Thursday, 14 November 2024

Crew Chief Rea : Ducati Panigale V4R miliki tenaga 15 hp lebih tinggi

TMCBLOG.com – Secara umum dalam dua tiga tahun terakhir di WSBK terjadi pergeseran peta kekuatan dari awalnya kita bisa melihat bagaimana kuatnya Jonathan Rea di atas Kawasaki ZX-10RR pindah ke kekuatan baru Yamaha R1 dengan Toprak dan Ducati Panigale V4R dengan Alvaro Bautista. Kenapa taring dan kuku Rea seperti tak tajam lagi? Pere Riba, Crew Chief Jonathan Rea menjelaskan via Corsedimoto mengenai situasi di WSBK saat ini.

Di awal penjelasan, Pere Riba menjelaskan bagaimana setelah 2017 Kawasaki harus menurunkan limiter rpm mereka dari 15.500 rpm ke 14.100 rpm. “Nah, kemudian mereka berbicara tentang 1400 rpm, bukan 250 rpm. Jonathan memenangkan kejuaraan dunia jauh sebelumnya, jadi kami tiba di balapan terakhir di Qatar dengan permainan sudah selesai. Jadi kami menggunakan mesin 2018 dengan putaran 1400rpm lebih rendah, untuk menjadi yang terdepan. Apakah anda ingat siapa yang menang?”

Tanya : Jadi anda menentang aturan penyeimbangan performa motor?

Riba : “Tidak, saya sepenuhnya setuju: mencoba menyamakan daya saing Superbikes adalah cara yang tepat untuk maju. Apa yang saya tidak suka adalah cara keseimbangan ini ditangani. Kami membutuhkan lebih banyak dinamisme, pemahaman teknik dan intervensi segera. Mereka tidak bisa menunggu dua tahun untuk mengubah keadaan, karena balapan terus berlanjut dan yang kita lihat sekarang tidak sebaik yang seharusnya. Ini sudut pandang saya.”

Tanya : Menurutmu, mengapa Bautista seakan tidak terkalahkan?

Riba : “Ducati telah melakukan pekerjaan dengan baik, mereka telah merancang Superbike jalanan yang luar biasa. Mereka juga menempatkan pembalap yang mengendarainya dengan cara yang sama luar biasa saat ini. Paket Ducati-Bautista berada di level lain, mereka berlomba di kejuaraan lain, Inilah faktanya. Saat ini keseimbangan harus dipastikan dengan mekanisme ‘poin konsesi’ tetapi tidak berhasil. Solusinya adalah campur tangan untuk benar-benar seimbang.”

“Bautista mengendarai motor lain dua tahun lalu dan finish di urutan kelima atau keenam, bahkan lebih buruk lagi. Apakah kita berbicara tentang pengemudi yang sama? Dengan Ducati, dia memiliki keunggulan 15 horsepower, katakanlah ada perbedaan 15 horsepower, tetapi itu jauh lebih banyak daripada Yamaha dan Kawasaki.”

“Kemudian tambahkan selisih beratnya: Jonathan Rea dengan helm secara overall memiliki berat 18 kg lebih berat, jadi beberapa tambahan tenaga lain membuat perbedaan besar. Apakah kamu mengerti betapa sulitnya mengejar defisit itu? Saya tidak menentang Ducati, sebenarnya saya sangat mengagumi mereka. Saya katakan bahwa kejuaraan dunia yang sekarang tidak imbang, karena sistemnya (regulasi) tidak berfungsi, tidak ada yang seimbang.”

Tanya : Bagaimana dengan perasaan Jonathan Rea?

Riba : “Jonathan Rea seperti anak laki-laki bagiku, tetapi saya juga sedih dengan Toprak Razgatlioglu, juara hebat lainnya. Tidak baik melihat mereka begitu tak berdaya. Setidaknya mereka memiliki kualitas yang sama dengan Alvaro. Tapi saat ini mereka memulai kejuaraan dengan peluang nihil untuk memenangkan kejuaraan. Bisakah anda bayangkan betapa sulitnya kondisi ini bagi mereka secara mental? Saya berbicara atas nama Jonathan, tapi menurut saya kondisi pada Toprak juga sama.”

Tanya : Apakah ada pengaruh dari ban?

