Home MotoGP Rekap Championship Pasca MotoGP India 2023 . . . Jorge Martin Mendekat...

Rekap Championship Pasca MotoGP India 2023 . . . Jorge Martin Mendekat Ke Pecco !

32

TMCBLOG.com – Tiga berita utama pasca race utama MotoGP India 2023 adalah kemenangan Marco Bezzechi, DNF-nya Pecco dan mendekatnya poin antara Jorge Martin ke posisi puncak klasemen. Kemenangan di India ini menjadikan Bezzecchi pembalap ke-4 yang berhasil menaklukan sirkuit baru dan ini juga adalah pertama kalinya Bezzecchi menyelesaikan “Grand Slam” (meraih pole position, lap tercepat dalam balapan, memimpin di setiap lap dan memenangkan balapan). Pecco Bagnaia adalah satu-satunya pembalap lain yang melakukannya sejauh musim ini, dua kali: Italia dan Australia. BTW, kemenangan Bezzecchi di balapan utama GP India merupakan kemenangan yang ke-80 bagi Ducati di kelas premier sejak pertama kali di GP Catalan 2003 bersama Loris Capirossi. Dengan Bezzecchi dan Jorge Martin, Ducati mencatatkan rekor 39 balapan Grand Prix MotoGP berturut-turut dengan setidaknya satu pembalap naik podium.

Kemenangan Bezzecchi merupakan yang ke-10 bagi Ducati musim ini, hanya terpaut dua angka lebih sedikit dari yang diraih mereka tahun 2022 yang lalu dan rekor ini pun sangat berpotensi dipecahkan dengan fakta bersisa 7 seri balapan. Dan Bezzecchi sendiri  yang meraih kemenangan ketiganya di MotoGP setelah GP Argentina dan Prancis tahun ini, menjadi pembalap Ducati kesembilan yang berbeda yang menang lebih dari dua kali di kelas primer.

Buat Jorge Martin sendiri yang menempati posisi kedua, ini adalah podium keenamnya secara keseluruhan sepanjang tahun ini, memperpanjang rekor jumlah podium tertingginya dalam satu musim MotoGP.

Joan Mir yang finis kelima meraih hasil terbaiknya bersama Honda musim ini, dan yang terbaik secara keseluruhan sejak ia finish keempat tahun lalu di Catalunya. Ini juga menjadi hasil terbaik kedua Honda pada balapan utama musim ini setelah kemenangan Alex Rins di GP Amerika.

Fabio Quartararo yang berhasil finish podium 3 setelah pertarungan hebat dengan Martin di lap terakhir, meraih podium keduanya musim ini setelah di GP Amerika, ketika ia juga berada di posisi ketiga. Ini adalah podiumnya yang ke-30 di kelas premier di mana semuanya dengan Yamaha. Dan sampai balapan di India, hanya ada satu pembalap yang sampai kini konsisten mencetak poin di seluruh 13 balapan MotoGP musim ini: Franco Morbidelli, yang finis ketujuh di India untuk hasil terbaiknya sejak P4 di Argentina tahun ini.

Marco Bezzecchi seperti kembali mengemulasi pace yang sehari sebelumnya ia tunjukan di balapan Sprint. Awalnya TMCBlog kira pace Bezz di Sprint Race itu terstimulai oleh adrenalin gegara sempat clash dengan Marini di tikungan pertama pada lap pertama. Namun ternyata memang segitu kencangnya Marco . . Nanti kita akan bahas mendalam menegani pacenya di artikel khusus yes . .

Bezz menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk lolos dari kerumunan pasca start dan tikungan pertama dimana ia awalnya cukup khawatir tidak bisa ngacir karena memiliki Device Holeshot dan RHD yang berbeda dari yang dimiliki Pecco, namun ternyata ia terus bisa unggul, mempertahankan keunggulan dengan nyata dan menyelesaikan dengan perbedaan waktu delapan detik untuk kembali ke pertarungan perebutan gelar setelah kecepatan yang sangat panas. Ini artinya seara umum Bezzecchi unggul pace sekitar 0,4 detik per lap dibandingkan Martin.

