Home MotoGP Prestasi & Statistik MotoGP 2023 Yang Berakhir di GP Valencia

Prestasi & Statistik MotoGP 2023 Yang Berakhir di GP Valencia

32

TMCBLOG.com – Sebanyak 20 seri rentetan gelaran Grand Prix Sepeda Motor Dunia 2023 (MotoGP 2023) telah berakhir dengan dinobatkannnya Francesco ‘Pecco’ Bagnaia sebagai Juara Dunia MotoGP 2023. Ia menjadi pembalap ketiga yang berhasil meraih gelar Juara Dunia berturut-turut di era MotoGP 4-tak semenjak Valentino Rossi dan Marc Marquez. Ia menjadi pembalap pertama yang berhasil meraih gelar Juara Dunia berturut-turut di era MotoGP 4-tak di atas motor pabrikan Eropa. Kompetitifnya grid MotoGP 2023 ditunjukan dengan tidak adanya pemenang balapan GP kelas primer yang terjadi berturut-turut pada tahun ini. Dan catatan ini tercatat pada statistik sejarah menjadi yang pertama sejak musim pertama Grand Prix pada tahun 1949 tanpa ada pembalap yang meraih kemenangan berturut-turut di dua seri beruntun. Berikut adalah beberapa prestasi statistik dan catatan catatan lain dari MotoGP 2023 yang telah berakhir di Valencia tanggal 26 November 2023.

Selama 20 seri, tercatat secara resmi total hampir 3 juta penonton (2.857.925 orang) yang datang ke sirkuit di perhelatan 20 seri ronde musim MotoGP 2023 (minus data penonton CoTA). Dengan Pecco Bagnaia memenangkan balapan dan Johann Zarco naik podium, Ducati mencatatkan rekor 46 kali balapan Grand Prix MotoGP berturut-turut dengan setidaknya ada satu pembalap di mimbar podium.

Bersama Bagnaia dan Zarco, ini adalah podium ke-43 Ducati musim ini, yang sekaligus memperpanjang rekor jumlah raihan podium terbanyak yang diraih pabrikan Bologna dalam satu musim MotoGP. Bagnaia meraih kemenangan MotoGP ke-18 di GP Valencia dan ketujuh musim ini, menyamai rekor pribadinya dalam satu musim MotoGP yang dibuat tahun 2022 yang lalu ketika ia meraih gelar Juara Dunia pertamanya.

Kemenangan Bagnaia ini merupakan kemenangan yang ke-17 bagi Ducati musim ini, yang merupakan rekor baru kemenangan terbanyak dalam satu musim balapan kelas premier oleh pabrikan yang sama. Dengan 15 podium pada tahun 2023, Bagnaia menjadi pebalap Ducati dengan jumlah raihan podium terbanyak dalam satu musim, menyalip statistik Casey Stoner yang sebelumnya memegang rekor 14 podium buat Ducati.

Ini merupakan kemenangan kesembilan Ducati dalam sembilan balapan MotoGP berturut-turut, yang merupakan rekor pribadi baru pabrikan Bologna ini. Johann Zarco finish P2 untuk podium keenamnya musim ini dan yang ke-15 sejak bergabung dengan Ducati pada 2020. Ia memastikan tempat kelima di championship sebelum memulai karir dengan Honda mulai Selasa esok.

Di Moto2, Fermin Aldeguer meraih kemenangan keempatnya dalam empat balapan berturut-turut, menjadi pembalap kedua yang meraih catatan kemenangan seperti itu di kelas intermediate bersama Toni Elias pada tahun 2010. – @tmcblog

 

32 COMMENTS

  1. Statistik menyatakan kalo emg bener terjadi Ducati Cup, banyak faktor yg menyebabkan ini terjadi, kesampingkan pabrikan Jepang yg emg udah lah ya, pabrikan Eropa yg lain juga sama2 ga bisa ngelawan, KTM flop, Aprilia juga masih di carry ama Pak RT,

    • pabrikan lain yg low performing kok dibilang ducati cup. wkwkw…
      50 tahun pabrikan jepang merajalela di mana2 kok gak komen?

      • Pabrikan Jepang merajalela tapi minimal ada persaingan antar 2 pabrikan berbeda, Yamaha VS Suzuki VS Honda. Kalo sekarang Ducati VS Ducati VS Ducati, pabrikan Eropa lain bahkan ga bisa ngelawan sama sekali.

