Sunday, 24 November 2024

Kenapa Yamaha sering menang di MotoGP Mugello ?

TMCBLOG.com – Speed, Power . . dua kata ini selalau diucapkan oleh presenter Jeremy Clarkson di The Grand Tour ketika memperoleh kendaraan dengan power besar plus tantangan trek yang panjang lurus dan memungkinkan untuk full throttle, mungkin itu juga yang dikatakan para pembalap di dalam helm mereka ketika memuntir gas motor prototipenya di straight sirkuit Mugello menuju tikungan San Donato yang panjangnya full 1,141 km. Selain tentunya muka terperangah melongo seperti muka Rossi di helm Face AGV ketika mereka harus mengereman dan menurunkan kecepatan di atas 340 km/jam sampai ke 90-an km/jam dalam waktu 6 detik menghadapi tikungan San Donato.

Mugello sendiri disebut-sebut sebagai salah satu sirkuit terindah MotoGP. Autodromo Internazionale del Mugello memiliki segalanya. Sirkuitnya terjepit di sebuah lembah di daerah Tuscany, treknya meliuk-liuk di satu sisi mengarah ke atas menuju kepala, lalu turun di sisi lain, dan turun menuju jurang di antara Arrabbiatas, dan pintu masuk trek. Perubahan elevasi Mugello ini hadir natural berdasarkan dengan dengan organiknya latar belakang perbukitan Tuscan yang curam, tertutup campuran hutan dan padang rumput.

Apa yang membuatnya benar-benar hebat, tentu saja, adalah fakta bahwa sirkuit ini cukup kencang untuk mesin MotoGP. Kecepatan tertinggi resmi yang tercatat di trek adalah 362,4 km/jam di FP3 tahun 2021 lalu oleh KTM RC16 yang dipakai oleh Brad Binder, tetapi speed trap straight diletakkan berada pada titik di mana sepeda motor mengerem. Oleh sebab itu ada yang percaya bahwa sebenarnya MotoGP sudah melebihi kecepatan yang telah diraih oleh Binder. Tahun ini potensi lebih cepat itupun tetap akan bisa hadir. Wahhh menuju 370 km/jam nih.

Walaupun RC16 terbukti sah mengungguli Ducati pada tahun lalu soal top speed, jika bicara straight panjang yang mengumbar top speed, maka mindset orang akan menuju mesin V4 buatan Italia dengan grafis warna merah. Motor ini dengan valvetrain Desmodromic terutama nomenklatur terakhir GP22 ini disinyalir adalah motor dengan top-end power tertinggi se-grid start MotoGP 2022 ini. Namun begitu kenapa Yamaha juga sering menang di Mugello? FYI, kemenangan terakhir Yamaha adalah di tahun 2021 yang lalu oleh Quartararo dimana ia start dari pole position.

Honda 16 kali menang, namun 6 di antaranya diperoleh di era dua tak oleh Mick Doohan sementara di 19 kali balapan era MotoGP empat tak, Yamaha telah 13 kali menang di sini termasuk 5 kali oleh Valentino Rossi dan 5 kali oleh Jorge Lorenzo. Artinya Yamaha yang terkenal memiliki top-end power terendah di grid menang sebanyak 11 kali di era empat tak di sirkuit dengan top speed tinggi . . Agak kontradiktif memang jika dilihat dari teorema ini . . Namun begitu jika melihat lebih detail lagi, kita akan menemukan jawabannya sob.

http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2022/05/25/soal-susah-nyalip-di-motogp-dorna-yang-mulai-dorna-pula-yang-harus-cari-solusi/

Salah satu kuncinya adalah Mugello ini merupakan salah satu trek di kalendar MotoGP dimana tikungan merupakan tempat favorit untuk melakukan overtaking terhadap lawan. Memang diskursus ini menjadi agak sedikit bertentangan dengan isu yang berkembang terakhir dimana mayoritas pembalap mengeluhkan sulitnya melakukan overtaking di MotoGP zaman now. Yes Mugello dapat dikesampingkan sementara dalam diskursus dan perdebatan yang disebabkan oleh hadirnya efek dirty air, salah satu ‘produk’ lain dari peranti aerodinamika masif dari motor MotoGP saat ini.

