TMCBLOG.com – Kemenangan Bastianini di Sepang merupakan yang ke-15 bagi Ducati sepanjang musim ini, menyamai rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim kelas premier dari Honda, yang diraih pada tahun 1997 dan 2003. Dengan Enea Bastianini, Alex Marquez, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin, ini adalah finish Top-4 berisi semua Ducati yang kedua dalam sejarah balapan MotoGP musim ini bersama dengan GP Italia di Mugello yang lalu. Buat Alex Marquez sendiri ini adalah podium keduanya bersama Ducati (bersama Argentina ketika ia finish P3) dalam balapan utama dan keempat secara keseluruhan di MotoGP jika raihan Sprint race dimasukkan.
Bastianini adalah pemenang Ducati kelima yang berbeda sejauh musim ini bersama dengan Bagnaia, Martin, Marco Bezzecchi dan Johann Zarco. Ducati menyamai rekor pemenang berbeda terbanyak dalam satu musim kelas premier setelah yang pernah terjadi pada Suzuki pada tahun 1979 (bersama Barry sheene, Wil Hartog, Virginio Ferrari, Dennis Ireland dan Boet van Dulmen). Bastianini menjadi pemenang ketujuh yang berbeda sejauh musim ini, sama banyaknya dengan tahun lalu, satu lebih sedikit dari rekor 2021 dengan 8 pembalap berbeda.
Bastianini meraih kemenangan kelimanya di MotoGP semuanya bersama Ducati. Dia sekarang berada di urutan kelima tempatkan dalam daftar pembalap tersukses di MotoGP bersama Ducati bersama Martin, dengan dua kemenangan lebih sedikit dari Loris Capirossi.
Full Ducati podium di Sepang merupakan ketujuh kalinya sepanjang musim ini bersama Argentina, Prancis, Italia, Jerman, San Marino, dan Australia. Ini merupakan kemenangan ketujuh Ducati dalam tujuh balapan MotoGP berturut-turut, yang merupakan rekor baru buat pabrikan Bologna ini.
Ini merupakan podium ke-38 Ducati sepanjang musim ini, memperpanjang rekor pribadi kemenangan satu pabrikan dalam satu musim MotoGP. Dengan Bastianini memenangkan balapan di depan Alex Marquez dan Bagnaia, Ducati mencatatkan rekor 44 balapan Grand Prix MotoGP berturut-turut dengan setidaknya satu pembalap naik podium. Bagnaia kini memimpin Kejuaraan Dunia MotoGP dengan keunggulan 14 poin di depan Jorge Martin. Dua Grand Prix tersisa dan 74 poin untuk diperebutkan. Secara umum menjelang Qatar hanya Pecco dan Martin saja yang berpeluang meraih titel gelar Juara Dunia MotoGP 2023.
Dengan jarak 75 poin ke Bezzecchi dengan hanya 74 poin tersisa dalam dua balapan di Lusail dan Valencia maka sudah terkonfirmasi bahwa Jorge Martin meraih gelar Best Independent Rider 2023 atau pembaap satelit terbaik MotoGP musim 2023.
Ducati yang sudah meraih 626 poin sudah pula menyegel gelar Juara Pabrikan tahun 2023 ini tinggal menunggu Juara Team 2023 antara Pramac yang sedang memimpin dengan jarak 100 poin dari kejaran team pabrikan Ducati Lenovo. Dalam dua balapan kedepan meyisakan 132 poin di klasmeen ini sehingga masih ada kans (walau cukup kecil) Ducati Lenovo untuk menggagalkan prestasi Pramac Racing. – @tmcblog
Terbaik Horhe
Selamat buat Martin, target selanjutnya juara dunia MotoGP,
Meskipun hati berharap Pecco yg juara, tapi kepala saya lebih memihak Martin,
luka sm digimon yg belom p1 ya?
Soon
lah knp jd ke reply ya
Sukses
juara dunia tinggal lihat pilihan petinggi ducatong saja lah. Test valencia lebih ditunggu2
ga boleh protes ya, dulu juga pabrikan japan mendominasi GP untuk waktu yg lama
Hmm.
Pemenang berbeda terbanyak dari 1 pabrikan dlm 1 musim baru Suzuki atau Ducati ya, kemana nih yang mengaku mendominasi selama ini.
Klasemen sementara tim dan konstruktor hendi juru kunci kabeh.
Ngelus dodo … 😦
sabar nunggu bangkit 2 – 3 thn lagi 😀
Dejavu 2004-2005-2006 dimana tim satelit hodna waktu itu mendominasi…