TMCBLOG.com – Biar bagaimanapun saat Marc Marquez dikonfirmasi menjadi pembalap team pabrikan Ducati, Ia akan disejajarkan dan bahkan dibanding-bandingkan dengan Juara Dunia lainnya yang sempat mengenyam posisi tersebut seperti misalnya Casey Stoner, Nicky Hayden, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Pecco Bagnai. Namun khusus antara Marc, Jorge dan Rossi punya latar belakang khusus dimana saat masuk ducati ketiganya memiliki gelar yang cukup banyak sebelumnya. Dan mengenai hal ini team manager Lenovo Ducati, Davide Tardozzi berkesempatan berbicara beberapa menit kepada GPOne.

Pertaruhan Marc Marquez dapat dianggap sebagai pertaruhan ketiga Ducati dengan pembalap papan atas, setelah pertaruhan pertama dengan Valentino Rossi dan kemudian dengan Jorge Lorenzo. Namun, ketiganya menurut Tardozzi benar-benar berbeda.

“Ini adalah pertaruhan yang sangat berbeda,” kata Tardozzi, “karena persiapan yang kami miliki saat ini sebagai pabrikan, motor, manajemen, dan manajemen teknis. Adalah kesalahan nyata ketika kami membawa Valentino ke Ducati, kami tidak siap. Ducati tidak siap untuk mengelola Valentino Rossi, hari ini kami sebagian besar siap.”

“Saya ingatkan Anda juga bahwa sekarang kami memiliki juara dunia dua kali. Saat Anda mengelola Francesco Bagnaia, saya tidak mengerti mengapa Anda juga tidak bisa mengelola Marc Marquez. Bukan berarti Pecco lebih rendah dari Marc. Dia adalah pebalap yang menunjukkan bahwa dia ingin menang, lalu dia melakukannya dengan cara yang paling sopan dan saya berbicara tentang apa yang terjadi di luar lintasan.”

“Pecco tahu valuenya, kepercayaan pada dirinya sendiri, ia sangat percaya diri dengan motornya, dan juga dengan tim. Anda hanya perlu melihat beberapa balapannya untuk melihatnya. Itu juga menghasilkan performa. Marc datang ke bagian kecil Pecco Bagnaia. Dia telah membuat pernyataan tentang Pecco yang menyanjung dan tidak bersifat ad hoc.”

“Ketika Marc berbicara, dia selalu tahu persis apa yang dia katakan, dia tidak pernah berbicara sembarangan. Saya belum pernah mendengarnya melakukannya itu. Ketika dia membuat pernyataan, itu adalah kebenaran dan seringkali pernyataan itu juga memiliki tujuan tertentu. Jadi dia adalah orang yang sangat cerdas dan dia akan sangat berhati-hati ketika datang kepada kami [seperti] berjalan di atas cangkang telur dan mencoba memahami cara kami beroperasi. Karena di dalam box, Ducati lah yang mengatur segalanya, bukan pembalapnya.”

Dengan Valentino, waktunya benar-benar salah, dengan Jorge Lorenzo menurut saya dia melakukan kesalahan menandatangani kontrak terlalu dini dengan Honda. Jika dia menunggu beberapa hari saja, ceritanya bisa berbeda. Jorge menyelesaikan lap dengan waktu 30,9 di Misano yang mana sangat mengejutkan dan dia melakukannya pada tahun 2017. Sayang sekali.”

34 COMMENTS

  1. menunggu takdir spt apa MM di pabrik sprti apa, apa jurdun lagi atau hanya bisa di 3 besar. Masih Tajam tapi tidak tumpul.

    • Istilah “masih tajam tapi tidak tumpul” ini keluar dimasa dimana kita gak pernah ngebayangin klo dia bisa berada di factory ducita

    • Saya lengkapi ya istilah lejennya :

      “Marquez bukan tumpul, cuma ga tajam aja. Tapi bukan tumpul, masih tajam tapi ga setajam dulu”

      Created by komentator lejen : Om Akang 😁

  2. 2025 bisa dikatakan saat pertarungan yg sebenarnya antar motor pabrikan khususnya ; DUCATI,KTM,APRILIA.jadi tdk ada alasan lagi mau mengatakan dia pakai motor pabrikan dgn spek pabrikan atau satelit

    • Tapi muka tadozz1 juga beda², beda pembalap beda juga mukanya. Layaknya bastia, dia jauh lebih baik dari p3cc0 saat di satelit, tapi yg mendapat posisi sebagai main racer di pabrikan kan p3cc0, bastia mana bisa bicara, dia tergabung ke dalam grup, jadi ikuti saja program r0ss1.

    • Dalam kejuaraan tentu tidak akan ada alasan yang mempermasalahkan perbedaan-perbedaan perangkat-nya, karena memang itulah yg namanya kejuaraan yg mempertandingkan hal-hal yg berbeda itu.