Riba : “Bautista-Ducati berhasil menggunakan dengan efisien ban depan soft, di sini juga saya angkat topi. Pirelli membuat perkembangan yang luar biasa, dalam sepuluh tahun terakhir mereka tampil sempurna. Terserah kita untuk menjadi cerdas, memahami cara menggunakan motor dan ban dengan baik,”

“Jika Anda memiliki 2-3 persepuluh detik lebih cepat setiap putaran karena memiliki tenaga mesin yang berlebih, anda tidak dipaksa untuk mengerem seperti seorang pembunuh di trek, membuat seluruh paket parts motor berada di bawah tekanan besar. Itu sebabnya Rea tidak bisa memulai dengan solusi yang sama, dia tidak mampu menggunakannya (ban soft). Di flying lap, dengan SC0 depan baru yang lebih lembut, Rea melaju sangat cepat di Barcelona. Ban itu memungkinkan kami menaikkan level lebih banyak.”

Tanya : Apakah Bautista tidak memiliki kekurangan?

Riba : “Dia tidak mendapatkan hasil dengan Honda, juga tidak pernah bisa membantu mengembangkan motornya. Ada lebih banyak bantuan dari para pembalap muda yang mereka miliki sekarang (Lecuona dan Vierge, red) karena mereka punya keinginan kuat. Alvaro sangat kuat ketika semuanya ada pada tempatnya, kalau tidak dia menarik dayung di perahu, selalu seperti ini. Sekembalinya ke Ducati dia menemukan motor yang sangat bagus.”

Tanya : Namun Bautista mengatakan bahwa hanya dia yang menang dengan Ducati.

Riba: “Haruskah kita memberikan Ducati kepada Rea? Mari beri dia dua hari pengujian, dan kemudian lihat apakah dia sanggup mengambil waktu lima belas detik dari Bautista…. “

Tanya : Apakah Kawasaki punya rencana?

Riba : “Ini tidak perkara mudah, kami sedang bekerja keras, tetapi pada hal-hal yang detail, karena ini adalah ZX-10R dan ini juga ada regulasinya. Anda akan memberi tahu saya: mengapa anda tidak membuat motor yang benar benar baru? Kita berada dalam masa masa yang sangat sulit, kondisi ekonomi global tidak berjalan dengan baik. Kawasaki perlu menginvestasikan jutaan Dollar untuk merancang Superbike baru. Ini masalah kebijakan industri, bukan semata mata bagian dari kompetensi tim balap.”

Tanya : Menurutmu hal apa yang paling salah?

Riba : “Peraturan tersebut ditetapkan oleh FIM, Dorna dan MSMA, yaitu asosiasi pabrikan yang membalap di Superbike. Apakah menurut anda logis bahwa keputusan hanya dapat dibuat dengan suara bulat? Contohnya proposisi bobot gabungan pembalap dan motor. Tahun lalu Ducati berkata ‘Kita bisa membicarakannya’, sekarang setelah mereka menempuh 250 lap darinya, mereka tidak ingin membicarakannya lagi. Lawan tidak bisa berbuat apa-apa.”

“Menurutku itu salah, karena saya percaya itu akan menjadi langkah yang cukup untuk memulihkan keseimbangan. Kita perlu lebih memperhatikan kepentingan umum kejuaraan. Dalam peraturan tertulis bahwa mereka dapat melakukan intervensi kapan saja, tetapi mereka tidak melakukannya.”

Tanya : Tapi apakah bobot pengendara-motor gabungan akan membawa anda lebih dekat ke Ducati?

Riba : “Ini sebuah contoh, saya tidak mengatakan itu akan menyelesaikannya. Saya bukan orang yang membuat peraturan. Tapi saya pikir itu akan menjadi sinyal. Sekarang kami merasa seperti di penjara, kami bekerja keras tetapi Bautista menang hanya dengan satu tangan.”

“Dia bahkan mungkin memenangkan semuanya antara sekarang hingga akhir musim. Dia mendominasi seperti yang dilakukan Jonathan pada 2017, saat itu dia juga menang dengan satu tangan. Nyatanya mereka mengambil 1400 rpm dari kami.”

Dari penuturan Pere Riba yang seakan menyiratkan bahwa regulasi WorldSBK yang tertulis saat ini hanya menguntungkan Ducati-Bautista. Tidak hanya akibat bobot Bautista yang lebih ringan di antara pembalap reguler WSBK saat ini, juga dengan adanya rev limiter mesin Panigale V4 yang mendukung surplus tenaga dibandingkan mesin dari kompetitor lain, mengakibatkan dominasi Bautsita-Ducati di 2 musim belakangan ini. Pun Rea-Kawasaki yang pernah tampil dominan di WSBK harus menerima kenyataan bahwa pada akhirnya performa mesin mereka kena potong regulasi. Jadi, menurut kalian nih kira-kira solusi apa yang baik dan perlukah diterapkan secepatnya di kejuaraan World SBK supaya hadir kembali persaingan memperebutkan gelar? Monggo, sampaikan pendapatmu sob..