Perebutan podium di belakang malah lebih panas. Jorge Martin pertama-tama harus bersaing dengan Francesco Bagnaia ketika juara bertahan mengintai dan melewatinya, tetapi akhirnya Pecco crash yang diakibatkan kesalahannya sendiri (dan sudah diakuinya). Kemudian ada beberapa drama ketika Martin kehilangan waktu untuk mengunci ritsleting wearpacknya setelah hadir pesan dashboard untuk menutupnya. Dan di akhir balapan, dia benar-benar diburu oleh Fabio Quartararo. Pembalap Pramac Racing itu dehidrasi, kehilangan konsentrasi, kehilangan banyak pandangan dan bersyukur bisa tetap bertahan setelah duel lap terakhir yang menakjubkan, dengan melakukan hal tersebut Martin berhasil memangkas keunggulan Bagnaia di kejuaraan menjadi hanya 13 poin.

Ducati meraih poin penuh 37 poin dari India dan menjauh 200 poin dari kejaran Yamaha sejauh 200 poin untuk 7 balapan selanjutnya yang menyediakan 222 poin full. Ini artinya secara umum di Motegi Jepang, akhir pekan ini, Ducati berpotensi kunci gelar juara manufaktur MotoGP 2023 sebelum musim berakhir di Valencia.

Sementara itu Pramac Ducati kian anteng berada diatas tim satelit Ducati lainnya yakni VR46 pada klasemen tim MotoGP terbaik 2023 secara keseluruhan. Sementara Ducati Lenovo yang merupakan team pabrikan berada di posisi ketiga dengan jarak 109 poin.

Lima pembalap Ducati menyapu bersih posisi Top 5 sementara klasemen pembalap satelit terbaik yang menempatkan Martin, Bezzecchi, Zarco, Marini dan Alex Marquez di sana. Pembalap non-Ducati teratas adalah Miguel Oliveira di posisi 6.

Secara umum tiga team satelit Ducati juga menguasai Top-3 klasemen sementara team satelit terbaik 2023 dimana Pramac Ducati memimpin dengan 436 poin di atas VR46.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

 

32 COMMENTS

  1. Dari sejak di moto2 udah ane pridiksi bezz bakalan moncer dibkelas utama, ini orang skill nua seperti titisan Simoncelli, tapi tidak dengan grusa grusunya, lihat bez berasa lihat Simoncelli balapan,,

  2. Martin konsisten aja kaya pas di moto3 dulu gak usah ngotot juara kalo emang harus ambil resiko lebih sampe crash. Pasti jurdun si martin tahun ini kalo dia kaya gitu 😅
    Pecco tahun ini seperti merasakan tekanan buat mempertahankan gelar jurdun. Beberapa kali pas race dia crash karena kesalahannya sendiri. Cuma dia konsisten pas sprint race

      • Gak ada berita kaya gitu, dari semenjak belum ada isu markus ke gresini pecco memang kaya gitu. Sempet pernah dibahas salah 1 media diparuh musim pertama itu dia ketolong sprint race karena sering melakukan kesalahan ketika race.

      • bukan gak pede sama skillnya, tapi kemampuan dia untuk meredam tekanan itu yg kurang baik jika dibandingkan dengan pembalap lainnya.. berusaha jadi pemenang itu pressurenya beda dengan mempertahankan gelar juara..

    • Iyasih penyakit degdegan ala pecco masi ada tapi beda gaya. Karna ada sprint, pas race pendek agak bisa kontrol, pas race beneran meledak degdegannya wkwk

      Kalo Martin jadi bisa belajar ya, biasanya tengah ke akhir suka rada kendor, tapi karna udah jalanin dluan di sprint, bisa evaluasi untuk race minggu

  3. Saya kok malah yakin tahun ini pecco tidak bisa mempertahankan mahkotanya.
    Di tahun lalu pecco memiliki penampilan sangat konsisten setelah liburan musim panas, tapi ditahun ini kebalikannya, seperti penampilannya tahun 2021.
    Saya jagoin martin jurdun tahun ini.

  4. lebih pegang Martin utk jadi juara dunia tahun 2023 ini, sekaligus juga biar jadi juara dunia tim satelit pertama, sejak era Nastro Azzuro di 2001 dulu

  5. melihat kasus mir ke pegang knalpot saat mau bangunin motor, mgkin prlu dtmbah safety/cover knalpot.. itu kl marshal g tau, dn kurang pk safety bs2 melepuh/kebakar tapak tangannya..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version