ya ini lah alasannya.
          terbukti si AM (dan TN) memiliki adaptasi yg cendrung lama dan cendrung sangat2 nervous jika dogfight dan bila diberi tekanan
          si MM aja sempat menyiratkan bahwa BB lebih berbakat ketimbang adiknya…
          so jgn berharap lebih dr AM.

      • wah pdh harapannya diisi non spain. minimal satelitnya lah..

        berarti gak buas kaya tahun2 sebelumnya,mungkin menarik pembalap lain bergabung…

  3. kalo bukan Y atau H, yg menang jadi agak garing yah kolom komen di tret motogp…hahaha, tembus 200 aja sulit, biasanya ampir 400an…

    • Sepertinya memang ‘terpaksa’ harus gitu. Demi dapat poin, seperti kata dia.

      Yes, cedera parah Marc bikin dia lebih tidak ngoyo seperti dulu.

      • saya kira marques. akan menjalani musim ini seperti musim 2016. ketika marques strugle. tapi tetap juara dunia.

    • Bukan bannya. Motornya berubah weight distribution nya, lbh ngegrip di belakang shg sulit/g enak dibawa sliding saat cornering

      • Semuanya berawal dari ban belakang yg lebih ngegrip.. dan kompetitor lebih bisa memanfaatkan keuntungan ban baru. Ducati jadi lebih mudah dikendalikan, kencang ditikungan. Sementara rcv 2020 sangat payah ditikungan,,cuma marc yg bisa kendaliin.

        • Power engine distribution.. Grafik torque dan hp dalam naiknya putaran engine dan terdistribusi ke roda juga perubahan besar seperti nya.. sehingga motor secara keseluruhan lebih freindly kepada pembalap..

  4. Masih meraba raba RCV all new nya, makanya main aman, asal tidak crash saja kemarin, suatu saat akan datang juga adaptasi itu, lebih nge grip rear end emang bukan tipe Marc, senengnya pake roda depan

    • Iya kliatan td malam akselerasi kluar tikungan bisa lbh cepat saat besti dbelakang marquez
      Tp d penghujung trek lurus tetep aja desmo melecutkan cemetinya

      • hmm, lemot saat masuk tikungan, tapi cepet pas keluar tikungan.

        tinggal menunggu sirkuit eropa nih, apakah rcv tetap pake ban depan soft bukan hard lagi.

      • Dilihat dari onboard cam nya sih, marc selalu ngerem lebih duluan daripada EB, padahal EB ada di depannya

        Dan kalo dipaksa late braking hasilnya malah melebar, marc dan pol juga melebar pas late braking

  5. Saya suka ini jd inget jaman” repsol kuning ijo 😁😁😁 dominasi kuat satu pabrikan dgn 2 rider jawara sprti’a doohan pun tersym😊😊

    • mas ipan blog sampean mau komen susah tenan lho mas, di ganti yg lebih simple mas biar gampang masuk

  6. tapi kedua rider tim satelitnya seperti ga ada perubahan wak,, Alex masih seperti biasa, Taka ya gitu lah, masih belum stabil performanya sampai skrg,
    Marc juga masih meraba-raba meskipun “meraba-raba” nya Marc tentu beda dgn rider biasa, doi masih bisa konsisten di papan atas,,

  7. berandai-andai sebentar

    andai saja hohe hoheho yg diposisi pol saat ini mungkin rcv bakal lebih ciamik lagi,dan bisa jadi tim LCR juga langsung bisa merangsek kedepan kemarin

  8. Liat tayangan slowmo besti sama marck di tikungan, terlihat rcv lbh bs gantung gas.
    Kalo ada kesempatan media zoom,coba tanyakan wak ke marck perbedaan sensasi di tikungan antara rcv lama sama yg baru.

  9. mungkin H sadar kalo MM uda di penghujung jadi mau ga mau harus develop dulu motor baru.
    MM tahun depan uda kepala 3. di era 1 detik up to 20 pembalap ini sulit untuk jurdun bagi mereka yang uda memasuki kepala 3.
    kayanya ya MM itu orang terakhir yang bisa jurdun dominasi berturut2, setelah 2019 kayanya jurdun akan ganti2 orang terus.

  10. Polo bisa bisa podium merupakan salah satu bukti manajer rht lebih cerdas drpda komentator terpintar disini Wak.. hehehe

    • alakadarnya P3.. rider yg on off, offnya lebih lama 2 tahun, dinilai di race reguler pertama?

      ini sirkuit honda baru 1 kali juara, 2014 lagi.. dpt P3 dan P5 itu signifikan dibanding defending champion yg 10 besar pun empot empotan

  11. Bisa lah pol taun ini menang race…
    Kan selama test pra musim ga pernah crash dia, harusnya udah dapet feelnya rcv.
    Kalau jurdun masih belum deh kayaknya, top 5 klasemen akhir musim mungkin…

  12. melihat tipikal Marc dia akan cepat adaptasi dan mengubah riding stylenya, ini baik untuk urusan tim jika pol dan marc didepan yang penting tidak saling sinis seperti yang sudah-sudah, satu tim saja bersekat

  13. konten proteksi pake js, matiin klik kanan sbenernya tidak berguna, masih bisa di copy pake browser reader mode

    lihat sy masih bisa copas

    dulu iwb jg pake model begini tp sy ksh tahu klo itu tidak beguna , malah bikin sebel ga bisa klik kanan open new tab

    TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui Honda RC213V 2022 hadir setelah tahun 2021 yang penuh penguncian dan pembekuan mesin baru karena secara umum musim 2021 semua pembalap diharuskan menggunakan mesin 2020 kecuali KTM yang saat itu baru merengkuh status non-konsesi. Nah hadir baru, RC213V diakui merupakan revolusi RCV paling radikal yang pernah terjadi sepanjang era MotoGP 4 tak Honda semenjak 2002 – minus ketika motor harus berubah kubikasi mesin semisal dari 990 cc ke 800 cc atau pas pindah ke 1000 cc. Entah berhubungan atau tidak dengan tidak 100% nya partisipasi Marc Marquez di RHT selama 2020 dan 2021, terlihat RC213V pun dibuat tanpa mengambil referensi Marc kembali. Dan hal ini pun terlihat sepanjang test pra-musim dan race pertama di Qatar. Pol Espargaro terlihat seperti bisa melepaskan diri dari bayang bayang 6 gelar MotoGP MM93 yang selama ini menjadi icon RHT.

    • tapi Butuh effort kan? , kami lakukan ini untuk membuat Kerja pengambil konten copy-paste lebih banyak dan lebih keras

  14. Bisa dibayangkan,merubah konsep dan filosofi menjadi benar benar baru lalu berfungsi dengan baik dan podium. Honda gila.

  15. Menurut saya sih keunggulan RCV selama ini waktu masuk tikungan dan di tikungan yang pergantian arahnya cepat (flip-flop) macam di CoTA, tapi kemarin waktu liat di Lusail Marc cara ridingnya jadi smooth banget, masuk tikungan kayaknya memang gak se-oke yang dulu tapi saat berada di tikungan yang panjang dan flowing jelas lebih baik dari ducati

  16. @Kipas

    hmm, kyknya bisa jadi peluru marketing AHM nih kalo duo RHT diboyong ke Indo buat ngiklan… 🤣
    “with esp”, kata Pol sembari nunjuk emblem di box filter Beat.

  17. Pernah baca artikel di TMCblog klo Marc mengeksploitasi rem belakang sampe Brembo kasih cakram yg berventilasi…beda dengan rider lain…apakah kelak Marc mengeksploitasi rem belakang (lagi)?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP