Home MotoGP Apakah Pelan-pelan YAMAHA Berniat Tinggalkan VR46 ?

Apakah Pelan-pelan YAMAHA Berniat Tinggalkan VR46 ?

50

TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui pada pengumuman perilisan kerjasama antara Pramac Racing dengan Yamaha Racing, poinnya bukan hanya soal durasi kontrak 7 tahun yang akan menandai eksistensi Pramac Racing sebagai tim factory ke-2 Yamaha, namun juga menandakan persiapan perluasan kerjasama teknis ini ditahun-tahun mendatang.

”Selain program MotoGP, kolaborasi kami juga mencakup proyek Moto2 masa depan yang menyediakan platform untuk mendidik para pembalap MotoGP masa depan. Masih terlalu dini untuk memberikan rincian mengenai program ini saat ini karena program ini akan dikembangkan dalam beberapa bulan ke depan.” Begitu kata Lin Jarvis beberapa hari yang lalu di raceweekend Assen.

Namun jika kita coba pikir-pikir saat ini Yamaha sendiri setahu TMCBlog masih memposisikan sosok Valentino Rossi sebagai brand ambassador dan VR46 juga memiliki tim junior Yamaha di kelas Moto2 yang mengasuh Ayumu Sasaki dan Jeremy Alcoba plus juga masih melanjutkan program Yamaha VR46 Mastercamp. Dan sepertinya beberapa rntitas ini lah yang kemungkinan akan diambil alih oleh proyek baru Pramac-Yamaha nanti. . .

Jika berbicara soal teori konspirasi untuk mencari tahu akar masalahnya, bisa saja berujung kepada potensi kekecewaan Yamaha yang kesannya selalu DITOLAK oleh VR46 Racing Team karena mungkin status Yamaha YZR-M1 yang belum kunjung kompetitif ketika mereka meminta tim MotoGP ini untuk menjadi tim satelit mereka di 2025.  – @tmcblog

50 COMMENTS

  1. Mencintai berlebihan itu tidak baik
    Mungkin kisah romansa Yamaha dengan VR yang sudah terjalin lama akan segera putus

    Ibarat VR kala itu gadis seksi yang menggoda, Sedangkan Yamaha hanya laki2 tanggung yang belum punya apa2

    Dengan datangnya VR, Yamaha perlahan mulai menemukan apa itu cinta dengan menerima ketidaksempurnaan
    Namun, cinta mereka sedang diuji dengan Yamaha yg sedang dalam fase bertahan untuk kesuksesannya

    Sedangkan VR sudah mulai tergoda dengan laki lain yaitu Ducati dengan segala kesuksesan yang melebihi Yamaha
    Sukai atau tidak VR berpaling dari Yamaha tapi msh menjalin kemesraan

    Yamaha yang curiga perlahan mulai mengikhlaskan tanpa rasa amarah
    Hanya menahan kecewa dan bersiap melepaskan pesona VR

    Kurleb begituh dramanya

  2. ya emg si antara si mbah sbg BA dn vr46 sbg tim adlh ebtitas yg berbeda.. tp kyak kurang etis aj gitu 😄.. ap gk dongkol ya baca komen uccio yg mnolak ymha.. mgkin emg dh wktunya ngurangin support k vr46.. dn pastinya hal ini sdh dtnyakan pramac di depan..

  3. isunya dulu Rossi melalui Lin menolak opsi kedatangan Alex Marquez ke RNF dgn alasan pada saat itu kakaknya adalah kompetitor Rossi di balapan. Padahal Yamaha sudah ada case Espargaro Family yg beda pabrikan. Tapi kemudian VR46 MotoGP dan Luca Marini malah gabung Ducati pdhl saat itu Rossi masih jadi pembalap Yamaha, bahkan sampai RNF hengkang ke Aprilia, VR46 tetap ga mau gabung yamaha.

  4. Dan begitu 🤰🏼 ton Gresini terwujud dan Ducati pindah kelain hati karena dinilai image dia lebih besar buat bawa dana segar,baru tau rasa si saluci Luntang Lantung cuma jadi tim privateer yg harus jual seat ke pembalap2 yg cuma punya duit skill pas asan

  5. Yamaha tanpa VR ya bakal aman aman aja, sebaliknya VR tanpa Yamaha juga aman aja, VR sudah fokus dgn balap ewc, VR dibawah uccio gamau masuk yamaha, mungkin VR juga ada selek dihati, mengingat dia pensi di tim satelit bukan factory, jadi begitu VR ditawarin jadi BA ya gas aja, duit masa ditolak, tpi urusan tim nanti dulu, kalo VR pensiun di factory mungkin lain cerita, tpi gtaau juga deh hanya asumsi pribadi

    • Kalo VR dulu tidak mau pensiun di tim satelit, dia bisa melakukannya saat di factory. Manajemen Y tentu sangat menghormati dan mendiskusikan soal VR ke tim satelit dan itu tentu sudah menjadi persetujuan mereka. Tidak ada alasan sakit hati hati pensiun di tim satelit.

  6. perasaan aing gk pernah liat rozzi ngiklan lagi di TV, emang masih pake R1,tapi apa dia ada ngomong di media atau apa yang naekin value yamaha? malah “entitas lain” dari rossi malah nolak yamaha

  7. 2025, status Pramac Yamaha apakah Yamaha Factory Team 2 atau Yamaha Satelite dgn motor spec pabrikan?
    Kalau Yamaha Factory 2 apakah diijinkan oleh Dorna?