Kenapa Mugello dapat dikesampingkan? Yang pertama adalah (kecuali Ducati) kesempatan overtake Mugello bukan di ujung straight ketika mengerem. Yes di tempat lain selain straight dimana efek dirty air nya pun minim . . .  Di mana itu? Hampir di setiap tikungan dari Mugello yang memiliki alasan kedua. Tikungannya berbadan trek lebar lebar.

Tikungan San Donato misalnya cukup besar dan lebar sehingga jika ada pembalap bisa mencoba racing line berbeda dalam mengahadapi mulut tikungan ; melebar dulu lalu menutup pintu di ujung pintu keluar tikungan atau sebaliknya dan ia tetap akan mendapatkan kembali tempatnya. Trek kemudian melewati serangkaian kombinasi kiri-kanan, yang menawarkan kesempatan untuk menyerang dan tempat untuk bertahan, atau melakukan serangan balik jika lawan Anda berhasil melewatinya.

Pokoknya di Mugello, teori sulit melakukan overtaking dengan strategi membuntuti lawan dengan cara slipstreaming bisa dilupakan sejenak  . . “Trek ini benar-benar kebalikannya,” Begitu kata Joan Mir kemarin menegaskan kembali perbedaaan karakter Mugello. “Anda tidak harus pandai mengerem, Anda harus bagus dalam kecepatan di tikungan, untuk menemukan flow, untuk mendapatkan garis yang bagus, itu sangat penting di trek ini, dan itulah mengapa trek ini bagus untuk menyalip, dan untuk pertunjukan.”

Mugello adalah trek yang memang berkarakter mengalir/flowing dan memudahkan dalam melakukan aksi overtaking di mana ada banyak potensi pintu terbuka di setiap tikungan. Sobat bisa lihat perubahan jenis tikungan dobel kiri-kanan dan kanan-kiri di tikungan kombinasi Luco-Poggio Secco, Materassi-Borgo San Lorenzo, Casanova-Savelli, double-apex Arrabbiata 1 dan 2, Correntaio dan Bucine. Ini adalah kombinasi tikungan tikungan yang memberikan potensi luas kepada pembalap untuk mengembangkan strategi berbeda dengan cara mengambil racing line yang berbeda sekaligus membawa lebih banyak speed corner. Secara umum hampir tidak ada tikungan mati yang patah patah serta Stop and Go di Mugello.

“Saat ini lebih sulit untuk menyalip. Itu faktanya. Kami harus menunggu trek seperti ini untuk menyalip dengan baik di balapan dan membuat comeback yang bagus, karena jika tidak, seperti yang saya katakan, itu cukup sulit.” Begitu konklusi dari Joan Mir . . Wahhhh, namun begitu jangan lupa bahwa saat ini dengan berbagai kesuksesan penemuan teknologi racing, Ducati menjadi salah satu motor yang juga memiliki kapabilitas cepat ditikungan.

Bogey Track

Bagaimana mengenai Marc? Ia masih dalam level mengembalikan fisiknya 100% plus masih mencoba untuk mengerti 100% konsep dari New RC213V 2022.

MOTORSPORT – MOTO GP 2013 – GRAND PRIX OF ITALY – MUGELLO (ITA) – 02/06/2013

Fakta yang sangat disadari oleh Marc Márquez semua berhubungan dengan front end bahkan ketika front end RC213V belum seradikal model 2022 perubahannya. Marc tersingkir dari balapan MotoGP pertamanya di Mugello pada 2013 karena masalah front end di tikungan Savelli. Dia jatuh lagi tahun 2015,  juga karena push front end terlalu keras di tikungan Poggio Seco. Tahun 2018 ia juga salah mengaplikasikan pressure di front end di tikungan Scarperia, salah satu tikungan menurun.

