TMCBLOG.com – Antara esin sang penghasil torsi dan tenaga dan ban belakang yang menggunakan tenaga untuk menggerakkan sepeda motor ada sistem transmisi yang bisa dikendalikan oleh pengendara dengan berganti gear (gigi). Pengoperasian perpindahan gigi via tuas persneling yang pas dengan kondisi kecepatan motor dan kondisi jalan yang akan dilalui adalah penting. Baik itu untuk penggunaan sepeda motor harian maupun motor balap. Sesuatu yang tidak dapat disangkal adalah betapa pentingnya pergantian gigi dalam balap MotoGP dan banyak orang bertanya bagaimana sebenarnya para pembalap MotoGP mengoperasikan poersneling untuk mengganti gigi dan bagaimana mereka melakukannya dengan mulus dengan motor bertenaga seperti itu?
Pada dasarnya semua motor MotoGP adalah motor dengan transmisi manual yang dalam perkembangannya saat ini di 2024 jika dilihat dari pengoperasiannya mirip motor dengan transmisi semi-otomatik yang sejak lama ( mungkin tahun 1950-an) digunakan di motor jenis underbone (motor bebek) yakni dengan cara menekan tuas gear-shift tanpa menekan tuas kopling di handlebar. Semua motor MotoGP menggunakan apa yang disebut transmisi seamless yang berbeda dengan transmisi standar yang terdapat pada sepeda motor jalan raya.
Pembalap MotoGP mengganti persneling dengan menekan tuas kaki, sama seperti sepeda motor jalanan namun ada beberapa perbedaan. Nah, ada pertanyaan apakah motor MotoGP memiliki netral? Pembalap MotoGP masih membutuhkan posisi netral untuk memulai motornya. Seperti motor lainnya, motor MotoGP harus dalam keadaan netral untuk memulai namun setelah start mereka tidak membutuhkan gear netral.
Pada kebanyakan sepeda motor, netral berada di antara gigi satu dan dua, tetapi pada sepeda motor MotoGP, netralnya berada di bawah gigi satu. Terdapat tuas yang memungkinkan sepeda masuk ke posisi netral (neutral gear lever). Perubahan ini untuk mencegah sepeda menjadi netral saat balapan. Untuk me-netralkan gigi di motor MotoGP biasanya bahkan teknisi menyiapkan satu tombol tertentu di handlebar. Pembalap tidak akan bisa memindahkan gear ke posisi netral jika tombol/tuas neutral gear ini tidak dioperasikan.
Persneling pada sepeda motor MotoGP juga memiliki urutan terbalik dibandingkan sepeda jalanan biasa. Artinya pembalap akan menekan tuas perseneling ke bawah untuk up-shift dan ke atas untuk down-shift. Mengapa pola perpindahan gigi pada balapan seperti MotoGP berlawanan dengan sepeda motor jalan raya?
Misalnya saja, dengan sudut kemiringan maksimum sekitar 65° dan berada di tikungan kiri atau kanan, pembalap MotoGP sering berada dalam keadaan bahwa mereka harus up-shift untuk melakukan akselerasi keluar tikungan. Nah dalam keadaan miring rebah kiri ekstrim ini akan jauh lebih mudah dan aman melakukan up-shift (naik gigi) dengan hanya menekan tuas perseneling/perpindahan gigi karena jarak antara tuas persneling dan permukaan aspal trek sangat dekat.
Pun demikian, pembalap akan jauh lebih mudah mengoper gigi naik (up-shifting) ketika mereka dalam posisi tuck in saat melaju di straight atau trek lurus sirkuit, kaki mereka hanya perlu menekan sedikit tuas persneling saat posisi badan lebih condong ke arah belakang motor, ketimbang harus mengoperasikannya dengan cara kaki mencongkel tuas ke atas. Maka dari itu semua motor balap termasuk motor balap berbasis produksi massal seperti WorldSBK pun memiliki tuas footpeg balap khusus yang membuat model pengoperasian naik-turun gear seperti GP shift.
Juga seperti saat menikung rebah di tikungan kanan pun demikian, hal ini lebih mudah tetapi seperti yang bisa sobat lihat pada gambar di atas dimana pembalap tentu tidak ingin lagi meletakkan jari kakinya di bawah tuas perseneng untuk up-shift ketika ia telah mencondongkan tubuh terlalu jauh ke kanan.
Satu lagi, saat berada di ujung straight kadang kala pembalap harus mengerem dan melakukan down-shift untuk menambah engine-brake yang akan membantunya dalam pengereman . . Namun karena inersia/kelembaman yang terjadi saat pengereman maka pembalap akan terdorong ke depan saat pengereman, yang secara logika akan membuatnya lebih mudah untuk mencongkel tuas persneling bagian bawah untuk melakukan down-shift. Untuk jelasnya silahkan simak vlognya sob . .