      Perbedaan-perbedaan dipermasalahkan jika kita ingin memperbandingkan sesuatu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perbedaan-perbedaan tersebut untuk sesuatu yg akan kita ukur/ perbandingkan.

      Kan akan terasa aneh jika misalnya mau membandingkan skill balap motor kita dengan skill Rossi atau Stoner atau Marquez, sementara membandingkannya saat kita pakai RX King sementara Rossi cuma pakai Astrea Grand misalnya.

  3. Hohe melakukan kesalahan ?

    Kalau ente ente di ducati kaya kek assyuu dia ga bakalan ampe begitu.

    Giliran ngatain mbah oci aja takut 😂 padahal mah samasama kemakan italian pret eh pride

    • Bro, tahun 2010 itu stoner 4 kali juara seri dengan ducati dan berada di urutan 4 championship, sementara rekan setimnya hayden ada di urutan ke 7 championship dibandingin sama onda sekarang ya jauh pake banget. Rossi masuk ducati 2011

  4. Tinggal menunggu persaingan antar pembalap Ducati yang semakin sengit, terutama antara Marc dan Pecco Mas Taufik.

  5. nnti giliran marc kalah dngn motor pabrikan, fansnya psti keluar dari goa, psti di tuduh di sabotase dan segala macam🤣🤣🤣

  6. Smoga tahun ini 2024 Jurdun Motogp di raih oleh Marc93 bersama Gresini Racing Tim, meski dibilang berat karena harus berjibaku dengan pembalap lain yang memakai motor lebih fresh GP24, tapi dengan ijin-NYA siapa yang bisa menghalangi 😁

  7. menurut saya lorenzo sih yang jasa banget sama perubahan ducati sekarang. inget banget solusi strugle ducati waktu itu di fix sekali klik bareng lorenzo dovi mah apa, bahkan awal bangkit bareng ianone. dovi gak punya sesuatu yang lebih. kayaknya kalaupun dovi bawa ducati yg sekarang tetep aja doi gak akan sebaik peco. kok jedi ngecengin dovi ya? wkwkwk soalnya kesel juga sih lornzo dibuang malah lebih milih dovi

    • Sependapat, desmo sebelum lord masuk sama pas masuk utamanya pas lord bisa klik sama desmo gara2 urusan tanki waktu itu beda banget. Kaya ada data yg selama ini dicari ducati akhirnya ketemu.
      Musim berikutnya desmo langsung nurut semua rider disemua sirkuit.

    • Opini gw.. Waktu itu duc cocok dengan gaya balapnya.. Klo gw liat gaya balap stoner dan mm 11,12 makanya pas stoner ke hondo langsung cocok karna hondo karakter motornya hampir sama dgn duc alias celeng

      Beda rossi dan lorenzo gaya balap mereka smooth tau sendiri lah yamahe..

      Note: Gaya balap stoner dan mm susah di tiru jd pembalap lain yang menggunakan motor yg mereka kembangkan akan susah beradaptasi contohnya pembalap selain mm dan stoner di hondo dan duc mereka pada tenggelam di barisan paling belakang.

  8. 3 timing yang berbeda.

    1. Rossi.. walau timing masuk ducati dengan ducati merupakan motor yg sering Juara seri, dan menganggap stoner lah yg gak bisa memaksimalkan potensi ducati, serta didukung oleh omongan burges yg diaminin sama Rossi. Ini omongan burges “Kami bersama Vale motor ini bisa diperbaiki dalam waktu 80 detik”

    Sampe balik kucing ke Yamaha tetap gak pernah juara seri. Dan tetap bbermasalah motornya. Artinya Talenta Stoner dalam menaklukan ducati lebih Baik dari Rossi.

    2. Lorenzo, Pindah ke ducati termasuk Nothing tolose.. Semoga bisa memperbaiki Ducati lah tanpa koar koar..

    Alhasil ketika ducati memakai refrensi lorenzo, motor ducati lebih baik, dan mulai mudah di kemudikan.. Gigi pun mengakuinya. Peco pun mengakuinya hingga sekarang gaya peco seperti lorenzo. Dan lorenzo bisa juara seri di Ducati. No Ekapektasi tinggi, tp bisa membuat motor ke arah yg lebih baik.

    3. Marc.. Pindah karna frustasi dengan honda.. ke tim satelit medioker ducati. Tentunya motor ducati sedang dalam performa terbaik.. jadi Marc di situasi pembuktian dirinya aja masih cepat apa tidak. Alhasil menjadi penunggang GP23 terbaik. Dimana level Up GP24 ini memang luarbiasa, bisa jadi UP 4level dari GO23, ter trigger oleh kepindahan Marc.. ya masa iya GP24 mudah dikalahkan jika level upnya hanya 1..

  9. Lahh lahh kasus lord hohe jadi dia yg disalahin sih ? Bukannya pabrikan duluan yg mengumumkan hohe diganti petrux dan hohe baru melamar ke sayap setelah pengumuman ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here