@tmcblog

56 COMMENTS

  1. Gimana yak, ducati memang salah sih tetapi pabrikan jepang lebih salah. Ducati jor joran bangun motor, sampe merubah batas maksimum harga homologasi motor tersebut. Disatu sisi oke mungkin ducati “curang” tapi harusnya pabrikan juga bisa memanfaatkan aturan tersebut. Ini mah pabrikan jepang perubahan cuma sedikit sedikit doang, bahkan ada yg masih pake motor lama. Harusnya jor joran kaya eropa ducati dan bmw misalnya

    • Ini bukan kelas prototype, jadi pertimbangannya banyak.
      Dan tentang kebijakan industri, bukan semata-mata bagian dari kompetensi tim balap sebagaimana di GP

    • yah pabrikan Jepang udah ga kyk era sebelum 90an, dimana mereka lagi rajin2nya berinovasi hambur2 uang buat RnD, skrg mereka lebih memilih development yg bisa relevan hingga minimal 5 tahun masa bakti, tapi dengan itu pabrikan Jepang terkenal dgn reliability nya ya krn mereka ga mau mengeluarkan produk yg belum pasti, hal inilah menurut gw jadi pisau bermata dua yg skrg jadi penghambat mereka di MotoGP,
      nah kembali ke topik awal, yg dipermasalahkan crew chief Rea itu ketidakadilan atau ketidakseimbangan yg skrg terjadi, waktu Rea mendominasi dulu pihak regulator langsung memotong 1400 rpm mesin Rea, tapi Bautista skrg masih adem ayem aja mereka, dan emg jujur aja, WSBK skrg, B nya itu jadi kyk “Bautista”

      • pabrikan Jepang sibuk ke moneymakernya..mocil2 dan mesin hidrogen…
        Penjualan Moge aja masih moncer2 aja tuh di sono, secanggih apapun pabrikan Jepang , mindsetnya sama customer yah pabrikan masspro..bukan motor2 exclusif seperti Duc dan BMW.
        Jasi ya anteng2 wae lah selagi moge2 jepangan mereka terjangkau

  2. ducait uda dipotong blm rpm nya?
    potong lg aja, kmrn cm 250?
    skrg potong 750..
    jd cm pot 1000 msh untung 400 drpd kawak.
    kita liat hasilnya

  3. Yang Adil gak usah disunat lagi dari performa aselinya dong.

    Lawak sih, yang kencang disuruh nunggu yang lambat biar adil dan seru

  4. World Superbike ini kan balap motor berbasis motor produksi massal yak.
    Bagaimana kalo regulasi teknisnya dibuat seperti GT3 class group yang juga sama2 berbasis (mobil) produksi massal.
    Ada aturan ketat soal bobot minimum-maksimum dan tenaga mesin disetarakan. Bisa dilihat tuh buktinya selama bertahun-tahun regulasi teknis GT3 jadi balapan favorit manufaktur mobil dan banyak banget ajang yang pake basis GT3 baik level internasional, regional dan nasional.

    • kayanya kalo motor agak susah. kalo diliat dari artikel yg jadi penghambat pabrikan bikin motor kenceng tu masalah dana. motor kenceng, bagus, pasti risetnya mahal, harga jual jadi mahal. apalagi motor jepang bisa dibilang target pasarnya di bawah motor eropa. kalo harga motor jepang jadi lebih tinggi dari ducati nanti ga laku.

    • Klo bobot saya setuju klo power mgkn jangan. Biarkan pabrikan sebebasnya bikin motor rev dibebaskan saja.

    • Nah, ini yang paling rasional, sih. di GT3 berbagai cc mobil berbeda bisa ikutan. Tinggal mainin Power to Weight Ratio, misal masih unggul pun masih bisa di nerf dengan ngasih BOP, makanya Regulasi GT3 masih bertahan dan berhasil sampai bertahun2, hehehe.

  5. Bebasin lagi Oprek dalaman mesinnya biar teknisi bisa berkreasi lebih melampaui batasan2 motor yg udah dipatok pabrikan sejak brojol tapi kasih budget cap,beres
    Ini kelas superbike bung bukan superstock!