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
ok wak haji
Setau saya joki yang pertama kali mengaplikasikan pindah gigi dibalik itu si Doohan. Dengan alasan yang sama kayak di artikel. Setelah itu barulah joki lain ngikutin.
Si doohan yang pertama kali ngide ganti gigi di balik. Setelah itu yang lain ngikutin.
si doohan abis naik kharisma atau kirana
Terima kasih atas pencerahannya Wak Haji … mohon info apakah motor yang dipakai balapan Superbike dan Moto2 dan Moto3 juga diubah mode perpindahan perslening nya Wak ?
Itu udah ditulis kang bro. Xixixi
hiyaaa … maklum Mas Nug , baca artikel nya lagi gak pakai kacamata jadi siweerrr hehehehehe
Semua motor balap pake reverse shift,bahkan bebek MX king spek kejurnas sekalipun
Motor harian R25 dan Ninja 150R sy juga dibalik wkwkk
Intinya feeling upshift dgn model diinjak lebih baik dan lebih cepat sepersekian detik drpd upshift model congkel,
Btw bagaimana dgn fenomena false neutral yg sering terjadi di balapan ya ??
Tercerahkan sekarang dari dulu penasaran kenapaaa juga dibalik.. Sekali kali bikin artikel blipping throtlle dong Pak Taufik. Setelah saya tahu dan tiap hari ngelakuin enak lho feel motor jadi halus ala2 naik matic tapi tetep dapet feel sport krn gonta ganti gigi. Secara masih banyak motor sport di Indonesia utamanya yang kelas 150cc blm ada fitur auto blipper..
bukannya kalo motor sport sekarang udah ada fitur slipper clutch ya? jadi pindah2 gigi lebih enak tanpa kopling tanpa harus blipping…
Auto blipper itu buat down shift biar lebih smooth jadi gak perlu geber/bleyer gas dulu,sangat berguna buat saat turun gigi drastis kayak dr 6 ke 2atau1
Itu adalah pasangan dr quick shifter yg gunanya buat up shift
wak di tim moto gp sekarang kan sudah tidak ada yg mendapat full konsesi apakah bisa sewaktu” mengganti prangkat girbox setau saya kalo udah mesin masuk alokasi dan di segel tidak ada lagi benyesuwaian/engembangan di area mesin kecuwali kampas kopling yg berada di luwar crankas
Gearbox motor MotoGP bisa diakses tanpa harus belah mesin dan gak termasuk bagian mesin yang kena segel. Jadinya ngeganti gearbox motor gak ngerusak seal/segel.
Mesin motor MotoGP itu ada beberapa pilihan hitungan rasio gearbox yg udh ditentukan dan didaftarin dulu ke bagian teknis sebelom musim dimulai.
Tiap seri/sirkuit beda pemakaian rasio gearbox-nya, termasuk setup final gear.
Kalau gak salah motogp sudah pakai cassette gearbox, jadi bisa dilepas dan dipasang sesuai karakter sirkuit
Perasaan jaman baheula udah pernah dibahas, dh wak haji bukan y??? Lupa.
Akhirnyaa tercerahkan… masuk akal sih, posisi badan saat nikung, tuck in, dan breaking jg mempengaruhi
Nyimak dulu
Up-shifting diinjak, down-shifting di congkel= motor bebek.
Dari awal beli, modif pertama yang saya lakukan, ganti Tuas underbone lalu perseneling R25 saya, juga saya balik posisinya. Jadi upshift di tekan, kalau downshift dicongkel. Jeleknya kalau pinjam motor orang lain suka lupa, karena kebiasaan..hehe..
Kenapa harus di cungkil. Kenapa tidak ikut bebek saja, masing2 naik dan turun ada tuas nya sendiri.
Karena kalo pake tungkak (kaki belakang) kadang suka gak kerasa udah ketekan (cekrek) apa kagak,apalagi ini balap yg butuh respon cepat n presisi
Ane Kadang aja suka iseng waktu pake bebek nurunin persnelingnya nyongkel Dr tuas depan 😂
Dicungkil lebih enak, karena telapak kaki lebih panjang bagian depan ketimbang tumit.
Saya pake Bebek, juga kebiasaannya ngungkit.
sementara itu pembalap motoE gak perlu pindah gigi
mirip perseneleng suprax125 sy hihi, footpeg depannya bisa buat congkel 😆
agar mempermudah rider untuk upshift (dan downshift) lebih dari 1 gear secara agresif
contoh: saat ngelibas tikungan 10 di circuit COTA
Teknologi supra bapack di MotoGP,
-SSG
-multi mapping ignition
-hard seat
-rem mbagel
-chatter