Home MotoGP Penjelasan Alpinestars Soal Terbukanya Ritsleting Wearpack Quartararo di Aragon

Penjelasan Alpinestars Soal Terbukanya Ritsleting Wearpack Quartararo di Aragon

24

TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui bersama insiden balap yang terjadi pada lap pertama race MotoGP Aragon 2022 antara Marc Marquez dan Fabio Quartararo menyebabkan Quartararo crash dan mengalami lembam/lecet dibagian dada kiri akibat kulit yang bersentuhan dengan aspal pada insiden crash. Lecet itu juga disebabkan karena ternyata ritsleting wearpack Fabio Quartararo terbuka saat kejadian. Padahal seharusnya ritsleting tidak boleh terbuka saat terjadi crash dan banyak kejadian di mana pembalap mengalami crash dahsyat pun ritsleting tidak terbuka. Lalu apa yang menyebabkan ritsleting Quartararo terbuka saat itu? Alpinestars pun akhirnya buka suara.

Jika sobat melihat ulang video motogp.com kembali dengan pelan-pelan maka sobat akan dapat melihat sekelebat namun cukup jelas bahwa saat lertama jatuh dari motor kondisi ritsleting wearpack Alpinestars Fabio belum terbuka (lihat gambar di atas). Namun via kamera belakang setelah kejadian dimana Fabio berada di bawah motor terlihat ritsleting mulai terbuka.

Mengenai kejadian ini, Alpinestars menjelaskan lewat email kepada jurnalis David Emmet yang diteruskan pula oleh David melalui cuitan Twitternya dan juga meneruskan full body email Alpinestars Ke TMCBlog. Alpinestars menjelaskan bahwa pada dasarnya setelah crash terjadi dan Fabio terjatuh, airbag di wearpack mengembang dengan benar dan [ritsleting] wearpack dalam keadaan terkunci.

Namun ketika Fabio bertabrakan dengan motornya sendiri sehingga ia sempat berada di bawah motor,  tekanan yang diberikan oleh roda depan motor pada wearpack meningkat lebih tinggi dari yang pernah dicatat oleh Alpinestars dan ini menyebabkan gigi pada ritsleting terlepas.

Dalam emailnya juga, Alpinestars mengatakan mereka belum pernah melihat tekanan setinggi itu dalam setelan wearpack. Ritsleting adalah produk outsourcing standar industri berkualitas tinggi, jadi bebannya ekstrem. Dan Alpinestars pun sedang melakukan sesuatu untuk mencegah hal ini terjadi lagi.

TMCBlog juga berharap mereka memperlajari kasus yang sempat dilupakan sebelumnya di mana ritsleting wearpack bagian bawah Jorge Martin juga sempat terlepas saat balapan sebelumnya. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog


Surat Dari Alpinestars (diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia)

Setelah menganalisis setelan [werpak] kulit Fabio Quartararo di lab uji di Alpinestars HQ, dan juga melihat data dari sistem Tech-Air® Airbag Fabio, serta mempelajari informasi yang diperoleh dari rekaman video, kami sampai pada kesimpulan berikut mengenai pembukaan ritsleting depan yang tampak pada setelan [werpak] kulit Fabio pada insiden lap pertama balapan MotoGP di Aragon:

Setelah bertabrakan dengan bagian belakang sepeda motor lain di pintu keluar tikungan 3, Fabio membalik ke depan melewati bagian depan sepedanya sehingga airbagnya mengembang secara akurat sebelum benturan pertamanya dengan tanah. Jatuhnya bagian depan sepeda motor diperumit oleh fakta bahwa setelah Fabio menyentuh tanah dan tergelincir di punggungnya (ritsleting utuh pada tahap ini), ia kemudian terkena dampak sekunder yang signifikan; benturan ke area dada oleh roda depan sepeda motornya.

Analisis kami telah mengarahkan kami untuk menyimpulkan bahwa : dengan airbagnya yang terisi penuh saat benturan pertama, dan dengan setelan kulit yang meregang secara signifikan karena ketahanan abrasi antara bagian belakang setelannya dan aspal, ketika roda depan sepeda motor bersentuhan dengan [werpak] bagian dada Fabio, roda mencengkeram kulit dan menekankan ritsleting melampaui tingkat mana pun yang direkam dari jarak jauh dalam ribuan tabrakan yang kami rekam sejauh ini. Semua elemen werpak itu utuh, termasuk semua jahitan dan ritsleting, tetapi gigi ritsleting itu sendiri menyerah karena tarikan yang luar biasa.

Alpinestars ingin menjelaskan bahwa meskipun ini tampaknya menjadi keadaan yang luar biasa, mereka sedang menangani ini dengan solusi yang dirancang untuk tidak membiarkan hal ini terjadi lagi.

24 COMMENTS

  1. Martin juga selepas crash di RedBull Ring juga kebuka, di Losail kemaren malah keliatan koyak keluar busa2nya,,
    dan ini Fabio resleting nya mencelat, haiyaaa,,

  2. ojadi harus sesuai catatan yang pernah kecelakaan datanya seberapa, baru diracik sesuai catatan.. kirain spek nya pakai sesuai perkiraan impact terburuk yang dibayangkan

    motor makin kenceng, tapi kayanya yg pusing prepare merekayasa sesuatu lebih ke engineer motor sama helm ya. Apparel kena sentil kali ini

    • Makanya di f1 pada tahun 2020 sempat ada regulasi standar baru pada baju suit pembalapnya yg lebih berat
      tapi hasilnya sukses dengan contoh kecelakan hebat romain grosjean yang hanya bagian daerah tangan glove dan boots saja yg terbakar karena meleleh akibat panasnya kebakaran waktu itu

    • bukan gitu, ini kondisi yang belum ada presedennya dan di luar kalkulasi internal mereka. Misalnya mereka udah bikin standari 100, ternyata kondisi lapangan 125, ya mau QC sebagus apapun pasti jebol.

      • Ggwp : ga masuk akal. Ini bukan baju balap produksi masal. Ini wearpack yg emg di produksi khusus utk balap yg disesuaikan dgn spek yg berlaku dan jg ukuran personal si pembalapnya. Udah ga bisa lagi bahas QC 100 ternyata di lapangan 125. Udh ga profesional kl bahasannya ky gt.
        Dah paling bener tinggalin alpinestar supaya mereka kena sideeffect yg cukup buat mereka mikir utk develop product dgn kualitas terbaik. Masalahnya ini safety. Ttg nyawa. Dan setau gue, olahraga kelas dunia gini, safety nomer 1.
        Jadi ga cukup tuh angka 100. Harusnya mereka bikin standar 200. Jadi kejadian dgn stres level 190 pun masih aman

  3. Untung pas dada Taro kontak sama roda motornya, ga kenapa napa ya. Kalau kejadian kaya tangan marc kontak sama rcv berapa tahun lalu

    waduh serem, dada cui

  4. Sekuat kuatnya resleting teteplah resleting bukan karena bahannya tapi cara kerja resleting itu sendiri
    Pencuri isi koper pesawat bisa membuka resleting dengan ballpoin tanpa merusak nya

  5. Ah fokus saya tetap, itu winglet dihapus aja. Hayo berani ga? Terbukti beberapa kali menyebabkan kecelakaan. Terutama Ducati neh.. berani ga kosongan tanpa aeropart?

    • Tapi fans zebellagh ogah bahas winglet keluyuran

      Padahal balapan tanpa winglet itu menyenangkan, racing line variatif dan korektif sehingga banyak dog fight susul menyusul tanpa takut ketusuk dan ketubruk angin

  6. resleting yang sedang stress karena airbag mengembang, ditambah stressnya karena bersentuhan dengan roda yang punya cukup grip untuk menambah tingkat stress dari gigi resleting wearpak tsb.

    • Gw juga rada jiji sih sama keselamatan sendiri terutama Fabio Quartararo.
      Di saat rider lain sebelum balap mayoritas pake kaos daleman wearpack dia malah eggk.
      Udh dua kali kejadian seinget gw pas jerez 2021 klo ga salah sempet kebuka juga soal reslesting saat race masih menyisakan beberapa lap.
      Udh kebayang ngilu klo sampe ga kebungkus itu kulit badan dan dadanya ke amplas sama aspal pas jatuh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version