  6. Bobot rider plus motor yg disamain aja.. kmrn di Catalunya Toprak juga ngelupain Alvaro, dia berhasil ambil posisi 2 dr Rinaldi dan bilang rasanya kayak menang..

    • caranya gimana buat bautista? motornya dikasih pemberat? bisa langsung berubah tuh geometri sama pusat beban motor, jadi berantakan. insinyur pasti protes udah bikin motor bagus trus diacak2.

      atau orang yg badannya kecil ga boleh ikut balap? itu namanya diskriminasi fisik, padahal dia bukan atlet disabilitas

  7. Pew, pantas aja toprak enggak segan buat join ke bmw, masalah horse power dn inovasi yg lebih berkembang tohh tenyata,, suatu hal yg saat ini terlihat jelas melemah di motor2 jepang

    • Wah, bener juga, ane gak kepikiran ini. Betul ini pembalap BMW lain pada gede2 badannya, mungkin yang tubuhnya agak mendingan ya VDM sama Gerloff, itupun keknya VDM yang postur tubuhnya mirip kek Toprak.

  8. Riba: “Haruskah kita memberikan Ducati kepada Rea? Mari beri dia dua hari pengujian, dan kemudian lihat apakah dia sanggup mengambil waktu lima belas detik dari Bautista…. “
    Makjleb bngt yg ini, emang kalo compare skill Rea & Toprak masih diatas Bau

    • yakin banget tuh skill rea dan toprak masih di atas bau??? wkwkw…
      jadi bau cuma menang betul2 karena masalah bobot badannya doang????
      wkwkwk…

      • Liat aja di Honda ngapain dia??sama2 inline dia podium brp kali??kalah sama Toprak yg satelitnya Kawasaki, ngembangin motor juga gak bisa kok, trus jilat ludah balik ke merk yg ngakalin regulasi

        • ya kaayak rosi bawa ducati ya, gak bisa menang kayak stoner, berrti baagusan stoner dong drpd palentini rosi

        • Komen ente kaya paling pinter aja wan,,di honda ngapaen,,motor bobrok dikasih dia ya gak bisa ngapa2en lah,,lecuona dan vierge apa kabar udh diupdate ttp aja bobrok hasilnya,,,toprak rea diatas bau 🤣🤣🤣🤣,,,toprak aja tes moto gp 2x langsung dianggap g layak makanya mereka milih morbidelli,,,klo bau skill jelek dan ketolong motor,rinaldi ngapain aja tu orang🥱🥱

    • Juno juno lagi lagi lu komen gak liat fakta…
      kalo menurut lu skill bau oke alias keren ya harusnya dia bisa dong ky palentino yg dulu naek M1 yg notabene inferior dibanding RC-V & Desmo tapi bisa jurdun, la si bau 2 th naek CBR apa kontribusinya???ngembangin motor juga kagak podium apalagi…zonk 🤣

  9. Kalau Kawasaki sukses geser mapping sesuai limitter RPM dari panitia, bakal kena sunat lagi ga ya?

    • Tetep gak bisa, bro. Secara gampangnya Kawak masih dalam kurungan atau dalam karantina FIM n Dorna, mungkinn yang terlihat sekarang emang FIM dan Dorna lagi condong ke pabrikan Eropa, sih, hehehe. Ya semoga aja nggak, biar pabrikan lain bisa bersaing.

      • Berarti tetap kena sunat lagi ya om, kalau bisa kembali kompetitif setelah sukses “adaptasi”, alias geser mapping sesuai limitter yg dibatasi panitia?

  10. Juara ditentukan panitia!
    Ketika ditanya kenapa cuma bautista yang bisa juara pake ducati, trus dijawab coba kasih rea ducati dua hari dan lihat waktunya. Makjleb banget sih itu, dan kayanya kudu dilempar ke bautista.

