TMCBLOG.com – Selama akhir pekan ini, Sirkuit Internasional Lusail di Qatar akan menjadi tuan rumah Grand Prix pertama musim ke-75 yang akan menyaksikan debut balap Pirelli sebagai pemasok ban resmi dan eksklusif untuk Moto2 dan Moto3. Pirelli akan menyediakan rangkaian ban DIABLO Superbike slick dan DIABLO rain basah untuk kedua kelas, sejalan dengan filosofinya “Kami menjual apa yang kami balapan, kami membalap apa yang kami jual”, bukan ban prototipe melainkan ban standar yang dapat dibeli oleh semua pengendara sepeda motor.

Lusail merupakan sirkuit yang menyembunyikan beberapa tantangan bagi ban, karena adanya pasir yang berasal dari gurun dan perubahan suhu, ditambah permukaan aspal baru yang baru mengalami pelapisan ulang tahun 2023. Pirelli akan menghadapinya dengan mengandalkan alokasi standar yang direncanakan pada tahun 2024 untuk kedua kelas, dengan tambahan solusi pengembangan ban belakang Moto3 yang akan lebih memproteksi ban dari keausan.

Untuk ban sendiri kelas Moto2 mempeorleh ban slick depan 125/70 R17 dan belakang 200/65 R17 tersedia dalam kompon SOFT (SC1) dan MEDIUM (SC2) untuk ban depan. Dan kompon SOFT (SC0) dan MEDIUM (SC1) untuk ban belakang. Ban hujan depan 120/70 R17 dan belakang 200/60 kompon SCR1.

Dimensi velg sudah sama di Kejuaraan Dunia Superbike dan Moto2. Lebar pelek untuk roda depan 3,5 inci dan 6 inci untuk roda belakang. Diameter kedua peleknya 17 inci. Artinya tim Moto2 tidak perlu membeli pelek baru dan bisa terus menggunakan materialnya.

Sementara spesifikasi ban untuk kelas Moto3 ban slick depan 100/70 R17 dan belakang 120/70 R17 tersedia dalam kompon SOFT (SC1) dan MEDIUM (SC2) untuk depan. Dan kompon SOFT (SC1) dan MEDIUM (SC2) untuk belakang. Ban hujan depan 100/70 R17 dan belakang 125/70 R17 kompon SCR1.

Pirelli Motorcycle Racing director Giorgio Barbier mengatakan “Lusail adalah sirkuit yang kami kenal dengan baik karena kami berlomba di sana dengan Kejuaraan Dunia Superbike dan Formula 1. Sebuah trek yang sangat cepat dengan lintasan lurus terpanjang di antara sirkuit-sirkuit dalam kalender Kejuaraan Dunia.”

“Kisaran suhu antara sesi di awal dan akhir hari, dan yang terpenting, pasir yang sering terbawa angin ke trek, selalu berdampak signifikan pada keausan ban dan menyebabkan kesulitan yang lebih besar dalam mengatur tekanan. Pasir membuat aspal menjadi sangat licin, dan hal ini sering mengakibatkan efek ‘graining’ [pada permukaan ban] dan peningkatan degradasi termal. Tepatnya dengan tujuan membersihkan lintasan, pada sesi pertama akhir pekan para pebalap akan diminta untuk mengambil tikungan dengan radius konstan mencoba mengelola keausan ban dengan lebih baik dan mungkin menggunakan solusi yang lebih keras.”

“Itulah sebabnya kami juga menghadirkannya untuk pembalap Moto3. pengembangan ban belakang lebih terlindungi dari keausan. Evolusi lintasan secara umum baik tetapi dalam semalam selalu ada risiko angin dapat memasukkan pasir baru, sehingga membatasi manfaat karet yang diletakkan di lintasan. Terlebih lagi, tahun lalu sirkuit tersebut telah dilapisi ulang seluruhnya: hal ini tentunya merupakan hal yang belum kami ketahui,”

“Kami menyadari bahwa aspal baru cukup agresif terhadap ban, para pembalap telah membalap di sini pada tahun 2023 tetapi tidak pada periode tahun ini, oleh karena itu data yang tersedia bagi kami terbatas. Bagaimanapun, tes yang dilakukan di Valencia dan Jerez memberikan tanggapan yang sangat positif sehingga kami yakin bahwa kami dapat menjalani musim yang baik.”

22 COMMENTS

  1. Di kejurnas2 negara laen Pirelli udh nyemplung beradu ama don(nut)lop, battlax, michellin, ama Metzeler, di kejurnas kita udh ekspansi jd ban wajib dan ban pilihan level dibawah kejurnas. Tinggal arrc neh yg belon kesentuh ban ajib tapi harga wajar. Pirelli udh kecilin ban balap prototipe dan kebukti naekin performa, tinggal ban UB150 ama AP250 nih yg belon ketolong donatnya, imho musti dibenerin Pirelli krn overkill bgt secara ukuran padahal pake lebih kecil aje sebenernya udh pantes.

  2. Ayoo, Pirelli juga naik deh ke MotoGP, supaya ngg ada drama kualitas ban, atau rider merasa ngga nyaman sama ban Michelin

  3. Hegemoni Pirelli akan menguat setelah berhasil menaklukkan peta kekuatan MotoGP dengan ECU mereka

    Kedepannya ketika Dorna setuju Pirelli jadi supplier MotoGP akan semakin menciptakan warna baru

  4. kalo saja musim 2025 bisa dicoba kompetisi dua ban di kelas moto gp, menarik melihat siapa yang terbaik antara M dan P

  5. Pirelli ini bener bener bagus sih kualitas kompon bannya, gak yg buat keperluan harian atau keperluan balap, gak yag impor ataupun made in Subang, sama sama juoss.
    Dan mereka itu berbenah terus, ada update untuk kualitas dan spek bannya mengikuti kebutuhan motor. Kayak ban Pirelli yg buat kejurnas 2024 aja ada revisi di bagian tapak dan kompon. Bahkan Pirelli Subang terbaru meski pake pattern/alur ban model Aspira Premio juga tetep ajib performanya di trek.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here