Logis jika Mugello adalah salah satu yang disebut sebagai semacam ‘Bogey Track ‘ buat Marc yang hanya menang sekali di sini tahun 2014 yang lalu. Mugello buat Marc Marquez adalah satu lagi seri MotoGP dimana ia akan kembali menggunakan mode ‘damage limitation‘ terlebih di RC213V dimana memiliki front end yang ‘bukan dia banget’ !

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

33 COMMENTS

    • Pertunjukan menarik mugello 2014, di staright hohe kalah power sama marc, tapi si tikungan marc kembali di susul sama hohe 🗿

    • Nah Aprilia dan rnf udah tuh, apa yg kmu bilang Aprilia gak mungkin punya tim satelit sekarang udah resmi rnf jdi tim satelit Aprilia mulai Thun depan

  1. Kalo mau melihat Mugello sekarang apalagi tikungan Casanova sampai arabiata2 jadi teringat pole lap nya Lewis Hamilton pakai mercy W11 F1 yg semua tikungannya flat out gas poll
    Di luar akal memang kalo di bandingkan motor MotoGP

    • Gila memang. Dan menjadi lap tercepat di mugello sepanjang masa di 1.18 detikan. Bandingkan dengan rekor motogp di 1.46 detikan.
      Menariknya top speed lewis cuma 322, sedangkan top speed ducita (jaman dovi) tembus 350++.

    • Mbah kakung aja sampe bengong pas tau lewis sikat T6-T7-T8-T9 mugello nggak angkat pedal gas sama sekali 😂

    • Saking besarnya downforce F1, mobil nempel lengket sama permukaan trek, kyk kereta Shinkansen. MotoGp dgn cm 2 roda tdk akan mampu mengaplikasikan downforce yg gede, yg ada malah gak bisa belok.

  2. sirkuit era modern yg paling nggak punya satu tikungan patah serta bikin frustasi pengereman dan “nerakanya” pancingan tenaga mesin2 inline biasanya rancangan Hermann Tilke…
    lurus puolll trus break sejadi jadinya di mulut tikungan yg patah dan sempit…
    bikin boring karena fight nya gak semenarik sirkuit2 flowing kyk Mugello ini…
    kalo di F1, gak ada yg lebih enak ditonton selain balapan di sirkuit2 legend macam Spa, Monza, Silverstone, & Monaco

  3. Waktu smp, saya diajak papa saya nonton balapan di mugello wak. Berdua aja waktu itu. Kayakya tahun 92.

    • Tp sekarang marc ga bs seperti dulu, perjuangannya masih tertatih2 utk sekedar bersaing di front row.. kalo rcv ya gitu2 saja.. kesimpulannya remasol tahun ini penggembira.

  4. Jika saja balapan MotoGP hanya dilakukan di Qatar, Mugello dan Catalunya, saya yakin yamama akan menjadi jurdun tiap tahunnya..
    Pasti itu….

  5. seri Mugello ada 9 Ducati yg siap menghadapi king Taro, waduhh bisa makin melembung dah ban depan king Taro😆

  6. Seru itu kalo inline menang di sirkuit cepat, dan v4 menang di sirkuit lambat. Puas dan berasa nontonnya 😁

  7. Bbrp tikungan parabolik, minim tikungan patah atw stop n go
    Rider diharuskan rebah cukup lama
    Sasis berperan penting

    • wah cocok dong dengan Dovi yg sebelumnya kasih input ke Aprilia, itu kalau Dovi mash akan tetap stay bersama RNF

  8. Weekend ini kita akan lihat Enea lagi. Sponsor yg baru akan memperkuat atau melemahkan efek dari Antangin 😀

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP