Home MotoGP Bukan Arbolino, Jake Dixon Dikabarkan Makin Dekat Ke Gresini Ducati 2024

Bukan Arbolino, Jake Dixon Dikabarkan Makin Dekat Ke Gresini Ducati 2024

18

TMCBLOG.com – Bukan rahasia lagi bahwa publik Britania Raya dan Inggris pada khususnya merupakan market MotoGP yang sangat besar buat Dorna. Namun setelah Cal Crutchlow pensiun pada akhir musim 2020 dan juga pembalap Inggris sebelumnya – Bradley Smith, Scott Redding, Sam Lowes, Eugene Laverty dan Michael Laverty, Leon Camier dan James Ellison – kita nggak pernah lihat lagi kiprah pembalap apalagi lagu God Save The Queen/King berkumandang. Promotor Dorna sangat tertarik untuk membawa pembalap Inggris ke Kejuaraan Dunia MotoGP untuk pemasaran Silverstone GP dan hak siar TV/streaming MotoGP yang ada.

Meskipun Sam Lowes memiliki sepuluh kemenangan di Kejuaraan Dunia Moto2, dia tidak pernah menjadi penantang gelar yang serius. Bahkan pada usia 33 tahun ia akan beralih ke Kejuaraan Dunia Superbike untuk tahun depan dan akan mengendarai Ducati Panigale V4R di tim Marc VDS. Dan untuk tahun depan, di Spielberg desas-desus mengenai line-up 2024 untuk beberapa team yang masih kosong seperti di Gresini Racing ternyata mengarah ke sosok pembalap Inggris – Jake Dixon.

Dixon yang berusia 27 tahun itu saat ini berada di urutan ketiga dalam klasemen Kejuaraan Dunia di kategori intermediate tetapi hanya memenangkan satu balapan Moto2 (Assen 2023). Namun demikian, dengan prestasi segini pun tak menutup kemungkinan dia akan naik ke kelas utama untuk tahun 2024 dan akan menerima Desmosedici GP23 kedua bersama Alex Márquez di tim Gresini Racing. Kontrak memang belum ditanda-tangani, tetapi Dixon, tim Gresini, Ducati dan Dorna dikabarkan sudah sepakat dan sedang bekerja untuk menyelesaikannya.

Dixon sudah berpengalaman dengan motor protoptipe berkapasitas besar sebelumnya.  Sebelum berkarier di Moto2, ia menempati posisi kedua di British Superbike Championship dengan Kawasaki pada 2018. Dan pada tahun 2021, setelah pemecatan Maverick Viñales di Yamaha, dia diizinkan untuk mengikuti ajang MotoGP di Silverstone dan Aragon dengan mesin Yamaha M1 Petronas. – @tmcblog

18 COMMENTS

  1. Kayaknya sih gtu, ini kan sirkus balapan bukan murni balapan. Banyak orang yg berperan mengatur di belakang layar biar tontonan seru dan berimbang, ngga monoton

    • supaya seru, kayanya harus dibikin “drama perselisihan” macam Rossi vs Biaggi, Rossi vs Gibernau, Rossi vs Lorenzo vs Stoner vs Pedrosa, Simoncelli grasak grusuk, Rossi vs Marc, Vinales vs Yamaha, Lorenzo banyak bacot, dan lain lain lah kayanya masih banyak

      • Kalo marc vs rossi kayakny bukan bikinan dorna deh, digoreng sih iya. Sayang waktu itu yamaha gak sekuat honda, jadi makin kesini kakek maennya di belakang jadi sulit dorna gorengnya

      • Menurut saya ga bisa sih kaya gitu sekarang. Dlu kita ikut tegang liat permusuhan itu dan termakan dalam asumsi masing”

        Kalau sekarang mau kaya gitu ? Era sosmed om. Yg ada malah rusuh tak terkontrol dan hate speech doang di tiap pembahasan.

        Memang harus ngeracik era dimana rider para bersahabat

  2. Suka tidak suka kalo mau punya pembalap yg bgus buat mewakili negara sekarang harus ikutan balap kelas kadet. Mau bikin kompetisi sendiri atau simply numpang ke Spanyol atau tempat lainnya. Setelah itu ikut balap junior regional. RBRC, ATC, gatau ada apaan lagi. Supaya pembalap sudah punya mental dan skill tarung sejak kecil.

    Kyknya anak2 muda Brit lebih milih main bola yg udah keliatan jelas main tiap minggu di depan muka, dibanding balapan yg pindah2.

    • Inggris kompetisi balap motor regionalnya sebenarnya banyak dan yg antusias jg masih banyak,TT island yg balapnya satu jengkal menuju akhirat aja masih rame,ninja zx400 yg masih gress jg langsung dibikin OMR nya disono
      Cuman gak banyak yg mau melebarkan sayap ke luar negeri karena butuh sokongan dana besar

    • Animo roda dua Inggris masih lebih gede ketibanv lets ssy Jerman, Belanda, Jepang. Bedanya, kebanyakan penyuka dan pemimpi balap motor Inggris sama kaya org kita, kelas menengah dan menengah kebawah, yg kaya2 lebih suka maen game ama travelling. Beda ama Spanyol dan Italia, bocah2 pemimpi balap motor kebanyakan anak dari keluarga mapan. Akhirnya di Inggris kebanyakan baru mulai balap umur 20an setelah bisa nabung sendiri, umur dan kondisi ekonomi begitu bisa ikutan BSB aje udh sukur, kebanyakan cuma bisa pasrah ikutan balap di sirkuit dadakan.

  3. Selain butuh skill, dana , juga KTP …

    Dulu KTP Spanish sangat kuat, padahal KTP Aussie juga dibutuhkan tapi masih jauh talent mereka saat ini… Dulu juga dilakukan Dorna saat Stoner panfsiun, langsung naikin Bryan staring di Gresini CRT agar ada KTP Aussie untuk race Philip island

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version