  8. kayaknya masih banyak yg mencerna intrik ini antara pesonal branding vs factory business, padahal ini intrik business vs business. banyak yg lupa kalau VR46 sekarang bukan cuma entitas “rossi” nya tapi VR46 adalah bisnis secara keseluruhan. yang pasti kedua entitas itu bakalan oportunis dalam pengambilan keputusan mana yg lebih menguntungkan bakal diambil. terdengar kejam tapi ya balik lagi “business it’s business”

    • Bisnis juga butuh kepercayaan dan adab, kalau hanya sekedar sikap oportunis gak akan ada mitra bisnis yg langgeng. Seorang pebisnis sejati tidak memandang uang diatas segalanya, masih ada hal2 tertentu yg tidak bisa dibeli dgn uang.

      • adab kan sudah dibahas waktu pengajuan proposal kontrak dsb. kalau gak dipandang menguntungkan VR46 juga gak berani ngambil juga, contohnya kayak kebijakan sewa motor dan dapat spek motor dibawah pabrikan jadi pertimbangan. bisa saja di ducati VR46 dapat penawaran yg lebih menarik dan feasible buat jangka panjang untuk bisnis secara keseluruhan. toh selama jadi BA yamaha rossi selama ini juga sudah menjalankan kewajibannya dengan baik, di sponsor pertamina terbaru aja masih pake R1 walaupun pake warna merah. kecuali rossi ujug-ujug pake ducati pas tampil kepublik itu baru pelanggaran buat BA, makanya yamaha juga gak bisa ngapa-ngapain tim VR46 mau berlabuh kemana cuma bisa ngasih proposal kontrak yg isinya sekiranya bikin tim VR46 tertarik buat gabung.

    • Setuju seh….
      Bisnis cuma merhatiin apa yg nguntungin!
      Yg ngomong adab dsb silhkan ngerasain kerja dulu!
      Mereka perduli adab cuma agar dipandang baik brand imagenya!
      Lo pikir pabrikan perduli dgn motornya knlpot motor ke lingkungan????

      • 70% pebisnis seperti anda, jangan pukul rata.
        Masih ada sebagian org yg tidak menjual idealisme demi cuan, biasanya mereka yg sudah terasah dan matang dibidang yg digeluti.

        • Saya setuju ma konsep ga semua pebisnis sama, karena orang itu sanagat beragam (mesmi angka 70% itu g tau valid ap gak)

          Tapi saya g setuju di pendapat “pebisnis sejati tidak memandang uang dst”
          Justru pebisnis sejati ya idealismenya itu uang..
          Kalo idealisme bukan uang namanya iseng2 sekalian bisnis

          Adab dll ya tetep, ujungnya buat bangun image, di balik layar ya sikut2an dan banyak intrik

        • bisnis ga akan kenal adab.
          kecuali bisnis tersebut bisnis charity.

          dimana bisnis yang mau menggaji karyawan terus2an yang tidak perform?
          dimana bisnis yang mau menggunakan mesin yang jelek terus hanya karena branding sudah terikat?

          keuntungan tetap no.1
          bisnis yang tidak untuk keuntungan bakal cepat bangkrut. Kalaupun ada balik lagi karena ada donasi(charity)

          owner idealis bakal sangat cepat bangkrut. tidak percaya? silakan dibuktikan dengan buka bisnis dengan cara idealis. tidak akan bertahan lama bisnisnya

        • Buat semua yg bilang bisnis no 1 adalah uang, itu sah2 saja, bagi saya yg seorg muslim, bisnis jelas ada batasan2 yg tidak mungkin utk diterobos karena akan berurusan hukum tuhan. Pelajari tentang muamallah.
          Hidup itu pilihan, terserah masing2 yg sudah siap dgn hukum sebab – akibat.
          Hanya org2 yg setidaknya sedikit saja punya kecerdasan spiritual yg bisa menerima komentar saya.

      • adab sudah pasti ada, cuma adab nya disini kan berkaitan dengan sponsor, pemegang saham, owner dan jajaran direksi lain. kalau yg dipermasalahkan adab personal rossi ke yamaha yg gak mau jadi tim satelitnya yamaha kayaknya gak paham struktur tim secara keseluruhan. pasti keputusan tsb tidak diambil sepihak oleh vale, pasti sudah dirundingkan dengan sponsor, principal, pemegang saham dan beberapa owner lain. balik lagi ini business to business, bukan keputusan personal Vale dengan yamaha

  9. Siapa yg ga sakit hati, sdh jadi BA nya, latihan disupport motornya, proyek moto2 jg disupport, lha kok di motogp team VR46 ga mau makai Yamehong

  10. Ketika yamaha nanti kmbali ke puncak rebutan ntr ngemis2 pengen gabung..skrg duo jepang lg diuji..honda yamaha yakin bisa lewati semua ini

  11. Padahal jika Ucio tau baut yamaha sama ducati kuatan yamaha mungkin dia tanpa pikir panjang lgsg terima pinangan yamaha 😃

  12. blunder, sebegitu gak bisa lepasnya dari 2015 VR46 and the gang, di tinggalkan brand yang membesarkan VR46…

  13. ini sih pure bisnis kayak nya, ngg ada luka diantara kita. Secara, emang tim VR46 lebih milih ducati, dan menurut akal sehat, wajar.
    Sedangkan yamaha, nyari mitra yang mau diajak susah bareng. Ketemu deh pramac yang kebetulan tahun kemarin juara tim.
    Tapi kalau Vale sendiri, udah ngg jadi BA Yamaha, wajar saja. Toh, dia sudah bukan pembalap MotoGP. Toh, kerjaan dia sekarang lebih banyak di roda 4 dengan brand BMW.
    jadi wajar aja sih kalau pisah. Keduanya sama2 ngg ada yang dirugikan

  14. gak ada yg abadi, bhkn partnership respol dan hodna aja yg udah sejak jaman 2 tak jg pada akhirnya selesai. emg gitu semua ada waktunya, ada regenerasinya…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version