      • Lah justru pabrikan lain yg ga perform makanya gw bilang Ducati cup, kan bisa baca sendiri statistik yg dibuat wak haji di artikel ini, konteksnya ya statistik tahun ini,

  2. Dan Catatan ini tercatat pada statistik Sejarah menjadi yang pertama sejak musim pertama Grand Prix pada tahun 1949 tanpa ada pembalap yang meraih kemenangan berturut-turut di dua Seri beruntun.
    ====================================

    Imho, ini juga hal yang bikin tidak terciptanya seorang hero. Hero sekarang ini lebih ke teringat masa lalu mantan 😂

    Habis ribut, salimmm….

    Kebanyakan gosip dan blunder dari penyelenggara.

      • @gopnik, yg ngehujat martin itu menganggap pecco atau pembalap lain selain martin sebagai hero kan?

        mungkin yg tepat menurut gw gak ada sosok yang slengean, gk ada sosok yang pedes di lapangan, pedes di mic. kejadian rossi vs biaggi, stoner, pedrosa, lorenzo, marc, gak terjadi beberapa tahun belakangan ini. bikin balapan kadang boring. bukan berarti gak seru, hanya seperti ada yang hilang aja..

        • Bener, harus diakui motogp seperti ada magnet yg hilang semenjak Rossi pensiun. Bukan cuma skill (kalo masalah skill Marc kurang jago apa coba?), tapi dia punya sesuatu yg bisa membuat motogp lebih hidup. sampe anak kecil di kampung aja tau siapa itu Valentino Rossi.

        • MotoGP musim 2020 dan 2021 saat masih ada VR-46 sekalipun, keadaannya sama saja dengan sekarang ini.

          MotoGP dulu begitu ramai itu karena banyak gimmick, psy-war, saling tuduh, gossip, micro-phone, perselisihan, dll.

    • Dulu sosmed belum ada, jadinya Pebalap bisa asik aja bertingkah

      Sekarang bertingkah dikit langsung di komenin netizen

      Dulu penonton cuma bisa baca dari majalah, dan nonton di tv …
      Lah sekarang bisa nonton dimana aja, dan gak takut ketinggalan karena bisa nonton tayangan ulang di tempat resmi’ atau ilegalnya.

      Sedangkan Dorna gak berbenah hal tersebut,🍂🍂 masih kaku harus Spanyol yang dominan, negara lain boleh tapi jangan banyak banyak

  3. Moto2 di akhir2 seri acosta yg udah menggenggam gelar juara dunia malah mlempem, sementara aldeguer jadi luar biasa dengan 4 kemenangan beruntun wow.

  4. Emang luar biasa Pecco bagnaia ini. Apalagi setelah kecelakaan kelindes binder dan KTM nya, tapi tetap konsisten podium.
    Pembawaannya dewasa, kalem, ditambah bisa belajar di situasi yang sulit, untuk kemudian improve dan membalikkan keadaan.
    Congrats, Pecco Bagnaia. Salute juga buat Martin yang udah bikin tensi perebutan juara dunia tetap terjaga sampe Valencia. 2023, tahun yang cukup seru, dan ditutup dengan race yang cukup gila, banyak drama, dan pastinya seru banget

  5. Wak, kenapa brad binder bisa jadi podium 3, padahal dia sudah mengabaikan peringatan utk turun 1 posisi pasca senggolan dengan alex marquez… kenapa ga ada konsekuensi atas tindakannya, padahal vinales mengabaikan peringatan pas warm up langsung dapat penalti start turun 3 posisi… seharusnya digia tetap berhak dapat podium 3 karena brad binder harus turun 1 posisi

    • Selama itu masih tidak melanggar aturan, ya sah-sah saja…
      Tentu saja dongkol kalau jadi pihak yg merugi, makanya harus banyak perhitungan kalau tidak ingin dipaksa merugi dalam suatu manuver.

      Dalam suatu manuver, jika pihak-pihak yg terlibat ngotot saling memaksakan diri, tentu akan ada pihak yg merugi akibat salah perhitungan.
      Ingat juga, yg berhitung bukan kita saja, tetapi semua pihak yg terlibat dalam manuver tersebut, tinggal hitung-hitungan siapa yg paling tepat dan cepat…

  6. Mudahnya ducati untuk menjadi juara dunia, secara mental para pembalap ducati tekanannya tidak berat karena keunggulan motornya, bandingkan dengan uring2an stressnya miller, brad, fabio, marc,aleix…konsesi harus adil agar balapan lebih seru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version