  11. Susah wak..skrg yurop pgn menang dgn segala cara biar pabrikan jepun memble gak motobiji am esbeka ,simple sbnrnya kembalikan rpm dan atur bobot minimum maximum kalo di motobiji tgl balikin ban jembatan batu+ecu inhouse..no winglet2

  12. Flashback, baiknya yamaha, kawasaki meniru honda pd awal thn 2000an, dimana honda mengganti cbr 750r dengan honda vfr 1000untuk menyaingi ducati yg v2, hasilnya colins edward bs juara dunia

  13. bobot kombinasi minimum harus diterapkan, ini bisa sedikit menyetarakan walau belum sepenuhnya seperti kata Riba, ehh dosa tuh riba

  14. WSBK skrg emg udh ga sehat, dgn keunggulan 15 HP membuat Bautista ga usah effort lebih buat bisa kenceng, ngerem pun ga perlu sampai seperti bertarung dgn motornya krn ban belakang ngangkat2,

  15. Awal salahnya sebenernya panitia sih, dilanjut “wah ada celah nih” kata ducati. Lalu panitia ditutupi campaign lain, dan di akhiri Kawasaki sama Yamaha yang seakan tidak ada semangat fight back

    “tapi masalahnya duit nya terbatas”
    YA MAKANYA JUALANNYA YG NIAT. ALIBI PRIDE MULU PADAHAL MAGER. Honda punya duit segudang bukan modal rebahan doang tiap rapat direksi, ducati punya duit banyak juga ya kompensasi dari harga motornya yg berani mahal tp effortnya juga beneran. aelah

    • kalau panitianya masih condong ke satu merk effort yg beneran pun akan mentok. Kawasaki balap juga cuma WSBK gak mungkin gak effort beneran kan

  16. Basis dari jumlah limiter yang dikurangi itu apa ya wak? Sampai dpt hasil 250 dan 1400, apa ada kalkulasi matematis nya dan apa pernah dipublish?

  17. Usul, Jika ada pembalap yang menang 3 kali berturut turut, pada race berikutnya, mungkin motornya bisa ditambahi bobotnya.

  18. jaman dulu, Ducati jaya banget di WSBK, para Jepang santai2 (cuma Honda yg agak niat kejar Ducati) karena jatahnya menang Jepang di Motogp (GP500) kalo sekarang, karena Motogp pun dikuasai Ducati, para samurai ini harus lebih niat yg merancang motor, dan oprek regulasi biar seimbang

  19. Terus terang gua sendiri udh cape ampe bebusa2 bahas regulasi gajebo ini dikolom komentar warung ini. Intinya Bung Riba yg bukan musuh syariah ini mewakili apa yg mayoritas komentator dimari pertanyain selama ini. Intinya ape? Yg bilang regubasi ini adil ya cuma Ducati ama fans Ducati dadakan.

  20. Gmana klo rev dibebasin saja,biarkan kita tahu pabrikan mana yg durable. trus bobot yang disamain biar adil lah. Kan ban jg kepengaruh klo bobot berat.

  21. Ya antara sunat power Ducati atau bebasin motor lainnya aja gitu. Kyknya gampang bgt kok seakan jadi sulit bgt ya di sana.

  22. Sampe skr saya masih menganggap regulasi wsbk tidak mewakili rasa keadilan, terutama soal pengurangan rpm dan harga maksimal motor yg boleh dipakai.
    Dalam pikiran saya akan lebih adil jika aturannya spt ini:
    – Motor yg boleh dipakai adalah motor yg memang diproduksi massal (puluhan ribu unit secara produksi meskipun masih ada digudang blm terdistribusi) dan bukan motor edisi khusus yg hanya dibuat 500 unit.
    – RPM dibebaskan tanpa batasan, atau dibatasi secara seragam.
    – Crank case, crank shaft, dimensi mesin (bore x stroke), desain body dan dimesi motor harus standar, bagian selain itu boleh diubah dgn aturan selanjutnya.
    – Penentuan bobot minimal motor tanpa pembalap, karena pembalap adalah atlet, jadi berat badan ringan adalah keuntungan sebagaimana pebasket yg jangkung adalah keuntungan bagi si atlet.
    Tapi saya cuma penoton yg menghayal aturannya spt itu, jadi ya maklum jika angan2 itu terlalu sulit utk jadi kenyataan.

  23. Daripada cuma nyoba V4R mending rea pindah sekalian ke Duc, biar jelas ini cuma karena motornya atau Bau yang bikin perbedaan

  24. bisa lebih 15 hp karena motor baru. coba pabrikan laen juga bikin motor baru, jangan malah minta nerf motor laen. kalo gitu caranya malah ga maju2, mentok di situ aja. atau emang pabrikan jepang udah ga ada inovasi baru? sama cina aja udah mau kalah. gw juga yakin kalo pabrikan jepang bikin motor baru pasti ga protes waktu ducati minta naekin batas harga motor. motor beat aja tiap taun harganya naek

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP